Anda di halaman 1dari 32

KEJAHATAN KORPORASI

ASURANSI

(INSURANCE CORPORATE
FRAUD)
LITERATURE
 Kejahatan Korporasi Asuransi – Junimart
Girsang
AGENDA

1. ASURANSI DAN PRINSIP-PRINSIPNYA


2. TINDAK PIDANA USAHA
PERASURANSIAN
3. PERUSAHAAN PELAKU TINDAK
PIDANA USAHA ASURANSI

3
ASURANSI DAN PRINSIP-
PRINSIPNYA
Pengertian Asuransi (1)
Sebuah kontrak yang satu pihak
(penanggung) menyanggupi untuk
mengganti kerugian pihak lain
(tertanggung) terhadap risiko kerugian,
kerusakan, atau kewajiban yang timbul
dari terjadinya beberapa kotingensi.
Black’s Law Dictionary.

5
Pengertian Asuransi (2)
Pertanggungan sebagai suatu perjanjian (timbal
balik), yang seorang penanggung mengikatkan
diri pada seorang tertanggung, dengan
menerima suatu premi, untuk memberikan
penggantian kepada tertanggung karena suatu
kerugian, kerusakan, atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan, yang mungkin
diderita tertanggung karena suatu peristiwa
tertentu.
Pasal 246 KUHD.

6
Fungsi Asuransi
 Mengalihkan atau memberi risiko yang
kemungkinan diderita atau dihadapi oleh
tertanggung karena tejadinya suatu
peristiwa yang tidak pasti.

7
Prinsip Asuransi
Salah satu pihak sanggup menanggung atau
menjamin pihak lain yang akan mendapat
penggantian suatu kerugian yang mungkin diderita
sebagai akibat dari suatu peristiwa yang semula
belum dapat ditentukan saat akan terjadinya.
Wiryono Prodjodikoro.

8
7 Prinsip Dalam Asuransi
1. Prinsip kepentingan yang dapat
disuransikan (Insurable Interest).
2. Asas perseimbangan atau prinsip
idemnitas (Indemnity, Indemniteit).
3. Prinsip subrogasi.
4. Prinsip iktikad baik atau prinsip kejujuran
yang sempurna (Utmost Good Faith).
5. Prinsip kotribusi/saling menanggung.
6. Prinsip sebab akibat (Causaliteit Principle).
7. Prinsip Follow the Fortune.
Man Suparman Sastrawidjaja dan Endang.
9
1. Prinsip kepentingan yang dapat
disuransikan (Insurable Interest)
 Dlm psl 250 KUHD: “Apabila seorang yang
telah mengadakan pertanggungan untuk diri
sendiri, atau apabila seorang, yang untuknya
telah diadakan suatu pertanggungan, pada
saat diadakannya pertanggungan itu tidak
ada kepentingan terhadap barang yang
dipertangungkan itu, maka penanggung
tidaklah diwajibkan memberikan ganti rugi.”

10
Prinsip Kepentingan
 Prinsip Kepentingan adalah hak atau adanya
hubungan dengan persoalan pokok dari
perjanjian, seperti menderita kerugian
finansial sebagai akibat terjadinya kerusakan,
kerugian atau kehancuran sesuatu harta.
 Ketentuan di atas mensyaratkan adanya

kepentingan dalam mengadakan perjanjian


asuransi. Tanpa adanya kepentingan ini,
penanggung tidak harus memberi ganti rugi.
Pasal 250 KUHD.

11
2. Asas perseimbangan atau prinsip
idemnitas (Indemnity, Indemniteit)

 Asas Perseimbangan adalah perseimbangan


antara risiko yang akan diperalihkan kepada
penanggung dan kerugian yang diderita
oleh tertanggung, sebagai akibat suatu
peristiwa yang menurut pikiran manusia
normaliter tidak dapat diharapkan akan
terjadi.

