Anda di halaman 1dari 17

ASURANSI

Kelompok 8
KELOMPOK 8

01 02
Najwa Aurelia F Ryan Angga K
B11.2022.07893 B11.2022.07899

03 04
Bagus Samil P Elsa Andriani
B11.2022.07901 B11.2022.07904
APA ITU ASURANSI?
Asuransi adalah sebuah perjanjian antara dua orang atau lebih di mana pihak tertanggung
membayarkan iuran/kontribusi/premi untuk mendapat penggantian atas risiko kerugian,
kerusakan, atau kehilangan, yang dapat terjadi akibat peristiwa yang tidak terduga.

Devinisi Asuransi, Perjanjian antara penanggung dan tertanggung, yang mewajibkan


tertanggung membayar sejumlah premi untuk memberikan penggantian atas risiko kerugian,
kerusakan, kematian, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan
diderita karena suatu peristiwa yang tidak terduga.
Dasar hukum

Dasar hukum asuransi diindonesia saat ini diatur dalam UU


Nomor 40 Tahun 2014 atau UU Perasuransian
dalam upaya membangun industri perasuransian yang sehat,
dapat diandalkan, amanah, dan kompetitif dalam rangka
meningkatkan perlindungan bagi pemegang polis, tertanggung,
atau peserta dan berperan dalam mendorong pembangunan
nasional dalam rangka menyikapi dan mengantisipasi
perkembangan industri perasuransian tingkat global
Pokok materi baru yang terdapat pada UU
No 40 Tahun 2014
 Disamping mengatur produk asuransi umum, jiwa, dan usaha reasuransi juga mengatur yang
terkait dengan produk asuransi syariah, asuransi seperti asuransi umum syariah, asuransi jiwa
syariah, dan usaha reasuransi syariah.
 Adanya usaha Penilai Kerugian Asuransi sebagai usaha jasa penilaian klaim dan atau jasa
konsultasi atau objek asuransi.
 Adanya Pengendali sebagai Pihak yang secara langsung atau tidak langsung mempunyai
kemampuan untuk menentukan direksi, dewan komisaris, atau yang setara dengan direksi atau
dewan komisaris pada badan hukum berbentuk koperasi atau usaha bersama dan/atau
memengaruhi tindakan direksi, dewan komisaris, atau yang setara dengan direksi atau dewan
komisaris pada badan hukum berbentuk koperasi atau usaha bersama.
 Afiliasi adalah hubungan antara seseorang atau badan hukum dengan satu orang atau lebih, atau
badan hukum lain, sedemikian rupa sehingga salah satu dari mereka dapat memengaruhi
pengelolaan atau kebijakan dari orang yang lain atau badan hukum yang lain atau sebaliknya.
 Bentuk badan hukum penyelenggara Usaha Perasuransian adalah;perseroan terbatas (PT);
koperasi; atau usaha bersama yang telah ada pada saat undang-undang ini diundangkan.
Lanjutan..
 Bentuk badan hukum penyelenggara Usaha Perasuransian adalah;perseroan terbatas (PT);
koperasi; atau usaha bersama yang telah ada pada saat undang-undang ini diundangkan.
 Adanya Pengelola Statuter sebagai Pihak yang ditunjuk oleh Otoritas Jasa Keuangan untuk
mengambil alih kepengurusan PerusahaanAsuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, perusahaan
reasuransi, atau perusahaan reasuransi syariah.
 Mengatur Program Asuransi Wajib sebagai program yang diwajibkan peraturan perundang-
undangan bagi seluruh atau kelompok tertentu dalam masyarakat guna mendapatkan
pelindungan dan risiko tertentu, tidak termasuk program yang diwajibkan undang-undang
untuk memberikan pelindungan dasar bagi masyarakat dengan mekanisme subsidi silang dalam
penetapan manfaat danPremi atau Kontribusinya.
 Adanya sanksi administratif dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)sebagai pihak yang
