Anda di halaman 1dari 114

Insurance Basic Course

1
Contribution
Subrogation

2
Materi
A. Kontribusi
B. Aplikasi prinsip kontribusi
Kontribusi dan Subrogasi

C. Subrogasi
D. Hak subrogasi penanggung
E. Hak penanggung yang timbul dari pokok pertanggungan
F. Kesepakatan pasar
G. Hak subrogasi yang tidak dapat dilakukan

3
A Kontribusi
Pendukung Prinsip Indemnity
o Prinsip kontribusi dan subrogasi merupakan corollary of indemnity, yang
Kontribusi dan Subrogasi

berarti prinsip subrogasi dan kontribusi mendukung prinsip indemnitas –


mereka berlaku secara otomatis terhadap asuransi yang merupakan kontrak
indemnitas dan hanya berlaku untuk kontrak indemnitas.
o Ada dua keadaan dimana Tertanggung dapat memperoleh keuntungan dari
kerugian yang dialaminya :
• Tertanggung memiliki lebih dari satu polis asuransi yang menjamin
kerugian tersebut.
• Tertanggung memiliki satu polis yang menjamin kerugian, tetapi dapat
menuntut kompensasi dari pihak lain.
o Definisi kontribusi : Hak penanggung untuk menuntut penanggung lain
untuk bertanggung jawab dan ambil bagian atas biaya dan pembayaran ganti
rugi.
o Tanggung jawab polis dengan adanya kontribusi dibatasi sebesar rateable
proportion dari suatu kerugian.
4
A Kontribusi
Timbulnya Kontribusi
Kontribusi dan Subrogasi

Harus ada dua atau lebih polis


indemnity

Polis-polis tersebut harus


menjamin insurable interest Timbul kontribusi
yang sama

Polis-polis tersebut harus Tidak ada polis yang


sama-sama menjamin peril mengandung non-contribution
yang menyebabkan kerugian clause

Polis-polis tersebut harus Masing-masing polis harus


menjamin pokok bertanggung jawab atas
pertanggungan yang sama kerugian

5
B Aplikasi Prinsip Kontribusi
Rateable Proportion
o Rateable proportion dapat ditetapkan dengan 2 (dua) metode, yaitu:
Kontribusi dan Subrogasi

• Berdasarkan nilai pertanggungan (by sum insured)


Dalam metode ini, kerugian dibagi sesuai dengan proporsi nilai
pertanggungan dari setiap polis.
• Berdasarkan tanggung jawab independen (by independent liability)
Metode ini menghitung jumlah yang harus dibayarkan oleh masing-
masing polis seakan-akan tidak ada polis lain dan penanggung adalah
satu-satunya yang mengganti rugi tertanggung (independent liability).
Kerugian kemudia dibagi berdasarkan proporsi tanggung jawab
independen (independent liability) dari setiap polis.

6
B Aplikasi Prinsip Kontribusi
Rateable Proportion By Sum Insured
o Rumus yang digunakan:
Kontribusi dan Subrogasi

Sum Insured polis


X Loss
Total Sum Insured (semua polis)
o Contoh
Dua polis sama-sama menjamin kerugian karena kebakaran yang terjadi pada
suatu pabrik.
Sum insured Polis A $10,000
Sum insured Polis B $20,000
Total sum insured $30,000
Proporsi kerugian yang dibayar oleh polis A = (10,000 / 30,000) = 1/3
Proporsi kerugian yang dibayar oleh polis B = (20,000 / 30,000) = 2/3

7
B Aplikasi Prinsip Kontribusi
Rateable Proportion By Independent Liability
o Rumus yang digunakan:
Kontribusi dan Subrogasi

Sum Insured polis


X Loss
Total value at risk
o Contoh
Sum insured Polis A $10,000
Sum insured Polis B $20,000
Kedua polis tunduk kepada ketentuan average.
Total value at risk $50,000
Loss $15,000
Apabila total value at risk melebihi total sum insured dari semua polis, maka
masing-masing polis membayar menggunakan rumus di atas.
Polis A membayar = (10,000 / 50,000) x 15,000 = $3,000 (1/5 kerugian)
Polis B membayar = (20,000 / 30,000) x 15,000 = $6,000 (2/5 kerugian)
8
B Aplikasi Prinsip Kontribusi
Contoh Soal
o Rumah Amir bernilai $100,000 dan dijamin oleh 2 (dua) polis asuransi
Kontribusi dan Subrogasi

kebakaran dengan persyaratan dan ketentuan yang identik. Polis A memiliki


nilai pertanggungan $50,000 dan Polis B memiliki nilai pertanggungan
$100,000. Suatu kebakaran terjadi dan menyebabkan kerusakan yang
membutuhkan biaya perbaikan sebesar $60,000. Berdasarkan prinsip
kontribusi, berapa pembayaran yang harus dilakukan oleh masing-masing
polis berdasarkan metode rateable proportion by sum insured dan metode
rateable proportion by independent liability.

9
B Aplikasi Prinsip Kontribusi
Modifikasi Prinsip Kontribusi
1. Klausul non-kontribusi (non-contribution clauses)
Kontribusi dan Subrogasi

Kondisi ini mengakibatkan polis tidak akan bertanggung jawab apabila ada
polis lain yang berlaku.
Jika kedua polis sama-sama mengandung klausul in, maka kedua polis
bertanggung jawab secara rateable proportion.
2. Klausul asuransi yang lebih khusus (more spesific insurance clauses)
Polis-polis tertentu memasukan klausul yang membatasi penjaminan apabila
tertanggung juga membeli asuransi yang lebih khusus.
Contohnya polis asuransi rumah tangga dan polis asuransi khusus perhiasan
tidak berkontribusi.

10
B Aplikasi Prinsip Kontribusi
Modifikasi Prinsip Kontribusi
3. Kesepakatan pasar (market agreement)
Kontribusi dan Subrogasi

Kesepakatan pasar yang dilakukan untuk memperlancar penyelesaian


kontribusi.
Contohnya polis asuransi kendaraan bermotor dengan perluasan ‘mengemudi
mobil lain’ seorang pengemudi yang mengemudikan kendaraan orang lain
yang juga memiliki polis asuransi kendaraan bermotor. Perusahaan asuransi
sepakat bahwa jika ada klaim, maka polis pemilik mobil yang bertanggung
jawab.

11
C Subrogasi
Definisi Subrogasi
o Definisi subrogasi : Hak seseorang yang telah membayar ganti rugi kepada
Kontribusi dan Subrogasi

orang lain karena kewajiban hukumnya, untuk menggantikan posisi orang


tersebut dan menerima manfaat dari semua hak dan penggantian yang
dimiliki orang tersebut, baik yang sudah dilakukan atau belum.
o Contoh kasus subrogasi
Sebuah rumah mengalami kerugian karena kebakaran yang terjadi karena
kelalaian seorang tukang pipa yang sebelumnya datang untuk memperbaiki
pipa. Jumlah kerugian adalah £5,000 dan pemilik rumah memiliki sebuah polis
asuransi rumah tinggal yang menjamin kerugian kebakaran tersebut. Pemilik
rumah memiliki dua cara untuk memulihkan kerugiannya. Pertama, ia dapat
mengajukan klaim terhadap polis asuransi rumah tinggalnya. Kedua, ia dapat
mengajukan tuntutan terhadap tukang pipa, berdasarkan kelalaian
(negligence).
Kasus ini dideskripsikan dalam gambar berikut.

