Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dinda Maylinda Suhendra

NPM : 2106783854

Program Studi : Hukum Ekonomi Pagi

TUGAS KE-6 HK ASURANSI

1. Ditinjau dari doktrin indemnitas, jenis asuransi dapat dibedakan menjadi 2 jenis
asuransi, jelaskan kedua jenis asuransi tersebut harus disertai dengan masing-masung
contoh :

Jawaban:

Ada dua macam polis asuransi jika dilihat dari aspek indemnitas, yaitu Indemnity
Insurance dan Non Indemnity Insurance.

Indemnity Insurance adalah asuransi di mana penanggung setuju untuk membayar


hanya ketika tertanggung menderita kerugian jenis tertentu, dan hanya untuk jumlah
kerugian. Contohnya adalah asuransi properti, uang, kendaraan bermotor, kelautan
dan penerbangan.

Non-Indemnity Insurance adalah asuransi yang mana apabila suatu kerugian terjadi,
tidak dapat dilakukan perhitungan lagi, sebab kerugian tidak dapat digantikan dengan
uang. Contohnya asuransi jiwa, yang mana nyawa seseorang yang sudah meninggal
tidak dapat diperhitungkan dengan uang.

2. Jelaskan pengertian dari indemnitas dan berikan contohnya dalam suatu klaim asuransi
mobil

Jawaban:

Prinsip Indemnitas adalah suatu prinsip yang mengatur mengenai pemberian ganti-
kerugian. Indeminty dapat diartikan sebagai suatu mekanisme dengan mana si
Penanggung memberikan ganti-rugi Finansial dalam suatu upaya menempatkan si
Tertanggung pada posisi keuangan yang dimiliki pada saat sesaat sebelum kerugian
itu terjadi. Penanggung akan memberikan ganti-rugi sesuai dengan kerugian yang
benar-benar diderita Tertanggung, tanpa ditambah atau dipengaruhi unsurunsur
mencari keuntungan atau profit. Penerapan Prinsip Indemnitas Pada Asuransi
Kendaraan Bermotor harus memperhatikan kerugian yang diderita tertanggung. Ganti
kerugian yang dibayarkan penanggung tidak boleh melebihi harga pertanggungan
sebelum terjadinya kerugian.

Pengaturan prinsip Indemnitas pada polis standar kendaraan bermotor Indonesia


(PSKBI) terdapat pada pasal 9 : 

“(1) Penanggung akan memberikan ganti kerugian kepada tertanggung atas


kerusakan atau kehilangan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan berdasarkan
harga sebenarnya sesaat sebelum terjadi kerusakan atau kehilangan tersebut atau
atas tuntutan pihak ketiga, setinggi tingginya sebesar jumlah, setelah dikurangi
dengan resiko sendiri (retensi sendiri) yang tercantum dalam iktisar
Pertanggungan.”

“(2) Dalam melaksanakan ganti kerugian penanggung akan memperhitungkan


dengan premi yang masih terhutang untuk masa pertanggungan yang masih berjalan
atas kendaraan bermotor tersebut. Penggantian kerugian yang dimaksud diatas
dibayarkan oleh penanggung berdasarkan kerusakan kehilangan kendaraan
bermotor dengan mengurangkan terlebih dahulu biaya resiko sendiri yang telah
disepakati, setelah dikurangi dengan biaya resiko sendiri barulah ganti kerugian
dibayarkan dengan syarat tidak melebihi harga pertanggungan yang disepakati
diawal.”

3. Jelaskan mengapa dalam menilai jumlah (nilai) kerugian dilakukan dengan mengacu
pada waktu dan tempat terjadinya kerugian (klaim), harus disertai contoh.

Jawaban:
Dalam menilai jumlah kerugian harus dilakukan dengan mengacu kepada waktu dan
tempat terjadinya klaim, hal ini karena waktu terjadinya kerugian dan tempat
terjadinya kerugian mempengaruhi besaran jumlah kerugian yang harus dibayarkan
oleh perusahaan asuransi. Dalam hal contohnya jika terjadi kebakaran pada rumah
yang terletak di daerah Menteng tentu jumlah ganti kerugian yang akan diberikan oleh
perusahaan asuransi akan berbeda besarannya dengan kebakaran rumah yang terletak
di daerah Manggarai. Nilai harga tanah di Menteng jauh lebih mahal dan besar jika
dibandingkan harga tanah di Manggarai, oleh karena itu saat terjadinya kerugian tidak
bisa disamaratakan dengan memberikan jumlah ganti rugi yang sama antara rumah di
Menteng dengan rumah di Manggarai.

