Anda di halaman 1dari 8

BAB 5.

MANAJEMEN DAN SISTEM KERJA PASAR

5.1 Mekanisme Kerja Pasar


Pasar dapat diartikan sebagai sebuah mekanisme pertukaran barang dan jasa yang alamiah
dan telah berlangsung sejak peradaban awal manusia. Didalam Islam, pasar mempunyai
kedudukan yang penting. Praktik ekonomi pada masa Rasulullah ‫ ﷺ‬dan khulafaurrasyidin
menunjukan adanya peranan pasar. Rasulullah ‫ ﷺ‬sangat menghormati harga yang terbentuk
didalam pasar sebagai harga yang adil. Jika memang terjadi perubahan harga karena
mekanisme pasar yang wajar, maka beliau tidak akan melakukan intervensi harga.

Akan tetapi, pasar juga harus menerapkan prinsip moralitasnya seperti: persaingan yang
sehat (fair play), kejujuran (honesty), keterbukaan (transparancy), dan keadilan (justice). Maka
nilai-nilai ini yang harus ditegakkan, sehinnga setiap dinamisme harga yang terjadi tetap sesuai
dengan ketentuan moral tersebut.

5.2 Pasar Pada Masa Rasulullah ‫ﷺ‬


Pasar memegang peranan penting dalam perekonomian masyarakat Muslim. Rasulullah ‫ﷺ‬
sendiri adalah seorang yang mengeluti dunia bisnis, dimana usia 7 tahun sudah mulai
menemani pamannya Abu Thalid untuk berdagang ke Syam. Ketika beranjak dewasa, beliau
semakin kiat berdagang, baik dengan modal sendiri atau dengan modal orang lain
menggunakan skema kerjasama. Salah satu mitra bisnis yang kemudian menjadi istri beliau
adalah Khadijah r.a. Bahkan setelah menikahi Khadijah, beliau tetap berbisnis, termasuk
berdagang di pasar lokal.

Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬adalah seorang pebisnis yang professional. Beliau menjunjung tinggi
kejujuran, sehingga mendapat gelar al-amin (yang terpercaya). Setalah diangkat menjadi Nabi
dan Rasul, beliau tidak memungkinkan lagi menjadi pebisnis yang aktif dikarenankan kondisi
dan situasi yang tidak kondusif. Ini disebabkan tekanan yang diterima oleh beliau dan
masyarakat Muslim pada saat itu, sehingga menjadikan dakwah sebagai prioritas utama.

Ketika Rasulullah ‫ ﷺ‬hijrah ke Madinah, peran beliau yang awalnya sebagai pebisnis yang
aktif, bergeser menjadi seorang pengawas (al-muhtasib). Beliau mengawasi jalannya
mekanisme pasar yang ada di Madinah dan sekitarnya agar tetap sesuai dengan prinsip-prinsip
Islam.

58
Pada saat itu, mekanisme yang terjadi di pasar sangat dihargai. Beliau menolak melakukan
intervensi seperti: membuat peraturan untuk menetapkan harga pada saat harga-harga di pasar
naik. Dengan catatan, jika kenaikan tersebut disebabkan faktor-faktor perubahan kekuatan
permintaan dan penawaran tanpa dibarengi dengan unsur monopi dan kecurangan lainnya.
Pada saat itu para sahabat berkata: “wahai Rasulullah ‫ﷺ‬, tentukanlah harga untuk kita”. Beliau
menjawab, “Allah itu sesungguhnya penentu harga, penahan, pencurah dan pemberi rizki. Aku
mengharapkan dapat menemui Tuhanku dimana salah seorang dari kalian tidak menuntutku
karena kezhaliman dalam hal darah dan harta.”

Hadits diatas jelas menyatakan bahwa hukum alam (sunnatullah) harus dihormati. Tidak
dibenarkan seorangpun untuk mempengaruhi pasar. Karena pada dasarnya pasar adalah
kekuatan kolektif yang telah menjadi ketentuan Allah. Contoh pelanggaran terhadap harga
pasar adalah:

1. Penetapan harga yang tidak tepat


2. Melakukan intervensi ketika pasar dalam keadaan normal

Disebutkan dalam hadits dari Ibn Mughirah, bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬melihat seorang laki-laki
menjual makanan dengan harga yang lebih tinggi daripada harga pasar. Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,
“orang-orang yang datang membawa barang ke pasar ini laksana orang berjihad fiisabilillah,
sementara orang-orang yang menaikkan harga (melebihi harga pasar) seperti orang yang
ingkar kepada Allah.”

