1. Common Law
Escape clause
Escape clause
Hakim memutuskan bahwa polis baru, yang dibeli dari asuransi B tidak
berlaku, karena sebelumnya sudah ada polis A—kerugian yang terjadi
akan menjadi tanggung jawab polis A, karena sebelumnya tidak ada
polis lain yang berkerja.
APLIKASI PRINSIP KONTRIBUSI
2. Contractual Condition
Maximum Liability
Methode
Polis A : Rp. 400 mio, Polis B : Rp. 600 mio. Loss : Rp. 900 mio
Value at Risk : Rp. 1.5 bio. Kondisi underinsured. Maka berlaku prorata
average.
Polis A : 400 mio / 1.5 bio x Rp. 900 mio = Rp. 240 mio
Polis B : 600 mio / 1.5 bio x Rp. 900 mio = Rp. 360 mio
APLIKASI PRINSIP KONTRIBUSI
Polis A : 30/40 x 10 bio = Rp. 7.5 bio ; Polis B : 15/30 x Rp. 10 bio = Rp. 5
bio. Total : Rp. 12.5 bio
Contoh Kasus :
• Castellain Vs Preston (1883) : Rumah dalam proses jual beli kemudian
terbakar dan mengklaim £ 330 dan dibayarkan oleh asuransi. Kontrak
jual beli sebesar £ 3100 ( Harga penuh walaupun ada kerusakan karena
fire ). Karena itu, asuransi meminta kembali £ 330 untuk menghindari
mendapatkan keuntungan dari kerugiannya
PENERAPAN SUBROGASI
Contoh Kasus :
• kerusakan motor karena ditabrak pihak ketiga adalah £ 5000 (£ 4,750
perusahaan asuransi dan £ 250 excess). Selama dibengkel butuh sewa
motor lain £500 ( yang tidak dicover polis). Perusahaan asuransi
menuntut pihak ketiga £5,500 walaupun yang menjadi haknya hanya £
5,000
TIMBULNYA HAK SUBROGASI
Tort
• Penyimpangan atau Pelanggaran atas kewajiban seseorang sebagai
seorang yang berada dalam masyarakat yang dapat menyebabkan
orang lain dapat menuntut untuk ganti rugi karena Kerusakan harta
benda dan atau Luka badan/injury.
• Misalnya seorang supir menabrak bangunan milik tertanggung.
Kerugian tersebut diklaim ke asuransi harta benda. Tertanggung
mendapatkan ganti rugi dari perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi
(a/n tertanggung) menuntut majikan supir yang telah menyebabkan
kerugian
TIMBULNYA HAK SUBROGASI
Kontrak
• Seseorang/tertanggung berhak atas ganti rugi dari pihak lain, misalnya
rental agreement. (Darrell Vs Tibbits)
• Menurut kebiasaan yang berlaku dalam trade tertentu, bailee
bertanggung jawab atas kerugian orang lain (tertanggung
UU
Pasal 284 KUHD merupakan Lex Specialis “Seorang penanggung yang telah
membayar ganti kerugian atas suatu benda yang dipertanggungkan,
menggantikan Tertanggung dalam segala hak yang diperolehnya terhadap
pihak ketiga yang menyebabkan timbulnya kerugian tersebut. Dan
Tertanggung bertanggung jawab untuk setiap perbuatan yang dapat
merugikan hak Penanggung terhadap Pihak Ketiga”
TIMBULNYA HAK SUBROGASI