Anda di halaman 1dari 17

Ringkasan 

Modul 1 

Inisiasi 1 : Definisi dan Metode Ekonomi

Ilmu ekonomi merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari berbagai perilaku pelaku
ekonomi terhadap keputusan-keputusan ekonomi yang dibuat. Ilmu ini diperlukan sebagai
kerangka berpikir untuk dapat melakukan pilihan terhadap berbagai sumber daya yang terbatas
untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.

Adapun tiga masalah pokok dalam perekonomian, yaitu

1.    Jenis barang dan jasa apa yang akan diproduksi?

2.    Bagaimana menghasilkan barang dan jasa tersebut?

3.    Untuk siapa barang dan jasa tersebut dihasilkan?

Berkaitan dengan sistem ekonomi, ada tiga bentuk sistem ekonomi yang dikenal di dunia ini,
yaitu:

1.    Sistem ekonomi pasar (Laissez-Faire Economy), merupakan sistem ekonomi yang berbasis
pada kebebasan individu dan perusahaan dalam menentukan berbagai kegiatan ekonomi, seperti
konsumsi dan produksi. Perekonomian akan menentukan titik keseimbangan dengan
mengandalkan kemampuan pada sistem harga, yaitu tarik menarik antara permintaan dan
penawaran. Keseimbangan harga serta jumlah barang dan jasa dalam perekonomian dibimbing
oleh sesuatu yang tidak kelihatan (invisible hand).

2.    Sistem ekonomi terpusat (sistem ekonomi sosialis) atau disebut Command Economy, yaitu
sistem ekonomi dimana pemerintah membuat semua kebijakan menyangkut produksi, distribusi,
dan konsumsi. Dengan kata lain, dalam sistem ekonomi sosial yang murni, pemerintah mengatur
semua aspek kegiatan ekonomi.

3.    Sistem ekonomi campuran yaitu gabungan dari sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi
terpusat. Dalam sistem ekonomi campuran, kebebasan individu dan perusahaan dalam
menentukan kegiatan ekonomi masih diakui, tetapi pemerintah ikut campur dalam perekonomian
sebagai stabilisator ekonomi dengan memberlakukan berbagai kebijakan fiskal dan moneter.

Pasar dan Pemerintah dalam Ekonomi Modern

Pasar –  suatu mekanisme dimana pembeli dan penjual berinteraksi untuk menentukan harga dan
pertukaran barang dan jasa.

Ekuilibrium Pasar – keseimbangan diantara seluruh penjual dan pembeli yang berbeda, 
keseimbangan permintaan dan penawaran, menghasilkan:
–       Harga ekuilibrium

–       Kuantitas ekuilibrium

Ekonomi Pasar (market economy) – mekanisme yang mengkoordinasi masyarakat, aktivitas,


dan bisnis melalui sistem harga dan sistem pasar.

–       Pasar tidak dibentuk siapapun

–       Tidak ada individu atau organisasi yang bertanggungjawab atas produksi, konsumsi,
distribusi dan penentuan harga

–       Harga menjadi “sinyal” bagi produsen dan konsumen untuk mengambil keputusan

Solusi terhadap Problema Ekonomi

WHAT

–       Ditentukan oleh setiap Rp pengeluaran konsumen dalam keputusan membeli

–       Firm dimotivasi oleh keinginan memperoleh profit maksimum

HOW

–       Ditentukan oleh kompetisi diantara produsen

–       Produsen mengadopsi metode produksi yang paling efisien à biaya minimum

FOR WHOM

–       Ditentukan oleh kuantitas dan harga faktor

Pasar menentukan harga tiap barang dan jasa dalam perekonomian. Pasar dapat dikategorikan ke
dalam dua besar, yaitu pasar barang dan jasa serta pasar faktor. Pasar faktor merupakan tempat
interaksi antara penjual faktor produksi (sektor rumah tangga) yang memiliki tanah, modal,
keterampilan dan lainnya, dengan yang meminta faktor produksi yaitu pihak perusahaan.

