Anda di halaman 1dari 11

Hukum Asuransi pertemuan 1

- Resiko kematian: heart attack ,dll


- Resiko mengandung ketidakpastian; bisa terjaid bisa tidak; dan bila terjadi akan
menimbulkan kerugian.
- Peril=resiko
- Orang yang mengasuransikan disebut tertanggung / pemegang polis / contracting party
- Contracting party = pihak dalam perjanjian yang
- Insurance berasal dari to ensure; kata insured = tertanggung; Insurer = penanggung
- Yang dijamin oleh polis asuransi adalah Resiko yang diperjanjikan
- Perbedaan asuransi syariah dan non syariah adalah:
ASu non syariah :
- Sum insured= uang pertanggungan

Pertemuan 2

- Asuransi adalah suatu perjanjian dengan pembayaran premi untuk mengalihkan resiko
kepada perusahaan.
- Sebagai suatu perjanjian, asuransi harus memenuhi syarat2 perjanjian sperti dalam pasal
1320 KUHPer, tapi harus ada lebih seperti syarat khusus yaitu:
 Tertanggung Harus punya kepentingan (insurable interest) terhadap objek yg
diasuransikan
 Hak yang sah untuk mengasuransikan objek asuransi yang timbul dari hubungan
finansial antara tertanggung dan objek asuransi
 Hubungan finansial yg sah/ diakui oleh hukum : misalnya Dewi pemilik dari mobil
yang diasuransikan, nah maka dia memiliki hubungan finansial dengan objek
tersebut. Karena kalau mobil itu harus ke bengkel/ diperbaiki maka Dewi harus
keluar uang.
 Jika seseorang mempunyai hubungan finansial dengan objek tersebut, maka
seseorang akan menderita bila objek itu rusak. Kemudian apakah bank rugi? Iya,
karena tidak ada lagi yang dijadikan jaminan.
 Contoh bahwa perjanjian melahirkan insurable interest:
Mobil si A dibeli oleh si B, apakah kemudian si B punya insurable interest terhadap
mobil tersebut? Punya, karena mobil adalah benda bergerak dimana ia dikuasai oleh
pemilik mobil tersebut, meskipun belum balik nama, meskipun bpkb nya masih
nama pemilik lama.
 UU Ketenagakerjaan / UU Sistem Jaminan Sosial Nasional mewajibkan setiap orang/
perusahaan mengasuransikan pekerja-pekerjanya ke BPJS ketenagakerjaan untuk
resiko kecelakaan.
 Antara orang tua dan anak pun juga menimbulkan insurable interest karena
mempunyai hubungan darah. Kalau suami istri yang menimbulkan insurable interest
adalah akta nikah.
 Pasal 250 KUHD : Bila seseorang yang mempertanggungkan untuk dirinya
sendiri, atau seseorang yang atas bebannya dipertanggungkan oleh pihak ketiga,
pada waktu pertanggungan tidak mempunyai kepentingan dalam denda yang
dipertanggungkan, maka penanggung tidak wajib mengganti kerugian.
Pertemuan 3
- Insurable interest =
- Mengapa harus jujur tentang informasi mengenai objek yg mau diasuransikan ?
Untuk mengetahui tinggi rendahnya resiko objek yg mau diasuransikan.
- Kalau perjanjian batal demi hukum, maka keadaan seperti semula seperti hal
perjanjian tidak ada.
- Kewajiban perusahaan asuransi dari perjanjian asuransi =
Membayar ganti rugi kalau objek asuransi nya knp2
- Mengapa hukum asuransi meminta dan mewajibkan tertanggung untuk
mengungkapkan dgn jujur keterangan informasi mengenai objek yg mau
dasuransikan?
 Prinsip ini lebih ditujukan pada Tertanggung karena Tertanggung pastinya
lebih mengetahui segala hal mengenai objek yang akan diasuransikan,
sementara itu Penanggung tidak memiliki informasi apapun mengenai objek
yang akan diasuransikan tersebut. Walaupun memang Penanggung dapat
melakukan survei atas objek yang akan diasuransikan. Maka dari itu, prinsip
utmost goodfaith lebih ditekankan pada Tertanggung dibandingkan
Penanggung, karena memang prinsip ini ada untuk lebih melindungi
kepentingan Penanggung.
Pertemuan 4
Indemnitas dan Proximate cause
- Indemnitas (253 KUHD)
 Tertanggung tidak boleh memperoleh keuntungan ketika
penggantian/pembayaran resiko terjadi
 Untuk objek berupa property (barang) dihitung berdasarkan perbandingan nilai
actual dan nilai pertanggungan.
 Mengalami penyusutan atau kenaikan valuasi.
 Naik: emas, barang antik, tanah, mobil antic, vespa
 Turun: mobil biasa
 Nilai pertanggungan: nilai Ketika anda menutup asuransi
 Untuk objek objek berupa jiwa ditentukaln sejak penutupan polis
 Untuk objek berupa tanggang jawabbhukum (liabilitas) dihitung berdasarkan
nilai kerugian yang disepakati atau diputus pengadilan dan dapat termasuk
biaya-biaya litigasi.

