Anda di halaman 1dari 19

HUKUM ASURANSI

SUYANTO,S.H.,M.H.

1
ARTI POLIS
PASAL 255 KUHD:
SUATU PERTANGGUNGAN HARUS DIBUAT SCR
TERTULIS DLM SUATU AKTA YG DINAMAKAN
POLIS.
JD: POLIS ADALAH AKTA TERTULIS MENGENAI
PERTANGGUNGAN/ASURANSI.

2
FUNGSI POLIS
SEBAGAI ALAT BUKTI ADANYA PERJANJIAN
PERTANGGUNGAN/ASURANSI DAN HAL-HAL APA
SAJA YANG DIPERJANJIAN ANTARA
PERUSAHAAN ASURANSI (PENANGGUNG)
DENGAN TERTANGGUNG.

3
Isi Polis Asuransi
 Isi Polis (kecuali asuransi jiwa)/Psl 256 KUHD:
1. Hari pembuatan perjanjian asuransi
2. Nama tertanggung, utk diri sendiri atau utk org ketiga.
3. Uraian yg jelas mengenai benda obyek asuransi
4. Jumlah yg dipertanggungkan.
5. Bahaya2 yg ditanggung oleh penanggung.
6. Saat bahaya mulai berjalan & berakhir yg menjadi tanggungan
penanggung.
7. Premi asuransi
8. Umumnya semua keadaan yg perlu diketahui oleh penanggung &
segala syarat yg diperjanjikan antara pihak-pihak.
 Dlm polis juga hrs dicantumkan isi polis dr berbagai asuransi yg
diadakan lebih dahulu (sebelumnya), dg ancaman batal jika tidak
dicantumkan (Psl 271, 272, 280, 603, 606, 615 KUHD).

4
Polis Asuransi Jiwa
PASAL 304 KUHD, POLIS ASURANSI JIWA MEMUAT:
A. HARI DIADAKAN ASURANSI;
B. NAMA TERTANGGUNG;
C. NAMA ORANG YANG JIWANYA DIASURANSIKAN;
D. SAAT MULAI DAN BERAKHIRNYA EVENEMEN;
E. JUMLAH ASURANSI;
F. PREMI ASURANSI.

5
Lanjutan Polis Asuransi Jiwa
a. Hari diadakan asuransi
 Dalam polis harus dicantumkan hari dan tanggal diadakan asuransi. Hal ini penting untuk mengetahui kapan
asuransi itu mulai berjalan dan dapat diketahui pula sejak hari dan tanggal itu risiko menjadi beban
penanggung.
b. Nama tertanggung
 Dalam polis harus dicantumkan nama tertanggung sebagai pihak yang wajib membayar premi dan berhak
menerima polis. Apabila terjadi evenemen atau apabila jangka waktu berlakunya asuransi berakhir,
tertanggung berhak menerima sejumlah uang santunan atau pengembalian dari penanggung. Selain
tertanggung, dalam praktik asuransi jiwa dikenal pula penikmat (beneficiary). yaitu orang yang berhak
menerima sejumlah uang tertentu dan penanggung karena ditunjuk oleh tertanggung atau karena ahli
warisnya, dan tercantum dalam polis. Penikmat berkedudukan sebagai pihak ketiga yang berkepentingan.
c. Nama orang yang jiwanya diasuransikan
 Objek asuransi jiwa adalah jiwa dan badan manusia sebagai satu kesatuan. Jiwa tanpa badan tidak ada,
sebaliknya badan tanpa jiwa tidak ada arti apa-apa bagi asuransi Jiwa. Jiwa seseorang merupakan objek
asuransi yang tidak berwujud, yang hanya dapat dlkenal melalui wujud badannya. Orang yang punya badan
itu mempunyai nama yang jiwanya diasuransikan, baik sebagai pihak tertanggung ataupun sebagai pihak
ketiga yang berkepentingan. Namanya itu harus dicantumkan dalam polis. Dalam hal ini, tertanggung dan
orang yang jiwanya diasuransikan itu berlainan.
d. Saat mulai dan berakhirriya evenemen
 Saat mulai dan berakhirnya evenemen merupakan jangka waktu berlaku asuransi. artinya dalam jangka
waktu itu risiko menjadi beban penanggung, misalnya mulai tanggal 1 januari 1990 sampai tanggal 1 Januari
00, apabila dalam jangka waktu itu terjadi evenemen, maka penanggung berkewajiban membayar santunan
kepada tertanggung atau orang yang ditunjuk sebagai penikmat (beneficiary).