Pasar yang terjadi dalam perekonomian merupakan akumulasi dari berbagai pasar barang dan
jasa serta pasar faktor produksi. Banyaknya jenis barang/jasa tersebut akan menimbulkan
diversifikasi pekerjaan. Selanjutnya, diversifikasi pekerjaan akan menghasilkan spesialisasi,
yang akan mendorong timbulnya teknologi atau cara menghasilkan barang dan jasa dengan biaya
yang serendah-rendahnya.

Dalam kenyataannya, tidak semua barang dan jasa bisa dihasilkan melalui mekanisme pasar
dengan ‘tangan gaibnya’. Namun terjadi persaingan yang tidak sempurna, yang akhirnya
menimbulkan inefisiensi, sehingga harga yang terjadi menjadi demikian mahal atau bahkan
sebaliknya dimana barang dan jasa menjadi tidak berharga. Kegagalan sistem ekonomi pasar
akan menghasilkan pengaruh yang dapat merugikan perekonomian itu sendiri. Di samping akan
menimbulkan pemusatan faktor produksi pada satu pihak tertentu dan mengakibatkan
ketimpangan dalam pendapatan.

Inefisiensi pasar ini memerlukan intervensi dari pemerintah. Pemerintah dalam aktivitasnya
dalam perekonomian pasar dibatasi hanya pada beberapa kegiatan yang memang tidak bisa
dilakukan oleh individu, seperti misalnya bidang keamanan dan pertahanan. Tetapi jika harus
campur tangan dalam perekonomian dengan tujuan mengembalikan efisiensi, maka pemerintah
melakukan regulasi atau membuat kebijakan-kebijakan yang berfungsi mengatur jalannya
perekonomian agar tetap efisien. P.A. Samuelson mengatakan bahwa pemerintah mempunyai
tiga fungsi perekonomian, yaitu:

1.    Mengoreksi kegagalan pasar demi efisiensi.

2.    Membuat program untuk melakukan pemerataan pendapatan dengan menggunakan


instrumen pajak dan pengeluaran pemerintah.

3.    Membuat kebijakan fiskal dan moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang
tangguh.

MODUL 2
Ringkasan Modul 2

Inisiasi 2 : Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan HargaTeori Permintaan dan


Kurva Permintaan

Kurva Permintaan dapat didefinisikan sebagai :


“Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan
jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli.” Kurva permintaan berbagai jenis barang
pada umumnya menurun dari kiri ke kanan bawah. Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat
hubungan antara harga dan jumlah yang diminta yang mempunyai sifat hubungan terbalik

GAMBAR LIHAT DI FILE PDF

Sedangkan pergerakkan kurva permintaan hanya bisa terjadi apabila jumlah barang berubah.
Kurva permintaan dikatakan bertambah apabila kurvanya bergerak ke kanan atas dan dikatakan
berkurang apabila kurvanya bergerak ke kiri bawah.

GAMBAR LIHAT DI FILE PDF


1. Fungsi permintaan dituliskan : Qd = a – b. P
Qd = jumlah barang yang diminta
a = konstanta
b = gradien garis
P = harga barang
2. Rumus persamaan garis melalui dua titik yaitu
 P – P1       Q – Q1
P2 – P1    Q2 – Q1

GAMBAR LIHAT DI FILE PDF

Harga dan permintaan bahwa makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan
terhadap barang tersebut. Sebaliknya makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit
permintaan terhadap barang tersebut.

GAMBAR LIHAT DI FILE PDF

Pengaruh Faktor Lain Selain Harga Terhadap Permintaan


1. Harga barang lain
Hubungan antara sesuatu barang dengan berbagai jenis-jenis barang lainnya dapat dibedakan
kepada tiga (3) golongan, yaitu:
1.    barang lain itu merupakan pengganti
2.    barang lain itu merupakan pelengkap
3.    kedua barang tidak mempunyai kaitan sama sekali (barang netral).

