Anda di halaman 1dari 10

BUPATI CILACAP

PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI CILACAP


NOMOR 130 TAHUN 2022

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 214 TAHUN 2019


TENTANG PENETAPAN BESARAN PENGHASILAN TETAP DAN TUNJANGAN
APARATUR PEMERINTAH DESA SERTA TUNJANGAN
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CILACAP,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 81 ayat (4) jo.
Pasal 100 Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa sebagaimana telah beberapa kali diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa, maka perlu menetapkan Peraturan
Bupati tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 214
Tahun 2019 tentang tentang Penetapan Besaran Penghasilan
Tetap Dan Tunjangan Aparatur Pemerintah Desa serta
Tunjangan Badan Permusyawaratan Desa;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan


Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa
Tengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 42);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6573);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun
2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6321);
6. Peraturan Presiden Nomor Nomor 82 Tahun 2018 tentang
Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 165) sebagaimana diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2019 tentang Perubahan
Atas Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang
Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 210);
7. Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 5 Tahun 2015
tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan dan
Pemberhentian Kepala Desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Cilacap Tahun 2015 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Cilacap Nomor 125) sebagaimana telah beberapakali
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 9
Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah
Kabupaten Cilacap Nomor 5 Tahun 2015 tentang Tata Cara
Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala
Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Cilacap Tahun 2022
Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Cilacap
Nomor 191);
8. Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 4 Tahun 2016
tentang Pengangkatan Dan Pemberhentian Perangkat Desa
(Lembaran Daerah Kabupaten Cilacap tahun 2016 Nomor 4,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 130)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Cilacap Nomor 10 Tahun 2017 tentang Perubahan
Atas Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2016 tentang
Pengangkatan Dan Pemberhentian Perangkat Desa (Lembaran
Daerah Kabupaten Cilacap tahun 2017 Nomor 10, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 144);
9. Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 1 Tahun 2019
tentang Badan Permusyawaratan Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten Cilacap Tahun 2019 Nomor 1, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 169);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 214 TAHUN


2019 TENTANG PENETAPAN BESARAN PENGHASILAN TETAP DAN
TUNJANGAN APARATUR PEMERINTAH DESA SERTA TUNJANGAN
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati Cilacap Nomor 214


Tahun 2019 tentang Penetapan Besaran Penghasilan Tetap Dan
Tunjangan Aparatur Pemerintah Desa serta Tunjangan Badan
Permusyawaratan Desa (Berita Daerah Kabupaten Cilacap Tahun
2019 Nomor 214) diubah sebagai berikut :
1. Ketentuan Pasal 1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Cilacap.
2. Bupati adalah Bupati Cilacap.
3. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul,
dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
5. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu Perangkat
Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
6. Camat adalah pemimpin dan koordinator penyelenggaraan
pemerintahan di wilayah kerja Kecamatan yang dalam
pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan
kewenangan pemerintahan dari Bupati untuk menangani
sebagian urusan otonomi daerah, dan meyelenggarakan
tugas umum pemerintahan.
7. Aparatur Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan
Perangkat Desa di wilayah Kabupaten Cilacap.
8. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat
BPD adalah lembaga yang melaksanakan fungsi
pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari
penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan
ditetapkan secara demokratis.
9. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya
disingkat APB Desa adalah rencana keuangan tahunan
Pemerintahan Desa yang dibahas dan disetujui bersama
oleh Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan dengan
Peraturan Desa.
10. Penghasilan Tetap adalah penghasilan atau gaji yang
berhak diterima oleh setiap orang setelah diangkat dan
dilantik sebagai Aparatur Pemerintah Desa oleh pejabat
yang berwenang.
11. Tunjangan adalah penghasilan yang diberikan kepada
Aparatur Pemerintah Desa dan BPD karena melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya sebagai Aparatur Pemerintah
Desa dan BPD.
12. Alokasi Dana Desa yang selanjutnya disebut ADD adalah
dan perimbangan yang diterima Pemerintah Kabupaten
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten setelah dikuragi Dana Alokasi Khusus.
13. Belanja adalah semua pengeluaran yang merupakan
kewajiban Desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak
akan diterima kembali oleh Desa
14. Hari adalah hari hari kerja.
15. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan
yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan
disepakati bersama BPD.
16. Peraturan Kepala Desa adalah peraturan yang ditetapkan
oleh Kepala Desa dan bersifat mengatur.
17. Penghargaan adalah tanda terima kasih atas pengabdian
dan jasan-jasanya selama melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya sebagai Aparatur Pemerintah Desa yang
diberikan dalam bentuk piagam dan/atau uang oleh
Pemerintah Desa.
18. Uang duka adalah pemberian santunan/sumbangan
berupa uang kepada Aparatur Pemerintah Desa karena
meninggal dunia.

