Anda di halaman 1dari 10

Teori Penawaran Islam

Amalia Fitriansyah, Dewi Fitriana, Rizky Asyam Ramadhani

Program Studi Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi, Universitas Hasyim Asy’ari

Tebuireng, Jl. Irian Jaya No.55, Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa
Timur 61471

Email : amaliafitriansyah@gmail.com, dewifitri191201@gmail.com,


rizkyasyam4@gmail.com

ABSTRACT
The purpose of this paper is to describe how the concept of Islamic economy in the
prespective of supply and hat are the factors that influence the supply. Research
methods in this paper using the quantitative method with study literature. The results of
this paper concludes that in the analysis of Islam, offer maximum efficiency of
production will occur if the concept in Islamic economic instrument for selected results
than using conventional economic interest in the instrument. So, the existence of this
new discovery, and discourse, which is much better than the side of the theory or
practice will be more assured that the Islamic Economic system is a “healthy”.

Keyword : Conventional supply concept, Islamic supply concept, Assumption

PENDAHULUAN penawaran dalam Islam pada


hakekatnya adalah derivasi dari
Teori mikro ekonomi selalu perilaku individu-individu dalam
didefini- sikan oleh para ahli-ahli melakukan ana- liasis biayanya.
ekonomi sebagai suatu bidang studi Penawaran (supply), dalam ilmu
dalam ilmu ekonomi yang eko- nomi adalah banyaknya brang
menjelaskan tentang kegiatan dalam atau jasa yang tersedia dan dapat
bagian-bagian kecil dari keseluruhan ditawarkan oleh produsen kepada
per- ekonomian, salah satunyan adalah konsumen pada setiap tingkat harga
teori penawaran. selama periode waktu ter- tentu. Teori
Pembahasan teori penawaran penawaran yaitu teori yang
pada ekonomi mikro Islam merupakan menerangkan sifat penjual dalam
kelan- jutan dari pembahasan tentang mena- warkan barang yang akan
teori per- mintaan dalam ekonomi dijual.
islam. seperti halnya pada permintaan Pada dasarnya terdapat garis
dalam Islam yang diturunkan dari harga yang tidak terbatas jumlahnya di
fungsi konsumsi, maka teori atas titik perpotongan antara kurva

