Anda di halaman 1dari 3

IWAN PUTRAWAN

041589945
UPBJJ KUALA TUNGKAL

1. – SUBJEK HUKUM Subyek hukum (rechtssubjeck) adalah sesuatu yang menurut hukum


berhak/berwenang untuk melakukan perbuatan hukum, atau segala sesuatu yang dapat
menyandang hak dan kewajiban menurut hukum.
- Obyek hukum adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi subjek hukum dan dapat
menjadi objek dalam suatu hubungan hukum. Obyek hukum dapat berupa benda atau
barang ataupun hak yang dapat dimiliki serta bernilai ekonomis. 

Ontohnya Subyek Hukum : Budi sebagai pemegang kewajiban dan masyarakat Kota
Bandar Lampung sebagai pemegang hak dalam kasus ini. Subyek hukum dalam kasus ini
adalah Budi dikarenakan Budi seenaknya menerobos lampu merah, di mana hal ini
melanggar peraturan.

Obyek Hukum        : Obyek hukum dalam kasus ini adalah mobil Budi, di mana
merupakan hak benda berwujud yang menjadi pokok masalah dalam kasus ini.

2. Wanprestasi adalah pelaksanaan kewajiban yang tidak dipenuhi atau ingkar janji atau
kelalaian yang dilakukan oleh debitur baik karena tidak melaksanakan apa yang telah
diperjanjikan maupun malah melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh
dilakukan.
Istilah wanprestasi berasal dari bahasa Belanda, yaitu “wanprestatie” yang artinya tidak
dipenuhinya prestasi atau kewajiban yang telah ditetapkan terhadap pihak-pihak
tertentu di dalam suatu perikatan, baik perikatan yang dilahirkan dari suatu perjanjian
ataupun perikatan yang timbul karena undang-undang.

Wanprestasi memberikan akibat hukum terhadap pihak yang melakukannya dan


membawa konsekuensi terhadap timbulnya hak pihak yang dirugikan untuk menuntut
pihak yang melakukan wanprestasi untuk memberikan ganti rugi, sehingga oleh hukum
diharapkan agar tidak ada satu pihak pun yang dirugikan karena wanprestasi tersebut.

3. - Insurable Interest
Prinsip Insurable interest adalah hak untuk mengasuransikan yang dilakukan karena
adanya hubungan atau kepentingan. Kepentingan untuk berasuransi tersebut antara
tertanggung dan yang diasuransikan.
Misalnya, kamu mengambil asuransi jiwa sebagai tertanggung dan pihak yang ditunjuk
adalah pasangan kamu. Keputusan tersebut diambil karena pihak yang ditunjuk akan
merugi bila terjadi risiko pada tertanggung.
Contoh lain adalah saat kamu mengambil asuransi jiwa saat sedang mengambil KPR.
Dengan cara ini, kamu tidak akan membebankan pihak yang ditunjuk yaitu keluarga
untuk meneruskan cicilan apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada kamu.
- Utmost Good Faith
Prinsip asuransi satu ini disebut pula sebagai itikad baik. Jadi, perjanjian yang akan
dibuat harus didasarkan pada fakta-fakta dan tentu saja jujur. Jadi, calon tertanggung
harus menyampaikan kondisi yang lengkap dan akurat.
- Proximate Cause
Proximate cause secara sederhana adalah penyebab utama paling awal. Prinsip ini
sangat diperlukan karena dalam asuransi terdapat kesulitan untuk tentukan penyebab
utama. Contohnya saja dalam satu kejadian terjadi peristiwa berturut-turut yang
menyebabkan kerugian.
Sebagai contoh, rumah terbakar pada saat terjadi kebakaran dan angin topan sekaligus.
Dari peristiwa tersebut untuk melakukan klaim asuransi rumah harus dirunut mana
yang terjadi terlebih dahulu.
- Indemnity
Sering disebut sebagai prinsip ganti-rugi. Prinsip ini mengatur pihak perusahaan
asuransi untuk membayarkan penggantian kerugian sesuai premi. Ganti rugi tersebut
bisa lebih kecil dari kesepakatan namun tidak bisa lebih besar.
Bentuk penggantian tersebut bisa dilakukan dalam beberapa metode, antara lain:

 Tunai, yaitu pembayaran dilakukan secara tunai sesuai kesepakatan.


 Repair,  penggantian berdasarkan perbaikan. Biasa nominalnya tidak lebih dari 75
persen.
 Reinstatement, yaitu penggantian dengan menggantikan barang yang alami kerugian
tersebut dengan yang baru.
 Replacement, penempatan kembali atas kerugian yang terjadi.

-  Subrogation
ubrogation adalah prinsip pengalihan hak dari tertanggung kepada penanggung setelah
klaim sudah dibayarkan.

Jadi hak subrogation atau subrogasi ini akan beralih ke pihak perusahaan asuransi. Berikut
beberapa keadaaan yang memunculkan prinsip subrogasi:

 Perbuatan melanggar hukum, Contoh kasus, mobil A telah diasuransikan pada


perusahaan XYZ. Kemudian, terjadi kecelakaan dimana mobil A ditabrak oleh mobil B.
Pihak perusahaan asuransi XYZ akan membayarkan klaim mobil A. Setelahnya,
perusahaan asuransi XYZ memiliki hak subrogasi untuk menuntut pemilik mobil B atas
kerugian yang terjadi.

 Sudah diatur dalam kontrak, Dalam kontrak terdapat hak dan tanggung jawab. Bila
salah satu pihak lalai menjalankan kewajiban atau perjanjian tersebut yang
menyebabkan kerugian pada pihak lain, maka pihak yang bersalah wajib ganti rugi.

 Diatur dalam undang-undang, Pertanggungan juga bisa diatur oleh undang-undang.


Contoh, di beberapa negara diterapkan bila ada kerusuhan maka pemerintah daerahlah
yang bertanggung jawab. Dalam kasus tersebut adalah pihak kepolisian.

 Pokok pertanggungan, Saat terjadi klaim misal untuk total loss only maka tertanggung


akan mendapatkan ganti rugi penuh. Kemudian, bila terdapat sisa barang maka akan
jadi hak penanggung bila ganti rugi sudah dibayarkan.

- Contribution

Contribution dalam prinsip asuransi mengatur hak penanggung untuk mengajak


penanggung lainnya untuk sama-sama menanggung.
Akan tetapi, kewajiban mereka terhadap tertanggung tidak harus sama dalam hal
memberikan indemnity alias kompensasi finansial.
Sebagai contoh, Pak A memiliki dua polis asuransi yang sama yaitu asuransi X dan asuransi
Y. Kemudian, Pak A mengalami kerugian dengan total Rp 100 juta.

Anda mungkin juga menyukai