6
Jenis-jenis Polis
 Polis maskapai
 Polis bursa (Amsterdam & Rotterdam)
 Polis Lloyds
 Polis perjalanan (voyage policy)
 Polis waktu (time policy)

7
LANJUTAN JENIS-JENIS POLIS
POLIS MASKAPAI ATAU POLIS PERUSAHAAN
ADALAH AKTA PERJANJIAN YG ISINYA DIBUAT
SEPIHAK OLEH PERUSAHAAN. POKOK-
POKOKNYA MENGIKUTI KUHD, TETAPI BUNYI
PASAL-PASAL DALM PERJANJIAN ASURANSI
DISERAHKAN KEPADA MASING-MASING
PERUSAHAAN ASURANSI.

8
LANJUTAN JENIS-JENIS POLIS
POLIS BURSA:
ISI PERJANJIAN ATAU BUNYI PERJANJIAN
PADA POLIS ADALAH SAMA DENGAN ISI ATAU
BUNYI PERJANJIAN YANG BIASA DIPAKAI PADA
BURSA TERTENTU (AMSTERDAM &
ROTTERDAM). BESARNYA TARIF PREMI
MINIMUM DAN SYARATNYA TELAH DIATUR
OLEH BURSA DAN SETIAP PERUSAHAAN
ASURANSI ANGGOTA ATAU YG
MENGELUARKAN POLIS BURSA TIDAK BOLEH
MENYIMPANG.
9
LANJUTAN JENIS-JENIS POLIS
POLIS LLOYDS:
LLOYDS BUKAN MERUPAKAN PERUSAHAAN
ASURANSI, MELAINKAN SEBUAH BURSA
PERTANGGUNGAN. DG DEMIKIAN POLIS
LLOYDS MERUPAKAN POLIS BURSA.

10
LANJUTAN JENIS-JENIS POLIS
POLIS PERJALANAN (VOYAGE POLICY):
POLIS ASURANSI PERTANGGUNGAN RISIKO 
ATAS KAPAL ATAU BARANG SELAMA SATU KALI
PERJALANAN DARI SATU TEMPAT KE TEMPAT
LAIN YANG TERSEBUT DALAM POLIS.
POLIS WAKTU (TIME POLICY): POLIS WAKTU
MERUPAKAN POLIS YANG TERIKAT DENGAN
JANGKA WAKTU, MISALNYA 6 BULAN, 12
BULAN ATAU LEBIH DARI 12 BULAN. YANG
LAZIM ADALAH 12 BULAN. PREMI DIBAYAR
DIMUKA KETIKA POLIS DIKELUARKAN OLEH 11

PENANGGUNG.
Klausula dlm Polis
a. Klausula Premier Risque:
 Klausula ini menyatakan bahwa apabila pada
asuransi di bawah nilai benda terjadi kerugian,
penanggung akan membayar ganti kerugian
seluruhnya sampai maksimum jumlah yang
diasuransikan (Pasal 253 ayat 3 KUHD).
Klausula ini biasa digunakan pada asuransi
pembongkaran dan pencurian, asuransi
tanggung jawab.
12
Klausula dlm Polis
b. Klausula All Risk (kecuali 276 & 249 KUHD).
 Klausula ini menentukan bahwa penanggung
memikul segala risiko atas benda yang
diasuransikan. Ini berarti penanggung akan
mengganti semua kerugian yang timbul akibat
peristiwa apapun, kecuali kerugian yang timbul
karena kesalahan tertanggung sendiri (Pasal
276 KUHD) dan karena cacat sendiri bendanya
(Pasal 249 KUHD).

13
Klausula dlm Polis
c. Klausula sudah mengetahui (all seen)
 Klausula ini digunakan pada asuransi
kebakaran. Klausula ini menentukan bahwa
penanggung sudah mengetahui keadaan,
konstruksi, letak dan cara pemakaian bangunan
yang diasuransikan.