12
C
Kontribusi dan Subrogasi Subrogasi

Pemilik
rumah
£5,000
kerugian
1. Klaim terhadap polis karena 2. Klaim kelalaian
asuransi rumah tinggal kebakaran terhadap tukang pipa

Penanggung Tukang pipa

13
C Subrogasi
Penyelesaian A
Kontribusi dan Subrogasi

Pemilik
rumah
Kerusakan -£5,000
Klaim terhadap polis Pembyaran+£5,000
asuransi rumah tinggal Kerugian nil

Pembayaran £5,000 Klaim terhadap


tukang pipa
ditransfer kepada
Penanggung
Penanggung
Tukang pipa
Pembayaran -£5,000
Pemulihan +£5,000 -£5,000
Pembayaran £5,000
Kerugian nil

14
C Subrogasi
Penyelesaian B
Kontribusi dan Subrogasi

Pemilik
rumah
Klaim terhadap polis
Kerusakan -£5,000
asuransi rumah tinggal Pembyran+£10,000
Pngembalian-
£5,000
Pembayaran £5,000 Pembayaran £5,000
Kerugian nil

Pengembalian £5,000

Penanggung
Tukang pipa
Pembayaran -£5,000
Pemulihan +£5,000 -£5,000

Kerugian nil

15
D Hak Subrogasi Penanggung
Timbulnya Hak Subrogasi
o Tort
Kontribusi dan Subrogasi

Apabila Tertanggung menderita kerusakan, kehilangan hak atau timbul


tanggung gugat karena ‘tortious act’ (tindakan pelanggaran tort) dari orang
lain, maka Penanggung, setelah mengganti rugi Tertanggung atas kerugian
yang dalaminya, berhak menuntut penggantian dari pelaku pelanggaran tort
tersebut.
o Kontrak
Dalam kontrak tertentu, pelanggaran dapat memberikan hak pihak yang
dirugikan untuk menuntut kompensasi. Penanggung dapat memperoleh
manfaat dari hak tersebut.
o Perundang-undangan
Penanggung yang telah mengganti rugi Tertanggung atas kerugian yang terjadi
akibat kerusuhan, berdasarkan Riot (Damages) Act 1886, berhak meminta
penggantian dari kepolisian setempat dalam 14 hari setelah kejadian.
16
E Hak Penanggung Yang Timbul Dari
Pokok Pertanggungan
Hak Penanggung Yang Timbul Dari Pokok Pertanggungan
o Penanggung berhak atas sisa barang (salvage) dari pokok pertanggungan ,
Kontribusi dan Subrogasi

apabila Tertanggung telah menerima ganti rugi atas pokok pertanggungan


yang diperhitungkan sebagai kerugian total.
o Apabila tertanggung ingin mempertahankan sisa barang tersebut, maka ganti
rugi yang dibayarkan Penanggung dikurangi nilai sisa barang tersebut.
o Penjualan sisa barang oleh Penanggung merupakan pelaksanaan hak
subrogasi.

17
F Kesepakatan Pasar
Kesepakatan Pasar
o Knock for knock agreement
Kontribusi dan Subrogasi

Kesepakatan antar Penanggung asuransi kendaraan bermotor untuk saling


memperbaiki kendaraan masing-masing tertanggungnya, apabila ada tabrakan
antar tertanggung dari Penanggung yang berbeda.
o Immobile Property Agreement
Kesepakatan antara Penanggung asuransi kendaraan bermotor dengan
Penanggung asuransi harta benda dalam hal tabrakan antara kendaraan
bermotor dengan harta benda tidak bergerak → dibagi dalam proporsi
tertentu.

18
G Hak Subrogasi Yang Tidak Dapat
Dilakukan
Hak Subrogasi Yang Tidak Dapat Dilakukan
o Tertanggung tidak memiliki hak
Kontribusi dan Subrogasi

Tertanggung telah mengabaikan hak subrogasinya sehingga Penanggung tidak


dapat memperolehnya, misalkan dengan mengadakan kesepakatan untuk
tidak menuntut pihak ketiga.
o Polis manfaat (benefit policies)
Tidak ada subrogasi untuk polis-polis non-indemnity.
o Pengabaian hak subrogasi (subrogation waiver)
Penanggung setuju untuk mengabaikan hak subrogasinya dengan
menggunakan subrogation waiver clause.
o Rekan kerja yang lalai (negligent fellow employee)
Penanggung mengambil keputusan untuk tidak menggunakan hak
pemulihannya terhadap rekan kerja yang lalai sebagai akibat dari kasus Lister
v. Romford Ice and Cold Storage Ltd (1957).
19
Pasar
Asuransi

20
Materi
A. Struktur pasar asuransi
B. Perusahaan asuransi
C. Lloyd’s
D. Pasar London
Pasar Asuransi

E. Perantara
F. Saluran distribusi
G. Aggregators
H. Reasuransi
I. Profesi dalam asuransi
J. Organisasi pasar
K. Motor Insurers’ Bureau
21
A Struktur Pasar Asuransi
Struktur Pasar Asuransi
o Pasar asuransi terdiri dari:
• pembeli (individu, kemitraan, perusahaan, institusi publik, asosiasi dan
klub);
Pasar Asuransi

• perantara (yang mempertemukan pembeli dan penjual);


• aggregator (untuk perbandingan harga);
• perusahaan asuransi (penjual); dan
• perusahaan reasuransi (menyediakan cara penyebaran risiko lebih jauh).

22
B Perusahaan Asuransi
Jenis-jenis Perusahaan Asuransi
o Proprietary companies adalah perusahaan dengan tanggung jawab terbatas,
dimiliki oleh pemegang saham mereka dan terdaftar berdasarkan Companies
Act 1985.
Pasar Asuransi

o Mutual companies dimiliki oleh pemegang polis mereka.


o Captive insurer dimiliki oleh induk perusahaan non-asuransi sebagai cara
yang efisien pajak dan efektif biaya dalam memindahkan risiko.
o Composite insurer adalah perusahaan asuransi yang menerima beberapa
jenis bisnis (kelas bisnis).
o Specialist insurer adalah perusahaan asuransi yang cenderung menerima
hanya satu kelas bisnis.

23
C Lloyd’s
Lloyd’s
o Lloyd’s bukanlah suatu perusahaan asuransi melainkan suatu organisasi yang
menyediakan fasilitas untuk penempatan risiko dalam pasarnya.
o Risiko ditanggung oleh sindikat, yang menunjuk agen pengelola yang
Pasar Asuransi

mempekerjakan seorang underwriter untuk menerima risiko atas nama


sindikat.
o Bisnis ditempatkan melalui ‘slip’, yang mengandung rincian risiko. Secara
umum, broker Lloyd’s membawa slip kepada ‘lead underwriter’ yang
mengindikasikan prosentase risiko yang mereka mau terima dan
persyaratannya. Underwriter lain kemudian didekati untuk mengisi slip
hingga semua risiko telah terjamin.

24
D Pasar London
Pasar London
o Penyedia utama dalam Pasar London adalah perusahaan asuransi, perusahaan
reasuransi, sindikat Lloyd’s, perusahaan jasa Lloyd’s dan klub Protection &
Indemnity.
Pasar Asuransi

o Banyak perusahaan asuransi dan reasuransi merupakan anggota dari


International underwriting Association of London (IUA).
o Banyak risiko yang berukuran besar, kompleks dan tidak biasa ditempatkan di
Pasar London.

25
E Perantara
Perantara
o Perantara adalah agen dan suatu agen adalah seseorang yang diotorisasi oleh
prinsipal untuk membawa prinsipal tersebut ke dalam hubungan kontrak
dengan pihak ketiga.
o FSA mengatur seluruh aspek penjualan asuransi dan saran, dan semua yang
Pasar Asuransi

melakukan aktivitas tersebut harus memiliki kewenangan atau kebebasan.


o Suatu perantara dapat memilih untuk diatur secara langsung, yaitu menjadi
orang yang diotorisasi, atau menjadi perakilan yang ditunjuk.
o Secara tradisional, hanya broker Lloyd’s, yaitu broker yang telah terdaftar oleh
Council of Lloyd’s, yang dapat mentransaksikan bisnis di Lloyd’s, meskipun
kelompok ini telah diperluas.
o Pelayanan yang diberikan perantara untuk pelanggan mereka bervariasi dan
tergantung pada apa jenis dari keperantaraan mereka (misalkan apakah
mereka perantara independen atau perwakilan yang ditunjuk). Mereka juga
menyediakan pelayanan bagi perusahaan asuransi.
o Telah terjadi konsolidasi dalam sektor broker. Hal ini dilakukan melalui
perkembangan jaringan broker aau pertumbuhan konsolidator.
26
F Saluran Distribusi
Saluran Distribusi
o Distribusi produk asuransi dapat secara langsung (direct), yaitu pegawai
perusahaan asuransi menjual produk, atau secara tidak langsung (indirect),
yaitu perantara dibayar oleh perusahaan asuransi untuk mempromosikan
produk atas nama perusahaan asuransi.
Pasar Asuransi

o Fitur-fitur saluran pemasaran langsung antara lain:


• adanya pengurangan biaya bagi perusahaan asuransi (tidak perlu
membayar komisi kepada perantara);
• biaya promosi dan iklan yang tinggi dibebankan kepada pelanggan dalam
bentuk premi yang lebih tinggi;
• lebih mudah dan cepat untuk mendapatkan penutupan asuransi bagi
pembeli;
• hanya satu produk perusahaan yang tersedia bagi pembeli (kecuali jika ia
melakukan perbandingan);
• tidak ada saran independen yang tersedia.
o Banyak perusahaan asuransi mendelegasikan beberapa kewenangan kepada
perantara untuk bertindak atas nama mereka  delegated authorities. 27
G Aggregators
Aggregators
o Aggregator mengumpulkan dan menganalisa informasi dari berbagai sumber
data untuk menyediakan layanan internet bagi setiap orang yang ingin
membandingkan harga dari suatu produk asuransi tertentu.
Pasar Asuransi

