Anda di halaman 1dari 28

CGI 001

Senin, 10 Juli 2017

KONTRIBUSI DAN SUBROGASI

Thomas Wibowo ST, MM, AAIK, CRMP


KONTRIBUSI
KONTRIBUSI

 Adalah hak penanggung untuk mengajak


penanggung lainnya yang sama-sama
menanggung, tetapi tidak harus sama
kewajibannya terhadap tertanggung untuk
ikut memberikan indemnity.

 Tertanggung dapat saja mengasuransikan


harta benda yang sama pada beberapa
perusahaan asuransi. Namun bila terjadi
kerugian atas obyek yang diasuransikan
maka secara otomatis berlaku prinsip
kontribusi.
KONTRIBUSI

 Menitikberatkan pada proporsi tanggung


jawab penanggung atas peril/subject
matter of insurance yang sama, dalam
hal terjadi double insurance, sehingga
tertanggung tidak mendapatkan
indemnity lebih dari kerugian yang
diderita.

 Hal yang pokok disini adalah bila


penanggung telah membayar ganti rugi
penuh, penanggung dapat menutup
kerugiannya dari penanggung lain
dengan proporsi yang seimbang.
TIMBULNYA PRINSIP KONTRIBUSI

 Ada dua atau lebih polis indemnity

 Polis-polis tsb memberikan jaminan terhadap peril yang sama (common


peril)

 Polis-polis tersebut memberikan jaminan terhadap subject matter yang


sama (common subject matter).

 Polis-polis tersebut menjamin interest yang sama (common interest)

 Setiap polis liable terhadap loss/kerugian


APLIKASI PRINSIP KONTRIBUSI

1. Common Law

 Dalam hal terdapat beberapa


penanggung, klaim dapat diajukan
kepada salah satu diantaranya.

 Penanggung yang menerima klaim


harus membayar sebatas tanggung
jawabnya dan atas dasar common
law dapat meminta kontribusi dari
penanggung lain setelah ia
membayar seluruh jumlah klaim.
APLIKASI PRINSIP KONTRIBUSI

Escape clause

 Klausula yang berisi larangan bagi tertanggung untuk


memiliki polis lain (u/ objek pertanggungan yang
sama) jika tertanggung tsb sudah memiliki polis
sebelumnya.

 Tujuan : mencegah tertanggung secara diam-diam


membeli polis lain dengan tujuan u/ mendapatkan
keuntungan

 Klausula ini juga mengatur bahwa polis yang baru


akan tidak berlaku jika tertanggung sebelumnya telah
memiliki polis asuransi.
APLIKASI PRINSIP KONTRIBUSI

Escape clause

 Contoh : X ingin mengasuransikan rumah senilai 12,000 – namun baru


mampu memiliki polis dari asuransi A sebesar 8,000—beberapa waktu
kemudian, X beli lagi polis dari asuransi B sebesar 4,000.

 Kedua polis melekatkan ‘escape clause’

 Hakim memutuskan bahwa polis baru, yang dibeli dari asuransi B tidak
berlaku, karena sebelumnya sudah ada polis A—kerugian yang terjadi
akan menjadi tanggung jawab polis A, karena sebelumnya tidak ada
polis lain yang berkerja.
APLIKASI PRINSIP KONTRIBUSI

2. Contractual Condition

 Pada umumnya kondisi polis


menyatakan bahwa penanggung
akan liable secara proportional.
𝑇𝑎𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏 𝐴𝑠𝑢𝑟𝑎𝑑𝑢𝑟 𝑥
 Penanggung hanya bertanggung 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
jawab sebatas share-nya saja dan =
𝑇𝑆𝐼 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑎𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑔
tertanggung masih harus menuntut × 𝐾𝑒𝑟𝑢𝑔𝑖𝑎𝑛
klaim kepada penanggung lainnya.
APLIKASI PRINSIP KONTRIBUSI

Maximum Liability
Methode

 Sum insured satu polis


/ Sum insured semua
polis x Kerugian.  Polis A : (2/12) x 1.2 mio = 200,000

 Polis A : 2 mio ; Polis B :  Polis B : (4/12) x 1.2 mio = 400,000


4 mio ; Polis C : 6 mio.
 Polis C : (6/12) x 1.2 mio = 600,000
 Loss : 1.2 mio
APLIKASI PRINSIP KONTRIBUSI

Independent Liability Methode

 Masing-masing penanggung menghitung maximum liability atas


kerugian yang timbul dengan asumsi / seolah olah tidak ada polis lain
yang menjamin.