Barang Pengganti
Sesuatu barang dinamakan barang pengganti kepada barang lain apabila ia dapat menggantikan
fungsi barang lain tersebut.
Kopi dan teh adalah barang yang dapat saling menggantikan fungsinya. Seorang yang suka
meminum teh selalu dapat menerima minuman kopi apabila teh tidak ada.
Harga barang pengganti dapat mempengaruhi permintaan barang yang dapat digantikannya.
Sekiranya harga barang pengganti bertambah murah maka barang yang digantikannya akan
mengalami pengurangan dalam permintaan.

PENAWARAN
Penawaran adalah berbagai jumlah barang yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga tertentu.

Hukum Penawaran
Hubungan antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan menggambarkan hukum penawaran
yaitu makin tinggi harga suatu barang maka semakin banyak jumlah barang tersebut akan
ditawarkan oleh penjual begitu juga sebaliknya dengan asumsi Cateris Paribus ini juga bisa
digambarkan dalam kurva sebagai berikut:

Pengaruh Faktor Selain Harga Terhadap Penawaran


1. Harga barang lain
Bahwa barang-barang ada yang saling bersaingan atau bersubtitusi dan ada barang-barang yang
komplementer (pelengkap) seperti yang telah dijelaskan di permintaan.
2. Biaya Produksi
Dibeberapa perusahaan kenaikan pengeluaran untuk memperoleh faktor-faktor produksi akan
menyebabkan biaya produksi melebihi hasil penjualannya dan mereka mengalami kerugian. Ini
dapat menimbulkan penutupan perusahaan tersebut dan jumlah penawaran barang akan
berkurang begitu juga sebaliknya.
3. Tujuan perusahaan
Tujuan yang berbeda-beda tersebut menimbulkan efek yang berbeda-beda terhadap penentuan
tingkat produksi. Dengan demikian penawaran jua akan berbeda sesuai tujuan yang ingin dicapai
4. Teknologi
Kemajuan teknologi dapat mengurangi biaya produksi mempertinggi produktifitas, mutu dan
menciptakan barang-barang baru. Ini akan mendorong kenaikan penawaran.

Keseimbangan Penawaran Dan permintaan 


Terjadinya transaksi antara pembeli dan penjual dinamakan keseimbangan harga.

Elastisitas Permintaan Dan Penawaran


Elastisitas permintaan 
adalah ukuran kuantitatif yang menunjukkan besarnya pengaruh perubahan harga terhadap
pengaruh perubahan permintaan.

Elastisitas Penawaran
Ukuran kuantitatif yang menunjukkan besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan
jumlah barang yang ditawarkan.
Manfaat Elastisitas adalah dapat menjadi indikator untuk meramalkan kesuksesan dari kebijakan
ekonomi yang dilaksanakan.

Jenis-Jenis Elastisitas Permintaan:


1. Elastisitas permintaan harga,
2. Elastisitas permintaan pendapatan,
3. Elastisitas permintaan silang.
Elastisitas permintaan harga adalah nilai perbandingan antara persentase perubahan jumlah
barang yang diminta dengan persentase perubahan harga.

Tanda negatif menunjukkan harga dan jumlah barang yang diminta mengalami perubahan yang
berlawanan.
Contoh :
Apabila harga es krim naik dari $2 menjadi $2,2 dan jumlah pembelian turun dari 10 batang
menjadi 8 batang, maka elastsitas permintaan dihitung sebagai

GAMBAR LIHAT DI FILE PDF

Elastisitas Harga Penawaran


Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang dan jasa berubah
ketika harganya berubah. Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas
kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.
Koefisien Elastisitas Penawaran
Perhitungan koefisien elastisitas permintaan dengan menggunakan metode mid point adalah
sebagai berikut :
Es = % perubahan kuantitas penawaran / % perubahan harga,

GAMBAR LIHAT DI FILE PDF

Keterangan :
ES = Elastisitas penawaran
Q2 = Kuantitas penawaran setelah perubahan
Q1 = Kuantitas penawaran awal
P2 = Harga setelah perubahan
P1 = Harga awal

MODUL 3
Ringkasan Modul 3

Inisiasi 3 : Teori Perilaku Konsumen

Setiap hari kita melakukan pemilihan atau menentukan skala prioritas karena kebutuhan tak
terbatas, sedangkan sumber daya yang tersedia sangat terbatas. Konsep pemilihan ini merupakan
perilaku mendasar dari konsumen. Konsep dasar perilaku konsumen menyatakan bahwa
konsumen selalu berusaha untuk mencapai utilitas (utility) maksimal dalam pemakaian barang
yang dikonsumsinya.