1
biaya marginal dengan kurva biaya Ibnu Taimiyah menyatakan alasan
rata-rata, dan dari si- nilah harga naik itu dapat disebabkan karena
terjadinya beberapa kuantitas yang turunnya penawaran atau kenaikkan
dapat ditawarkan pada setiap populasi jumlah pembeli yang berarti
tingkatan harga. ada kenaikkan jumlah dalam permintaan
Dalam jurnal ini akan pasar. Oleh karena itu sebuah harga
dibahas bagaimana konsep dari dapat saja naik, karena penawaran turun
penawaran, hukum penawaran, pergeseran kurva ke kiri, atau
teori penawaran dalam Islam, serta permintaan naik pergeseran kurva ke
kurva penawaran. Metode yang kanan yang diekspresikan sebagai
digunakan dalam penyusunan "tindakan Allah", sebenarnya
makalah ini adalah metode melambangkan sebuah fenomena
deskriptif. Tekniknya alamiah yang berkait dengan fluktuasi
menggunakan studi kepustkaan. harga. Tetapi sebagaimana yang
tercermin dari pernyataan di atas, naik
turunnya harga juga terjadi, karena
PEMBAHASAN tindakan-tindakan curang dalam pasar
seperti aksi penimbunan yang dilakukan
Konsep Penawaran oleh spekulan.
Imam Ghazali juga membicarakan
Ibnu Khaldun menyatakan tentang penawaran dan permintaan,
bahwa adanya pengaruh penawaran bahwa harga berlaku seperti yang
terhadap penentuan harga. Jika ditentukan dalam praktik pasar, sebuah
penawaran mengalami kenaikan konsep yang kemudian dikenal seba-
makan harga juga akan naik begitu gai as-tsaman al-adil (harga yang adil).
pula sebaliknya. Dalam hal ini Ibnu Kemudian diungkapkan secara konsep-
Khaldun percaya bahwa akibat dari sional pengertian penawaran adalah ba-
rendanya harga akan merugikan nyaknya barang yang ditawarkan oleh
perajin dan pedagang, sehingga penjual pada suatu pasar tertentu, pada
mereka keluar dari pasar, periode tertentu dan pada tingkat harga
sedangkan akibat dari tingginya tertentu. Atau dengan kata lain pena-
harga akan menyusahkan konsu- waran adalah jumlah barang dan jasa
men, terutama kaum miskin yang yang tersedia untuk dijual pada berbagai
men- jadi mayoritas dalam sebuah tingkat harga dan situasi. Sebagaimana
populasi. Karena itu Ibnu Khaldun juga halnya dengan permintaan, maka
berpendapat bahwa harga rendah pada teori penawaran juga dikenal apa
untuk kebutuhan pokok harus yang dinamakan jumlah barang yang
diusahakan tanpa meru- gikan ditawarkan dan penawaran. Penawaran
produsen1. adalah gabungan seluruh jumlah barang
1
Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eks-
klusif Ekonomi Islam, ( Jakata: Prenada Media Grup,2007 ), 98
yang ditawarkan oleh penjual pada Apabila beberapa faktor yang
pasar tertentu, periode tertentu, dan mempengaruhi tingkat penawaran di
pada berbagai macam tingkat harga atas dianggap tetap selain harga barang
tertentu. itu sendiri (harga barang substitusi
Berbagai faktor yang tetap, ongkos dan biaya produksi relatif
mempengaruhi produsen dalam tidak berubah, tujuan perusahaan tetap
menawarkan produk- nya pada suatu pada orientasinya, teknologi yang
pasar diantaranya sebagai berikut: digunakan tidak berkembang, dan
a. Harga barang itu sendiri lainnya dianggap tidak berubah), maka
b. Harga barang-barang lain penawaran hanya ditentukan oleh
harga. Artinya, besar kecilnya
c. Biaya produksi
perubahan penawaran
d. Tujuan produksi dari
dideterminasi/ditentukan oleh besar
perusahaan
kecilnya perubahan harga. Dalam hal
e. Teknologi yang digunakan
ini berlaku perbandingan lurus antara
Apabila faktor-faktor pada harga terhadap penawaran.
point 2 dan seterusnya dianggap Sebagaimana konsep asli dari
tetap, jumlah penduduk relatif penemunya (Alfred Marshall), maka
konstan ( zero growt), selera tidak perbandingan lurus antara harga
berubah, perkiraan masa yang akan terhadap penawaran disebut hukum
datang tidak berubah, harga barang penawaran2.
substitusi relatife tetap, dan lain- Hukum penawaran adalah kuantitas
lain faktor yang mempengaruhi barang dan jasa yang bersedia untuk
dianggap tidak ada atau tidak dijualnya pada berbagai tingkat harga
berubah, maka permintaan hanya dalam periode waktu tertentu. Dengan
ditentukan oleh harga. Artinya demikian, hukum penawaran adalah
besar kecilnya perubahan di "perbandingan lurus antara harga terha-
determinasi/ditentukan oleh besar dap jumlah barang yang ditawarkan,
kecil- nya perubahan harga. Dalam yaitu apabila harga naik, maka pena-
hal ini berlaku perbandingan waran akan meningkat, sebaliknya apa-
terbalik antara harga dan bila harga turun penawaran akan turun."
permintaaan dan berbanding lurus Manakala pada suatu pasar terdapat
dengan penawaran. penawaran suatu produk yang relatif
sangat banyak, maka:
Hukum Penawaran 1. Barang yang tersedia di pasar dapat
memenuhi semua permintaan,
sehingga untuk mempercepat
penjualan produsen akan