Allah juga menekankan bahwa perdagangan didalam pasar hendaknya atas dasar saling ridha
satu dengan lainnya. Allah berfirman dalam QS An-Nisa ayat 29 yang artinya: “Hai orang-
orang yang beriman janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan cara batil,
kecuali denganjalan perniagan yang berlaku dengan suka-masa suka diantara kamu. Dan
janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu”.

Nilai-nilai moralitas yang dijelaskan diatas mempunyai akar yang kuat didalam Islam.
Maka dari itu, Rasulullah ‫ ﷺ‬melarang praktik-praktik bisnis negative yang dapat menggangu
mekanisme pasar yang Islami.

5.3 Kekuatan Pasar Menurut Islam


5.3.1 Permintaan

59
Permintaan adalah salah satu elemen yang menggerakkan pasar. Istilah yang digunakan
beberapa ulama seperti Ibnu Taimiyah yang menafsirkan permintaan ini adalah keinginan,
Keinginan yang muncul pada konsumen sesungguhnya merupakan sesuatu yang kompleks,
dikatan berasal dari Allah. Namun, pada dasarnya faktor-faktor yang memengaruhi permintaan
dapat diurai sebagai berikut:

A. Faktor-faktor Penentu Permintaan

1. Harga barang suatu objek

Harga barang adalah suatu aspek yang paling menentukan dalam permintaan. Pada umumnya,
hubungan antara tingkat harga dan jumlah permintaan adalah negative. Semakin tinggi tingkat
harga, semakin rendah jumlah permintaan, demikian pula sebaliknya. Pengaruh harga barang
dapat diurai sebagai berikut:

a) Efek Subsitusi
Efek substisusi berarti jika harga suatu barang naik, maka hal ini akan mendorong
konsumen mencara barang lain yang bisa menggantikan fungsi dari barang yang naik
tersebut. Maka dari itu, permintaan terhadap barang tersebut akan menurun sebab
konsumen beralih kepada barang subsitusi lainnya.

b) Efek Pendapatan
Efek pendapatan berarti jika harga suatu barang naik, maka secara riil pendapatan
konsumen turun. Sebab dengan pendapatan yang sama ia hanya dapat membeli barang
lebih sedikit. Akibatnya, ia akan mengurangi permintaannya terhadap barang tersebut

2. Pendapatan Konsumen

Pendapatan merupakan faktor penentu selain harga. Semakin tinggi pendapatan seorang
konsumen, semaking tinggi pula daya belinya sehingga semakin meningkat permintaan
terhadap barang. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah pendapatan, maka semakin rendah
daya beli dan semikn rendah permintaan terhadap barang.

3. Harga Barang Lain yang Terkait

60
Harga barang lain yang terkait juga menentukan permintaan suatu barang. Yang
dimaksud barang lain yang terkait adalah substitusi dan komplementer dari barang tersebut.
Jika harga substitusinya turun, maka permintaan terhadap barang tersebut juga turun, sebab
konsumen mengalihkan permintaannya pada barang substitusi. Sebaliknya, jika harga barang
substitusi naik, maka permintaan terhadap barang tersebut juga naik.

Sementara itu, jika harga barang komplementernya naik, maka permintaan terhadap
barang tersebut akan turun. Dan sebaliknya, jika harga barang komplementernya turun, maka
permintaan terhadap barang tersebut akan naik.

4. Selera Konsumen

Selera konsumen menempati posisi yang penting dalam penentuan permintaan suatu barang.
Jika selera seorang konsumen terhadap barang tinggi, maka permintaanya terhadap barang
tersebut juga tinggi, meskipun harga tinggi. Sebaliknya, meskipun harga barang tersebut
rendah namun selera konsumen rendah, tetap saja permintaan rendah.

5. Ekspektasi (Pengharapan)

Ekspektasi bisa berperan dalam menentukan permintaan walau tidak eksplisit. Dia bisa berupa
negatif dan positif. Dalam kasus ekspektasi positif konsumen lebih terdorong untuk membeli
barang. Sementara ekspektasi negarif akan menimbulkan akibat yang sebaliknya.