2. Ketentuan Pasal 2 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 2
(1) Belanja Desa yang ditetapkan dalam APBDesa digunakan
dengan ketentuan:
a. paling sedikit 70% (tujuh puluh per seratus) dari jumlah
anggaran belanja Desa untuk mendanai:
1. penyelenggaraan Pemerintahan Desa termasuk
belanja operasional Pemerintahan Desa dan insentif
rukun tetangga dan rukun warga;
2. pelaksanaan pembangunan Desa;
3. pembinaan kemasyarakatan Desa;
4. pemberdayaan masyarakat Desa; dan
5. penanggulangan bencana, keadaan darurat dan
mendesak Desa.
b. paling banyak 30% (tiga puluh per seratus) dari jumlah
anggaran belanja Desa untuk mendanai:
1. penghasilan tetap dan tunjangan Kepala Desa,
Sekretaris Desa, dan Perangkat Desa serta unsur Staf
Perangkat Desa; dan
2. tunjangan dan operasional Badan Permusyawaratan
Desa.
(2) Perhitungan belanja Desa sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) di luar pendapatan yang bersumber dari hasil
pengelolaan tanah bengkok.
(3) Hasil pengelolaan tanah bengkok sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dapat digunakan untuk tambahan tunjangan
Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan Perangkat Desa serta
Staf Perangkat Desa selain penghasilan tetap dan
tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
angka 1.

3. Ketentuan Pasal 3 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 3
(1) Aparatur Pemerintah Desa diberikan Penghasilan Tetap.
(2) Penghasilan Tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
termuat dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
yang bersumber dari ADD.
(3) Penetapan besaran penghasilan tetap Aparatur Pemerintah
Desa dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Kepala Desa sebesar Rp4.000.000,- (empat juta rupiah)
per bulan;
b. Sekretaris Desa sebesar Rp3.000.000,- (tiga juta rupiah)
per bulan;
c. Kepala Seksi dan Kepala Urusan sebesar Rp2.400.000,-
(dua juta empat ratus ribu rupiah) per bulan;
d. Kepala Dusun sebesar Rp2.200.000,- (dua juta dua ratus
ribu rupiah) per bulan; dan
e. Unsur Staf Perangkat Desa sebesar Rp2.050.000,- (dua
juta lima puluh ribu rupiah) per bulan.
(4) Besaran pengasilan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) dapat diterapkan oleh Pemerintah Desa apabila
komposisi belanja dalam APBDes memenuhi persyaratan
sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b.
(5) Apabila besaran penghasilan tetap Aparatur Pemerintah
Desa tidak memenuhi komposisi belanja dalam APBDesa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b,
maka besaran penghasilan tetap Aparatur Pemerintah Desa
dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Kepala Desa paling sedikit sebesar Rp2.426.640,- (dua
juta empat ratus dua puluh enam ribu enam ratus
empat puluh rupiah) perbulan;
b. Sekretaris Desa paling sedikit sebesar Rp2.224.420,-
(dua juta dua ratus dua puluh empat ribu empat ratus
dua puluh rupiah) per bulan;
c. Kepala Seksi, Kepala Urusan dan Kepala Dusun paling
sedikit Rp. 2.022.200,- (dua juta dua puluh ribu dua
ratus rupiah) per bulan; dan
d. Unsur Staf Perangkat Desa paling sedikit Rp.
1.800.000,- (satu juta delapan ratus ribu rupiah) per
bulan.
(6) Aparatur Pemerintah Desa yang berstatus sebagai Pegawai
Negeri Sipil tidak berhak atas penghasilan tetap
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (5).
(7) Aparatur Pemerintah Desa yang sedang melaksanakan cuti
masih menerima penghasilan tetap sebagaimana dimaksud
pada ayat (1).
(8) Aparatur Pemerintah Desa yang diberhentikan sementara
dari jabatannya tetap mendapatkan penghasilan tetap
sampai ada keputusan hukum yang bersifat tetap namun
tidak berhak menerima tunjangan.
4. Ketentuan Pasal 4 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :
Pasal 4
(1) Selain menerima penghasilan tetap sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3, Aparatur Pemerintah Desa dapat diberikan
tunjangan setiap bulannya yang besarnya disesuaikan
dengan kemampuan keuangan Desa.
(2) Tunjangan dan jaminan sosial sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dianggarkan dalam APBDesa.
(3) Jenis tunjangan dan jaminan sosial sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas :
a. tunjangan jabatan;
b. tunjangan isteri/suami:
c. tunjangan anak;
d. tunjangan hari raya; dan
e. tunjangan pendidikan.
(4) Jenis tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
ditetapkan dengan Peraturan Desa.