- Contoh:
Tuan Abu mengasuransikan rumahnya yang pada 2015 bernilai Rp 100juta dan pada
2018 menjadi Rp 200 juta dengan termin perjanjian selama 10 tahun . Tuan Abu
melakukan klaim kerusakan rumahnya akibat kebakaran sejumlah Rp 70 juta dan
disetujui setelah dihitung penilai kerugian.Berapa yang wajib diganti perusahaan
asuransi ?

Rumus under insurance:


I = NP x 70
NA

100 juta X 70 juta = 35 juta


200 juta

Mengapa dinamakan under insurance? Karena NP < NA

- Contoh Over Insurance:


Tuan Jafar mengasuransikan mobilnya selama 5 tahun yang pada tahun 2015 seharga
Rp 150 juta dan pada 2018 menyusut menjadi 100 juta. Ketika mobil tersebut rusak
seluruhnya sehingga mengaktifkan klausula total loss berapa yang harus diganti oleh
perusahaan asuransi?

Nilai actual yg diganti , yaitu 100 juta

- Contoh Partial loss


Misal mobilnya ditabrak orang, kemudian dibawa ke bengkel dan dikapurin. Misal
pintu depan rusak dan dibawa ke bengkel yang merupakan mitra perusahaan asuransi
dan harga pintu depannya adalah 7 juta.
Maka yang diganti oleh perusahaan asuransi adlaah senilai Rp 7 juta

- Ragam Klausula Indemnitas:


1. Inadequate sum insured (buat average clause)
2. Indemnity Limit
3. Excess/ deductible
Misal asuransi sepeda motor excess 1juta. Maka 1juta itu adalah yang masih
dalam kewajiban tertanggung.
4. Franchise
Tidak akan ada penggantian apa2 kecuali kerugian diatas 1juta.

PROXIMATE CLAUSE
- Dalam kebakaran mobil ada:
Resiko, kerugian finasial, peril (kerugian yg membuat adanya resiko), hazard (hal2 yg
mempercepat terjadinya resiko). Hazard terdiri dari fisik dan moral. Kalau dalam
kebakaran mobil physical hazard-nya adalah mobil tersebut pernah terbakar. Kalau
moral hazard adalah penyebab mobil tsb terbakar seperti kecelakaan, muatan listrik.