Kegunaan (utility) adalah derajat seberapa besar sebuah barang atau jasa dapat memuaskan
kebutuhan seseorang. Kegunaan atau nilai guna suatu barang dapat didasarkan dalam hal berikut
ini.

1.    Nilai guna total (total utility) adlaah kepuasan total yang dinikmati oleh konsumen dalam
mengonsumsi sejumlah barang atau jasa tertentu secara keseluruhan.
2.    Nilai guna maksimal (marginal utility) adlaah tambahan kepuasan yang dinikmati oleh
konsumen dari setiap tambahan barang atau jasa yang dikonsumsinya.

3.    Nilai guna yang semakin menurun (diminishing return) atau pemenuhan secara vertical yaitu
nilai guna yang diperoleh konsumen untuk setiap tambah konsumsi yang dilakukan pada
mulanya meningkat, tetapi sampai pada titik tertentu akan mengalami penurunan.

Menurut Herman Henrich Gossen (1818-1859) ekonomi Jerman yang dikenal dengan Hukum
Gossen I (Hukum kegunaan marginal yang menurun) yang bunyinya : jika pemenuhan
kebutuhan akan suatu jenis barang dilakukan secara terus-menerus, maka rasa nikmatnya mula-
mula akan tinggi, namun semakin lama kenikmatan tersebut semakin menurun sampai akhir
mencapai batas jenuh.

4.    Nilai guna yang sama atau pemenuhan secara horizontal dikenal dengan Hukum Gossen II
yang menyatakan bahwa konsumen akan melakukan konsumsi sedemikian rupa sehingga nilai
guna marginal setiap barang dan jasa yang dikonsumsi akan sama, artinya unit terakhir dari
masing-masing produk yang dikonsumsi memiliki nilai sama.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi

1.    Pendapatan

Semakin besar pendapatan maka jumlah konsumsi cenderung semakin besar.

Rumus antara pendapatan dan konsumsi.

Keterangan :
Y = pendapatan
C = konsumsi
S = tabungan

Sedangkan kecenderungan menambahkan konsumsi yang dikarenakan adanyan tambahan


pendapatan (MPC = Marginal Propencity to Consume) dapat dirumuskan :

Keterangan :
∆ C = Perubahan jumlah konsumsi
∆ Y = Perubahan pendapatan
Dan kecenderungan menambah tabungan dikarenakan adanya tambahan pendapatan (Marginal
Propencity to Save) dirumuskan :
Keterangan :
∆ S = Perubahan tabungan
∆ T = Perubahan pendapatan

Antara MPC dan MPS diperoleh hubungan berikut.

Hubungan pendapat dan konsumsi menurut Engel’s adalah sebagai berikut

“Semakin besar pendapatan, semakin kecil bagian pendapatan itu digunakan untuk mengonsumsi
barang pokok dan semakin meningkat bagian pengeluaran untuk konsumsi barang mental”.
Pernyataan ini dikenal dengan istilah Engel’s Low,

2.    Harga Barang dan Jasa

Secara normal jika harga naik, maka permintaan terhadap barang tersebut akan turun dan jika
harga barang turun makan permintaan barang tersbeut akan naik, kecuali barang tersebut
merupakan barang kebutuhan pokok.

3.    Kebiasaan Konsumen
Perilaku konsumtif seseorang yang mempunyai kebiasaan belanja secara berlebihan yang belum
tentu diperlukannya akan meningkatkan gejala konsumerisme di masyarakat.

4.    Adat Istiadat
Pada acara tertentu yang merupakan adapt istiadat orang di suatu daerah akan membutuhkan
barang-barang tertentu yang mungkin tidak sama di tiap-tiap daerah.

5.    Barang Substitusi
Jika harga suatu barang naik, maka banyak konsumen akan beralih ke barang subsitusi untuk
memenuhi kebutuhannya.

