Anda di halaman 1dari 3

Nama : Bayu Andrianto

NIM : 041626093
TUGAS 1
HUKUM BISNIS

1. Jelaskan subyek dan obyek hukum bisnis! Buat contoh kasus subyek dan obyek
hukum!
Jawab :
-Subjek hukum adalah segala sesuatu yang menurut hukum mempunyai hak dan
kewajiban sehingga memiliki kewenangan untuk bertindak. Subjek hukum
terdiri atas manusia dan badan hukum.
-Objek hukum adalah segala sesuatu yang berguna bagi subjek hukum dan dapat
menjadi pokok dari suatu hubungan hukum yang biasanya berbentuk benda atau
hak yang dapat dimiliki dan dikuasai oleh subjek hukum.

Contoh Kasus Subjek dan Objek Hukum


1. Budi merupakan pengguna mobil yang seenaknya menerobos lampu merah
sehingga mengakibatkan kemacetan dan mengganggu ketertiban lalu lintas serta
melanggar peraturan.
Subyek Hukum : Budi sebagai pemegang kewajiban dan masyarakat Kota
Bandar Lampung sebagai pemegang hak dalam kasus ini. Subyek hukum dalam
kasus ini adalah Budi dikarenakan Budi seenaknya menerobos lampu merah, di
mana hal ini melanggar peraturan.
Obyek Hukum : Obyek hukum dalam kasus ini adalah mobil Budi, di mana
merupakan hak benda berwujud yang menjadi pokok masalah dalam kasus ini.

2. Apa arti pengertian Wan Prestasi? Apa akibatnya?


Jawab :
Wanprestasi atau cidera janji adalah kondisi dimana debitur tidak dapat
melaksanakan kewajiban prestasinya yang ditentukan di dalam perikatan
khususnya perjanjian. Sehingga tindakan wanprestasi tersebut bisa digolongan
sebagai pelanggaran kewajiban
Akibat hukum adanya wanprestasi adalah hukuman atau sanksi hukum berikut
ini:
a. Debitur harus membayar ganti rugi kepada kreditur (Pasal 1243 Kitab
Undang-undang Hukum Perdata).
b. Jika perikatan itu timbal balik, kreditur dapat membebaskan diri dari
kewajibannya memberikan kontra prestasi dengan menggunakan Pasal 1266
Kitab Undang-undang Hukum Perdata, yaitu syarat batal dianggap selalu
dicantumkan dalam persetujuan timbal balik, manakala salah satu pihak tidak
memenuhi kewajibannya.
c. Pasal 1237 ayat (2) KUHPerdata menyebutkan apabila perjanjian itu untuk
memberikan sesuatu, maka risiko beralih kepada debitur sejak terjadi
wanprestasi.
d. Debitur diwajibkan memenuhi pelaksanaan perikatan jika masih dapat
dilakukan, atau pembatalan perikatan disertai kewajiban debitur untuk
melakukan pembayaran ganti kerugian (Pasal 1267 KUHPerdata).
e. Debitur harus membayar biaya perkara jika perkara tersebut di bawa ke
muka Pengadilan Negeri, dan debitur dinyatakan bersalah.

3. Jelaskan prinsip dasar asuransi! Berikan contoh-contohnya!


Jawab :
Dalam dunia asuransi, terdapat enam prinsip asuransi dasar yang wajib kamu
pahami, antara lain:
1. Insurable Interest
Prinsip Insurable interest adalah hak untuk mengasuransikan yang dilakukan
karena adanya hubungan atau kepentingan. Kepentingan untuk berasuransi
tersebut antara tertanggung dan yang diasuransikan.
Contoh :
Misalnya, kamu mengambil asuransi jiwa sebagai tertanggung dan pihak yang
ditunjuk adalah pasangan kamu. Keputusan tersebut diambil karena pihak yang
ditunjuk akan merugi bila terjadi risiko pada tertanggung.
2. Utmost Good Faith
Prinsip asuransi satu ini disebut pula sebagai itikad baik. Jadi, perjanjian yang
akan dibuat harus didasarkan pada fakta-fakta dan tentu saja jujur. Jadi, calon
tertanggung harus menyampaikan kondisi yang lengkap dan akurat.
Dari informasi tersebut, pihak perusahaan pun dapat menentukan premi yang
sesuai untuk calon tertanggung. Selain itu, informasi tadi juga digunakan untuk
menyetujui ataupun menolak pengajuan klaim.
3. Proximate Cause
Proximate cause secara sederhana adalah penyebab utama paling awal. Prinsip
ini sangat diperlukan karena dalam asuransi terdapat kesulitan untuk tentukan
penyebab utama. Contohnya saja dalam satu kejadian terjadi peristiwa berturut-
turut yang menyebabkan kerugian.
Sebagai contoh, rumah terbakar pada saat terjadi kebakaran dan angin topan
sekaligus. Dari peristiwa tersebut untuk melakukan klaim asuransi rumah harus
dirunut mana yang terjadi terlebih dahulu.
4. Indemnity
Sering disebut sebagai prinsip ganti-rugi. Prinsip ini mengatur pihak perusahaan
asuransi untuk membayarkan penggantian kerugian sesuai premi. Ganti rugi
tersebut bisa lebih kecil dari kesepakatan namun tidak bisa lebih besar.
5. Subrogation
Subrogation adalah prinsip pengalihan hak dari tertanggung kepada penanggung
setelah klaim sudah dibayarkan.
6. Contribution
Contribution dalam prinsip asuransi mengatur hak penanggung untuk mengajak
penanggung lainnya untuk sama-sama menanggung.
Akan tetapi, kewajiban mereka terhadap tertanggung tidak harus sama dalam hal
memberikan indemnity alias kompensasi finansial.
Sebagai contoh, Pak A memiliki dua polis asuransi yang sama yaitu asuransi X
dan asuransi Y. Kemudian, Pak A mengalami kerugian dengan total Rp 100 juta.
Dari situ, asuransi X akan membayarkan Rp75 juta, sementara asuransi Y
membayarkan maksimal Rp25 juta.

Anda mungkin juga menyukai