PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Islam memposisikan kegiatan ekonomi sebagai salah satu aspek penting
untuk mendatangkan kemuliaan (falah) dan karenanya kegiatan ekonomi sebagai
mana kegiatan ibadah lainnya perlu dituntun dan di kontrol agar berjalan seirama
dengan ajaran Islam secara keseluruhan. Dalam kaitan tersebut, Islam juga sangat
menghormati kegiatan ekonomi, yang termasuk di dalamnya mekanisme pasar.
Sampai-sampai Rasulullah melarang adanya inervensi terhadap pasar dan harga,
karena intervensi tersebut hanya akan menimbulkan ketidak seimbangan pada
pasar yang nantinya dikhawatirkan akan menyebabkan kerugian bagi penjual dan
pembeli.
Kaitanya dengan intervensi harga dan pasar, memeng seharusnya
pemerintah khususnya Indonesia tidak melakukan intervensi harga dan
membiarkan titik keseimbangan harga pasar menentukan harga itu sendiri sesuai
dengan harga yang adil yaitu ketika permintaan bertemu dengan penawaran secara
bebas (‘antaradhin minkum).
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diambil pokok masalah yang
kiranya layak untuk dikaji lebih mendalam, yaitu mengenai bagaimana intervensi
harga dalam perspektif ekonomi Islam. Adapun tujuan dari penulisan ini yaitu
untuk menjelaskan intervensi harga dalam perspektif Islam
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu intervensi pasar
2. Bagaimana pandangan islam terhadap intervensi pasar
3. Apa itu intervensi harga
BAB II
PEMBAHASAN
A. INTERVENSI PASAR
Apakah itu intervensi pasar? Intervensi pasar adalah suatu kebijakan untuk
mempengaruhi harga pasar,dimana kebijakan ini langsung mempengaruhi harga
di pasar. Pihak yang melakukan tindakan memengaruhi pasar bisa saja pemerintah
ataupun pihak lain yang mempunyai kepentingan atau pihak yang diminta
pemerintah untuk melakukannya (Al-Hisbah). Tindakan ini disebut tindakan
untuk jangka pendek karena tidak bisa membuat harga barang atau jasa stabil
dalam jangka panjang. Salah satu tujuan pemerintah melakukan Intervensi pasar
adalah untuk menjamin agar barang atau jasa yang disediakan kepada masyarakat
dijual dengan harga yang murah, tetapi dengan tanpa mengurangi efisiensi
pelayanannya. Jadi,masyarakat yang ekonominya tergolong rendah juga bisa
membeli barang tersebut,sehingga diharapkan akan tercipta keseimbangan dalam
sektor ekonomi dalam suatu wilayah tertentu. Salah satu contoh yang bisa kita
perhatikan dalam kehidupan sehari-hari adalah harga barang atau jasa untuk
kebutuhan pokok. Ada lembaga yang ditugasi untuk membuat atau mengawasi
harga barang agar kebutuhan pokok tersebut tidak melambung tinggi dan agar
tidak terjadi kenaikan harga (inflasi).Dengan demikian, angka inflasi tidak bisa
tinggi disebabkan tindakan tersebut. Tindakan seperti ini sebenarnya tidak bagus
karena ada pihak yang diuntungkan atau juga dirugikan.1
B. Pandangan islam mengenai intervensi pasar
Konsep mekanisme pasar dalam Islam dibangun atas prinsip-prinsip sebagai
berikut:
1. Ar-Ridha, yakni segala transaksi yang dilakukan haruslah atas dasar
kerelaan antara masing-masing pihak (freedom contract).
2. Berdasarkan persaingan sehat (fair competition). Mekanisme pasar akan
terhambat bekerja jika terjadi penimbunan (ihtikar) atau monopoli.
Monopoli dapat diartikan, setiap barang yang penahanannya akan
1
http://tugaseki.blogspot.co.id/?view=snaps hot
membahayakan konsumen atau orang banyak.Ketiga, kejujuran
(honesty).
3. keterbukaan(transparancy) serta keadilan (justice).
Didalam konsep Islam dikatakan bahwa pasar harus berdiri di atas prinsip
persaingan bebas (perfect competition). Namun demikian bukan berarti bahwa
kebebasan tersebut berlaku mutlak, akan tetapi kebebasan yang dibungkus oleh
frame syari’ah. Dalam Islam, Transaksi terjadi secara sukarela (antaradim
minkum). Hal ini didukung oleh hadits riwayat Abu dawud, Turmudzi, dan Ibnu
Majjah dan as Syaukani sebagai berikut:”Orang-orang berkata: “Wahai
Rasulullah, harga mulai mahal. Patoklah harga untuk kami!” Rasulullah SAW
bersabda, “Sesungguhnya Allah-lah yang mematok harga, yang menyempitkan
dan yang melapangkan rizki, dan aku sungguh berharap untuk bertemu Allah
dalam kondisi tidak seorangpun dari kalian yang menuntut kepadaku dengan
suatu kezhaliman-pun dalam darah dan harta”. (HR Abu Dawud, at-Tirmidzi,
Ibnu Majah, dan asy-Syaukani).
Konsep Islam juga memahami bahwa pasar dapat berperan aktif dalam
kehidupan ekonomi apabila prinsip persaingan bebas dapat berlaku secara efektif.