6.    Selera Konsumen
Setiap konsumen mempunyai selera yang berbeda satu dengan yang lain dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya, sehingga selera akan mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang.
Perilaku konsumen ada yang bersifat rasional dan irasional.
a.     Perilaku konsumen rasional adalah konsumen yang dalam melakukan tindakan atau
mengonsumsi barang berdasarkan pada akal (nalar) serta prinsip ekonomi.

Dasar pertimbangannya sebagai berikut.

1) Produk barang dapat memberikan kegunaan maksimal.


2) Barang tersebut betul-betul dibutuhkan.
3) Kualitas barang terjamin.
4) Harga terjangkau atau sesuai kemampuan.

b.    Perilaku konsumen yang irasional yaitu konsumen yang dalam bertindak tanpa
pertimbangan, misalnya sebagai berikut.

1) Membeli barang karena merek terkenal.


2) Membeli barang karena ada bonusnya.

c.   Produksi

1.    Pengertian Produksi
Produksi adalah kegiatan menambah faedah (kegunaan) suatu benda atau menciptakan benda
baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.

Jenis produksi dapat dibedakan sebagai berikut :

a.    Produksi Barang

Produksi barang dapat dibedakan atas produksi barang konsumsi dan produksi barang modal.
Barang konsumsi merupakan barang siap untuk dikonsumsi, sedangkan barang modal
merupakan barang yang dipergunakan untuk menghasilkan barang baru.

b.    Produksi Jasa

Produksi jasa dapat dibedakan atas jasa langsung dapat memenuhi kebutuhan dan jasa tidak
langsung memenuhi kebutuhan, contoh jasa langsung adalah dokter, bengkel, dan guru,
sedangkan contoh jasa tidak langsung adalah perbankan dan perdagangan.

2.    Tujuan Produksi
Tujuan produksi antara lain sebagai berikut :
a.   Untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
b. Berupaya untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
c. Menghasilkan barang setenagh jadi guna memenuhi kebutuhan produksi selanjutnya.
d. Meningkatkan produksi nasional dalam rangka meningkatkan kemakmuran rakyat.
e. Memacu tumbuhnya usaha produksi lain sehingga dapat menyerang pengangguran.
f. Meningkatkan pendapatan masyarakat atau pendapatan Negara.
g. Memproduksi barang-barang ekspor berarti meningkatkan sumber devisa Negara.

3.    Faktor-Faktor Produksi
Faktor produksi adlaah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa
jenis-jenis faktor produksi antara lain sebagia berikut :

a. Alam (natural resources)


b. Tenaga kerja (labour)
c. Modal (capital)
d. Keahlian (skill) atau sumber daya penguasa

Faktor produksi alam dan tenaga kerja disebut faktor produksi asli, sedangkan modal dan
keahlian disebut faktor produksi turunan.

1. Faktor Produksi Alam

Faktor produksi alam adalah semua kekayaan yang tersedia di alam yang dapat digunakan dalam
proses produksi.

Faktor produksi asli terdiri dari berikut ini.


a. Tanah
b. Air
c. Udara
d. Barang tambang

2. Faktor Produksi Tenaga Kerja


Faktor produksi tenaga kerja adalah faktor produksi insani yang secara langsung atua tidak
menjalankan kegiatan produksi.

Tenaga kerja dapat dikelompokkan berdasarkan kualitas dan sifat kerjanya.


a. Tenaga kerja menurut kualitas tenaga kerja

1.    Tenaga kerja terdidik, yaitu tenaga kerja yang memerlukan pendidikan tertentu sehingga
memenuhi keahlian di bidangnya, contohnya dokter dan akuntan.

2.    Tenaga kerja terampilm yaitu tenaga kerja yang memerlukan kursus atau keahlian di bidang
tertentu sehingga terampil di bidangnya, contohnya montir, sopir dan tukang las.

3.    Tenaga kerja tidak terdirik dan tidak terlatih, yaitu tenaga kerja yang tidak melalui
pendidikan dan latihan, misal tukang sapu.

b. Tenaga kerja menurut sifat kerja

Tenaga kerja rohani, yaitu tenaga kerja yang menggunakan pikiran rasa dan karsa, misal guru,
konsultan dan pengacara.