5. Diantara Pasal 4 dan Pasal 5, ditambahkan 5 (lima) Pasal,


yaitu Pasal 4A, Pasal 4B, Pasal 4C, Pasal 4D, dan Pasal 4E
sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 4A
(1) Tunjangan jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
ayat (3) huruf a diberikan kepada Aparatur Pemerintah
Desa dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Kepala Desa paling banyak sebesar Rp540.000,- (lima
ratus empat puluh ribu rupiah) per bulan;
b. Sekretaris Desa paling banyak sebesar Rp490.000,-
(empat ratus sembilan puluh ribu rupiah) per bulan;
dan
c. Kepala Dusun, Kepala Seksi dan Kepala Urusan paling
banyak sebesar Rp360.000,- (tiga ratus enam puluh
ribu rupiah) per bulan.
(2) Aparatur Pemerintah Desa yang diberhentikan sementara
tidak dapat diberikan tunjangan jabatan.

Pasal 4B
(1) Tunjangan isteri/suami sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 ayat (3) huruf b diberikan kepada Aparatur
Pemerintah Desa yang beristeri/bersuami paling banyak
10% (sepuluh per seratus) dari penghasilan tetap.
(2) Tunjangan anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat
(3) huruf c diberikan kepada Aparatur Pemerintah Desa
yang mempunyai anak atau anak angkat yang berumur
kurang dari 21 (dua puluh satu) tahun, belum kawin, tidak
mempunyai penghasilan sendiri dan nyata menjadi
tanggungan keluarga paling banyak 2,5 %(dua koma lima
per seratus) dari penghasilan tetap setiap anak, dan paling
banyak untuk 2 (dua) orang anak.
(3) Tunjangan anak sebagaiman dimaksud pada ayat (2) dapat
diperpanjang sampai dengan umur 25 (dua puluh lima)
tahun apabila anak tersebut masih bersekolah/kuliah.
(4) Dalam hal isteri/suami sama-sama sebagai Aparatur
Pemerintah Desa, maka tunjangan isteri/suami dan
tunjangan anak diberikan kepada yang mempunyai
penghasilan yang lebih tinggi atau memilih salah satu.

Pasal 4C
(1) Tunjangan hari raya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
ayat (3) huruf d dapat diberikan kepada Aparatur
Pemerintah Desa paling banyak sebesar 1 (satu) bulan dari
penghasilan tetap.
(2) Tunjangan hari raya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dibayarkan paling lambat 3 (tiga) hari sebelum hari raya
idul fitri.

Pasal 4D
(3) Tunjangan pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4 ayat (3) huruf e dapat diberikan kepada Aparatur
Pemerintah Desa paling banyak sebesar 1 (satu) bulan dari
penghasilan tetap.
(4) Tunjangan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dibayarkan paling lambat pada bulan Juli untuk biaya
pendidikan keluarga.

Pasal 4E
(1) Selain tunjangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4,
Pemerintah Desa dapat memberikan penghargaan purna
tugas dan uang duka kepada Aparatur Pemerintah Desa
sesuai kemampuan keuangan Desa.
(2) Pemberian uang duka diperuntukan bagi Aparatur
Pemerintah Desa yang meninggal Dunia.
(3) Pemberian uang duka sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
paling banyak sebesar 1 bulan penghasilan tetap.

