Anda di halaman 1dari 3

Silakan Anda diskusikan topik ini.

Untuk jawaban diskusi berilah jawaban langsung pada halaman forum pada tanggal


yang sudah ditentukan.

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan harga yang adil menurut Islam?
2. Jelaskan keadaan yang diperbolehkan intervensi harga menurut Islam? Jelaskan
contoh intervensi harga di daerah anda!

Jawaban

1. Dalam literature Islam, masalah harga diuraikan dalam beberapa terminologi,


antara lain sir al-mitsl dan thaman al mitsl qimah al-adl. Istilah Qimah al-adl
(harga yang adil) pernah digunakan oleh Rasullulah dan juga banyak digunakan
oleh para hakim yang telah mengkodifikasikan hukum Islam tentang transaksi
bisnis dalam objek barang cacat yang dijual, perebutan kekuasaan, memaksa
penimbun barang untuk menjual barang timbunannya, membuang jaminan atas
harta milik dan sebagaiannya. Secara umum, mereka berpikir bahwa harga
sesuatu yang adil adalah harga yang dibayar untuk objek yang sama yang
diberikan pada waktu dan tempat diserahkan, dan juga sering menggunakan
istilah thaman al mithl (harga yang setara/equivalen price).

Ibn Taimiyah membedakan antara dua jenis harga, yaitu harga yang tidak adil
dan terlarang serta harga yang adil dan disukai. Dalam Majmu Fatawa, Ibn
Taimiyah mendefenisikan equivalen price sebagai harga baku (s’ir) yaitu
penduduk menjual barang-barangnya dan secara umum diterima sebagian
sesuatu setara dengan itu dan untuk barang yang sama pada waktu dan tempat
yang khusus. Sementara dalam al-hisbah, ia menjelaskan bahwa equivalen price
sesuai dengan keinginan atau lebih persisnya harga yang ditetapkan oleh
kekuatan pasar yang berjalan bebas-kompetitif dan tidak terdistorsi-antara
penawaran dan permintaan.

Equilibrium price (harga yang adil) dalam perspektif ekonomi Islam adalah harga
yang tidak menimbulkan dampak negatif (bahaya) ataupun kerugian bagi para
pelaku pasar; baik dari sisi penjual maupun pembeli.Harga tidak dapat dikatakan
adil apabila harga tersebut terlalu rendah sehingga penjual ataupun produsen
tidak dapat me-recovery biaya-biaya yang telah dikeluarkan. Sebaliknya, harga
tidak boleh terlalu tinggi, karena akan berdampak pada daya beli pembeli dan
konsumen. Harga yang adil adalah harga yang dapat menutupi semua
operasional produsen dengan margin laba tertentu serta tidak merugikan para
pembeli.

Keseimbangan harga dapat digambarkan dalam kurva seperti berikut ini:

Keterangan:
Islam menjunjung tinggi mekanisme pasar yang bebas
1. Titik keseimbangan pasar akan terjadi ketika permintaan bertemu dengan
penawaran secara bebas (‘antaradin minkum)
2. Jika proses mencapai titik D keseimbangan ini terganggu, maka
pemerintah harus melakukan intervensi.

Keseimbangan atau equilibrium menggambarkan suatu di mana semua kekuatan


yang ada dalam pasar, permintaan dan penawaran, berada dalam keadaan
seimbang sehingga setiap variabel yang terbentuk di pasar, harga dan kuantitas,
sudah tidak lagi berubah. Dalam keadaan ini harga dan kuantitas yang diminta
akan sama dengan yang ditawarkan sehingga terjadilah transaksi.

Sumber :
https://repository.uin-suska.ac.id/6940/4/BAB%20III.pdf
2. Islam menghargai hak penjual dan pembeli untuk menentukan harga sekaligus
melindungi hak keduanya. Islam membolehkan bahkan mewajibkan pemerintah
melakukan intervensi harga, bila kenaikan harga disebabkan oleh distorsi
terhadap permintaan dan penawaran. Kebolehan intervensi harga antara lain:
1. Intervensi harga menyangkut kepentingan masyarakat yaitu melindungi
penjual dalam hal tambahan keuntungan (profit margin) sekaligus melindungi
pembeli dalam hal purchasing power
2. Bila tidak dilakukan intervensi harga maka penjual dapat menaikkan harga
dengan cara ikhtikar. Dalam hal ini penjual menzalimi pembeli.
3. Pembeli biasanya mewakili masyarakat yang lebih luas, sedangkan penjual
mewakili kelompok masyarakat yang lebih kecil, sehingga intervensi harga
berarti pula melindungi kepentingan masyarakat yang lebih luas.
Keadilan merupakan nilai paling asasi dalam ekonomi islam. Menegakkan
keadilan dan membrantas kezaliman adalah tujuan utama dari risalah para
Rasul-Nya. Keadilan sering kali diletakkan sederajat dengan kebajikan dan
ketakwaan.
Seluruh ulama terkemuka sepanjang sejarah islam menempatkan keadilan
sebagai unsur paling utama dalam maqashidsyariah. Sayyid Qutb menyebutkan
keadilan sebagai unsur pokok komprehensif dan terpenting dalam aspek seluruh
kehidupannya.
Contoh :
Harga kebutuhan pokok mulai merangkak naik di hampir semua komoditas.
Pantauan CNBC Indonesia di Pasar Gunung Batu, Kota Bogor, kenaikan harga
bervariasi untuk setiap pangan.
Sebagai contoh, harga tahu yang semula di harga Rp 6.000 per 10 potong, kali
ini naik Rp 1.000 menjadi Rp 7.000 per 10 potong. Selain menaikkan harga,
pabrikan tahu-tempe juga memiliki opsi lain, misalnya dengan memperkecil
ukuran produknya.
"Semenjak BBM naik aja, jadi harganya juga jadi naik, sama kenaikan kedelai
juga ngaruh juga," kata Ramdani, pedagang tahu-tempe di pasar ini, Senin
(4/10/2022).

Sumber :
http://repository.radenintan.ac.id/1166/3/BAB_II_REVISI_MUNA.pdf
https://www.cnbcindonesia.com/news/20221004130633-4-377073/harga-
sembako-masih-beterbangan-di-bogor-tahu-naik-rp1000

Anda mungkin juga menyukai