 Selanjutnya membandingkan antara liability setiap polis/penanggung


tersebut dengan liability semua polis sebagai perhitungan klaimnya, dan
metode ini paling adil.

 Rumus : Independent Liability satu polis / Independent Liability


semua polis x Kerugian
APLIKASI PRINSIP KONTRIBUSI

Independent Liability Methode

 Polis A Rp. 500 mio, B : Rp. 1.5 bio, C : Rp. 2 bio

 Loss : Rp. 1 bio

 Liability Polis A : Rp. 500 mio, B : Rp. 1 bio, C : Rp. 1 bio

 Polis A = 500 mio / 2.5 bio x 1 bio = Rp. 200 mio

 Polis B = 1 bio / 2.5 bio x 1 bio = Rp. 400 mio

 Polis C = 1 bio / 2.5 bio x 1 bio = Rp. 400 mio


APLIKASI PRINSIP KONTRIBUSI

Independent Liability Methode

 Polis A : Rp. 400 mio, Polis B : Rp. 600 mio. Loss : Rp. 900 mio

 Value at Risk : Rp. 1.5 bio. Kondisi underinsured. Maka berlaku prorata
average.

 Polis A : 400 mio / 1.5 bio x Rp. 900 mio = Rp. 240 mio

 Polis B : 600 mio / 1.5 bio x Rp. 900 mio = Rp. 360 mio
APLIKASI PRINSIP KONTRIBUSI

Independent Liability Methode

 Polis A : Rp. 5 bio , Polis B : Rp. 1 bio

 Loss Rp. 500 mio. VAR : Rp. 5 bio

 Maka : Independent Liability A : Rp. 500 mio ; Independent Liability B :


(1/5) x Rp. 500 mio = Rp. 100 mio

 Total ; Rp. 600 mio.

 Polis A : 5/6 x Rp. 500 mio = Rp. 416,666,666.67

 Polis B : 1/6 x Rp. 500 mio = Rp. 83,333,333.33


APLIKASI PRINSIP KONTRIBUSI

Independent Liability Methode

 Polis A (all contents) : Rp. 30 bio, Polis B (stock) : Rp. 15 bio.

 Kerugian Stock : Rp. 10 bio

 VAR Stock : Rp. 30 bio & Contents : Rp. 10 bio

 Polis A : 30/40 x 10 bio = Rp. 7.5 bio ; Polis B : 15/30 x Rp. 10 bio = Rp. 5
bio. Total : Rp. 12.5 bio

 Polis A : Rp 7.5 bio / 12.5 bio x Rp. 10 bio = Rp. 6 bio

 Polis B : Rp. 5 bio / 12.5 bio x Rp. 10 bio = Rp. 4 bio


MODIFIKASI PRINSIP KONTRIBUSI

NON CONTRIBUTION CLAUSES


 Klausula ini mengatur bahwa polis tidak akan menjamin kerugian apapun jika
pada saat kerugian ada polis lain yang juga menjamin objek pertanggungan yang
sama.
 Kedua polis harus berbagi secara proportional atas kerugian yang dialami
tertanggung jika kedua polis tersebut sama-sama melekatkan klausula ini

KLAUSULA YANG LEBIH SPESIFIK


 Klausula ini menjelaskan bahwa polis hanya akan memberi ganti rugi atas selisih
kerugian yang telah dibayar terlebih dahulu oleh polis yang memiliki luas
jaminan lebih spesifik. Contoh Jika terjadi kerugian terhadap kamera, maka polis
yang akan bekerja terlebih dahulu adalah polis all risk, dan polis household
hanya akan membayar selisih kerugian yang dialami tertanggung dengan
pembayaran klaim polis spesifik
SUBROGASI
SUBROGASI

• Prinsip subrogasi adalah hak  Subrogasi berarti


seseorang yang telah pengalihan hak untuk
membayar ganti rugi kepada
menuntut pihak ketiga
orang lain karena kewajiban
hukumnya untuk menggantikan (yang menyebabkan
orang lain itu serta kerugian), dari tertanggung
menggunakan semua hak dan ke penanggung, dengan
upaya hukumnya orang lain itu, syarat penanggung telah
apakah telah dilaksanakan atau menyelesaikan kewajiban
tidak. klaim terhadap tertanggung
SIFAT SUBROGASI

• Tujuannya adalah untuk


mencegah tertanggung
menerima ganti rugi yang
menguntungkan karena
mendapatkan penggantian
klaim yang sama dari
penanggung dan juga pihak
ketiga dan memelihara
prinsip indemnitas. “Unjust
Enrichment”,
PENERAPAN SUBROGASI