4. Jelaskan 4 metode dalam memberikan indemnitas dan harus disertai masing-masing


contoh

Jawaban:

Metode dalam memberikan indemnitas/ganti rugi


a. Pembayaran Tunai  Dalam pemberian kompensasi, metode ini lah yang biasanya
paling umum digunakan. Perusahaan asuransi memberikan sejumlah uang tunai
kepada nasabah yang diasuransikan sebagai kompensasi atas kerugian yang
menimpa diri mereka. 

Contoh:

Para pihak menyepakati pembayaran kerugian dibayarkan secara Cash atau Tunai
sesuai dengan jumlah yang disepakti antara Tertanggung dan Penanggung

b. Perbaikan  Metode ini biasanya dilakukan oleh perusahaan asuransi yang


menanggung kendaraan, biasanya juga memiliki biaya yang lebih rendah.
Perusahaan asuransi kendaraan bekerja sama dengan bengkel yang terpercaya
untuk memperbaiki kendaraan tertanggung.

Contoh:
Apabila dalam konteks rumah yang terjadi kebakaran, maka dibangun kembali rumah
tersebut karena merupakan objek asuransi yang mengalami kerugian
c. Penggantian  Menyelesaikan klaim dengan penggantian juga dilakukan oleh
perusahaan asuransi, misalnya saja perusahaan asuransi yang mengganti.

Contoh:
umumnya untuk asuransi mobil, kalo mobil tabrakan yg memperbaiki kan bukan
tertanggung tapi bengkel, jadi nanti perusahaan asuransi yg bayar ke bengkel.
Biasanya repair terhadap mesin2 yang rusak

d. Pemulihan  Metode pemulihan biasanya digunakan dalam kasus properti, jadi


tertanggung biasanya berbentuk bangunan atau mesin. Dalam metode pemulihan
ini, perusahaan asuransi melakukan perbaikan atau membangun properti atau
mesin yang rusak karena adanya musibah.

Contoh: sebuah  rumah dengan tiang kayu ukiran Jepara,  maka  apabila  kerugian
terjadi, tiang kayu ukiran jepara akan diganti dengan yang sama

5. Jelaskan Salvage dan Abandonment dengan harus disertai contoh.

Jawaban:
a. Salvage: Hak bagi Penanggung untuk mengambil alih Subject of Matter
b. Abandonment: Tindakan untuk menyerahkan Subject of Matter dari Tertanggung
kepada Penanggung.

Salvage dan Abandonment biasanya diterapkan pada Marine Insurance yang sejak
lama telah menerapkan kedua prinsip ini, hal mana, apabila si Tertanggung telah
menerima suatu pembayaran untuk klaim total loss dari suatu perjanjian asuransi,
maka si Penanggung berhak untuk mengambil alih untuk keuntungan mereka sendiri,
segala hal yang merupakan sisa dari Subject of Matter. Pada Marine Insurance, kedua
prinsip ini merupakan suatu hal yang penting karena dalam marine insurance tidak
hanya dikenal actual total losses, tetapi juga dikenal apa yang disebut dengan istilah
“constructive total losses.” Pada intinya, constructive total losses adalah keadaan
dimana subject matter tidak hancur tetapi tertanggung kehilangan kepemilikan atas
kapal atau barangnya dan juga:
 Penanggung tidak dapat memulihkan atau memperbaiki kapal dan/atau barang;
 Dalam kasus sebuah kapal mengalami kerusakan, maka biaya untuk memperbaiki
kerusakan tersebut melampaui nilai kapal saat diperbaiki; atau
 Dalam kasus barang dalam suatu kapal mengalami kerusakan, maka biaya untuk
memperbaiki kerusakan dan pengantaran barang-barang tersebut melebihi nilai
asli mereka saat dikirim.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman, kedua prinisp ini juga diterapkan pada
Non-Marine Insurance. Pada Non-Marine Insurance, tidak dikenal istilah
constructive total losses, melainkan hanya dikenal istilah total losses dan partial
losses.

Contoh Salvage & Abandonment:


X mengasuransikan mobilnya dengan asuransi total loss. Pada suatu hari, saat X
berangkat ke kantor melalui tol, X mengalami tabrakan beruntun yang menyebabkan
mobilnya hancur hingga tidak dapat digunakan. Oleh karena itu, X yang telah
mengasuransikan mobilnya kemudian melakukan klaim. Kemudian, X menerima
pembayaran sejumlah klaim total loss sesuai dengan yang ada pada kontrak
asuransinya. Namun, dalam hal ini karena X telah menerima pembayaran klaim total
loss dari perusahaan asuransi tersebut, maka sisa-sisa dari rongsokan mobil tersebut
diserahkan kepada pihak asuransi oleh X. Dalam hal ini penyerahan tersebut adalah
tindakan abandonment. Sedangkan klaim terhadap rongsokan mobil dari X tersebut
adalah salvage.

Anda mungkin juga menyukai