6. Mashlahah

Mashlahah merupakan tujuan utama dalam mengonsumsi barang. Sebab membersamai


mashlalah adalah salah satu cara untuk mencapai falah. Mashlahah adalah sebuah kombinasi
dari berkah dan manfaat. Pengaruhnya tidak secara eksplisit terlihat pada permintaan suatu
barang, karena ia tergantung pada faktor keimanan. Konsumen dengan keimanan biasa saja,
maka dia akan memakai yang memiliki kandungan minimum berkahnya.

Namun jika konsumen dengan tingkat keimanan nya tinggi, maka dia lebih suka barang yang
mempunyai keberkahan yang lebih tinggi pula. Dalam hal ini, mereka akan meninggalkan
barang dengan kandungan berkahnya rendah meskipun harganya murah. Maka dapat
disimpulkan, jika keberkahan suatu barang turun maka permintaan akan turun, begitu juga
sebaliknya.

61
5.3.2 Penawaran
Penawaran dalam pemikiran ekonomi Islam klasik sering dikenal dengan kata pasokan. Ia
merupakan kekuatan penting dalam pasar. Ibnu Taimiyah menyebutkan penawaran sama juga
dengan ketersediaan di pasar. Dalam pandangannya, penawaran dapat berasal dari impor dan
produksi lokal, sehingga kegiatan ini dilakukan oleh produsen maupun penjual.

A. Mashlalah

Pengaruh mashlahah terhadap penawaran ini sebetulnya tergantung pada tingkat keimanan
dari seorang produsen itu sendiri. Jika mashlahah dari sebuah objek yang diproduksinya
meningkat, maka dia akan mempunyai semangat untuk meningkatkan produksinya. Produsen
dengan tingkat keimanan yang biasa saja, makan tingkatan produksi nya akan mengarah kepada
penawaran kandungan berkah yang minimum.

Dalam kondisi seperti ini, jika barang/jasa yang ditawarkan telah mencapai kandungan
berkah minimum, maka produsen akan menganggapnya sudah baik, sehingga pertimbangan
penawaran selanjutnya akan didasarkan pada keuntungan. Namun, konsumen dengan tingkat
keimanan yang lebih tinggi menyukai barang dengan kandungan berkah yang lebih tinggi.
Maka secara pasti, mereka akan meninggalkan barang dengan kandungan berkah yang lebih
rendah. Maka dalam hal ini, keuntungan tidak lagi menjadi faktor penting dalam penawaran
barang.

B. Keuntungan

Keuntungan merupakan bagian dari mashlahah karena ia dapat mengakumulasi modal yang
ada pada akhirnya dapat digunakan untuk berbagai aktivitas lainnya. Dengan kata lain,
keuntungan akan menjadi tambahan modal guna memperoleh mashlahah lebih besar lagi untuk
mencapai falah. Faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan adalah:

1. Harga Barang

Harga barang adalah faktor utama dalam penentuan keuntungan. Peran dari harga barang dalam
menentukan penawaran telah lama dikenal oleh pemikir ekonomi Islam klasik. Jika harga
barang naik, maka jumlah keuntungan per unit yang akan diperoleh juga naik. Hal ini akan
meningkatkan keuntungan total dan akhirnya mendorong produsen untuk menaikkan jumlah
penawarannya. Sebaliknya, jika harga turun, maka produsen akan cenderung mengurangi

62
penawarannya, sebab tingkat keuntungan yang diperolehnya juga akan turun.

Para ulama terdahulu menekankan akan perang penting dari penetapan harga yang adil (thaman
al mitsl). Karena, jika pemerintah menetapkan harga yang tidak adil, maka akan menurunkan
penawaran di pasar. Para produsen akan takut menjual barang karena tidak memperoleh
keuntungan. Ini malah akan mengacaukan keadaan Pasar.

2. Biaya Produksi

Ini merupakan faktor utama dalam menentukan tingkat keuntungan. Karena biaya produksi
merupakan selisih antara penerimaan (revenue) dengan biaya (cost). Jika biaya turun, maka
keuntungan produsen juga akan meningkat yang seterusnya akan mendorong untuk
meningkatkan jumlah pasokan ke pasar.

Sebaliknya jika biaya naik, maka akan berpengaruh kepada menurunnya keuntungan produsen
dan menurunkan pasokan ke pasar. Untuk menjaga tingkat keuntungan, produsen akan
menaikkan harga jika biayanya memang naik.