28
H Reasuransi
Reasuransi
o Reasuransi adalah cara perusahaan asuransi mengasuransikan risiko yang
mereka telah terima.
o Tujuan/maksud perusahaan asuransi dalam melakukan reasuransi
Pasar Asuransi

adalah:
• untuk menstabilkan hasil bisnis mereka setiap tahunnya;
• untuk melindungi portofolio mereka dari dampak serangkaian kerugian
kecil, atau kerugian yang sangat besar;
• untuk meningkatkan kapasitas mereka sehingga meningkatkan pelayanan
kepada pelanggannya;
• agar dapat mengunderwrite bidang bisnis yang baru.
o Bisnis reasuransi dapat dilakukan oleh perusahaan reasuransi, sindikat
Lloyd’s dan perusahaan asuransi.
o Perusahaan reasuransi pada gilirannya dapat membeli asuransi untuk risiko
yang mereka telah terima dalam bentuk retrosesi.
29
I Profesi Dalam Asuransi
Underwriter
o Peran/fungsi utama underwriter adalah:
• mengkaji risiko yang dibawa oleh orang-orang ke dalam pool;
• memutuskan apakah risiko tersebut dapat diterima atau tidak (atau
Pasar Asuransi

seberapa banyak yang mau diterima);


• menetapkan persyaratan, ketentuan dan lingkup penjaminan yang
ditawarkan;
• menghitung premi yang sesuai untuk membiayai perkiraan klaim,
menyediakan cadangan, membayar semua pengeluaran dan mendapatkan
keuntungan.
o Underwriter dapat merupakan underwriter Lloyd’s atau seseorang yang
dipekerjakan oleh perusahaan asuransi atau perusahaan asuransi itu sendiri.

30
I Profesi Dalam Asuransi
Personel Klaim
o Peran personel klaim adalah:
• menangani klaim yang diajukan tertanggung secara cepat dan adil;
• dapat membedakan antara klaim yang benar dan penipuan;
Pasar Asuransi

• mengkaji biaya klaim sehingga nilai realistis dapat dipersiapkan sebelum


pembayaran (proses pencadangan);
• menetapkan apakah pihak lain (seperti penilai kerugian) perlu dilibatkan;
• dapat menyelesaikan klaim dengan biaya minimum.

31
I Profesi Dalam Asuransi
Penilai Kerugian (Loss Adjuster)
o Fungsi penilai kerugian adalah:
• melakukan investigasi mengenai keadaan kerugian;
• menetapkan apakah polis menjamin kerugian dan tingkat penjaminannya;
Pasar Asuransi

• memfasilitasi setiap tindakan darurat, misalkan untuk melindungi harta


benda;
• negosiasi jumlah yang diklaim;
• negosiasi dengan pemasok spesialis; dan
• membuat rekomendasi untuk penyelesaian kepada perusahaan asuransi.
o Perusahaan asuransi akan mempertimbangkan jumlah yang
direkomendasikan dan (jika setuju) menawarkannya kepada tertanggung.

32
I Profesi Dalam Asuransi
Loss Assessor
o Loss assessor adalah ahli dalam menangani klaim asuransi.
o Loss assessor ditunjuk oleh tertanggung untuk mempersiapkan dan
menegosiasikan klaim atas nama tertanggung  biaya jasanya ditanggung
Pasar Asuransi

sendiri oleh tertanggung dan tidak dapat diklaim.

33
I Profesi Dalam Asuransi
Surveyor dan Penyedia Jasa Forensik
o Peran surveyor sehubungan klaim antara lain:
• memberikan nasihat mengenai tindakan yang perlu segera dilakukan
setelah terjadinya kerugian;
Pasar Asuransi

• membuat rekomendasi mengenai tindakan underwriting yang


diperlukan;
• menetapkan apakah persyaratan yang sebelumnya dibuat oleh
perusahaan asuransi telah dipenuhi atau tidak.

34
I Profesi Dalam Asuransi
Surveyor dan Penyedia Jasa Forensik ….. (lanjutan)
o Penyedia jasa forensik adalah ahli yang melakukan investigasi tempat kejadian
untuk menetapkan penyebab sebenarnya suatu kerugian atau kerusakan.
o Peran penyedia jasa forensik antara lain:
Pasar Asuransi

• menetapkan titik kebakaran dan penyebabnya;


• mengumpulkan bukti penipuan atau tindakan disengaja (banyaknya titik
kebakaran);
• menetapkan apakah kurangnya pemeliharaan telah berkontribusi
terhadap kerusakan.
• menetapkan kausa proksima suatu kerugian;
• menetapkan bukti bahwa pengecualian polis berlaku;
• menetapkan apakah sebuah mobil telah rusak atau kegagalan mesin
sebelum kebakaran terjadi;
• memeriksa dokumentasi pembukuan sehubungan dengan klaim
gangguan usaha.
35
I Profesi Dalam Asuransi
Aktuaris
o Aktuaris adalah seorang yang berkualifikasi secara profesional untuk
mengaplikasikan teori probabilitas dan statistik terhadap permasalahan
dalam asuransi, investasi, keuangan dan manajemen risiko, serta demografi.
Pasar Asuransi

Manajer Risiko
o Fungsi manajer risiko antara lain:
• identifikasi sistematis, analisa, dan penghilangan ekonomis atau
pengendalian risiko-risiko yang mengancam bisnis;
• menyediakan panduan atas praktek terbaik dalam bidang ini kepada
manajemen;
• pengalihan risiko-risiko yang telah diidentifikasi secara akurat dengan
kontrak atau asuransi.

36
I Profesi Dalam Asuransi
Compliance Officer
o Fungsi compliance officer antara lain:
• komunikasi kebijakan perusahaan kepada anggota staf;
• menyelesaikan laporan yang secara reguler dipersyaratkan oleh FSA
Pasar Asuransi

sehubungan dengan tata kelola perusahaan, keuangan dan keluhan;


• menelaah proses bisnis untuk memastikan bahwa mereka sesuai dan
memenuhi regulasi;
• mempertahankan petunjuk pemenuhan peraturan perusahaan;
• memeriksa bahwa semua tahap proses bisnis dilakukan sesuai dengan
petunjuk pemenuhan peraturan.

37
J Organisasi Pasar
Organisasi Yang Terdapat Dalam Pasar
o Association of British Insurers (ABI) adalah badan utama yang mewakili
perusahaan-perusahaan asuransi yang menjalankan bisnis di UK.
o International Underwriting Association of London (IUA) adalah organisasi
Pasar Asuransi

perwakilan terbesar dunia untuk perusahaan asuransi dan reasuransi


internasional.
Organisasi ini ada untuk melindungi dan memperkuat lingkungan bisnis bagi
para anggota yang beroperasi di dan melalui London.
o British Insurance Brokers’ Association (BIBA) adalah asosiasi perdagangan
utama untuk perantara asuransi.
o London Market Regional Committee (LMRC) adalah tangan BIBA yang
mewakili kepentingan Lloyd’s dan broker lain dalam pasar asuransi dan
reasuransi London.
o London and International Insurance Brokers’ Association (LIIBA) adalah
suatu badan perdagangan yang mewakili kepentingan broker-broker dalam
pasar reasuransi dan asuransi di London dan seluruh dunia.
38
J Organisasi Pasar
Organisasi Yang Terdapat Dalam Pasar …. (lanjutan)
o Institute Insurance Brokers (IIB) adalah suatu asosiasi profesional untuk
firma perantara asuransi di seluruh UK.
o Lloyd’s Market Association (LMA) menyediakan perwakilan, informasi, dan
Pasar Asuransi

jasa teknis bagi bisnis underwriting dalam pasar Lloyd’s.


o Chartered Insurance Institute (CII) adalah badan profesi bagi orang-orang
yang bekerja dalam asuransi dan berada di barisan depan dalam pendidikan
asuransi dan profesionalisme.
o Chartered Insurance Loss Adjusters (CILA) adalah badan profesi untuk
penilai kerugian (loss adjuster).
Anggotanya harus bekerja berdasarkan kode etik.
o Faculty and Institue of Actuaries (FIA) memiliki lebih dari 12,000 anggota
Fellow, Associated, Affiliates dan mahasiswa.

39
K Motor Insurers’ Bureau (MIB)
Motor Insurers’ Bureau
o MIB memiliki dua perjanjian dengan Pemerintah yang dirancang untuk
memberikan kompensasi bagi korban kelalaian pengendara motor yang tidak
terlacak (Untraced Drivers Agreement) atau tidak memiliki asuransi
(Uninsured Drivers Agreement).
Pasar Asuransi

o Motor Insurers’ Information Centre (MIIC) memiliki dua basis data yang
menyediakan informasi mengenai kendaraan bermotor, yaitu MID1 untuk
kendaraan yang diasuransikan secara individu dan MID2 untuk
kendaraan yang diasuransikan dalam ‘blanket policies’.