berwenang mengenakan sanksi administratif kepada Setiap Orang yang melakukan pelanggaran
terhadap keten- tuan dalam undang-undang ini dan peraturan pelaksanaannya.
 Adanya ancaman pidana semakin berat dengan pidana paling lama 15 (lima belas) tahun dan
denda paling banyak Rp 200 (dua ratus) Miliar.
Unsur yuridis dari asuransi
• Adanya pihak tertanggung (pihak yang kepentingannya diasuransikan).
• Adanya pihak penanggung (pihak perusahaan asuransi yang menjamin akan
membayar ganti rugi).
• Adanya perjanjian asuransi (antara penanggung dan tertanggung).
• Adanya pembayaran premi (oleh tertanggung kepada penanggung).
• Adanya kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan (yang diderita
oleh tertanggung). .
• Adanya suatu peristiwa yang tidak pasti terjadinya.
Prinsip-prinsip dalam asuransi
01 02
Prinsip keterbukaan Prinsip kepentingan
Prinsip ini terkandung dalam ketentuan Pasal terkandung dalam ketentuan Pasal 251 KUH
250 KUH Dagang yang intinya menentukan agar Dagang yang intinya menyatakan bahwa
suatu perjanjian asuransi dapat dilaksanakan, penentuan asuransi baru sah apabila
maka objek yang harus diasuransikan haruslah penutupannya didasari iktikad baik.
merupakan suatu kepentingan yang dapat
diasuransikan (insurable interest) yakni
kepentingan yang dapat dinilai dengan uang.
Lanjutan..
03 04
Prinsip indemnity Prinsip subrogasi
Prinsip indemnity terkandung dalam ketentuan Pasal Prinsip subrogasi ini terkandung dalam ketentuan
252 dan Pasal 253 KUH Dagang Menurut prinsip Pasal 284 KUH Dagang yang intinya menentukan
indemnity bahwa yang menjadi dasar penggantian bahwa apabila tertanggung sudah mendapatkan
kerugian dari penanggung kepada tertanggung penggantian atas dasar prinsip indemnity, maka si
adalah sebesar kerugian yang sesungguhnya diderita tertanggung tak berhak lagi memperoleh
oleh tertanggung, inti dari prinsip indemnity adalah penggantian dari pihak lain, walaupun jelas ada
seimbang, yakni seimbang antara kerugian yang pihak lain yang bertanggung jawab pula atas
betul-betul diderita oleh tertanggung dengan jumlah kerugian yang dideritanya.
ganti kerugiannya.
Bentuk dan isi perjanjian asuransi
Dalam ketentuan pasal 256 KUH Dagang ditentukan bahwa isi polis untuk
asuransi atau pertanggungan pada umumnya kecuali asuransi jiwa harus
memuat :

• Hari pembentukan asuransi


• Bahaya-bahaya yang ditanggung oleh si penanggung
• Uang premi yang harus dibayar oleh tertanggung
• Mulai dan akhir tenggang waktu dimana diadakan jaminan oleh penanggung
• Jumlah uang, untuk mana diadakan jaminan (uang asuransi)
• Penyebutan yang cukup terang dari hal atau objek yang dijamin
Macam-macam Resiko dalam asuransi

Resiko asuransi

01 03
Resiko murni Resiko khusus
Resiko Murni (pure risk)
Suatu peristiwa yang masih
tidak pasti bahwa suatu
02 Resiko yang terbit dari
tindakan individu dengan
dampak hanya terhadap
kerugian akan timbul
Resiko spekulasi seorang tertentu saja.
Kejadian yang akan terjadi yg
menimbulkan 2 kemungkinan
(untung&rugi)
Berkaitan dengan resiko tersebut, maka dalam penanganannya dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut:

● Menghindari resiko (avoidance)


● Mengurangi resiko (reduction)
● Mempertahankan resiko (retention)
● Membagi resiko (risk sharing)
● Mengalihkan resiko (risk transfer)
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai