Anda di halaman 1dari 15

MINGGU KELIMA Melisa Safitri, S.H., M.H.

HUKUM ASURANSI
JENIS-JENIS POLIS DALAM KUHD
POLIS TERBUKA
PASAL 273 KUHD : Bila harga barang tidak dinyatakan dlm polis, maka dapat dikuatkan
dengan segala alat bukti.
Tidak menyebutkan harga benda dalam polis
Nilai benda baru dibuktikan setelah terjadi peristiwa
Misal : Nilai pertanggungan 9 M, setelah ditaksir saat evanemen 7 M, maka sisa 2 M
preminya harus dikembalikan oleh penanggung kepada tertanggung (Premi Restorno)
Premi Restorno (PASAL 281 KUHD) : syaratnya tertanggung telah melaksanakan
perjanjian dgn iktikad baik, dan tidak telah menghadapi bahaya. Apabila ada iktikad tidak
baik, maka penanggung tetap menerima preminya dengan tidak mengurangi adanya
tuntutan pidana (bila ada alasan untuk itu)
JENIS-JENIS POLIS DALAM
KUHD
POLIS DITAKSIR
PASAL 274 KUHD : harga yg dinyatakan dalam polis, namun hakim punya
kekuasaan untuk memerintahkan kepada tertanggung supaya ia bisa membuktikan
harga yang ia nyatakan. (Penanggung selamanya berhak membuktikan jika ia merasa
bahwa harga yg dinyatakan oleh tertanggung tidak relevan/terlalu tinggi)
Misal : Rumah diasuransikan seharga 10 M tapi setelah ditaksir hanya 6M, maka
dianggap bahwa asuransi ditutup sepenuhnya dengan harga 6M.
JENIS-JENIS POLIS DALAM
KUHD
NILAI POLIS DITETAPKAN OLEH AHLI
PASAL 275 KUHD : barang yg diasuransikan dapat ditaksir harganya oleh ahli yg
ditunjuk oleh para pihak, bahkan dapat disumpah oleh hakim, maka tak dapat
penanggung melawannya.

LALU APA GUNA POLIS DONG


?
FUNGSI POLIS
1. Perjanjian Pertanggungan (a contract of indemnity)
2. Janji penanggung kepada tertanggung untuk mengganti kerugian dengan prinsip
untuk mengembalikan tertanggung pada kedudukan semula dan menghindari
tertanggung dari kebangkrutan (total collapse)
3. Bukti pembayran premi
POLIS ASURANSI SEBAGAI
HAK KEBENDAAN
1. Dalam asuransi jiwa, tertanggung dapat menggadaikannya bahkan menjualnya ke
perusahaan asuransi tsb sebesar nilai polisnya, hingga muncul pranata hukum
baru yaitu hutang piutang dengan jaminan polis. Maka hak yg dicantumkan
dalam polis tersebut adalah hak kebendaan tidak berwujud.
2. Asuransi masuk dalam kategori jaminan kebendaan, maka polis dapat dijadikan
jaminan pada gadai dan fidusia.
MASALAH DALAM KLAIM ASURANSI

Kerap terjadi perbedaan persepsi antara penanggung dan tertanggung atas isi polis. Sedangkan polis
menjadi dasar utama pelaksanaan klaim asuransi. Sengketa dalam asuransi kerap disebabkan:
1. Penyelesaian klaim meliputi pengakuan tanggung jawab oleh penanggung dan besar klaim yang
dikabulkan ( A Junaedy Ganie)
2. Ketidaktahuan tertanggung atas kewajiban2nya, yg biasanya dapat disebabkan perbedaan
interpretasi (Chairul Huda dan Lukman)
3. Perbedaan prosedur klaim yg berbeda-beda. (Junimart Girsang)
4. Keharusan menginfokan secepatnya jika terjadi evanemen (Suhawan)
DASAR PATOKAN PENYELESAIAN KLAIM:
5. Apakah sebab kejadian dijamin dalam polis?
6. Apakah kejadiannya terjadi dalam waktu pertanggungan?
7. Apakah premi telah dibayar lunas oleh tertanggung?
8. Apakah harga pertanggungan sesuai dgn pasaran?
9. Apakah ada pihak lain yg harus bertanggungjawab atas kerugian?
EKSONERASI
(PENGECUALIAN) DALAM
KLAIM ASURANSI
PASAL 249 KUHD : Suatu Cacat (selfdefect), PASAL 276 KUHD : Kesalahan
Kebusukan Sendiri (selfrot) atau langsung ditimbulkan tertanggung sendiri
dari sifat kodrat objek asuransi (natural character),
penanggung tidak bertanggungjawab kecuali dgn tegas PASAL 293 KUHD : Pemberatan
diperjanjikan untuk itu. Resiko
Contoh selfdefect: Konstruksi bangunan yang
tidak tepat, kapal yg tidak layak laut (unseaworthy),
Contoh Selfrot : buah-buahan yg terlalu masak.
(kalau busuknya karna kelamaan di jalan, kelamaan di
mobil terus mesinnya bikin cepet busuk itu bukan
selfrot karena sebabnya bukan dari dalam benda)
Contoh Natural Characters : Pemakaian kaca yg
memang mudah pecah, Barang yg mudah terbakar
POLIS ASURANSI PALING
TIDAK MENCANTUMKAN
1. Saat mulai dan berakhirnya asuransi
2. Objek Asuransi
3. Nama tertanggung
4. Pihak yang berhak mendapat manfaat dari asuransi
5. Kapan pembayaran premi harus dilakukan
6. Akibat hukum keterlambatan premi
7. Batas kelonggaran pembayaran premi
8. Penebusan Polis
9. Penggadaian Polis
10. Syarat ajukan klaim
11. Pemberitahuan evanemen
12. Penyelesaian sengketa
13. Klausul-klausul dalam asuransi (jika ada)
KLAUSUL DALAM ASURANSI
KLAUSUL PREMIER RISQUE
Biasa digunakan pada asuransi pembongkaran/pencurian (burglary insurance),
asuransi tanggung jawab (liability insurance).
Bila pada asuransi dibawah nilai benda terjadi kerugian sebagian (partial loss)
penanggung akan membayar ganti kerugian seluruhnya sampai maksimum jumlah yg
diasuransikan. (PASAL 253 ayat 3 KUHD)
CONTOH : Seorg pengusaha punya brankas isinya 800 Triliun, diasuransikan 400
Triliun, digunakan klausula Premier Risque. Suatu hari brankasnya dibobol dan
ditaksir kehilangan sebanyak 400 Triliun. MAKA, penanggung tetap harus membayara
total kerugian dengan alasan : ADA KLAUSULA PREMIER RISQUE, ASURANSI
DIBAWAH NILAI BENDA, KERUGIAN SEBAGIAN (PARTIAL LOSS)
KLAUSUL DALAM ASURANSI
KLAUSULA ALL RISKS
Penanggung memikul semua resiko kecuali terkait eksonerasi dalam Pasal 249 dan
276 KUHD
CONTOH : Mamang Mirror mengangkut kaca dagangannya seharga 500 juta,
diasuransikan sebesar 400 juta. Di jalan pecah sebagian dan rugi 200 juta. Setelah
ditelusuri ternyata system pengepakan kaca tidak sesuai standar dan menjadi
kesalahan tertanggung sendiri. Sehingga Penanggung menolak klaim ganti rugi.
KLAUSUL DALAM ASURANSI
KLAUSULA ALL SEEN (SUDAH DIKETAHUI)
Digunakan pd asuransi kebakaran (fire insurance)
Penanggung melalui klausula ini menyatakan bahwa sudah mengetahui betul
keadaan, konstruksi, letak, dan cara pemakaian bangunan yg diasuransikan.
SEHINGGA menghilangkan tuduhan tertanggung telah menyembunyikan informasi
ttg objek asuransi kebakaran (PASAL 251 KUHD)
CONTOH : Sebuah rumah disamping pom bensin kebakaran, digunakan klausula
ALL SEEN, maka penanggung harus membayar kerugian total dikarenakan
pemberatan resiko yg dianggap sudah diketahui oleh penanggung
KLAUSUL DALAM ASURANSI
KLAUSULA RENUNSIANSI
Renunsiasi artinya pelepasan hak gugat penanggung pada tertanggung dengan
alasan PASAL 251
Jika terjadi evanemen pd objek asuransi dan sebelumnya ada informasi yg tidak
diketahui oleh penanggung maka penanggung tidak dapat menuntut dengan alasan
PASAL 251 (kecuali dibawa ke ranah pengadilan dan hakim meminta Pasal 251
diberlakukan)
KLAUSUL DALAM ASURANSI
KLAUSULA FREE FROM PARTICULAR AVERAGE
Digunakan pd asuransipengangkutan laut
Klausula ini menyatakan bahwa penanggung dibebaskan dari kewajiban membayar
ganti rugi karna peristiwa khusus di laut (PASAL 709 KUHD)
PENYELESAIAN SENGKETA
ASURANSI
1. Melalui Pengadilan Konvensional
2. Melalui Badan ARBITRASE (UU. No 30/1999 ttg Altrnatif Penyelesaian Sengketa dan
Arbitrase), missal BANI (Badan Arbitrase Nasional Indonesia). Dibuat klausula tambahan
(accesoir) yg menyatkan bahwa jika terjadi sengketa dapat diselesaikan melalui lembaga
Arbitrase yg ditunjuk dan otomatis akan diselesaikan di badan arbitrase tsb
3. Pengaduan melalui Otoritas Jasa Keuangan yg membidangi edukasi dan perlindungan
konsumen (UUOJK dan POJK No.1/2013) dgn syarat: maksimal 500 juta untuk Asuransi
Jiwa, dan 750 juta untuk asuransi umum, bukan sengketa dalam proses
arbitrase/pengadilan konvensional.
4. Badan Mediasi Asuransi Indonesia (BMAI) dgn dating sendiri, fax, pos/email. Dgn syarat
maks 750 juta untuk asuransi kerugian/umum dan 500 juta untuk asurasni jiwa/jaminan
sosial

Anda mungkin juga menyukai