40
INSURANCE
UNDERWRITING
PROCESS

41
Materi
A. Structure, Bentuk dan Isi Polis
Insurance Underwriting Process

B. Pengecualian
C. Kondisi
D. Excess, Deductible dan Franchises
E. Warranties, Conditions dan Representations

42
A. Struktur, Bentuk dan Isi Polis
• Polis khususnya untuk polis komersial, dibuat secara
Insurance Underwriting Process

spesifik untuk satu Tertanggung, umumnya bagian


spesifik tersebut disebutkan dalam Schedule, dan
dilekatkan bersama dengan policy wording
• Dalam intepretasi polis terdapat aturan umum yang
berlaku, yaitu Contra Proferendum yang mengatur
bahwa jika terdapat ambiguitas dalam intepretasi,
maka intepretasi yang digunakan adalah intepretasi
yg bukan pembuat polis, dalam hal ini Penanggung

43
A. Struktur, Bentuk dan Isi Polis

Heading
Jelaskan struktur polis
Insurance Underwriting Process

dalam asuransi
Preamble kerugian

Signature Clause

Operative Clause

Exceptions

Conditions

Policy Schedules

Information &
facilities 44
A. Struktur, Bentuk dan Isi Polis

• Struktur Polis yang umum sebagai berikut:


Insurance Underwriting Process

– Heading: berisikan nama Penanggung dan untuk beberapa kasus


alamat serta logo perusahaan.
– Preamble: menyatakan bahwa Penanggung dan Tertanggung,
bersepakat sesuai dengan terms dan kondisi, untuk mengganti
kerugian Tertanggung dalam kerugian yang dijamin di dalam polis
dengan pembayaran sejumlah premi. Preamble juga berisikan
proposal form merupakan basis dari kontrak dan bagian dari polis
– Signature: Dibawah preamble tertera tanda tangan dari Penanggung.
– Operative Clause: Berisikan detail luas jaminan polis yang terdiri dari
satu atau lebih klausula. Setiap klausula mengatur asuransi dalam
aspek yang berbeda dan terkadang terdapat pengecualian dalam
setiap klausula tersebut.
45
A. Struktur, Bentuk dan Isi Polis

• Exception: Berisikan pengecualian umum sebagai tambahan dari


Insurance Underwriting Process

pengecualian yang spesifik.


• Conditions: Aturan kontrak yang harus dipatuhi oleh Tertanggung.
Terdapat dua jenis kondisi, yaitu implied dan express.
– Implied condition adalah kondisi yang sudah diatur dalam
peraturan/ undang-undang atau praktik secara umum dan tidak
perlu tertera dalam polis.
– Express conditions adalah kondisi yang tertera dalam polis.
• Policy Schedule: bagian yang dibuat secara spesifik untuk
Tertanggung dan berlaku untuk semua bagian.
Contoh: nama, alamat tertanggung, periode polis dll.
• Information and facilities:
Definitions, customer service standards statement, procedure
complain, informasi klaim
46
B. Pengecualian
• Pengecualian umum
Insurance Underwriting Process

Berlaku untuk semua bagian polis dan Penanggung


dapat menolak jaminan dalam polis.

• Pengecualian spesifik
Berlaku hanya untuk bagian tertentu dalam polis.
Contohnya, dalam polis rumah tinggal, mengecualikan
harta benda yang berkaitan dengan perahu dan
penggunaannya. Secara jelas pengecualian ini tidak
berlaku untuk asuransi bangunan.
47
B. Pengecualian
• Beberapa pengecualian umum yang berlaku untuk semua asuransi
Insurance Underwriting Process

kerugian adalah sebagai berikut


1. Pengecualian perang dan perils yang berkaitan.
Hal ini dikarenakan risiko perang dapat dikategorikan sebagai
fundamental risk.
2. Kontaminasi Radioactive dan ledakan Nuklir.
Sama seperti pengecualian perang, risiko ini dikategorikan sebagai
fundamental risk.
3. Teroris. Teroris menjadi pengecualian umum di Inggris sejak 2003.
Hal ini berkaitan dengan serangan teroris pada serangan teroris 11
September 2001.
4. Polusi dan kontaminasi.
Dikecualikan karena dalam polis property yang dijamin adalah
bangunan fisik bukan tanggung jawab hukum.
48
B. Pengecualian

5. Electronic Risks.
Insurance Underwriting Process

Risiko yang berkaitan dengan perkembangan teknologi, serangan


cyber seperti virus dikecualikan secara umum oleh Penanggung.
6. Polis Marine.
Pengecualian terhadap obyek asuransi yang diasuransikan dalam
polis marine merupakan standar dalam polis property.
7. Contractual Liability.
Pengecualian ini mengecualikan tanggung jawab Tertanggung
berdasarkan kontrak yang dibuat dan melebihi tanggung jawab yang
diatur dalam hukum yang berlaku.
8. Sonic bangs.
Merupakan standar pengecualian atas kerugian akibat tekanan
gelombang berasal dari pesawat terbang atau peralatan lainnya yang
bergerang pada kecepatan supersonic.
49
C. Kondisi
• Kewajiban Tertanggung: Kondisi yang mengatur kewajiban
Insurance Underwriting Process

tertanggung untuk memenuhi aturan dalam polis.


• Perubahan: Kondisi yang mengatur kewajiban Tertanggung untuk
mengungkakan perubahan yang dapat meningkatkan risiko
• Langkah-langkah yg harus dilakukan Tertanggung pd saat klaim:
Umumnya berisikan waktu pelaporan klaim & metode pelaporan
• Fraud: Kondisi yang mengatur bahwa manfaat polis akan batal jika
kerugian disebabkan oleh kecurangan Tertanggung atau terdapat
kecurangan Tertanggung untuk memperoleh manfaat polis atau
kerusakan disebabkan oleh kesengajaan atau pihak lain yang mewakili
Tertanggung.
• Reasonable Precautions: Tertanggung memiliki kewajiban untuk
menjaga dan melakukan tindakan antisipasi yang wajar untuk
meminimalisir risiko kerugian.
50
C. Conditions
• Kontribusi: membatasi tanggung jawab Penanggung jika
Insurance Underwriting Process

terdapat 2 polis atau lebih yang mengasuransikan kerugian


yang sama sesuai dengan prinsip kontribusi
• Subrogasi: Kondisi yang mengatur hak Penanggung untuk
melaksanakan hak subrogasi sebelum klaim dibayarkan.
• Average: Kondisi pengurangan pembayaran klaim dalam hal
asuransi property secara proporsional jika nilai pertanggungan
dibawah nilai obyek sebenarnya (underinsurance).
• Arbitrase: Mengatur metode penyelesaian perselisihan
berdasarkan nilai klaim.
• Cancellation: Polis/Kontrak asuransi dapat dibatalkan saat
sedang berjalan
51
D. Excess, Deductibles, dan Franchises
 Excess: Merupakan nilai yang ditanggung oleh Tertanggung dalam setiap
klaim. Excess dapat dibagi dalam 2 kategori yaitu:
Insurance Underwriting Process

• Wajib (compulsory), yaitu nilai yang diberikan oleh Penanggung


• Sukarela (voluntary), yaitu nilai yang disepakati oleh Tertanggung untuk
memperoleh pengurangan premi
 Deductibles: merupakan nilai excess yang besar. Biasanya digunakan untuk
asuransi komersial.
– Fire, Lightning, Explosion, Aircraft Impact, Smoke, Vehicle Impact : USD.
500,000
– Riot, Strike, Malicious Damage and Civil Commotion: 10% of claim minimum
USD. 500,000
– Earthquake, Vulcanic Eruption and Tsunami, and fire following Earthquake :
2,5% of Total Sum Insured per defined location
– Thyphoon, Storm, Flood, Water Damage : 10% of loss minimum USD. 500,000
– Other Losses : USD. 500,000
52
– Machinery Breakdown : 10% of claim min USD. 1,000,000
D. Excess, Deductibles, dan Franchises

 Franchises: nilai atau periode yang


Insurance Underwriting Process

Franchises
tetap yang menjadi batasan Deductibles
penentu apakah klaim dijamin
atau tidak. Jika nilai klaim
melebihi batasan tersebut, maka Excess
klaim akan dibayarkan secara
penuh tanpa potongan apapun.
Q2, TSI = $ 50,000
Claim Xs =$ 1,500
 Work @:
a) Xs dari $ 1,000?
 Health Insurance
b) Franchise $ 2,500?
 Business Interruption (ex 7
days)
a. $ 1,000 - $ 1,500 = Nil
b. $ 2500 > $ 1,500 = $ 2,500
E. Warranties, Conditions, dan Representation