2
Ismail Nawawi, Ekonomi Mikro dalam Prespektif
Islan, (Jakarta: Dwiputra Pustaka Jaya, 2010), 35.
menurunkan harga jual produk waran terhadap harga, yaitu apabila
tersebut; penawaran naik, maka harga relatif
2. Penjual akan berusaha untuk akan turun, sebaliknya bila penawaran
mening- katkan dan turun, maka harga relatif akan naik".
memperbesar keuntungannya Dalam menguraikan teori
dengan cara secepat mungkin penawaran dalam perspektif ekonomi
memperbanyak jumlah penjualan Islam meng- ikuti penjelasan Nasution
produknya (mengandalkan turn at al (2007:93- 95) yang menguraikan
over yang tinggi). Sebaliknya, dan membicarakan teori penawaran
manakala pada suatu pasar dalam Islam harus memperhatikan
penawaran suatu produk relatif bahwa bumi ini dijadikan oleh Allah
sedikit, maka, yang terjadi adalah diperuntukkan pada manusia,
harga akan naik. Keadaan ini sebagaimana firman Allah:
‫هّٰللا‬
dapat dijelaskan sebagai berikut : ‫ت َو َما فِى‬ ِ ‫اَلَ ْم ت ََروْ ا اَ َّن َ َس َّخ َر لَ ُك ْم َّما فِى السَّمٰ ٰو‬
a. Barang yang tersedia ِ َّ‫ض َواَ ْسبَ َغ َعلَ ْي ُك ْم نِ َع َمهٗ ظَا ِه َرةً َّوبَا ِطنَةً ۗ َو ِمنَ الن‬
‫اس‬
‫هّٰللا‬ ِ ْ‫ااْل َر‬
pada produsen/penjual ٍ ‫َم ْن ي َُّجا ِد ُل فِى ِ بِ َغي ِْر ِع ْل ٍم َّواَل هُدًى َّواَل ِك ٰت‬
‫ب ُّمنِي ٍْر‬
relatif sedikit sehingga
20. Tidakkah kamu memperhatikan
manakala jumlah
bahwa Allah telah menundukkan apa
permintaan stabil, maka yang ada di langit dan apa yang ada di
produsen akan berusaha bumi untuk (kepentingan)mu dan
menjual produknya menyempurnakan nikmat-Nya untukmu
dengan menaikkan harga lahir dan batin. Tetapi di antara manusia
ada yang membantah tentang (keesaan)
jualnya.
Allah tanpa ilmu atau petunjuk dan tanpa
b. Produsen/penjual hanya Kitab yang memberi penerangan. (QS.
akan meningkatkan Lukman : 20).
keuntungannya dari
menaikkan harga. Dalam memanfaatkan alam yang te- lah
disediakan Allah bagi keperluan ma-
nusia, larangan yang harus dipatuhi
Teori Penawaran Islami adalah: "Janganlah kamu membuat
Teori yang menerangkan kerusakan di muka bumi". Larangan ini
hubungan antara permintaan tersebar di banyak tempat dalam Al-
terhadap harga adalah merupakan Qur'an dan betapa Allah sangat
pernyataan positif yang dise- but membenci mereka yang berbuat
teori penawaran (penggunaan kata kerusakan di muka bumi. Meskipun
teori penawaran hanya untuk definisi kerusakan tersebut sa- ngat luas,
membe- dakannya dengan hukum akan tetapi dalam kaitannya dengan
penawaran). Dengan demikian, produksi, larangan tersebut mem- beri
teori penawaran ada- lah arahan nilai dan panduan moral.
"perbandingan terbalik antara pena- Produksi Islami bukan hanya dilarang
mengakibatkan kerusakan dalam bergeser ke kiri. Di negara Barat, hal
memanfaatkan alam dan tersebut telah dilakukan dengan
lingkungan, artinya ia tidak boleh mengenakan pajak polusi atau dikenal
mengakibatkan hutan menjadi dengan istilah Pi- gouvian Tax yang
gundul dan berubah menjadi lahan tujuannya agar perusa- haan
kritis yang mengakibatkan banjir memperhitungkan biaya eksternal yang
dan longsor, menimbulkan polusi timbul akibat kegiatan produksinya
yang di atas ambang batas yang sehingga memengaruhi keputusan pro-
aman bagi kesehatan. Produksi duksi dan penjualannya.
Islami juga haram menghasilkan
produk-produk yang apabila Faktor-faktor Penawaran dalam
dikonsumsi akan menimbulkan Islam
kerusakan, baik itu rusaknya Dalam khasanah pemikiran
kesehatan, apalagi rusaknya moral ekonomi Islam klasik, penawaran telah
dan kepribadian. Contoh, jika telah dikenali sebagai kekuatan penting di
terbukti secara ilmiah bahwa rokok dalam pasar. Penawaran sebagai
me- nimbulkan begitu banyak ketersediaan barang di pasar.
mudarat dibandingkan manfaat yang Penawaran barang atau jasa dapat
dihasilkan- nya, maka memproduksi berasal dari hasil impor (barang dari
rokok adalah hal yang tidak Islami. luar) dan produksi lokal. Kegiatan ini
Sudah barang tentu, Islam melarang dilakukan oleh produsen maupun pen-