5. Ketentuan Pasal 5 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 5
(1) Selain menerima penghasilan tetap dan tunjangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 4,
Aparatur Pemerintah Desa dapat memperoleh tunjangan
tambahan Aparatur Pemerintah Desa setiap bulan sesuai
dengan kemampuan keuangan Desa yang berasal dari hasil
pengelolaan dan pemanfaatan aset Desa berupa tanah
bengkok.
(2) Pengelolaan dan pemanfaatan tanah bengkok sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui sewa yang
berpedoman kepada ketentuan yang mengatur tentang
pengelolaan aset Desa.
(3) Hasil pengelolaan tanah bengkok sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) masuk ke rekening kas Desa.
(4) Tambahan tunjangan Aparatur Pemerintah Desa
dibayarkan setiap bulan dan berpedoman kepada ketentuan
yang mengatur tentang pengelolaan keuangan Desa.
(5) Besaran tambahan tunjangan Aparatur Pemerintah Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
Paeraturan Desa dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Kepala Desa memperoleh tambahan tunjangan lebih
tinggi dari tambahan tunjangan Sekretaris Desa;
b. Sekretaris Desa memperoleh tambahan tunjangan lebih
tinggi dari tambahan tunjangan Kepala Seksi, Kepala
Urusan dan Kepala Dusun;
c. tambahan tunjangan Kepala Seksi, Kepala Urusan dan
Kepala Dusun besarannya sama;
d. Kepala Seksi, Kepala Urusan dan Kepala Dusun
memperoleh tambahan tunjangan lebih tinggi dari
tambahan tunjangan Unsur Staf Perangkat Desa; dan
e. tambahan tunjangan Unsur Staf Perangkat Desa
besarannya sama.
(6) Aparatur Pemerintah Desa yang diberhentikan sementara
tidak dapat diberikan tambahan tunjangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1).

6. Ketentuan Pasal 6 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 6
Aparatur Pemerintah Desa memperoleh Program Jaminan
Sosial sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan kemampuan keuangan Desa, berupa :
a. Jaminan Kesehatan; dan
b. Jaminan Ketenagakerjaan.

7. Diantara Pasal 6 dan Pasal 7, ditambahkan 4 (empat) Pasal,


yaitu Pasal 6A, Pasal 6B, Pasal 6C, dan Pasal 6D, sehingga
berbunyi sebagai berikut :

Pasal 6A
(1) Aparatur Pemerintah Desa beserta anggota keluarganya
didaftarkan sebagai Peserta program Jaminan Kesehatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a.
(2) Pendaftaran sebagai Peserta program Jaminan Kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan
cara didaftarkan melalui BPJS Kesehatan.
(3) Besaran iuran jaminan kesehatan adalah sebesar 5% (lima
per seratus) dari penghasilan tetap Aparatur Pemerintah
Desa per bulan, dengan ketentuan :
a. 4% (empat per seratus) dibayar oleh Pemerintah
Kabupaten Cilacap selaku Pemberi Kerja; dan
b. 1% (satu per seratus) dibayar oleh Aparatur Pemerintah
Desa selaku Peserta.
(4) Pemerintah Kabupaten Cilacap selaku Pemberi Kerja
menganggarkan iuran jaminan kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) huruf a melalui APBD Kabupaten
Cilacap pada Organisasi Pemerintah Daerah yang
menangani pemerintahan Desa.
(5) Pemotongan, penyetoran, dan pembayaran iuran jaminan
kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 6B
(1) Aparatur Pemerintah Desa didaftarkan sebagai Peserta
program Jaminan Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6 huruf b.
(2) Pendaftaran sebagai Peserta program Jaminan
Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan dengan cara didaftarkan melalui BPJS
Ketenagakerjaan.
(3) Program Jaminan Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), meliputi :
a. Jaminan Kecelakaan Kerja;
b. Jaminan Kematian;
c. Jaminan Hari Tua; dan
d. Jaminan Pensiun;