• Warranties: janji Tertanggung yang berkaitan dengan risiko untuk:


Insurance Underwriting Process

• melakukan atau tidak melakukan sesuatu;


• memastikan suatu fakta (hal) ada atau tidak ada
– Pelanggaran terhadap warranty dapat berdampak kontrak dapat diminta
pembatalannya (voidable) sejak pelanggaran warranty dan Penanggung
tetap bertanggung jawab terhadap klaim sebelum terjadinya pelanggaran
warranty. Jika pelanggaran berkaitan dengan fakta masa lampau atau
pada saat ini, maka kontrak dapat dianggap batal sejak awal (ab initio).
• Express warranties biasanya tertera di polis:
Special Warranties For Delivery Voyage:
- Warranted that for Single Delivery Voyage is conducted by professional
well trained and certified Crew and Operator
- Warranted No Cargo on board while it is in Single Voyage

54
E. Warranties, Conditions, dan Representation

• Conditions: Kondisi polis adalah aturan dalam polis,


Insurance Underwriting Process

meskipun bukan sebuah warranty, mengatur


kewajiban Tertanggung.
• Dampak pelanggaran terhadap kondisi polis dapat
berbeda, tergantung dari tipe kondisi polis

55
E. Warranties, Conditions, dan Representation

– Conditions precedent to the contract,


Insurance Underwriting Process

adalah kondisi yang harus dipenuhi sebelum kontrak dibuat,


contohnya implied conditions. Pelanggaran terhadap kondisi ini
dapat membuat polis dianggap batal demi hukum.
– Conditions subsequent to the contract,
adalah kondisi yang harus dipenuhi selam durasi kontrak,
misalnya menginformasikan apabila ada perubahan risiko.
– Conditions precedent to liability,
adalah kondisi yang harus dipenuhi pada saat terjadi klaim,
misalnya kondisi yang mengatur Tertanggung untuk
melaporkan klaim secepat mungkin. Pelanggaran pada kondisi
ini dapat berdampak penolakan klaim oleh Penanggung,
namun tidak dapat membatalkan kontrak. 56
E. Warranties, Conditions, dan Representation

– Representations:
Insurance Underwriting Process

Pernyataan tertulis atau lisan yang dibuat pada saat


negosiasi kontrak.
– Pernyataan yang dibuat haruslah nyata dan sebenar-
benarnya, pelanggaran terhadap hal ini dapat
membuat kontrak batal demi hukum (dan klaim).

57
E. Warranties, Conditions, dan Representation

Warranties Conditions Representations


Insurance Underwriting Process

• Secara tegas dan • Beberapa implied conditions • Harus dilakukan


harus dipenuhi sangat penting dan dapat secara benar
• Memberikan hak berdampak terhadap validitas • Dapat berdampak
bagi Penanggung kontrak secara keseluruhan jika kontrak batal
untuk menolak terjadi pelanggaran. demi hukum jika
kerugian yang • Pelanggaran conditions dilanggar
terjadi akibat subsequent to the contract • Tidak tercantum
pelanggaran dapat berdampak kontrak batal dalam polis
• Harus tertulis demi hukum sejak
dalam polis, pelanggaran.
kecuali implied • Conditions precedent to the
liability dapat berdampak
terhadap penolakan klaim,
namun kontrak tidak dapat
dibatalkan demi hukum.
58
UNDERWRITING
PROCEDURES

59
Materi
A. Quotations
B. Proposal Forms
Underwriting Procedures

C. Premium Calculation
D. Policies, Cover notes dan Certificates of Insurance
E. Contract Certainty
F. Premium Payment

60
A Quotations
• Tertanggung umumnya dalam melakukan penutupan
asuransi akan mendekati beberapa Penanggung untuk
mendapatkan penutupan asuransi terbaik bagi Tetangggung.
Underwriting Procedures

Sebelum penutupan terjadi, Penanggung akan memberikan


informasi mengenai premi, terms and conditions yang
dinamakan Quotations
• Penanggung menerbitkan quotation berdasarkan situasi dan
fakta material yang diberikan oleh calon Tertanggung.

61
A Quotations
• Prosedur quotations:
– Didalam quotation tertulis durasi validitas penawaran, misalnya
Underwriting Procedures

30 hari
– Ketikan quotation diterbitkan, jaminan asuransi belum berjalan
(cover is not effective), hal ini berkaitan dengan prinsip
perjanjian yaitu harus ada offer dan acceptance. Quotation
dianggap sebagai offer, dan calon Tertanggung perlu
memberikan persetujuan (acceptance) sebelum kontrak asuransi
berlaku.
– Kecuali Penanggung menyatakan quotation tidak berlaku, maka
jika calon Tertanggung menyetujui quotation dalam durasi waktu
yang ditentukan, Penanggung secara hukum terikat atas
quotation tersebut (pada terms yang diterbitkan)

62
A Quotations
– Namun, jika ternyata ada perubahan pada situasi yang menjadi
dasar quotation, Penanggung tidak terikat pada quotation.
Secara efektif, jika karateristik risiko berubah maka quotation
Underwriting Procedures

dianggap tidak sesuai untuk risiko tersebut


– Dalam jangka waktu tertentu, calon Tertanggung memiliki pilihan
untuk menerima atau tidak menerima quotation tersebut
– Ketika durasi penawaran sudah lewat dan calon Tertanggung
tidak menyetujuinya, maka quotation menjadi tidak berlaku dan
Penanggung tidak terikat terhadap quotation tersebut
– Jika di dalam penawaran tidak tertulis durasi waktu validitas,
maka penawaran akan berlaku selama durasi waktu yang wajar,
sesuai dengan peraturan yang mengatur mengenai perjanjian.

63
B Proposal Forms
• Proposal form merupakan mekanisme umum bagi underwriter
untuk mendapatkan informasi mengenai risiko yan akan
Underwriting Procedures

diasuransikan. Proposal form diisi oleh calon Tertanggung atau


dapat diisi oleh perantara, namun seiring dengan perkembangan
internet dan call center maka pengisian proposal form tidak harus
dilakukan seara tradisional
• Risiko komersial
– Proposal from umumnya tidak berlaku bagi risiko yang kompleks
dan besar (contoh: industri yang kompleks, satelit), karena
perbedaan informasi yang dibutuhkan; proposal form akan
digantikan oleh survey atau alat ukur lainnya, misalnya survey
lapangan, kuesioner tambahan, pertemuan dll.

64
B Proposal Forms
• Tele-based quotation dan Internet
– Seiring dengan perkembangan jaman, khususnya untuk asuransi rumah
tinggal dan kendaraan bermotor, informasi didapatkan melalui telepon.
Underwriting Procedures

Informasi yang didapatkan berdasarkan interview melalui telepon dan


rekaman suara tersebut menjadi sumber informasi “proposal”. Calon
Tertanggung juga dapat memberikan informasi menggunakan internet,
dengan cara mengisi kuesioner yang tampil dilayar komputer
• Selain informasi proposal forms juga berisikan deklarasi dan sebuah
peringatan (peringatan penting) seperti baris berikut
– Deklarasi bahwa informasi yang diberikan oleh calon Tertanggung
adalah benar dan nyata berdasarkan pengetahuan calon Tertanggung
dan harus ditandatangani oleh calon Tertanggung
– Peringatan bahwa fakta yang harus diungkapkan dan dampak jika fakta
tersebut tidak diungkapkan. Jika calon Tertanggung meragukan fakta
tersebut merupakan fakta material atau tidak, maka calon Tertanggung
diwajibkan untuk menginformasikan Penanggung
65
B Proposal Forms
• Pertanyaan dalam Proposal Form
– Pertanyaan Umum
• Nama calon Tertanggung
Underwriting Procedures

• Alamat calon Tertanggung


• Okupasi calon Tertanggung
• Periode asuransi
– Pertanyaan Spesifik: Pertanyaan spesifik adalah pertanyaan yang spesifik
berkaitan dengan risiko, misalnya detail mengenai risiko dan membantu
underwriter dalam memutuskan menolak atau menerima risiko atau menerima
risiko dalam terms dan kondisi seperti apa
• Usia calon Tertanggung, misalnya premi yang lebih tinggi untuk pengendara
muda dalam asuransi kendaraan bermotor
• Deskripsi obyek pertanggungan, misalnya deskripsi bangunan dalam
property insurance
• Detail bisnis
• Pengalaman asuransi, apakah calon Tertanggung pernah mengasuransikan
sebelumnya? Apakah asuransi tersebut pernah ditolak oleh Penanggung,
Loss record dan claim experience
• Nilai pertanggungan atau Limit of Liability
66
C Premium Calculation