• Prinsip subrogasi hanya berlaku Prinsip subrogasi dapat


terhadap jenis asuransi yang bekerja dalam dua cara:
berdasarkan prinsip indemnity,
selama tidak ada pengecualian 1. Kondisi tertanggung
dalam kondisi polis. Dalam hal menerima ganti rugi dua
asuransi jiwa dan personal Accident.
kali yaitu dari asuransi
Subrogasi tidak ada.
dan pihak ketiga
• Maksud Subrogasi adalah agar dapat
dilaksanakannya asas indemnity, 2. Kondisi tertanggung tidak
sehingga mencegah Tertanggung menerima ganti rugi dari
untuk memperoleh lebih dari ganti pihak ketiga
rugi penuh
PENERAPAN SUBROGASI

Contoh Kasus :
• Castellain Vs Preston (1883) : Rumah dalam proses jual beli kemudian
terbakar dan mengklaim £ 330 dan dibayarkan oleh asuransi. Kontrak
jual beli sebesar £ 3100 ( Harga penuh walaupun ada kerusakan karena
fire ). Karena itu, asuransi meminta kembali £ 330 untuk menghindari
mendapatkan keuntungan dari kerugiannya
PENERAPAN SUBROGASI

Contoh Kasus :
• kerusakan motor karena ditabrak pihak ketiga adalah £ 5000 (£ 4,750
perusahaan asuransi dan £ 250 excess). Selama dibengkel butuh sewa
motor lain £500 ( yang tidak dicover polis). Perusahaan asuransi
menuntut pihak ketiga £5,500 walaupun yang menjadi haknya hanya £
5,000
TIMBULNYA HAK SUBROGASI

Tort
• Penyimpangan atau Pelanggaran atas kewajiban seseorang sebagai
seorang yang berada dalam masyarakat yang dapat menyebabkan
orang lain dapat menuntut untuk ganti rugi karena Kerusakan harta
benda dan atau Luka badan/injury.
• Misalnya seorang supir menabrak bangunan milik tertanggung.
Kerugian tersebut diklaim ke asuransi harta benda. Tertanggung
mendapatkan ganti rugi dari perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi
(a/n tertanggung) menuntut majikan supir yang telah menyebabkan
kerugian
TIMBULNYA HAK SUBROGASI

Kontrak
• Seseorang/tertanggung berhak atas ganti rugi dari pihak lain, misalnya
rental agreement. (Darrell Vs Tibbits)
• Menurut kebiasaan yang berlaku dalam trade tertentu, bailee
bertanggung jawab atas kerugian orang lain (tertanggung

UU

 Pasal 284 KUHD merupakan Lex Specialis “Seorang penanggung yang telah
membayar ganti kerugian atas suatu benda yang dipertanggungkan,
menggantikan Tertanggung dalam segala hak yang diperolehnya terhadap
pihak ketiga yang menyebabkan timbulnya kerugian tersebut. Dan
Tertanggung bertanggung jawab untuk setiap perbuatan yang dapat
merugikan hak Penanggung terhadap Pihak Ketiga”
TIMBULNYA HAK SUBROGASI

• Dalam common law, asuransi harus


menyelesaikan klaim ke tertanggung
terlebih dahulu baru melakukan
tuntutan ke pihak ketiga. Efeknya
pihak ketiga bisa lepas dari tanggung
jawab, sehingga terdapat aturan
klausula tuntutan ke pihak ketiga
dapat langsung dilakukan asuransi
tanpa menunggu penyelesaian klaim
kepada tertanggung.
MODIFIKASI PELAKSANAAN SUBROGASI

• Subrogasi dapat dimodifikasi sesuai dengan kesepakatan antar


perusahaan asuransi.
• Seringkali, asuransi melekatkan klausula ‘waiver of subrogation clause’
yang berarti meniadakan hak untuk menuntut pihak ketiga yang
menyebabkan kerugian. Umumnya pihak ketiga tersebut adalah bagian
dari tertanggung.
• Dalam Knock for knock agreement, misalnya, masing-masing
Penanggung tidak akan saling melakukan Subrogasi satu sama lain atas
kerugian yang diderita oleh kendaraan tertanggungnya sendiri
MODIFIKASI PELAKSANAAN SUBROGASI

• Dalam Sister’s Clause,


penanggung menghapuskan
subrogasi (waiver of
subrogation) dalam hal terjadi
tabrakan antara dua kendaraan
dari tertanggung yang sama.
• Dalam Cross Liability Clause,
penanggung menghapuskan
Subrogasi dari dua kontraktor
yang bekerja dalam satu proyek
yang sama

Anda mungkin juga menyukai