Pasal 6C
(1) Besaran iuran Jaminan Kecelakaan Kerja sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6B ayat (3) huruf a, dibayarkan oleh
Pemerintah Desa selaku Pemberi Kerja sebesar 0,24% (nol
koma dua puluh empat per seratus) dari penghasilan tetap
per bulan;
(2) Besaran iuran Jaminan Kematian sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6B ayat (3) huruf b, dibayarkan oleh
Pemerintah Desa selaku Pemberi Kerja sebesar 0,30% (nol
koma tiga puluh per seratus) dari penghasilan tetap per
bulan.
(3) Besaran iuran Jaminan Hari Tua sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6B ayat (3) huruf c, sebesar 5,7% (lima koma
tujuh per seratus) dari penghasilan tetap perbulan, dengan
ketentuan:
a. 3,7% (tiga koma tujuh per seratus) dibayar oleh
Pemerintah Desa selaku Pemberi Kerja; dan
b. 2% (dua per seratus) dibayar oleh Aparatur Pemerintah
Desa selaku Peserta.
(4) Besaran iuran Jaminan Pensiun sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6B ayat (3) huruf d, sebesar 3% (tiga per
seratus) dari penghasilan tetap perbulan, dengan
ketentuan:
a. 2% (dua per seratus) dibayar oleh Pemerintah Desa
selaku Pemberi Kerja; dan
b. 1% (satu per seratus) dibayar oleh Aparatur Pemerintah
Desa selaku Peserta.
(5) Dalam hal kemampuan keuangan Desa tidak mencukupi
untuk membayar iuran sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), ayat (2), ayat (3) dan ayat (4), Pemerintah Desa paling
sedikit mendaftarkan 2 (dua) program Jaminan
Ketenagakerjaan yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja dan
Jaminan Kematian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6B
ayat (3) huruf a dan huruf b.
(6) Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6D ayat (3) huruf c dan huruf d
sebagai pengganti penghargaan kepada Aparatur
Pemerintah Desa yang purna tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4E ayat (1).
(7) Pemotongan, penyetoran, dan pembayaran iuran Jaminan
Ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 6D
Aparatur Pemerintah Desa termasuk Penjabat Kepala Desa
dapat memperoleh penerimaan lainnya yang sah yang
bersumber dari APBDesa seperti honorarium sebagai pelaksana
pengelolaan keuangan Desa, tim/panitia kegiatan Desa,
perjalanan dinas dan kegiatan Desa lainnya serta sumber dana
lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

8. Diantara BAB VI dan BAB VII ditambahkan 1 (satu) BAB


dan 1 (satu) Pasal, yaitu BAB VI A dan Pasal 6E sehingga
berbunyi sebagai berikut :

BAB VI A
TUNJANGAN DAN TAMBAHAN TUNJANGAN
PENJABAT KEPALA DESA

Pasal 6E
(1) Penjabat Kepala Desa yang berasal dari PNS yang sedang
menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional
hanya dapat diberikan tambahan tunjangan yang berasal
dari hasil tanah bengkok.
(2) Penjabat Kepala Desa yang berasal dari PNS yang tidak
mendududuki jabatan struktural atau jabatan fungsional
dapat diberikan tunjangan jabatan dan tambahan
tunjangan yang berasal dari hasil tanah bengkok.

9. Ketentuan Pasal 7 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 7
(1) Pimpinan dan anggota BPD mempunyai hak untuk
memperoleh tunjangan.
(2) Tunjangan sebagaimana dimkasud pada ayat (1) meliputi :
a. tunjangan pelaksana tugas dan fungsi; dan
b. tunjangan lainnya
10. Ketentuan Pasal 8 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 8
(1) Tunjangan pelaksanaan tugas dan fungsi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) merupakan tunjangan
kedudukan.
(2) Tunjangan kedudukan pimpinan dan anggota BPD
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
berdasarkan kedudukan anggota dalam kelembagaan BPD.
(3) Besaran tunjangan kedudukan ditetapkan sebagai berikut :
a. Ketua BPD sebesar Rp550.000,- (lima ratus lima puluh
ribu rupiah) per bulan.
b. Wakil Ketua BPD sebesar Rp450.000,- (empat ratus lima
puluh ribu rupiah) per bulan.
c. Sekretaris BPD sebesar Rp400.000,- (empat ratus ribu
rupiah) per bulan; dan
d. Anggota BPD sebesar Rp350.000,- (tiga ratus lima puluh
ribu rupiah) per bulan.
(4) Besaran tunjangan kedudukan sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) dapat diberikan paling banyak 14 kali dalam
satu tahun sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.

Pasal II

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Kabupaten Cilacap.

Ditetapkan di Cilacap
pada tanggal 28 Desember 2022

Pj. BUPATI CILACAP,

YUNITA DYAH SUMINAR

Diundangkan di Cilacap
pada tanggal

SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN CILACAP,

AWALUDDIN MUURI

BERITA DAERAH KABUPATEN CILACAP TAHUN 2022 NOMOR

Anda mungkin juga menyukai