Biasanya, biaya produksi ditentukan oleh dua hal:

a) Harga Input Produksi: jika harganya naik, maka biaya produksi akan naiknya, maka
mendorong produsen mengurangi jumlah penawarannya
b) Teknologi Produksi: Kenaikan teknologi akan menurunkan biaya produksi, sehingga
bisa meningkatkan keuntungan produsen, maka akan meningkatkan penawarannya.

5.4 Analisis Keseimbangan Pasar


5.4.1 Pengertian Keseimbangan
Keseimbangan menggambarkan suatu situasi dimana semua kekuatan yang ada didalam pasar,
permintaan dan penawaran, berada dalam keadaan seimbang. Sehingga setiap variable yang
terbentuk di pasar, harga dan kuantitas, sudah tidak lagi berubah. Dalam keadaan ini, harga dan
kuantitas yang diminta akan sama dengan yang ditawarkan sehingga terjadilah transaksi.

5.4.2 Proses Tercapainya Keseimbangan

63
Proses terjadinya keseimbangan dalam pasar dapat berawal dari sisi mana saja, baik permintaan
maupun penawaran. Misalnya, kita anggap proses awal berasal dari sisi permintaan.
Permintaan tinggi yang tidak bisa dipenuhi oleh pasokan akan menyebabkan kelangkaan.
Padahal menurut hukum kelangkaan suatu barang yang langka, maka akan menyebabkan harga
barang tersebut meningkat.

5.4.3 Perubahan Keseimbangan


Perubahan keseimbangan bisa terjadi dan sifatnya kejutan pada salah satu atau kedua kekuatan
yang ada dalam pasar itu sendiri.

a) Perubahan Berasal dari Sisi Permintaan

Jika terjadi kenaikan pendapatan, maka hal ini akan meningkatkan jumlah permintaan. Begitu
juga, jika terjadi penurunan pendapatan masyarakat, akan menyebabkan turunnya daya beli
konsumen. Maka jelas akan menurunkan permintaan konsumen terhadap sebuah barang. Hal
ini akan menyebabkan tekanan permintaan semakin berkurang dan harga menjadi turun.

Perlu diperhatikan, perubahan ini bukan hanya di faktor pendapatan saja, namun juga bisa pada
faktor selera, Mashlahah, harga barang yang terkait dan ekspektasi.

b) Perubahan Berasal dari sisi Penawaran.

Sebagai contoh, jika harga input produksi mengalami penurunan, maka akan
meningkatkan jumlah keuntungan per unit, karena biaya produksi turun sementara harga pasar
tetap. Maka ini akan mengakibatkan meningkatnya jumlah pasokan di pasar. Dalam kondisi
seperti ini dimana jumlah permintaan tidak berubah dan jumlah pasokan meningkat, akan
terjadi kelebihan pasokan yang mengakibatkan menurunnya harga.

Turunnya harga memberikan dampak dengan respon yang berbeda dari pemasok dan
konsumen. Pada sisi konsumen, menurunnya harga akan direspons dengan meningkatkan
jumlah barang yang diminta. Sementara di sisi pemasok akan mengurangi jumlah pasokannya
ke pasar. Dengan menurunnya pasokan, maka pasar akan mengalami kekurangan pasokan
sementara jumlah permintaan akan tetap. Kekurangan pasokan ini mendorong harga akan naik.

Maka jika harga naik, pemasok akan meningkatkan pasokannya lagi dan terjadilah kembali
kestabilan pasar.

64
c) Perubahan Berasal dari Sisi Penawaran dan Permintaan

Pada kejadian sebenarnya, perubahan dapat terjadi pada kedua belah sisi. Sebagai contoh,
terjadi kenaikan pendapatan di sisi permintaan dan terdapat perubahan teknologi di sisi
penawaran.

Dampak yang muncul adalah ketika terjadi kenaikan pendapatan, maka terjadi pula
kenaikan permintaan. Kenaikan permintaan ini cenderung mendorong harga pasar. Namun, di
lain hal terjadi pula perubahan teknologi yang menekan biaya produksi sehingga mendorong
para pemasok barang untuk lebih banyak memasokkan barang ke pasar. Naikknya pasokan ini
menekan harga yang beredar di pasaran. Hasil akhir dari Tarik menarik antara permintaan dan
penawaran ini adalah tercapaimya keseimbangan pasar yang baru dimana tingkat harga pasar
saat ini berbeda dengan tingkata harga pasar sebelumnya.

65

Anda mungkin juga menyukai