produksi barang- barang yang jual. Nilai tawar dalam islam didasarkan
diharamkan seperti minum- an pada:
keras, obat bius, dan sebagainya. Mashlahah
De- mikian pula barang dan jasa Pengaruh mashlahah terhadap
yang me- rusak akhlak seperti pena- waran pada dasarnya akan
hiburan-hiburan yang tidak tergantung pada tingkat keimanan dari
mendidik. produsen jika jumlah mashlahah yang
Aturan etika dan moral yang terkandung dalam barang yang
mem- batasi kegiatan produksi diproduksi semakin meningkat maka
tersebut tentu saja berpengaruh produsen muslim akan memperbanyak
terhadap fungsi pena- waran barang jumlah produksinya cateris paribus.
dan jasa. Sebagai contoh, apabila
suatu proses produksi mengha- Keuntungan
silkan polusi, maka biaya Keuntungan meupakan bagian dari
lingkungan dan sosial tersebut harus mashlahah karena ia dapat
dihitung dalam ong- kos produksi mengakumu- lasi modal yang pada
sehingga ongkos meningkat dan akhirnya dapat digunakan untuk
penawaran akan berkurang. Dam- berbagai aktivitas lain- nya. Dengan
paknya, kurva penawaran akan kata lain, keuntungan akan menjadi
tambahan modal guna memper- pembahasan tentang konsep biaya
oleh mashlahah lebih besar lagi produksi dalam Islam, karena sudah
untuk mencapai falah. faktor-faktor dijelaskan dengan lebih detail pada
yang mem- pengaruhi keuntungan buku ataupun paper makalah dan jurnal
adalah anatra lain lainnya.
:
a. Harga Barang Pengaruh Zakat terhadap Penawaran
Jika harga turun, maka produsen Pengaruh zakat terhadap penawaran
akan cenderung mengurangi dapat dilihat dari dua sisi. Yang pertama
penawarannya, sebab tingkat adalah melihat pengaruh kewajiban
keuntungan yang diper- oleh mem- bayar zakat terhadap perilaku
juga akan turun. penawar- an. Dalam hal ini dicontohkan
b. Biaya Produksi zakat perniagaan. Di sisi lain adalah
Jika biaya turun, maka pengaruh zakat produktif, yakni alokasi
keuntungan produsen pada zakat kegiatan produktif dari mustahik
penjualan akan me- ningkat yang terha- dap kurva penawaran.
seterusnya akan mendo- rongnya Zakat yang dikenakan pada hasil
untuk meningkatkan jumlah produksi adalah zakat perniagaan, yang
pasokan pasar. baru dikenakan apabila hasil produksi
Dalam ekonomi Islam dijual dan hasil penjualan telah meme-
diketahui bahwa ada 4 hal yang nuhi nisab (batas minimal harta yang
dilarang dalam menjalankan menjadi objek zakat yaitu setara 96
aktivitas ekonomi: Mafsadah, gram emas) dan haul (batas minimal
Gharar, Maisir, dan Transaksi Riba. waktu harta tersebut dimiliki yaitu satu
tahun). Bila nisab dan haul telah
terpenuhi, maka
Mafsadah, gharar dan maisir
wajiblah dikeluarkan zakatnya sebesar
sebagai tindakan yang
2.5%.
menyebabkan kerusakan (negative
Objek zakat perniagaan adalah ba-
externalities) sebagai akibat yang
rang yang diperjualbelikan. Dalam
melekat dari suatu aktivitas
ilmu ekonomi, ini berarti yang menjadi
produksi yang hanya
objek zakat perniagaan adalah revenue
memperhatikan keuntungan semata,
minus cost. Ulama berbeda pendapat
walaupun sudah dikemukkan,
mengenai komponen biaya. Sebagian
namun tidak tercerminkan dengan
berpendapat bahwa biaya tetap boleh
baik di dalam konsep dan model
diperhitungkan, sedang sebagian
dalam ekonomi Islam, sehingga
lainnya berpendapat bahwa hanya
sisi ini akan mendapat perhatian
biaya variabel saja yang boleh
lebih banyak. Sedangkan
diperhitungkan. Dalam ilmu ekono- mi
pelarangan terhadap transaksi riba
pendapat pertama berarti yang men-
tidak akan begitu mewarnai
jadi objek zakat adalah economic mencapai tingkat BEP saja. Jadi bisa
rent, sedangkan pendapat kedua dikatakan bahwa titik impas akan
berarti yang menjadi objek zakat beroperasi bila harga di atas AVC.
adalah quasi rent atau producer Ketika produsen ingin mengoptimalkan
surplus. keuntungannya maka produsen akan
Pendapat mana pun yang memproduksi ketika MC=MR, yang
digunakan atas objek zakat ini sama diasumsikan pasar bersifat persaingan
sekali tidak memberikan pengaruh sempurna maka harga berfungsi sebagai