14
Klausula dlm Polis
d. Klausula renuntiatie (renunciation)
 Renunsiasi artinya pelepasan hak. Klausula ini berhubungan dengan
ketentuan Pasal 251 KUHD yang berarti melepaskan hak gugat
berdasarkan pasal tersebut. Menurut klausula ini penanggung tidak
akan menggugat tertanggung dengan alasan Pasal 251 KUHD,
kecuali jika hakim menetapkan bahwa pasal tersebut harus
diberlakukan secara jujur (fair) atau dengan itikad baik (in good faith)
dan kebiasaan. Ini berarti apabila timbul kerugian akibat evenemen
bagi tertanggung, padahal tertanggung tidak memberitahukan
keadaan benda objek asuransi kepada penanggung, maka
penanggung tidak akan mengajukan alasan Pasal 251 KUHD (tidak
memberitahukan keadaan benda objek asuransi), dan penanggung
akan membayar klaim ganti kerugian kepada tertanggung. Akan
tetapi, jika diperkarakan ke Pengadilan Negeri dan pengadilan
memutuskan bahwa Pasal 251 KUHD berlaku terhadap kasus itu,
maka penanggung tidak berkewajiban membayar ganti kerugian
15
walaupun asuransi berklausula renunsiasi.
Klausula dlm Polis
e. Klausula from Particular Average (FPA) dan
With Particular Average (WFA)
 Klausula ini digunakan pada asuransi pengangkutan laut. Average
artinya peristiwa kerugian laut. Klausula ini mempunyai arti bahwa
penanggung dibebaskan dari kewajiban membayar ganti kerugian
yang timbul akibat peristiwa khusus di laut (particular average)
seperti ditentukan dalam Pasal 709 KUHD. Berdasarkan klausula ini,
penanggung menolak pembayaran ganti kerugian yang diklaim oleh
tertanggung yang sebenarnya timbul akibat peristiwa khusus yang
sudah dibebaskan oleh klausula free from particular average (FPA).
Penanggung hanya berkewajiban membayar ganti kerugian yang
timbul dari peristiwa laut yang bukan termasuk particular average
seperti yang tertulis dalam polis. Kebalikan dari klausula ini adalah
with particular average (WPA) yang berarti penanggung wajib
mengganti kerugian yang timbul akibat peristiwa khusus di laut
(particular average) sesuai dengan ketentuan Pasal 709 KUHD. 16
Klausula dlm Polis
f. Klausula Riot, Strike & Civil Commotion (RSCC)
 Riot (kerusuhan) adalah tindakan suatu kelompok orang, minimal sebanyak 12
orang, yang dalam melaksanakan suatu tujuan bersama menimbulkan suasana
gangguan ketertiban umum dengan kegaduhan dan menggunakan kekerasan serta
pengrusakan harta benda orang lain, yang belum dianggap sebagai huru-hara.
 Strike (pemogokan) adalah tindakan pengrusakan yang disengaja oleh
sekelompok pekerja, minimal 12 orang pekerja atau separuh dari jumlah pekerja
(dalam hal jumlah seluruh pekerja kurang dari 24 orang),yang menolak bekerja
sebagaimana biasanya dalam usaha untuk memaksa majikan memenuhi tuntutan
dari pekerja atau dalam melakukan protes terhadap peraturan atau persyaratan
kerja yang diberlakukan oleh majikan.
 Civil Commotion (huru-hara) adalah keadaan di suatu kota dimana sejumlah
besar massa secara bersama-sama atau dalam kelompok-kelompok kecil
menimbulkan suasana gangguan ketertiban dan keamanan masyarakat dengan
kegaduhan dan menggunakan kekerasan serta rentetan pengrusakan sejumlah
besar harta benda, sedemikian rupa sehingga timbul ketakutan umum, yang ditandai
dengan terhentinya lebih dari separuh kegiatan normal pusat
perdagangan/pertokoan atau perkantoran atau sekolah atau transportasi umum di
kota tersebut selama minimal 24 jam secara terus menerus yang dimulai sebelum,
17
selama atau setelah kejadian tersebut.
Klausula dlm Polis
g. Banker’s Clause atau Klausula Bank:
 suatu klausula tercantum dalam Polis yang hanya
dicantumkan atas permintaan pihak bank dimana
dalam polis secara tegas dinyatakan bahwa pihak
bank adalah sebagai penerima ganti rugi atas
peristiwa yang terjadi atas obyek pertanggungan
sebagaimana disebutkan dalam perjanjian asuransi
(polis).
 Klausula ini muncul sebagai akibat adanya
hubungan hutang piutang antara Debitur dan
Kreditur dimana obyek pertanggungan adalah
menjadi jaminan Bank, sehingga klausula ini bukan
merupakan standard yang pada umumnya 18

Anda mungkin juga menyukai