12
Prinsip Idemnitas
 Prinsip ganti rugi ini hanya berlaku bagi
asuransi yang kepentinganya dapat dinilai
dengan uang.
 Tidak boleh diadakan asuransi kedua, untuk

jangka watu yang sudah diasuransikan untuk


harganya penuh, dengan ancaman batalnya
asuransi kedua. Kecuali asuransi yang
pertama harga pertanggungan tidak penuh,
maka harga selebihnya tanggung jawab
penanggung.
Pasal 22 KUHD

13
3. Prinsip Subrogasi
 Prinsip Subrogasi yaitu hanya memberikan
ganti rugi kepada tertanggung sebesar
kerugian yang diderita. Jika tertanggung
setelah menerima ganti rugi ternyata punya
tagihan kepada pihak lain, tertanggung tidak
berhak menerima dan hak itu beralih kepada
tertanggung.
Pasal 284 KUHD.

14
4. Prinsip Iktikad Baik Atau Prinsip
Kejujuran Yang Sempurna (Utmost Good
Faith)
 Dimaksudkan unsur saling percaya antara
penanggung dan tertanggung.
 Penanggung percaya bahwa tertanggung

akan memberikan segala keterangannya


dengan benar.
 Tertanggung juga percaya kalau terjadi

peristiwa, penanggung akan membayar ganti


rugi.
Pasal 1338 ayat (3) KUHPerdata.

15
5. Prinsip Kotribusi/Saling Menanggung

 Dalam hal terdapat reasuransi, penanggung


pertama dan penanggung berikutnya berbagi
tanggung jawab ganti rugi.
 Dalam hal asuransi di bawah harga,

kontribusi dilaksanakan antara penanggung


dan tertanggung karena tertanggung ikut
menanggung risiko.

16
6. Prinsip Sebab Akibat (Causaliteit
Principle)
 Prinsip Sebab Akibat dikehendaki akibat
kerugian yang terjadi oleh suatu sebab yang
merupakan tangungan penanggung. Jika
tidak, penanggung dibebaskan dari
kewajibannya.

17
7. Prinsip Follow the Fortune
 Prinsip Follow the Fortunes, hanya
berlaku bagi re-asuransi, sebab di sini
hanya untuk penanggung pertama
dengan penanggung ulang. Penanggung
ulang menanggung risiko yang terjadi
pada penanggung pertama.

18
TINDAK PIDANA
USAHA
PERASURANSIAN
Tindak Pidana Usaha Perasuransian
Tindak Pidana Usaha Perasuransian menurut pasal 21
UU No.2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian:
1. Tindak pidana menjalankan atau menyuruh
menjalankan usaha perasuransian tanpa izin
usaha.
2. Tindak pidana penggelapan premi asuransi.

3. Tindak pidana menerima, menadah, membeli,


mengagunkan, atau menjual kembali kekayaan
perusahaan asuransi.
4. Tindak pidana pemalsuan dokumen perusahaan
asuransi.

20
Tidak Pidana Penipuan
Pasal 378 KUHP berbunyi:
Barangsiapa dengan maksud menguntungkan
diri sendiri atau orang lain dengan melawan
hak, baik dengan memakai nama palsu atau
keadaan palsu, baik dengan akal dan tipu
muslihat maupun dengan karangan perkataan
bohong, membujuk orang supaya memberikan
sesuatu barang, membuat utang atau
menghapuskan piutang, dihukum karena
penipuan, dengan hukuman penjara selama-
lamanya empat tahun.

21
Tidak Pidana Penipuan Perasuransian

Pasal 381 KUHP berbunyi:


Barangsiapa dengan jalan tipu muslihat
menyesatkan penanggung asuransi mengenai
keadaan yang berhubungan dengan
pertanggungan sehingga disetujui perjanjian,
hal mana tentu tidak akan disetujuinya atau
setidak-setidaknya tidak dengan syarat-syarat
yang demikian, jika diketahuinya keadaan
sebenarnya, diancam dengan pidana penjara
paling lama empat bulan.