• Premi adalah sejumlah uang yang dibayarkan kepada


Penanggung sebagai kompensasi bagi Penanggung yang telah
Underwriting Procedures

menyetujui untuk menjamin risiko. Salah satu tugas


Underwriter adalah untuk menghitung premi yang cukup dan
adil bagi Tertanggung. Premi yang cukup adalah yang
merefleksikan risiko calon Tertanggung
• Premi umumnya dihitung menggunakan premium rate,
dengan rate merefleksikan bahaya (hazard) yang terkait
dengan Tertanggung dan menjad dasar pengukuran eksposur.
Dalam asuransi property, nilai yang digunakan umumnya nilai
yang akan diasuransikan (replacement cost) atau limit ganti
rugi

67
D Policies, Cover notes dan Certificates of
Insurance
• Polis merupakan bukti adanya kontrak asuransi untuk
memperjelas terms dan kondisi namun bukan kontrak asuransi.
Underwriting Procedures

Kontrak asuransi berlaku pada saat Penanggung menyetujui


permohonan proposal asuransi pada term s dan kondisi yang
sudah disepakati dan Tertangung sudah membayar premi atau
sudah menyetujui pembayaran premi
• Covernotes merupakan dokumen bukti kontrak asuransi
sementara menunggu diterbitkannya polis dan endorsement, dan
cover note akan otomatis tidak berlaku jika polis dan endorsement
telah diterbitkan.
• Untuk beberapa asuransi wajib di Inggris (asuransi Kendaraan
Bermotor dan Employers liability), Sertifikat diperlukan sebagai
bukti bahwa polis dan kontrak asuransi berlaku dan Tertanggung
telah memenuhi peratuan yang berlaku.
68
E Contract Certainty

• Kepastian kontrak dapat dicapai jika semua


kesepakatan mengenai semua terms telah tercapai
Underwriting Procedures

antara Penanggung dan Tertanggung ada saat kontrak


dimulai dan dibuktikan dengan adanya dokumentasi
kontrak.

69
F Premium Payment

• Terdapat 3 metode pembayaran premi, yaitu:


– Pembayaran dilakukan sekali didepan
Underwriting Procedures

– Pembayaran secara kredit


– Pembayaran dilakukan dalam metode cicilan
• Pelanggaran terhadap pembayaran premi tersebut, maka
dapat berdampak terhadap tidak berlakunya jaminan asuransi

70
CONDITIONS AND
WARRANTIES, VOID
AND ILLEGAL CONTRACTS

71
Conditions and warranties, void
Materi

A. CONDITIONS AND WARRANTIES


B. VOID AND ILLEGAL CONTRACTS
And illegal contracts

72
A
Conditions and warranties, void
CONDITIONS AND WARRANTIES
Hak untuk membatalkan kontrak dan remedy-nya juga ada jika
terjadi pelanggaran kondisi (conditions) dan pelanggaran
warranty. Dalam breach of good faith ¨ biasanya timbul karena
gagalnya memberikan informasi yang lengkap dan akurat dalam
negosiasi hingga terbentuknya kontrak, dengan kata lain sebelum
And illegal contracts

kontrak ada. Dalam breach of conditions or warranties ¨ terjadi


akibat gagalnya memenuhi syaratsyarat (term) kontrak itu
sendiri, sehingga pelanggaran terjadi setelah kontrak dibuat.

Al. TERMS OF A CONTRACT


Term kontrak biasanya ada dalam dokumen tertulis, namun ada
juga yang tersirat (implied by law) Terms kontrak dapat dibagi
atas conditions dan warranties.
A
Conditions and warranties, void
CONDITIONS AND WARRANTIES
1. Non Insurance Contract
Warranty dalam kontrak yang umum (general law) adalah
suatu term yang hanya mengenai suatu bagian kecil dari
perjanjian.
Jika dilanggar, pihak yang dirugikan mempunyal hak atas
And illegal contracts

klaim ganti rugi tapi tidak memperlakukan kontrak


tersebut tidak diakui (repudiated).

2. Condition And Warranties In Insurance Contract


Dalam asuransi kata “condition” dan “warranty” tidak
mempunyai arti yang sama seperti dalam general law of
contract. Warranty dalam asuransi bukan syarat kecil
(minor term), tetapi merupakan yang terpenting.
A
Conditions and warranties, void
CONDITIONS AND WARRANTIES
A2. WARRANTIES

A2A. Sifat Warranty


Warranty dalam kontrak asuransi adalah syarat yang jika dilanggar
akan menjadikan penanggung tidak mengakui kontrak secara
keseluruhan. A warranty is essentially a promise made by the Insured
And illegal contracts

relating to facts or to something which they are agree to do


(warranty adalah suatu janji yang dibuat oleh tertanggung berkaitan
dengan fakta-fakta atau atas sesuatu dimana mereka setuju untuk
melaksanakan) Warranty dapat mengenai fakta-fakta masa lalu atau
sekarang, (yaitu janji bahwa sesuatu telah dilaksanakan atau sedang
dilaksanakan), atau dapat merupakan warranty berkelanjutan
(continuing warranty) dimana tertanggung berjanji bahwa suatu
keadaan akan terus ada atau mereka akan terus melakukan sesuatu.
A
Conditions and warranties, void
CONDITIONS AND WARRANTIES

A2B. Continuing Warranties

Continuing warranty sering diterapkan oleh penanggung


untuk memastikan bahwa aspek good housekeeping atau
good management dilaksanakan.
And illegal contracts

Contoh:
- Sampah dibersihkan setiap hari
- Intruder alarm system tetap berfungsi baik dan di test
teratur
- Tertanggung harus mengunci pintu rumahnya
A
Conditions and warranties, void
CONDITIONS AND WARRANTIES

Fungsi warranty dapat juga untuk memastikan bahwa


aktivitas tertentu yang berisiko tinggi tidak dilakukan tanpa
sepengetahuan penanggung

Contoh:
And illegal contracts

- Tidak ada bahan bakar yang disimpan


- Tidak ada pekerjaan yang dilakukan lebih tinggi dari 12
meter
- Tidak ada woodworking
A
Conditions and warranties, void
CONDITIONS AND WARRANTIES
A2C. Exact Compliance (harus dipenuhi dengan benar)
Warranty harus dipenuhi dengan benar, jika dilanggar
penanggung dapat membatalkan polis meskipun pelanggaran
tidak menyebabkan atau tidak berhubungan dengan loss. Hak
untuk membatalkan timbul sejak tanggal breach of warranty. Jika
warranty berkaitan dengan fakta masa lalu atau sekarang,
And illegal contracts

penanggung akan dapat membatalkan kontrak ab inito (sejak


awal) didefinisikan pelanggaran timbul sejak permulaan kontrak.
A2D. Warranties of Opinion
Calon tertanggung dapat berjanji bahwa sesuatu adalah benar sesuai
dengan pengetahuan dan yang dipercayainya. Dalam hal ini, tidak ada
warranty of fact, namun hanya warranty of opinion. Penanggung dapat
membatalkan kontrak hanya jika pernyataan tidak dibuat dengan itikad
baik (not made in good faith), yaitu tidak jujur.
A
Conditions and warranties, void
CONDITIONS AND WARRANTIES
A2E. Bagaimana Warranty Dibuat?

Warranty dapat timbul dalam tiga cara:


1. express warranty
- dinyatakan secara tertulis dalam polis
- harus tepat benar (strictly accurate)
And illegal contracts

- kata “warranty” atau “warranted” dapat digunakan.


2. implied warranty
- tersirat
- misal dalam Marine Insurance Act 1906 : mengenal seaworthtiness
3. basis of the contract
- Warranty dapat timbul dari jawaban tertanggung atas pertanyaan di
SPPA dan deklarasi yang ditandatangani.
- Jika hal yang disebutkan “benar” dalam SPPA ternyata “tidak benar”,
maka polis batal. Pernyataan yang dibuat di SPPA dapat menjadi
warranty.
A
Conditions and warranties, void
CONDITIONS AND WARRANTIES
A3. CONDITIONS

A3A. Conditions Precedent To The Contract


Yang menyatakan bahwa polis secara keseluruhan akan
dibatalkan jika tertanggung tidak memenuhi syarat-syarat
And illegal contracts

dalam polis. Conditions dapat mensyaratkan kewajiban


yang terus menerus (continuing obligation) pada
tertanggung.