Tenaga kerja jasmani yaitu tenaga kerja yang menggunakan kekuatan fiisk dalam kegiatan
produksi, misalnya pengayuh becak dan kuli pasar.

Faktor Produksi Modal (Turunan)


Faktor produksi modal adalah benda-benda hasil produksi yang digunakan untuk proses barang
dan jasa lain.

Fungsi faktor produksi modal adalah sebagai penunjang dalam mempercepat atau menambah
kemampuan dalam memproduksi. Modal dapat digolongkan berdasarkan sumbernya, berikutnya
didasarkan pemilikan dan berdasarkan sifatnya.

a.    Pembagian modal atas dasar sumber


1) Modal sendiri, yaitu modal yang berasal dari dalam perusahaan sendiri, misal setoran modal
dari pemilik.

2) Modal asing, yaitu modal yang bersumber dari luar perusahaan, misal pinjaman dari bank atau
hasil penjualan obligasi.

b. Pembagian modal atau dasar bentuk


1) Modal konkret, yaitu modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi, misal
mesin, gedung, mobil dan peralatan.
2) Modal abstrak, yaitu modal yang tidak memiliki bentuk nyata tetapi mempunyai nilai bagi
perusahaan, contoh hak paten, hak merek.

c. Pembagian modal atas dasar pemilikan


1) Modal individu (perorangan), yaitu modal yang sumbernya dari perorangan dan hasilnya
menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya, misal sewa rumah, bunga tabungan.

2) Modal masyarakat (umum), yaitu modal yang dimiliki oleh pemerintah dan digunakan untuk
kepentingan umum dan digunakan untuk kepentingan umum dalam proses produksi misal
pelabuhan, pasar, rumah sakit umum.

d. Pembagian modal menurut sifat


1) Modal tetap, yaitu jenis modal yang dapat digunakan secara berulang-ulang, misal mesin,
bangunan pabrik.
2) Modal lancar, yaitu modal yang habis digunakan dalam satu kali proses produksi, misal bahan
baku.

4. Faktor Produksi Keahlian (Skill) atau Kewirausahaan


Faktor produksi keahlian (skill) atau kewirausahaan adalah keahlian seorang pengusaha untuk
mengelola faktor-faktor produksi secara efektif dan efisien dalam menghasilkan barang dan jasa.
Hal-hal pokok yang harus dikuasai pengusaha dalam melakukan kegiatan produksi yaitu sebagai
berikut.

a. Planning atau perencanaan


Planning mencakup penetapan tujuan, penyusunan strategi, rencana modal dan biaya, strategi
bisnis, visi dan misi, serta kebijakan alternative.

b. Organizing atau pengorganisasian


Mencakup pengelolaan semua sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan perusahaan yang
meliputi struktur organisasi, spesialisasi kerja, hubungan kerja.

c. Actualing atau Pengarahan


Mencakup pengarhaan dan bimbingan serta motivasi terhadap karyawan dalam menjalankan
tugas masing-masing meliputi pengawasan tugas pekerjaan.
d. Controlling atau Pengawasan
Mencakup kesesuaian pelaksanaan pekerjaan dengan tujuan perusahaan terhadap pekerjaan
masing-masing bagian.

Perilaku Produsen
Teori perilaku produsen mempelajari bagaimana seorang produsen memilih kombinasi faktor-
faktor produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan sejumlah barang (produk) dan jasa
dengan biaya serendah-rendahnya.

Tabel diatas menunjukkan ketika menggunakan 1 orang tenaga kerja. Jagung yang dihasilkan
sebesar 2.000 kg, kemudian pada penggunaan 2 orang tenaga kerja jagung yang dihasilkan
meningkat menjadi 2.500 kg, msekamkin banyak te naga kerja yang digunakan produksi jagung
dihasilkan juga semakin meningkat. Namun kondisi ini tidak berlangsung terus. Pada saat jumlah
tenaga kerja yang digunakan sebanyak 9 orang produksi jagung sudah maksimal, ketika tenaga
kerja ditambah menjadi 10 orang jagung yang dihasilkan justru menurun sebesar 50 kg. hubung
ini dapt dilihat dari grafik berikut ini.