22
PERUSAHAAN PELAKU
TINDAK PIDANA USAHA
PERASURANSIAN
Kejahatan Korporasi

Kejahatan Korporasi adalah setiap


perbuatan yang dilakukan oleh korporasi
yang dijatuhi hukuman oleh negara, tanpa
memandang apakah dipidana di bawah
hukum administrasi, hukum perdata, atau
hukum pidana.

24
Tindak Pidana oleh Perusahaan Asuransi

Pasal 24 UU Usaha Perasuransian mengandung


pengertian bahwa tindak pidana, selain dapat
dilakukan oleh orang, dapat pula dilakukan
oleh atau atas nama suatu badan hukum atau
badan usaha yang bukan merupakan badan
hukum.

25
Parameter Tindak Pidana Korporasi
1. Pengurus, sebagai individual atau bagian korporasi,
melakukan tindak pidana.
2. Pengurus itu menduduki jabatan strategis dalam
korporasi.
3. Dalam jabatan strategis pengurus berwenang mewakili
korporasi mengambil keputusan atas nama korporasi.
4. Pengurus tidak hanya sebagai pelaku atau membantu
pelaku tetapi juga melakukan pembiaran tindak
pidana.
5. Pertanggungjawaban pidana harus diproses ke
pengadilan melalui pidana.
Muladi, Kompas 17 Feb 2011.

26
Contoh fraud asuransi
 Berdasarkan Heath Insurance Assosiciation of
America (HIAA), fraud dalam pelayanan
kesehatan atau asuransi kesehatan dapat
dikategorikan sebagai berikut:
 Fraud oleh peserta asuransi kesehatan

sebagai konsumen
 Fraud oleh pemberi pelayanan kesehatan

(provider)
 Fraud oleh perusahaan asuransi
Fraud yan dilakukan oleh konsumen atau peserta
asuransi kesehatan antara lain:

 Membuat pernyataan yang tidak benar dalam


pengajuan klaim
 Membuat pernyataan yang tidak benar dalam
hal eligibilitas untuk memperoleh pelayanan
kesehatan atau pada waktu mengajukan klaim.
Fraud oleh Pemberi Pelayanan
Kesehatan (provider)
 Dapat dilakukan baik oleh individu dalam institusi
tersebut misalnya dokter, perawat, dll, maupun
secara intitusi yang secara sengaja melakukan
fraud.
 Bentuk fraud oleh individu dilakukan secara
sengaja untuk meningkatkan insentif bagi yang
bersangkutan.
 Fraud yang dilakukan oleh institusi memang
dilakukan untuk meningkatkan tagihan klaim yang
berarti meningkatkan pendapatan institusi tersebut
Fraud oleh perusahaan asuransi
 Pada prinsipnya bisnis asuransi adalah bisnis
yang berbasiskan kepercayaan.
 Manfaat yang sudah diperjanjikan akan
benar-benar diperoleh peserta asuransi.
 Adanya ketidak seimbangan karena
perusahaan asuransi yang menentukan semua
ketentuan yang harus diikuti oleh peserta
Sanksi Pidana Korporasi
1. Pidana pokok:
◦ Pidana denda
◦ Pengumuman putusan hakim
◦ Pembubaran dan likuidasi korporasi
◦ Pencabutan izin usaha dan likuidasi
◦ Pembekuan kegiatan usaha
◦ Perampasan aset korporasi oleh negara
◦ Pengambilalihan korporasi oleh negara
2. Pidana tambahan:
◦ Melakukan kegiatan sosial tertentu
3. Penyitaan korporasi
Sutan Remy Sjahdeini, 2006

31
LATIHAN KULIAH 3
1. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan
kejahatan korporasi dan berikan contoh
dalam praktek nyata kejahatan tersebut
2. Jelaskan fraud dalam bidang asuransi
kesehatan (Health Insurance) termasuk
tahap-tahap fraudnya, bagaimana
pencegahannya serta berikan contohnya
Catatan:
Sumber jawaban/data dapat diambil dari
internet

Anda mungkin juga menyukai