Contoh : polis motor biasanya berisi klausula yang


mensyaratkan tertanggung menjaga kendaraannya
dalam kondisi roadworthy setiap saat.
A
Conditions and warranties, void
CONDITIONS AND WARRANTIES
Conditions Precedent to The Contract mempunyai
banyak kesamaan akibat dengan warranty, sehingga
sering dianggap hal yang sama.

Breach of warranty ¨ penanggung dapat membatalkan


And illegal contracts

kontrak meskipun loss yang terjadi tidak ada hubungan


dengan breach tersebut.

Beberapa kasus Breach of conditions precedent ¨


penanggung harus membuktikan hubungan antara
breach dengan loss.
A
Conditions and warranties, void
CONDITIONS AND WARRANTIES
A3B. Conditions Precedent To Liability

Jika conditions precedent to liability tidak ada, maka


penanggung dapat menghindari liability atas loss tertentu
namun bukan tidak mengakui kontrak keseluruhan. Jika
And illegal contracts

terjadi loss berikutnya, penanggung harus membayar,


disebutkan tertanggung memenuhi conditions.

Kondisi-kondisi klaim seperti “tertanggung harus


menyampaikan notice of loss” merupakan contoh kategori
ini.
A
Conditions and warranties, void
CONDITIONS AND WARRANTIES
A3C. Minor Terms in Insurance Policies

Tidak umum ditemukan dalam asuransi sesuatu yang


berhubungan dengan warranty dalam kontrak non asuransi,
yaitu minor terms yang berakibat hanya pada tindakan atas
And illegal contracts

ganti rugi (action for damages) jika dilanggar.


Jika tertanggung melanggar sebagian dan perjanjian, klaim
ganti rugi umumnya sedikit pengaruh bagi penanggung.

Tujuan utamanya untuk menghindari membayar klaim besar


atau membatalkan polis secara keseluruhan Sehingga
penanggung biasanya men-draft polisnya dengan cara terms
mempunyai akibat seperti warranty atau conditions.
A
Conditions and warranties, void
CONDITIONS AND WARRANTIES
Collateral conditions (or mere conditions)

Ada kondisi yang bukan bagian dan perjanjian utama,


namun hanya berkaitan dengan sisi lain seperti
adjustment of the premium. Jika kondisi ini dilanggar,
And illegal contracts

penanggung tidak dapat membatalkan polis atau


menghindari klaim kecuali claim damages, misal extra
expenses.
A
Conditions and warranties, void
CONDITIONS AND WARRANTIES

A4. EXCEPTION CLAUSES (OR EXCLUSIONS)

Semua polis asuransi terdapat sejumlah pengecualian


yang dapat melepaskan penanggung dan liability ketika
suatu loss yang disebabkan oleh peril tertentu.
And illegal contracts
A
Conditions and warranties, void
CONDITIONS AND WARRANTIES
A5. BREACH OF WARRANTY or CONDITIONS
Breach of Warranty
Penanggung dapat membatalkan polis secara keseluruhan. Hak untuk
membatalkan timbul sejak saat breach Penanggung tidak harus membuktikan
hubungan antara breach dan loss yang terjadi. Penanggung tidak dapat
menghindari klaim tertentu dan kontrak tetap jalan. Polis harus dibatalkan
And illegal contracts

atau breach diabaikan.


Breach of Conditions Precedent to The Contract
Sama dengan breach of warranty diatas. Penanggung dapat membatalkan
kontrak sejak tanggal breach
Breach of Conditions Precedent to Liability
Penanggung dapat menghindari klaim tertentu Penanggung tidak dapat
membatalkan polis secara keseluruhan.
Breach of Collateral Conditions
Penanggung tidak dapat membatalkan polis atau klaim kecuali claim damages
A
Conditions and warranties, void
CONDITIONS AND WARRANTIES
A6. STATEMENT OF INSURANCE PRACTICE
Statement of Insurance Practice menyebabkan penanggung
mempunyai hak untuk membatalkan polis atas breach of good faith.

Statement of Insurance Practice juga memodifikasi breach of


warranty or conditions
And illegal contracts

1) Menyatakan bahwa calon tertanggung seharusnya tidak diminta


untuk menjamin kebenaran abosute jawabannya yang
disampaikan dalam SPPA, tapi seharusnya janji bahwa mereka
benar atas dasar to the best their knowledge and belief.
2) Mencegah penanggung menolak klaim atas dasar breach of
warranty kecuali pelanggaran dilakukan dalam fakta yang
menyebabkan loss atau kontribusi terhadap loss.
A
Conditions and warranties, void
CONDITIONS AND WARRANTIES

A7. COMPULSORY INSURANCES

Prinsip Utmost Good Faith juga berlaku pada asuransi


wajib, sehingga penanggung dapat membatalkan polis
atas pelanggaran misrepresentation atau
And illegal contracts

nondisclosure ¨ No special rule. Namun ada special


rule bagi asuransi wajib atas breach of warranty atau
breach of condition.
A
Conditions and warranties, void
CONDITIONS AND WARRANTIES
A7A. Motor Insurance

Motor insurance di UK diatur oleh the Road Traffic Act 1988.


Tujuan ketentuan RTA adalah untuk memastikan bahwa korban
kecelakaan di jalan akan menerima kompensasi jika cedera akibat
kelalaian orang lain.
And illegal contracts

Asuransi dibuat wajib sehingga meskipun pengendara tidak dapat


membayar kompensasi tersebut, penanggung yang akan membayar.
Jika pengendara melanggara warranty atau condition, korban mungkin
tidak mendapat kompensasi sama sekali karena penanggung
mempunyal hak menolak klaim atau membatalkan polis. RTA
kemudian mengatur bahwa penanggung tidak dapat menghindari
liability-nya dengan alasan jenis kondisi atau warranty polis tertentu.
A
Conditions and warranties, void
CONDITIONS AND WARRANTIES
A7B. Employers’ Liability Insurance

Ketentuan yang sama juga berlaku bagi asuransi Employers’ Liability,


yang terdapat dalam Employers’ Liability (Compulsory Insurance)
Regulations 1998. Empat jenis conditions atau warranty dilarang oleg
Regulasi, akibatnya penanggung tidak menolak klaim employers’
And illegal contracts

liability atas dasar keterlambatan pemberitahuan atau karena


tertanggung tidak memenuhi kondisi polls yang mensyaratkan agar
memberikan perhatian (to take reasonable care) untuk melindungi
employee-nya dan cedera atau penyakit.

Penggunaan excess (deductible) juga dilarang. Penanggung


mempunyai hak recovery dan employer sejumlah yang telah
dibayarkan kepada tertanggung.
B
Conditions and warranties, void
VOID AND ILLEGAL CONTRACT
BI. MISTAKE (KESALAHAN)
Kontrak akan batal jika ada kesalahan yang fundamental yang menjadi
inti kontrak.

Dalam kasus Strickland v. Turner (1852):


Kontrak untuk membeli polis annuity dibatalkan atas dasar kesalahan
And illegal contracts

(void for mistake) karena annuitant telah meninggal sebelum tanggal


pembelian.

Kasus Scott v. Coulson (1903):


Polis jiwa atas nama A. Death dijual dengan harga £ 450 dengan asumsi
dia masih hidup. Ternyata Death sudah meninggal dan maturity value
sebesar £ 777 yang berarti lebih besar. Salah satu hakim memutuskan
hal tersebut void of mistake.
B
Conditions and warranties, void
VOID AND ILLEGAL CONTRACT
Kasus Beach v. Pearl Assurance Co. Ltd (1938):

Calon tertanggung ingin mengasuransikan jiwa ibunya,


Mary Ellen lnce, namun agen asuransi berpikir bahwa
polis untuk jiwa neneknya, Mary Ann Ince.
And illegal contracts

Polis diterbitkan atas nama Mary Ellen lnce namun


detailnya lebih tepat pada neneknya dan premi dikalkulasi
berdasarkan usia nenek. Komisi Industri Asuransi
menolak klaim atas kematian ibunya karena tidak ada
consesus ad idem (meeting of minds) diantara para
pihak dan kontrak yang valid tidak pernah terjadi.
Asuransi setuju mengembalikan premi.
B
Conditions and warranties, void
VOID AND ILLEGAL CONTRACT
B2. ILLEGALITY

Umumnya kontrak akan batal jika kontrat tersebut ilegal atau


bertentangan dengan hukum (public policy).

Illegality dapat timbul dalam beberapa cara:


And illegal contracts

1. Tidak ada Insurable Interest


Kontrak asuransi mungkin ilegal dan void karena tertanggung tidak
mempunyai insurable interest yang dipersyaratkan oleh hukum.

2. Tujuan kontrak adalah ilegal


Tujuan kontrak mungkin ilegal atau bertentangan dengan hukum
(public policy).
B
Conditions and warranties, void
VOID AND ILLEGAL CONTRACT
3. Penggunaan insured property yang tidak sesuai hukum
(unlawful).
Jika insured property dipergunakan tidak sesual hukum, kontrak
dapat legal.