Bila dihitung produk marginal dari tenaga kerja pertam sampai tenaga kerja ke-9, kemudian
diplat masing-masing produksi tersebut, maka akan diperoleh karya produk marginal seperti
gambar berikut. Menurut nilai marginal utility inilah yang menunjukkan berlakunya The Law of
Diminishing Marginal Utility.

Pelaku Ekonomi
Pelaku ekonomi dapt dibedakanmenjadi 4 kelompok antara lain sebagai berikut
a. Rumah tangga keluar
b. Perusahaan
c. Pemerintah
d. Masyarakat luar negeri
5. Rumah Tangga Keluarga

Rumah tangga keluarga adalha asuatu rumah tangga yang menggunakan pendaptan atau
kekayaan dengan cara tertentu untuk memenuhi kebutuhannya. Kegiatan rumah tangga meliputi
berikut ini.
a. Memiliki dan menyediakan faktor produksi.
b. Memperoleh imbalan balas jasa atas penyerahan faktor produksi yang berupa sewa, upah,
bunga dan laba.
1) Sewa (rent) adalah balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah menyewakan tanahnya
kepada pihak lain, misal perusahaan.

2) Upah adalah balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah mengorbankan tenaganya
untuk bekerja pada perusahaan dalam produksi.

3) Bunga adalah balas jasa yang diteirma dari perusahaan karena telah emnggunakan sejumlah
dana untuk modal usaha persuaahan dalam kegaitan produksi.

4) Laba (provit) adalah balas jasa yang diterima karena telah mengorbankan tenaga dan
pikirannya mengelola perusahaan, sehingga kegiatan ekonomi dapat terlaksana.

Peranan rumah tangga konsumen sebagai berikut


1) Rumah tangga berperan sebagai pemasok faktor produksi pada perusahaan untuk kegiatan
produksi.
2) Rumah tangga sebagai pemakai (konsumen) barangdan jasa yang dihasilkan perusahaan lain
6. Perusahaan
Perusahan adalah rumah tangga ekonomi yang memenuhi kebutuhan dengan cara menghasilkan
barang-barang dan jasa atau melakukan kegiatan produksi.

Peranan perusahaan dalam kegiatan ekonomi


a. Sebagai produsen yaitu dengan menghasilkan barang dan jasa yang di butuhkan oleh rumah
tangga, keluarga, pemeirntah bahkan masyarakat luar negeri.
b. Sebagai distributor yaitu sebagai penyalur barang dalam rangka melayani kepentingan
konsumen agar barang yang dibutuhkan tepat waktu dan tepat sasaran.
c. Sebagai agen pembangunan, kegiatan perusahaan ini ditujukan untuk meningkatkan produksi
melalui penelitian dan pengembangan.

7. Pemerintah
Pemerintah adalah pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan mengatur kehidupan ekonomi baik
konsumen, produsen, dan distribusi agar kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat dapat
ditingkatkan. Peranan pemerintah dalam kegiatan perekonomian antara lain sebagai berikut :
a. Pengaruh sebagai pengatur
Pengaturan kegaitan ekonomi oleh pemerinah dapt ditempuh melalui peraturan perundang-
undangan disertai tindakan nyata.
b. Pemerintah sebagai pengontrol
Sebagai pengontrol kegiatan ekonomi pemerintah mempunyai bank sentral yang berfungsi
mengawasi lalu lintas keuangan.

c. Pemerintah sebagai pengusaha


Pemerintah memiliki alat pemaksa bagi terselenggaranya ketertiban dalam masyarakat.
Pemerintah menitikan alat pengadian bagi terselenggaranya keadilan bagi seluruh rakyat.

d. Pemerintah sebagai konsumen


1) Pemerintah dapat bertindak sebagai produsen untuk menghasilkan barang dan jasa yang
menyangkut kepentingan orang banyak. Kegiatan ini dilakukan melalui BUMN dan BUMD.
2) Pemerintah bertindak sebagai investor dimana pemerintah sebagai penanam modal baik
seluruhnya atua sebagian pada perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia.

