Penyelesaian Kasus
Berdasarkan analisis di atas, Budi berhak untuk mengajukan klaim kepada perusahaan
asuransi untuk kedua kapalnya. Klaim tersebut dapat diterima oleh perusahaan asuransi
karena kapal tidak jadi berangkat karena suatu keadaan yang dipertanggungkan.
Perusahaan asuransi wajib membayar ganti rugi kepada Budi sesuai dengan jumlah
pertanggungan, yaitu 1% dari 200 miliar per kapal. Dalam hal ini, total ganti rugi yang harus
dibayarkan oleh perusahaan asuransi adalah Rp4 Miliar
Selain Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian, kasus ini juga
dapat diselesaikan dengan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik
Indonesia Nomor 6 /Pojk.07/2022 Tentang Perlindungan Konsumen Dan Masyarakat Di
Sektor Jasa Keuangan
Berdasarkan peraturan tersebut dalam pasal 2 perusahaan asuransi wajib memberikan
perlindungan kepada konsumen, termasuk dalam hal penyelesaian klaim. Perusahaan asuransi
wajib memberikan informasi yang jelas dan transparan kepada konsumen tentang proses
penyelesaian klaim. Perusahaan asuransi juga wajib memberikan kemudahan kepada
konsumen dalam mengajukan klaim.
Dalam hal ini, perusahaan asuransi harus memberikan informasi yang jelas dan transparan
kepada Budi tentang syarat dan ketentuan pengajuan klaim. Perusahaan asuransi juga harus
memberikan kemudahan kepada Budi dalam mengajukan klaim, misalnya dengan
menyediakan formulir klaim yang mudah diisi dan formulir klaim yang dapat dikirimkan
secara online.
Jika perusahaan asuransi tidak memenuhi kewajibannya untuk memberikan perlindungan
kepada konsumen, maka konsumen dapat mengajukan pengaduan kepada OJK.