- Contoh kasus 1 :
Clayton Daniels was already on the run from the law when he and wife Molly
dreamed up the perfect disappearing act; They dug up the grave of an elderly woman
named Charlotte Davis, dressed her in Clayton’s clothes, put her body in his car, set in
on fire and push it off a cliff, Their goal: to fake Clayton’s death so Molly could
collect on his $110.000 life insurance policy.
Of course, the couple didn’t quite account for that whole pesy DNA test-
orderd by both the criminal investigation and the insurance company-that determined
the body in the car was female. They also didn’t account for the fact that they’d be
able to tell that the fire originated in the driver’s seat. Haii Talitha
muahhhhhhhhhhhhhhh
- Kasus 2:
Carla Patterson tried to tap a Virginia Cracker Barrel restaurant for a $500.000
insurance settlement after discovering a mouse in her vegetable soup. But the national
chain investigated and found that the mouse had no soup in its lungs and had not
been cooked. Patterson was sentenced to a year in prison.
-
Pertemuan 5:
Kasus 1:
Tuan Yono mengasuransikan mobilnya di Asuransi Lancar Jaya hingga potensi menderita
total loss. Suatu hari, Tuan Bakri menabrak Sebagian mobil Tuan Yono. Setelah
bermusyawarah dengan Tuan Bakri, Tuan Yono memperoleh memperoleh sejumlah uang
sebagai ganti rugi atas mobilnya dari Tuan Bakri. Mengetahui bahwa dia memiliki pula
pertanggungan di Asuransi Lancar Jaya, Tuan Yono menemui agennya dan melakukan klaim.
Berikan pendapat anda terkait kasus ini.
Jawab:
Subrogasi dalam asuransi
Penanggung yang telah membayar kerugian barang yang dipertanggungkan, memperoleh
semua hak yang sekiranya dimiliki oleh tertanggung terhadap pihak ketiga berkenaan dengan
kerugian itu; dan tertanggung bertanggung jawab untuk setiap perbuatan yang mungkin
merugikan hak penanggung terhadap pihak ketiga itu (284 KUHD)
Melepaskan tanggung jawab orang yang menyebabkan kerugian dan beralih ke perusahaan
asuransi -> Prilis Ebis Charge
Kasus 2:
Tuan Berto menutup asuransi jiwa pada Asuransi Bumiraya dengan skema apabila Tuan
Berto Meninggal dunia, keluarga berhak memperoleh uang sejumlah Rp 1 Milyar ditambah
bantuan Pendidikan bagi anak-anak yang masih sekolah hingga jenjang perguruan tinggi
strata satu. Ternyata Tuan Berto menutup pula perjanjian asuransi pada Asuransi Jayadwipa
dengan ketentuan apabila Tuan Berto meninggal dunia maka terdapat pertanggungan
sejumlah Rp 350 juta yang akan diterima oleh istrinya. Tuan Berto meninggal, meninggalkan
seorang istri dan tiga anak yang masih duduk di bangku SD, SMP dan SMA. Apakah istri
Tuan Berto dapat melakukan klaim kepada kedua perusahaan asuransi tsb?
Jawab:
Teuing.
Kasus III:
Jawab: Pasal 277 KUHD
Asuransi Berganda:
Kecuali dalam hal yang diuraikan oleh ketentuan undang-undang, tidak boleh diadakan
pertanggungan kedua untuk waktu yang sama, dan untuk bahaya yang sama atas barang2
yang telah dipertanggungkan untuk nilainya scr penuh, dengan ancaman kebatalan terhadap
………
Kasus IV:

- Kontribusi
Bila pada satu polis saja, meskipun pada hari yg berlainan oleh berbagai penanggung
dipertanggungkan lebih dr nilainya, mereka Bersama-sama, menurut perimbangan
jumlah yg mereka tanda tangani, hanya memikul nilai sebenarnya yg
dipertanggungkan.
Ketentuan itu juga berlaku, bila pada hari yg sama, terhadap satu benday g sama
diadakan berbagai pertanggungan. (Pasal 278 KUHD)
Pertemuan 6:
- Perjanjian yg hanya dibuat satu pihak -> klausula baku UU 8/1999
Pertemuan 7: UTS
Pertemuan 8:
TUGAS:
Bagaimana membentuk usaha Asuransi di Indonesia, minimum requirementsnya apa aja?
Dari sisi persyaratannya, persyaratan pendirian, perizinan apay g harus dipenuhi, apakah ada
batas finansial tertentu
- Jenis : usaha asuransi
 Jiwa  prosuk asuransi yg diikat asuransi (PAYDI)
 Properti/Kerugian
 Re-asuransi  dia menanggung resiko tapi dalam bentuk … dan
tertanggungnya adalah perusahaan asuransi
- Retrosesi = perusahaan re-asuransi juga menjadi tertanggung di perusahaan re-
asuransi lainnya yg lebih besar.
- Jenis : Usaha Penunjang asuransi (berkaitan dgn perusahaan asuransi tapi tidak dalam
konteks menanggung resiko org) contoh: agen
pialang
Penilai kerugian  klo terjadi kerugian biasanya
perusahaan menunjuk perusahaan utk menilai kerugian, seperti Charles
Consulting.
Konsultan aktuaria  konsultan bisnis
- Sifat : Asuransi sosial (contoh: BPJS) *bpjs bukan bumn, cumin badan yg dibentuk
undang2 aja
 Basic needs
 Cara melihat apa aja yg ditanggung : di dlm UU/ peraturan lain yg mngatur
 Tertanggung: pasti (masyarakat)
- Sifat : Asuransi Komersial
 Badan hukum
 Apakah BUMN boleh menjalankan asuransi komersial? Boleh , contoh:
JASINDO
 Tertanggung: tidak pasti
- Prinsip pengelolaan asuransi konvensional dan syariah bedanya apa?
 Dari risk transfer diubanh menjadi risk sharing . Dalam asuransi syariah, klo
ada resiko dana yg diambil dr dana tabarukh

- Surety Bond :

principal obligy

tertanggung

surety
penanggung

Pertemuan 9 :

- Usaha asuransi yang modelnya usaha bersama saat ini di Indonesia hanyalah Asuransi
Bumiputera 1912.
- Badan hukum asuransi bentuk koperasi tidak ada, padahal mungkin menurut UU 40/2014. 
- Kebanyakan usaha asuransi di Indonesia berbentuk PT. Dan mengapa demikian? Modal PT
berbentuk saham, sedangkan modal koperasi gada saham. Dan minimal koperasi adalah 6
orang. Maka demikian usaha asuransi akan lebih mudah klo bentuknya PT, krn lebih
gampang ngumpulin modal. Kalau koperasi, modalnya ya dari orang2 yg mendirikan itu, kalo
PT bisa dr saham. PT  perkumpulan modal, Koperasi  perkumpulan orang. Mengenai
Pengambilan keputusan, PT  tergantung yg modalnya lebih besar, koperasi  bersama2
scr musyawarah.
- Permodalan:
Asuransi umum: 150 miliar
Asuransi jiwa: 150 miliar
- Permodalan dari WNA gimana?
Badan hukum  Penyertaan
Bisa sampai 80% untuk PT Terbuka , itu pun melalui bursa efek

PP 14/2018 diperbaharui dalam PP 3/2020

Pertemuan 10:

- Batas tingkat solvabilitas:


1) Kekayaan perusahaan: investasi & bukan investasi
2) Kewajiban perusahaan: estimasi kewajiban klaim, utang klaim, premi yang belum
merupakan pendapatan, utang reasuransi, biaya yang harus dibayar, pajak
3) Risk Based Capital (RBC) 120% dari seluruh total kekayaan perusahaan asuransi
(apabila semua ajukan klaim, masih tersisa 20% kekayaan)  untuk menilai
kesehatan asuransi
- Retensi sendiri
 Definisi : bagian pertanggungan yang menjadi beban atau ditanggung sendiri
oleh perusahaan asuransi atau reasuransi untuk setiap penutupan risiko.
Jumlah retensi sendiri maksimal sepuluh persen dari modal sendiri.
 Saat ini aturan retensi sendiri adalah minimal 1,5% dan maksimal 10% dari
nilai pertanggungan. Ilustrasinya adalah apabila dalam sebuah asuransi
kerugian nilai pertanggungan (objek) sebesar Rp 200 juta maka bagian
pertanggungan paling tinggi yang ditanggung sendiri oleh perusahaan asuransi
adalah Rp 20 juta sedangkan sisanya ditanggung oleh perusahaan reasuransi.
- Reasuransi
 Definisi: bagian pertanggungan ulang dipertanggungkan pada perusahaan
asuransi lain dan/atau perusahaan reasuransi.
 Dukungan reasuransi otomatis untuk perusahaan asuransi kerugian dan
asuransi jiwa, sekurang-kurangnya diperoleh dari satu perusahaan reasuransi
di dalam negeri.
- Investasi
 Definisi: bagian dari kekayaan perusahaan yang bersifat produktif dan
diharapkan akan mendatangkan pemasukan untuk perusahaan.
 Pemerintah melarang penempatan investasi pada suatu pihak lebih dari dua
puluh 5% dari jumlah investasi, kecuali pada instrumen yang diterbitkan dan
dijamin oleh pemerintah atau Bank Indonesia.
- Unsur2 Pengawasan Kegiatan usaha
 Syarat Polis diatur minimumnya oleh OJK (tidakboleh mengandung kalimat
yang ambigu).
 Tingkat Premi tidak boleh berlebihan maupun terlalu rendah (predatory).
 Penyelesaian klaim tidak boleh mempersulit tertanggung.
 Perusahaan asuransi harus memiliki sumber daya manusia yang terkualifikasi
terutama untuk kegiatan underwriting dan loss adjusting.
- Merger
 Persetujuan OJK
 Tidak boleh mengurangi hak pemegang polis  penting
 Penyertaan asing harus dari perusahaan asuransi juga  tidak boleh misal
perusahaan asing dimiliki oleh perusahaan property
 Ikut ketentuan Merger Control dalam UU 5/1999; izin KPPU
 Merger control: pengawasan untuk setiap perusahaan
- Kepailitan
 Harus diajukan permohonan terlebih dahulu ke OJK sebelum ke Pengadilan
Niaga.
 OJK menilai apakah kepailitan wajib dilakukan/tidak.
 Pertanyaan: bilamana tertanggung dapat mengajukan kepailitan kepada
perusahana asuransi ?
Pertemuan 11:
Online
Pertemuan 12:
- Jenis Sengketa
 Sengketa tentang tanggung jawab polis  apakah polis menjamin klaim yang
diajukan tertanggung
 Sengketa tentang besaran ganti rugi yang diajukan tertanggung  biasanya
berkaitan dengan asuransi properti, kerugian, sudah diajukan klaim biasanya
yang mengajukan klaim melakukan proses penghitungan kerugian (law
suggester) lalu diajukan ke perusahaan asuransi. Disitulah ruang terjadinya
sengketa antara P dan T.
- Forum Penyelesaian sengketa
 Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa (LAPS) di Sektor Jasa Keuangan;
Peraturan OJK No. 1/POJK.07/2014
 Pengadilan perdata  termasuk syariah (pengadilan agama)
 Pengadilan pidana  missal sdh bayar premi, tapi preminya gamasuk
perusahaan asuransi, ternyata agennya menggelapkan.
 Forum2 lain yg berkaitan
- Kompetensi Penyelesaian Sengketa
 Polis Asuransi harus memberi opsi penyelesaian sengketa di luar maupun
melalui pengadilan
 Di luar pengadilan sesuai dengan Peraturan OJK tentang LAPS di sector jasa
keuangan.
 Polis tidak boleh membatasi pemilihan pengadilan hanya di PN tempat
kedudukan perusahaan.
- LAPS Sektor Asuransi
 Di sector asuransi dilakukan oleh LAPS SJK
 Proses mediasi -0> ajudikasi → arbitrase
 Mediasi dilakukan olegh mediator untuk emncapai mediasi yang damai dan
wajar (tidak memutus appaun)
 Ajudikasi diputus oleh tiga orang ajudikator (majelis) dalam Putusan
Ajudikasi dilakukan ketika mediasi tidak tercapai
 Arbitrase dilakukan oleh seorang aduit atau Majelis Arbitrase, yang terdiri dari
sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang Arbiter yang memeriksa dan membuat
putusan atas sengketa para pihak, jika ajudikasi tidak berhasil, atau atas
sengketa dengan nilai tuntutan melebihi batas nilai yang diperkenankan untuk
diproses melalui mediasi dan atau ajudikasi
 Syarat klaim.manfaat polis max. untuk mediasi/ajudikasi Rp 750 juta (asuransi
umum/kerugian) dan Rp 500 juta (asuransi jiwa) per klaim.