1.    Pengertian dan Fungsi Pasar

Pasar diartikan sebagi suatu tempat bertemunya penjual dan pembeli. Dalam ilmu ekonomi, yang
dimaksud Pasar adalah tempat atau sarana bertemunya penjual dan pembeli baik secara langsung
maupun tidak langsung untuk melakukan transaksi jual/beli Di dalam kehidupan ekonomi, pasar
mempunyai tiga fungsi sebagai berikut:

·         Fungsi Distribusi

·         Fungsi Promosi

·         Fungsi Pembentuk Harga

2. Bentuk-Bentuk Pasar

·         Pasar Persaingan Sempurna, suatu pasar dikatakan sebagai pasar persaingan sempurna


jika penjual dan pembeli sangat banyak, sehingga harga tidak dapat ditentukan oleh seseorang
melainkan oleh kekuatan penawaran dan permintaan, produsen menjual produk yang homogen
dan mobilitas sumber daya sempurna. Contohnya adalah pasar tradisional

·         Pasar Persaingan Monopolistik adalah pasar yang terletak diantara dua bentuk pasar,
yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli.
·         Pasar Oligopoli adalah pasar yang hanya terdapat beberapa penjual yang saling bersaing
dengan jumlah pembeli yang banyak. contoh pasar produk elektronik

·         Pasar Monopoli adalah pasar yang terdapat satu penjual yang menguasai perdagangan
barang atau jasa, produsen menetapkan sendiri harga yang diinginkan atau bertindak sebagai
penentu harga

·         Pasar Duopoli adalah pasar dimana barang dikuasai oleh dua perusahaan

·         Pasar Monopsoni adalah pasar yang hanya terdapat satu pembeli sedangkan penjualnya
banyak, sehingga pembeli bisa menntukan harga

·         Pasar Oligopsoni adalah pasar yang terdapat beberapa pembeli. masing-masing pembeli


memiliki peran yang cukup besar untuk mempengaruhi harga barang dan jasa

Uang merupakan alat tukar dan alat pembayaran yang sah. pada masa-masa sebelumnya,
pembayaran dilakukan dengan cara barter, yaitu barang ditukar dengan barang secara langsung.
Sejarah Uang

Pada jaman dahulu, jual beli dilakukan dengan sistem barter. Barter adalah perdagangan yang
dilakukan dengan cara tukar menukar barang, setelah barter orang mulai menggunakan alat
pembayaran yang disepakati.

Sebelum menggunakan uang, orang menggunakan barang yang tertentu sebagai alat pembayaran,
misalnya kulit kerang, mutiara, batu permata, tembaga, emas, perak ,  manik-manik, dan gigi
binatang.

Pada zaman modern uang digunakan sebagai alat pembayaran. dengan menggunakan uang,
manusia berusaha memenuhi kebutuhannya.

Jenis-Jenis Uang
Jenis-Jenis uang di bagi menjadi dua yaitu:

·         Uang kartal

Uang kartal adalah uang yang digunakan sebagai alat pembayaran dalam kehidupan sehari-hari.
Uang kartal berupa uang logam dan uang kertas, mata uang negara kita adalah Rupiah, uang
pertama yang dibuat oleh Indonesia adalah Oeang Republik Indonesia.
Lembaga yang bertugas dan mengawasi peredaran uang rupiah adalah Bank Indonesia,
sedangkan perusahaan yang mencetak uang rupiah adalah Perum Peruri (Percetakan Uang
Republik Indonesia).

·         Uang Giral

Uang giral adalah surat berharga yang dapat diuangkan di bank atau dikantor pos. Contoh uang
giral, cek, giro pos, wesel dan surat berharga.Uang giral biasanya digunakan untuk transaksi
dengan nilai uang yang sangat besar.
Kegunaan uang ialah Uang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, alat penukar, alat penentu
harga, dan dapat pula di tabung.

Anda mungkin juga menyukai