Anda di halaman 1dari 8

Konsep Harga

Rola Nurul Fajria, S.ST, M.E.


Harga adalah unsur bauran pemasaran yang
paling mudah disesuaikan; ciri-ciri produk,
saluran, bahkan promosi membutuhkan lebih
banyak waktu. (Kotler)

Harga Harga merupakan satuan moneter atau


ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa
lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh
hak kepemilikan atau penggunaan suatu
barang atau jasa. Pengertian ini sejalan
dengan konsep pertukaran (exchange) dalam
pemasaran. (Fandy Tjiptono)

Dari sudut pandang konsumen, harga


seringkali digunakan sebagai indikator nilai
bilamana harga tersebut dihubungkan dengan
manfaat yang dirasakan atas suatu barang
atau jasa.
Berorientasi pada Laba
Setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat
menghasilkan laba paling tinggi (maksimisasi laba).

Berorientasi pada Volume


Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target
volume penjualan
Tujuan
Berorientasi pada Citra
Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk
Penetapan
atau mempertahankan citra prestisius.

Stabilisasi Harga
Harga
Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga
untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga
suatu perusahaan dan harga pemimpin industri (industry
leader).

Tujuan-Tujuan Lainnya
Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah
masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan,
mendukung penjualan ulang, atau menghindari campur tangan
pemerintah.
Islam sangat menjunjung tinggi keadilan
Harga (al-‘adl/justice), termasuk juga dalam penetuan harga.

Dalam Istilah qimah al’adl (harga yang adil) pernah digunakan dalam
Rasulullah SAW, dalam mengomentari kompensasi bagian bagi

Perspektif pembebasan budak, dimana budak ini akan menjadi manusia


merdeka dan majikannya tetap memperoleh kompensasi dengan
harga yang adil.
Islam Umar bin Khattab menggunakan istilah harga yang adil ini ketika
menetapkan nilai baru atas diyat (denda), setelah nilai dirham
turun sehingga harga-harga naik.
Konsep Harga Menurut Pemikir dan
Pakar Muslim

Abu Yusuf
Adanya hubungan negatif antara Dalam analisis ekonomi pada masalah pengendalian harga, Abu Yusuf
persediaan (supply) dengan menentang penguasa yang menetapkan harga karena harga adalah
harga. Harga tidak tergantung ketentuan Allah. Maksudnya adalah harga akan terbentuk sesuai
pada penawaran saja, tetapi juga dengan hukum alam yang berlaku di suatu tempat dan pada waktu
permintaan. tertentu sesuai dengan faktor-faktor yang memengaruhi harga itu
sendiri. Pendapat Abu Yusuf ini relevan pada pasar persaingan
sempurna, di mana banyak penjual dan banyak pembeli sehingga harga
ditentukan oleh pasar.
Konsep Harga Menurut Pemikir dan
Pakar Muslim

Sejalan dengan konsep permintaan dan penawaran, kurva


Al Ghazali penawaran naik dari kiri bawah ke kanan atas yang dinyatakan. Jika
petani tidak mendapatkan pembeli, ia akan menjual hasil panen pada
Al Tsaman Al Adl (harga yang adil) harga yang lebih murah. Sementara kurva permintaan turun dari kiri
atas ke kanan bawah yang dijelaskan sebagai harga dapat menurun
dengan mengurangi permintaan.

Bagi Al Ghazali, keuntungan adalah kompensasi dari kepayahan perjalanan, risiko bisnis, dan ancaman diri
terkait keselamatan si pedagang. Walaupun ia tidak setujumdengan keuntungan yang berlebih untuk menjadi
motivasi pedagang, bagi AlGhazali keuntungan sesungguhnya adalah keuntungan di akhirat kelak. Adapun
keuntungan normal menurutnya berkisar antara S sampai 10 persen dari harga barang
Konsep Harga Menurut Pemikir dan
Pakar Muslim

Ibnu Taimiyah Jika permintaan terhadap barang meningkat sementara penawaran


menurun, harga akan naik. Begitu sebaliknya, kelangkaan dan
melimpahnya barang mungkin disebabkan oleh tindakan yang adil
Mekanisme pertukaran, ekonomi
atau mungkin tindakan yang tidak adil. Hal ini terjadi karena pada
pasar bebas, dan kecenderungan
masanya ada anggapan bahwa peningkatan harga terjadi akibat
harga yang terjadi sebagai akibat dari
ketidakadilan dan tindakan dari melanggar hukum yang dilakukan
kekuatan permintaan dan penawaran.
oleh pihak penjual atau mungkin sebagai akibat manipulasi pasar.

Apabila kebutuhan besar dan kuat, harga akan naik. Sebaliknya jika kebutuhan kecil dan lemah, harga akan
turun. Harga suatu barang yang telah tersedia di pasar lebih rendah daripada harga suatu barang yang belum
ada di pasar. Begitu pula halnya dengan harga suatu barang akan lebih rendah jika pembayaran dilakukan
secara tunai daripada pembayaran dilakukan secara angsuran/kredit.
Konsep Harga Menurut Pemikir dan
Pakar Muslim

Ibnu Khaldun membagi jenis barang menjadi barang kebutuhan pokok


Ibnu Khaldun dan mewah. Menurutnya, bila suatu kota berkembang dan populasinya
bertambah banyak maka harga-harga kebutuhan pokok akan
Harga adalah hasil dari hukum mendapatkan prioritas pengadaannya. Akibatnya penawaran
permintaan dan penawaran. meningkat sehingga harga turun. Sedangkan untuk barang-barang
mewah, permintaannya akan meningkat sejalan dengan
berkembangnya kota dan berubahnya gaya hidup. Akibatnya harga
barang mewah akan meningkat.

Pengecualian satu-satunya dari hukum ini adalah harga emas dan perak yang menjadi standar moneter. Semua
barang barang lain terkena fluktuasi harga yang tergantung pada pasar. Bila suatu barang langka dan banyak
diminta maka harganya tinggi. Jika suatu barang berlimpah maka harganya akan rendah.

Anda mungkin juga menyukai