4. Berkaitan erat dengan kejahatan.


And illegal contracts

Jika ada kaitan erat antara loss dimana tertanggung memang


mencari kompensasi dan tindakan kriminal, polis akan invalid.

Dua prinsip:
1. syarat dasar dalam asuransi : loss hams accidental atau fortuitous.
2. hukum mencegah tertanggung atas recovery dimana dia
mendorong orang lain melanggar hukum.
Conditions and warranties, void
And illegal contracts B

SUMMARY
VOID AND ILLEGAL CONTRACT
Conditions and warranties, void
And illegal contracts B
PERBEDAAN
VOID AND ILLEGAL CONTRACT
Conditions and warranties, void
And illegal contracts B
VOID AND ILLEGAL CONTRACT
Pertimbangan
Underwriting

98
Materi

A. PRINSIP DASAR UNDERWRITING


Pertimbangan Underwriting

B. PERTIMBANGAN UNDERWRITING SPESIFIK

C. FRAUD : PENCEGAHAN, DETEKSI DAN


KONSEKUENSI

99
A PRINSIP DASAR UNDERWRITING

Tugas Underwriter
Pertimbangan Underwriting

Memutuska Menentuka
Menghitung
Menilai n apakah n TCs dan
Premi yang
risiko diterima Cakupan
sesuai
atau ditolak Jaminan

100
A PRINSIP DASAR UNDERWRITING
– Pendekatan proses underwriting dibagi menjadi personal dan
komersial.
Pertimbangan Underwriting

– Underwriting personal lebih straight forward sedangkan


underwriting komersial karena melibatkan risiko yang tidak
homogenous.
– Proses underwriting umumnya terdiri dari penilaian-penilaian
sebagai berikut :
a) Faktor utama underwriting yang mempengaruhi
pengalaman klaim kelas bisnis tertentu.
b) Rata-rata klaim setiap anggota grup
c) Karakteristik Calon Tertanggung dibandingkan dengan rata-
rata anggota.
101
B
Pertimbangan Underwriting PERTIMBANGAN UNDERWRITING SPESIFIK

ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR


 Usia Pengemudi
 Tipe dan merk kendaraan
 Penggunaan Kendaraan
 Area Geografi

102
B PERTIMBANGAN UNDERWRITING SPESIFIK

ASURANSI KESEHATAN
– Okupasi
Pertimbangan Underwriting

– Usia
– Kondisi keluarga
– Jenis kelamin
– Gaya hidup dan kondisi
fisik
– Catatan medis

103
B PERTIMBANGAN UNDERWRITING SPESIFIK

ASURANSI PERSONAL – RUMAH TINGGAL


– Bangunan : Konstruksi dan Lokasi
Pertimbangan Underwriting

– Isi rumah : Area, Okupasi, keamanan

ASURANSI PERSONAL – TRAVEL


– Tujuan : biaya perawatan berbeda, mahal dibeberapa negara
– Tujuan dan jangka waktu perjalanan : liburan atau bisnis
– Group Policies : akumulasi risiko akibat suatu kejadian yang sama
– Existence of pre-existing conditions : kondisi sebelum perjalanan yang
dapat menyebabkan claim, misalnya riwayat penyakit jantung.

104
B PERTIMBANGAN UNDERWRITING SPESIFIK

ASURANSI KOMERSIAL – FIRE & SPECIAL PERILS


Pertimbangan Underwriting

– Penggunaan
– Tipe dari barang yang disimpan
– Konstruksi dan Material bangunan
– Alat Pengamanan
– Program Manajemen risiko
– Jumlah lantai dan area
– Metode pemanasan dan penerangan
– Lokasi yang terkait dengan perils tertentu

105
B
Pertimbangan Underwriting PERTIMBANGAN UNDERWRITING SPESIFIK

ASURANSI KOMERSIAL - ASURANSI KOMERSIAL -


ASURANSI PENCURIAN ASURANSI KACA
– Perdagangan  Penggunaan bangunan :
– Area Geografi kemungkinan pecahnya kaca
– Moral Hazard pemilik  Area Geografi : aksi vandalism
– Sifat dan konstruksi dari property
– Sistem pencegahan pencurian ASURANSI UANG
 Tempat Penyimpanan
 Metode Pengantaran Uang

106
B PERTIMBANGAN UNDERWRITING SPESIFIK

ASURANSI KOMERSIAL – ASURANSI FINANSIAL


– Asuransi biaya hukum : kemungkinan calon Tertanggung akan menerima
Pertimbangan Underwriting

tuntutan hukum, hal ini dilihat dari sifat bisnis, pengelolaan bisnis
(kriteria pekerja Tertanggung).
– Asuransi Gangguan Usaha : paling penting adalah seberapa cepat bisnis
calon Tertanggung dapat berjalan seperti semula.
a) Apakah calon Tertanggung dapat beroperasi dari tempat lain?
b) Apakah mesin penggantian dapat diperoleh dengan cepat?
c) Apakah ada mesin yang kritikal, atau ketergantungan antara bagian-
bagian produksi?
d) Apakah bisnis tersebut merupakan bisnis musiman?
e) Ketergantungan terhadap eksternal seperti supplier, konsumen dan
utilities?

107
B PERTIMBANGAN UNDERWRITING SPESIFIK
ASURANSI KOMERSIAL – ASURANSI TANGGUNG GUGAT
– Employers Liability : jenis perdagangan dan okupasi pegawai.
Pertimbangan Underwriting

– Public Liability : bisnis calon Tertanggung; karena sifat dari


luas jaminan, jika bisnis calon Tertanggung memiliki hubungan
dengan publik tidak besar, maka risiko tuntutan hukum
menjadi kecil.
– Pollution Liability : jenis bisnis, material yang digunakan dan
sistem pengendalian.
– Product Liability : bisnis dari calon Tertanggung.
– Professional Indemnity : okupasi, kualifikasi professional,
pengalaman dan tingkat moral hazard

108
B PERTIMBANGAN UNDERWRITING SPESIFIK

ASURANSI KOMERSIAL – EXTENDED


WARRANTIES
Pertimbangan Underwriting

– nilai tambah dari suatu produk


– proses underwriting tidak seperti jenis
underwriting umumnya.
– Pertimbangan underwriting :
kemungkinan produk gagal beroperasi
pada jangka waktu tertentu dan premi
yang akan ditetapkan

109
C Fraud : Pencegahan, Deteksi Dan
Konsekuensi
Bentuk Fraud
Pertimbangan Underwriting

Melaporkan klaim yang tidak pernah terjadi

Melaporkan nilai klaim yang tidak benar

Secara sengaja membuat sebuah kejadian


yang menyebabkan klaim

Membuat dampak dari suatu kejadian yang


diasuransikan meningkat

110
C Fraud : Pencegahan, Deteksi Dan
Konsekuensi
Fraud
– Mengkuantifikasi klaim yang curang memang sulit karena seringkali tidak
Pertimbangan Underwriting

terdeteksi.
– Cara kuantifikasi fraud adalah dengan mengumpulkan data mengenai
tipe dan nilai kecurangan.
– Dampak fraud :
a) Penanggung : Biaya kecurangan meningkat, dan jika setiap
Penanggung tidak menanganinya secara serius, maka akan
berdampak terhadap profit.
b) Tertanggung : Tertanggung yang tidak melakukan fraud akan
terbebani dengan peningkatan premi
c) Fraudulent Claimants : Jika Tertanggung berhasil melakukan
kecurangan, maka akan timbul hasrat untuk mengulanginya

111
C Fraud : Pencegahan, Deteksi Dan
Konsekuensi
Fraud
– ABI Crime and Fraud Preventon Bureau di Inggris bertujuan
Pertimbangan Underwriting

untuk meminimalisir kecurangan dan mengoptimalkan


kesadaran atas fraud.
– Teknologi baru dapat mendeteksi klaim yang curang.
– Beberapa database antara lain :
a) Motor Insurance anti fraud and theft register (MIAFTR)
b) Motor Insurance Database (MID)
c) Claims and Underwriting Exchange (CUE)
d) Art Loss Register

112
C Fraud : Pencegahan, Deteksi Dan
Konsekuensi
Fraud
– Claim handler sangat berjasa
Pertimbangan Underwriting

dalam mendeteksi kecurangan


klaim.
– Berbagai cara untuk
meminimalisir fraud antara lain :
a) Mengisi form claim melalui
telepon
b) Penyelesaian klaim secara
replacement ketimbang cash

113
Terima Kasih

114

Anda mungkin juga menyukai