Anda di halaman 1dari 6

Nama : Alya Dzakiyyah Amani en

NIM : 1173050008
Kelas : Hukum Asuransi A

UJIAN AKHIR SEMESTER


HUKUM ASURANSI
JURUSAN ILMU HUKUM/ELEKTIF PERDATA/A/B/IV
DOSEN : FENNY F, S.H., MHum

• Bapak Amir telah mengasuransikan jiwanya untuk istri dan anaknya sebesar 3 Milyar ke
perusahaan asuransi Sinar Jaya, namun istri dan anaknya tidak mengetahui kalau
mereka telah diasuransikan. Pada tanggal 20 Maret 2013, pesawat terbang ONE yang
ditumpangi oleh Bapak Amir hilang di perairan Majene, Sulbar. Sebulan kemudian pihak
maskapai ONE beserta pemerintah mengumumkan bahwa semua penumpang di
pesawat ONE telah meninggal dan pencarian dihentikan dan pembayaran asuransi akan
dilakukan
Pertanyaan yuridis :
• Apakah bapak Amir menerima klaim asuransi dari pihak maskapai penerbangan,
jelaskan dasar hukumnya!
• Apabila maskapai penerbangan Air One telah mengasuransikan kembali
kepentingannya kepada perusahaan asuransi Tiga Raya untuk evenem kecelakaan
pesawat, siapakah yang akan membayar klaim asuransi kepada para penumpang,
jelaskan dasar hukumnya!

Jawab :

a. Ya menerima klaim dari pihak maskapai penerbangan. Dasar hukumnya yaitu


tercantum dalam PP No. 77 Tahun 2011 Tentang Tangung Jawab Pengangkut
Angkutan Udara. Tertera dalam Pasal 2 poin a PP No. 77 Tahun 2011 yang berbunyi :
“Pengangkut yang mengoperasikan pesawat udara wajib bertanggung jawab atas
kerugian terhadap penumpang yang meninggal dunia, cacat tetap atau luka-luka.”
Jadi berdasarkan penjelasan pasal tersebut sudah jelas bahwa penumpang yang
meninggal dunia dikarenakan kecelakaan pesawat akan mendapat klaim dari pihak
maskapai pengangkut yang mengoperasikan pesawat udara tersebut, dalam hal ini
maskai yang dimaksud adalah maskapai penerbangan Air ONE. Penggantian
kerugian tersebut didapat dari setiap pembelian tiket pesawat oleh
penumpang,yang mana dalam tiket tersebut harganya sudah termasuk biaya ganti
rugi jika terjadi kecelakaan .

b. Yang membayar klaim asuransi kepada para penumpang yaitu perusahaan asuransi
Tiga Raya. Dasar hukumnya

• Ridwan pemilik restoran Mandala mempunyai asset sebesar 500 juta rupiah dan telah
diasuransikan pada PT. Asuransi ABC sebesar 200 juta rupiah dengan klausul premier
risque selama jangka waktu Februari 2014 – Maret 2015. Ridwan kemudian menjual
asset restoran tersebut pada Amat pada bulan Juli 2014 dan hak milik telah beralih,
namun karena Amat belum membayar secara lunas harga pembelian, maka Ridwan
diperbolehkan untuk menggunakan asset tersebut (dengan perjanjian pinjam pakai).
• Apabila pada bulan September 2014 aset restoran dicuri atau dibongkar dapatkah
ridwan meminta klaim ganti rugi, jelaskan jawaban saudara!
• Apabila pada bulan Juni 2014 restoran Ridwan dibongkar oleh pencuri dan kerugian
yang diderita sekitar 100 juta rupiah, berapa klaim yang harus dibayar oleh
Penanggung pada Ridwan!

Jawab :

a. Tidak mendapatan klaim, Dasar hukumnya yaitu pasal 263 KUHD yang berbunyi:
“Apabila barang-barang yang dipertanggungkan, dijual atau berpindah hak
miliknya, maka pertanggungan berjalan terus guna keuntungan si pembeli atau si
pemilik baru, biarpun pertanggungan itu tidak dioperkan, ,mengenai segala
kerugian yang timbul sesudah barang tersebut mulai menjadi tanggungannya si
pembeli atau si pemilik baru tadi; segala sesuatu itu kecuali apabila telah
diperjanjikan hal yang sebaliknya antara si penanggung dan si tertanggung yang
semula”. Berdasarkan penjelasan pasal tersebut bahwa sebenernya yang bisa
mendapatkan klaim adalah Amat, karena asuransi itu mengikuti siapa pemiliknya,
dalam kasus ini karena hak milik sudah jatuh kepada tangan amat walaupun belum
dibayar lunas, tetapa tetap saja hak milik sudah jatuh kepada tangan Amat.
b. - Benda Asuransi = Rp. 500.000.000,00
Diasuransikan = Rp. 200.000.000,00
Kerugian = Rp. 100.000.000,00
- Ini berarti resiko yang dialihkan hanya = Rp. 200.000.000,00
Yang tidak dialihkan = Rp. 300.000.000,00
- Perbandingannya adalah 200 : 300, jumlah perbandingan adalah 500
- Jumlah Kerugian beban penanggung adalah 200/500 x Rp.100.000.000,00 =
Rp.40.000.000,00
- Jumlah Kerugian beban tertanggung karena tidak diasuransikan adalah 300/500 x
Rp.100.000.000,00 = Rp. 60.000.000,00