- Sifat Putusan Ajudikasi


 Konsumen asuransi bebas untuk menerima atau menolak Putusan Majelis
Ajudikasi; jika konsumen asuransi menolak, para pihak bebas untuk mencari
upaya hukum lainnya (arbitrase atau pengadilan). Sebaliknya, jika konsumen
Asuransi menerima, Penanggung (Anggota BMAI) terikat dan harus
melaksanakan Putusan Majelis Ajudikasi.
- Putusan Majelis Arbitrase
 Bersifat mengikat dan para pihak tidak boleh menempuh upaya hukum
banding, kasasi dan sebagainya.
- Beberapa perbedaan lain ajudikasi dan arbitrase:
1. Ada ambang batas klaim (ajudikasi = small claim court).
2. Arbiter dipilih para pihak, ajudikator oleh pengurus LAPS SJK.
3. Arbitrase dimungkinkan pengajuan replik/duplik; ajudikasi sampai jawaban.
4. Putusan arbitrase adalah final dan mengikat dan ajudikasi baru final dan mengikat apabila
pemohon (tertanggung) menerima putusan.
- Forum lainnya:
 BPSK
 Pengadilan Niaga; Permohonan pailit oleh OJK; tertanggung dapat dianggap sebagai
kreditur (Putusan Asuransi Bumi Asih Jaya)
 Badan Arbitrase lain selain BMAI (BANI, BASYARNAS)
- Pertemuan 13:

Pertemuan 14:
- Badan usaha asuransi: PT dan usaha bersama. Badan hukum asuransi bentuk koperasi tidak
ada, padahal mungkin menurut UU 40/2014. 
- Bentuk usaha bersama sekarang sudah tidak boleh lagi.
- Misal ada model usaha Joint Venture (WNI dan WNA) mau buat perusahaan asuransi di
Indonesia , dan WNA ingin memiliki saham sejumlah 95%, itu bagaimana? Untuk WNA
batasannya 80% untuk saham nya. Investor asing Tidak boleh melakukan Foreign direct
investment, melainkan melalui pasar modal (hanya yg sudah listing/atau ada tulisan “Tbk”)
- Apakah ada pembatasan org asing memiliki saham ? kalau di bursa efek/pasar modal gada
batasannya.
- Ada perusahaan asing 100% dimiliki org asing, terletak di Indonesia, berupa pabrik. Direksi
perusahaan ini ingin mengasuransikan aset2 itu. Apakah boleh direksi itu mengasuransikan
pabriknya di Jerman (krn kbanyakan investornya dr Jerman) ?
Jawab: Tidak boleh perusahaan asuransi di Indonesia untuk mengasuransikan asetnya keluar
negeri.
- Bagaimana kita tahu bahwa perusahaan asuransi luar tidak mampu/ tidak bersedia
menanggung asuransi asuransi dlm Indo? Perusahaan besar akan menunjuk pialang asuransi
atau broker asuransi sebagai kuasa yang bertindak untuk dan atas nama pemegang polis dalam
mengurus mengenai perasuransian, sehingga perusahaan besar harus brusaha dl mencari.
- Misal integrity recordnya dia pernah melakukan kejahatan di masa lalu, itu udah pasti ga lolos
untuk jadi direksi maupun komisaris.
- Siapa yang mengawasi industry asuransi: OJK
- Fungsi dan peran OJK:
 Pengawasan
 Pengaturan: dia mengeluarkan peraturan2 keuangan dibidang asuransi.

Anda mungkin juga menyukai