NPM : 2106783854
1. Ditinjau dari doktrin indemnitas, jenis asuransi dapat dibedakan menjadi 2 jenis
asuransi, jelaskan kedua jenis asuransi tersebut harus disertai dengan masing-masung
contoh :
Jawaban:
Ada dua macam polis asuransi jika dilihat dari aspek indemnitas, yaitu Indemnity
Insurance dan Non Indemnity Insurance.
Non-Indemnity Insurance adalah asuransi yang mana apabila suatu kerugian terjadi,
tidak dapat dilakukan perhitungan lagi, sebab kerugian tidak dapat digantikan dengan
uang. Contohnya asuransi jiwa, yang mana nyawa seseorang yang sudah meninggal
tidak dapat diperhitungkan dengan uang.
2. Jelaskan pengertian dari indemnitas dan berikan contohnya dalam suatu klaim asuransi
mobil
Jawaban:
Prinsip Indemnitas adalah suatu prinsip yang mengatur mengenai pemberian ganti-
kerugian. Indeminty dapat diartikan sebagai suatu mekanisme dengan mana si
Penanggung memberikan ganti-rugi Finansial dalam suatu upaya menempatkan si
Tertanggung pada posisi keuangan yang dimiliki pada saat sesaat sebelum kerugian
itu terjadi. Penanggung akan memberikan ganti-rugi sesuai dengan kerugian yang
benar-benar diderita Tertanggung, tanpa ditambah atau dipengaruhi unsurunsur
mencari keuntungan atau profit. Penerapan Prinsip Indemnitas Pada Asuransi
Kendaraan Bermotor harus memperhatikan kerugian yang diderita tertanggung. Ganti
kerugian yang dibayarkan penanggung tidak boleh melebihi harga pertanggungan
sebelum terjadinya kerugian.
3. Jelaskan mengapa dalam menilai jumlah (nilai) kerugian dilakukan dengan mengacu
pada waktu dan tempat terjadinya kerugian (klaim), harus disertai contoh.
Jawaban:
Dalam menilai jumlah kerugian harus dilakukan dengan mengacu kepada waktu dan
tempat terjadinya klaim, hal ini karena waktu terjadinya kerugian dan tempat
terjadinya kerugian mempengaruhi besaran jumlah kerugian yang harus dibayarkan
oleh perusahaan asuransi. Dalam hal contohnya jika terjadi kebakaran pada rumah
yang terletak di daerah Menteng tentu jumlah ganti kerugian yang akan diberikan oleh
perusahaan asuransi akan berbeda besarannya dengan kebakaran rumah yang terletak
di daerah Manggarai. Nilai harga tanah di Menteng jauh lebih mahal dan besar jika
dibandingkan harga tanah di Manggarai, oleh karena itu saat terjadinya kerugian tidak
bisa disamaratakan dengan memberikan jumlah ganti rugi yang sama antara rumah di
Menteng dengan rumah di Manggarai.
Jawaban:
Contoh:
Para pihak menyepakati pembayaran kerugian dibayarkan secara Cash atau Tunai
sesuai dengan jumlah yang disepakti antara Tertanggung dan Penanggung
Contoh:
Apabila dalam konteks rumah yang terjadi kebakaran, maka dibangun kembali rumah
tersebut karena merupakan objek asuransi yang mengalami kerugian
c. Penggantian Menyelesaikan klaim dengan penggantian juga dilakukan oleh
perusahaan asuransi, misalnya saja perusahaan asuransi yang mengganti.
Contoh:
umumnya untuk asuransi mobil, kalo mobil tabrakan yg memperbaiki kan bukan
tertanggung tapi bengkel, jadi nanti perusahaan asuransi yg bayar ke bengkel.
Biasanya repair terhadap mesin2 yang rusak
Contoh: sebuah rumah dengan tiang kayu ukiran Jepara, maka apabila kerugian
terjadi, tiang kayu ukiran jepara akan diganti dengan yang sama
Jawaban:
a. Salvage: Hak bagi Penanggung untuk mengambil alih Subject of Matter
b. Abandonment: Tindakan untuk menyerahkan Subject of Matter dari Tertanggung
kepada Penanggung.
Salvage dan Abandonment biasanya diterapkan pada Marine Insurance yang sejak
lama telah menerapkan kedua prinsip ini, hal mana, apabila si Tertanggung telah
menerima suatu pembayaran untuk klaim total loss dari suatu perjanjian asuransi,
maka si Penanggung berhak untuk mengambil alih untuk keuntungan mereka sendiri,
segala hal yang merupakan sisa dari Subject of Matter. Pada Marine Insurance, kedua
prinsip ini merupakan suatu hal yang penting karena dalam marine insurance tidak
hanya dikenal actual total losses, tetapi juga dikenal apa yang disebut dengan istilah
“constructive total losses.” Pada intinya, constructive total losses adalah keadaan
dimana subject matter tidak hancur tetapi tertanggung kehilangan kepemilikan atas
kapal atau barangnya dan juga:
Penanggung tidak dapat memulihkan atau memperbaiki kapal dan/atau barang;
Dalam kasus sebuah kapal mengalami kerusakan, maka biaya untuk memperbaiki
kerusakan tersebut melampaui nilai kapal saat diperbaiki; atau
Dalam kasus barang dalam suatu kapal mengalami kerusakan, maka biaya untuk
memperbaiki kerusakan dan pengantaran barang-barang tersebut melebihi nilai
asli mereka saat dikirim.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, kedua prinisp ini juga diterapkan pada
Non-Marine Insurance. Pada Non-Marine Insurance, tidak dikenal istilah
constructive total losses, melainkan hanya dikenal istilah total losses dan partial
losses.