• Bapak Tino mengasuransikan 10 ton jeruk Pontianak hasil kebunnya kepada perusahaan
asuransi Sinar Mas. Tujuan dari bapak Tino tersebut adalah supermarket buah-buahan
yang berada di Jakarta. Pengiriman pada tanggal 12 Oktober 2012, dan dijadwalkan
akan tiba di pelabuhan Tanjung Priok pada tanggal 20 Oktober 2012. Pengepakan jeruk
itu sendiri akan ditangani oleh supermarket dari Jakarta atas biaya mereka sendiri,
karena pak Tino sudah dibebani biaya pengiriman dan asuransi.
Pertanyaan Yuridis :
• Jelaskan objek asuransi dalam kasus di atas dan jenis asuransi apa yang cocok untuk
bapak Tino, uraikan alasannya!
• Pada saat samapai di Tanjung Priok dan dilakukan pengecekan oleh pihak
supermarket, ternyata hampir 50% buah jeruk tersebut busuk, pihak
supermarketpun meminta ganti rugi pada pak Tino. Apakah pak Tino bisa meminta
klaim pada perusahaan asuransi Sinar Mas, bila bisa jelaskan alasannya disertai
dasar hukumnya!
• Apabila tenyata kapal yang mengasuransikan jeruk tersebut, singgah dulu di pulau
Bali dengan alasan mengisi bahan bakar, apabila buah-buahan jeruk itu sampai
busuk pada saat tiba di Jakarta, dapatkan pak Tino meminta klaim pada perusahaan
asuransi Sinar Mas, uraikan alasan dengan dasar hukumnya!

Jawab :

a. Objek Asuransi : jeruk Pontianak


Jenis Asuransi : Asuransi Kerugian, yang mana asuransi kerugian tersebut dibagi
menjadi beberapa macam, salah satunya yaitu asuransi mengenai bahaya yang
mengancam pengangkutan di perairan (Pasal 247 poin 5 KUHD)
b. Tidak menerima klaim, karena sesuai pasal 249 KUHD : “Untuk kerusakan/ atau
kerugian yang timbul dari sesuatu cacat, kebusukan sendiri, atau yang lansung
ditimbulkan dari sifat dan macam barang yang dipertanggungkan sendiri, tak sekali
kali si penanggung bertanggung jawab.” Jadi dalam kasus ini dikarenakan yang
menjadi objek asuransi adalah jeruk, yang mana buah jeruk itu dapat membusuk
sendiri dalam jangka waktu tertentu maka penanggung tidak bertanggung jawab
atas kerugian tersebut.
c. Mendapatkan klaim, karena berdasarkan pasal 637 KUHD.

• Jelaskan skema tentang subrogasi dalam asuransi!

Jawab:
Subrogasi dijelaskan dalam pasal 284 KUHD: “ penanggung yang telah membayar ganti
kerugian atas benda yang diasuransikan menggantikan tertanggung dalam segala hak
yang diperolehnya terhadap pihak ketiga yang telah menimbulkan kerugian tersebut,
dan tertanggung bertanggung jawab untuk setiap perbuatan yang dapat merugikan hak
penanggung terhadap pihak ketiga itu.”
- Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa subrogasi adalah pergantian
kedudukan tertanggung oleh penanggung oleh pihak ketiga.
- Subrogasi pada asuransi ditentukan oleh Undang-Undang.
- Subrogasi menjamin berlakunya asas keseimbangan dalam asuransi
- Syarat-Syarat Subrogasi:
1) tertanggung mempunyai hak terhadap Penangung dan terhadap pihak ketiga.
2) adanya hak tersebut karena timbul kerugian akibat pihak ketiga.
3) subrogasi harus dicantumkan dalam polis.

Jadi dengan adanya prinsip Subrogasi, Tertanggung hanya berhak atas ganti rugi
(indemnitas), tetapi tidak lebih dari itu, dan pihak Penanggung berhak mengambil alih
setiap keuntungan (profit) yang diperoleh Tertanggung dari suatu kerugian yang dijamin
polis, dan prinsip ini memperbolehkan pihak penanggung melakukan tuntutan kepada
pihak ketiga yang bertanggung jawab atas kerugian yang dijamin polis dalam usaha
Penanggung untuk meminimize atau memperkecil kerugian yang terjadi, dengan catatan
bahwa tuntutan itu dilakukan Penanggung atas nama Tertanggung.

Tertanggung yang mengasuransikan kendaraan-nya kepada asuransi apabila terjadi


kerugian namun diakibatkan oleh pihak ketiga maka tertanggung akan mendapatkan
ganti rugi dari asuransi dan asuransi menggunakan hak subrogasi yakni hak tertanggung
yang beralih kepada asuransi untuk menuntut ganti kerugian terhadap pihak ketiga,
adanya hak subrogasi untuk mencegah penggantian kerugian ganda yang akan diperoleh
tertanggung. Selain itu tertanggung bisa juga langsung menuntut kerugian terhadap
pihak ketiga dan namun tidak lagi menuntut klaim terhadap pihak asuransi. Tertanggung
yang menuntut kepada kedua belah pihak yaitu kepada pihak ketiga yang bersalah dan
kepada pihak asuransi atau memperoleh penggantian kerugian ganda termasuk
perbuatan yang tidak dibenarkan karena hal tersebut dapat menjadi sebuah keuntungan
terhadap pihak tertanggung dalam hal ini bertentangan dengan asas keseimbangan atau
prinsip indemnity yang dipegang teguh dalam perjanjian asuransi.

Anda mungkin juga menyukai