Pasar tidak mengharapkan adanya intervensi dari pihak manapun termasuk Negara
dalam hal intervensi harga dengan kegiatan monopolistic dan lainya. Karena pada
dasarnya pasar tidak membutuhkan kekuasaan yang besar untuk menentukan apa
yang harus dikonsumsi dan diproduksi. Sebaliknya, biarkan tiap individu
dibebaskan untuk memilih sendiri apa yang dibutuhkan dan bagaimana
memenuhinya.2
Pasar yang efisien akan tercapai apabila seluruh pelaku pasar lainnya
memperoleh akses dan kesempatan yang sama atas keseluruhan informasi yang
tersedia. Dengan kata lain, tidak ada insider information. Inilah pola normal dari
pasar yang dalam istilah Al Ghozali berkait dengan ilustrasi dari evolusi pasar.
Hal ini sama dengan teori C. Adam Smith yang menyatakan serahkan saja pada
‘Invisible hand’ dan dunia akan teratur dengan sendirinya. Prinsip invisible hand
yaitu, dimana pasar cenderung akan mengarahkan setiap individu untuk mengejar
2
http://a-baehaqi.blogspot.co.id/2011/04/intervensi-harga-perspektif-ekonomi .html
dan mengerjakan yang terbaik untuk kepentingannya sendiri, yang pada akhirnya
juga akan menghasilkan yang terbaik untuk seluruh individu.
Namun,Intervensi pasar didalam Islam juga diperbolehkan pada saat-saat
tertentu,hal ini dilakukan apibila keadaan pasar memang sudah gawat,sehingga
pemerintah atau pihak ketiga harus melakukannya dengan tujuan untuk
kemakmuran masyarakat. Contohnya adalah di zaman sahabat Umar bin Khattab
radhiyallaahu’anhu dimana Umar bin Khattab ketika itu mengatasi persoalan
inflasi yang terjadi akibat panen yang gagal ini dengan mengimpor gandum secara
besar-besaran dari Fustat-Mesir.Jadi, mekanisme dalam pasar Islam itu berada
dalam keseimbangan (Iqtishad),tidak ada sub-ordinat,dan dijamin kebebasannya
didalam Islam.
C. INTERVENSI HARGA
Intervensi dengan menetapkan harga dibenarkan apabila tidak terdapat
cara lain untuk menjaga kepentingan masyarakat umum dan mencegah
kemudharatan yang lebih besar kecuali dengan menetapkan harga (Muhammad
Tahir Mansoori; 2009). Kebolehan penetapan harga dalam kondisi diatas
dibenarkan oleh kaidah fiqh; “Apabila terdapat dua kerusakan dalam satu waktu
yang saling membentur, maka yang harus dijaga adalah tidak timbulnya
kerusakan yang menimbulkan madharat yang lebih besar dengan
mengenyampingkan kerusakan yang madharatnya lebih kecil” (Abdul Hamid
Hakim; 1927). Penetapan harga oleh pemerintah akan menimbulkan distorsi
dalam mekanisme pasar, tapi apabila penetapan harga tidak dilakukan akan
menimbulkan kerusakan dalam perekonomian yang lebih besar daripada tidak
melakukan penetapan harga, maka penetapan harga menjadi boleh dilakukan
dengan menjaga dan memperhatikan akibat yang ditimbulkannya (tidak aniaya
terhadap penjual dan pembeli).
3
http://tugaseki.blogspot. co.id/
atau menurunkan harga sebuah produk. Ibnu Qudamah juga menjelaskan bahwa
penetapan harga cenderung akan mendorong harga menjadi lebih mahal karena
penjual lokal tidak mau menjual barang dagangannya dan menyembunyikannya
sampai harga kembali normal. Selain itu, penjual interlokal juga tidak mau
menjual barangya didaerah yang harga pasar barangnya diintervensi. Hal ini logis
karena kelangkaan barang terjadi akibat keengganan penjual untuk menjual
barangnya sehingga harga-harga menjadi lebih mahal. Argumen lainnya,
intervensi harga akan menyebabkan distorsi pasar seperti munculnya black market
yang disertai praktek kotor KKN. Karena praktek kotor KKN haram hukumnya,
maka setiap jalan yang mengarah atau menuju KKN juga diharamkan sesuai
kaidah fiqh: “ setiap perkara yang mengarah kepada perbuatan yang diharamkan
maka hukumnya juga haram”.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Intervensi pasar adalah suatu kebijakan untuk mempengaruhi harga
pasar,dimana kebijakan ini langsung mempengaruhi harga di pasar. Pihak
yang melakukan tindakan memengaruhi pasar bisa saja pemerintah
ataupun pihak lain yang mempunyai kepentingan atau pihak yang
diminta pemerintah untuk melakukannya (Al-Hisbah).
2. Intervensi pasar didalam Islam juga diperbolehkan pada saat-saat
tertentu,hal ini dilakukan apibila keadaan pasar memang sudah
gawat,sehingga pemerintah atau pihak ketiga harus melakukannya
dengan tujuan untuk kemakmuran masyarakat.
3. Intervensi harga di bagi menjadi dua yaitu:
a) Floor price
b) Celling price
DAFTAR PUSTAKA