terhadap ATC, yang berarti pula MR.
tidak ada pengaruh terhadap profit Jadi dengan ini MC = P= MR,
yang dihasilkan. Penge- naan zakat pada gambar 3.6 bila harga yang ada di
perniagaan juga sama sekali tidak pasar- an ber;aku dengan jangka pendek
memberikan pengaruh terhadap adalah P* maka produsen akan memiliki
MC, yang berarti pula tidak keun- tungan yang ekonomis yaitu
memberikan pengaruh terhadap P*E*QS. Dengan demikian kurva MC
kurva penawaran. Upaya yang berada di atas kurva AVC adalah
memaksimalkan profit berarti pula garis yang menjelaskan produsen
memaksimalkan producer surplus, bersedia berpro- duksi. Untuk lebih
dan sekaligus berarti jelasnya pada gambar 3.6 apabila U1
memaksimalkan zakat yang harus dan U2 dihubungkan, maka akan
dibayar. Jadi dengan adanya mendapat kurva penawaran. Lebih
pengenaan zakat perniagaan jelasnnya pada gambar 3.6 yaitu fungsi
perilaku memaksimalkan profit penawaran untuk individu pro- dusen
berjalan sejalan dengan perilaku dan bukan fungsi penawaran untuk
memaksimalkan zakat. industri atau pasar.
Gambar 3.6 Hubungan antar
Kurva Penawaram Jangka kesediaan untuk berproduksi dengan
Pendek kurva penawaran.
Di stiap harga yang diatas 𝑃1
berapa- pun penjualan yang
dilakukan produsen harganya selalu
melebihi AVC dengan ini produsen
memiliki laba ekonomi positif.
Dimana garfik MC dan AVC sama
ini akan terjadi titik potong yang
dinamakan titik impas jangka
pendek ( short-run break-even
point). Di titik impas jangka pendek
Untuk kurva penawaran jangka
ini produsen tidak mendapat laba
pen- dek dari sektor industri secara
yang ekonomis, tetapi hanya
keselu- ruhan dapat di rumuskan lewat
penjum- lahan horizontal seluruh produknya pada suatu pasar di
kurva pena- waran jangka pendek antaranya adalah harga barang itu
masing-masing per- usahaan. Lebih sendiri, harga barang-barang lain, ong-
jelasnya untuk mengilus- trasikan kos dan biaya produksi, tujuan produksi
penjumlahan horizontal kurva dari perusahaan serta teknologi yang
penawaran dapat dilihat di gambar digunakan.
3.6. Hukum penawaran adalah
Kurva marginal untuk dua "perban- dingan lurus antara harga
perusahan di lambnagkan dengan terhadap jum- lah barang yang
MCa pada panel (a) dan Mb pada ditawarkan, yaitu apabila harga naik,
panel (b). Dua kurva biaya marginal maka penawaran akan me- ningkat,
akan berlaku bila harga-harga lebih sebaliknya apabila harga turun
besar dari pada harga variable rata- penawaran akan turun". Sedangkan teori
rata minimum dari masing-masing penawaran adalah "perbandingan
produsen. terbalik antara penawaran terhadap
Di panel (a), perusahaan harga, yaitu apabila penawaran naik,
hanya memproduksi q1, jika harga maka harga rela- tif akan turun,
yang berlaku adalah P1. Dan bila sebaliknya bila penawaran turun, maka
harganya P2 per- usahaan akan harga relatif akan naik".
memproduksi sebesar q2. Ini Faktor-faktor yang mempengaruhi
berlaku untuk produsen kedua yang penawaran dalam Islam yaitu
berproduksi pada q1 b apabila harga Mashlahah dan Keuntungan. Dalam
yang berlaku P1, begitu juga ekonomi Islam diketahui bahwa ada 4
dengan bila harga berada di P2 hal yang dilarang dalam menjalankan
maka produsen kedua akan aktivitas ekonomi, ya- itu: Mafsadah,
memproduksi q2b. Jika di Gharar, Maisir, dan Tran- saksi Riba.
asumsikan industri yang sama hanya
produsen a dan b jadi penambahan
secara horizontal merupakan
penawaran industry atau ∑ MC.

KESIMPULAN
Penawaran adalah
banyaknya barang yang ditawarkan
oleh penjual pada suatu pasar
tertentu, pada periode tertentu dan
pada tingkat harga tertentu.
Berbagai faktor yang mempengaruhi
produsen da- lam menawarkan
DAFTAR PUSTAKA

Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eks- klusif Ekonomi Islam, ( Jakata: Prenada Media
Grup,2007 ), 98
Ismail Nawawi, Ekonomi Mikro dalam Prespektif Islan, (Jakarta: Dwiputra Pustaka Jaya,
2010),35
Zulfi Yulia, Teori Penawaran Islami, vol. 1 no. 02, hal. 1-286.

Anda mungkin juga menyukai