Contoh: frequency mobil mengalami lecet dan penyok akibat benturan lebih
tinggi dibandingkan frequency mobil hilang, namun severity dari mobil
mengalami lecet dan penyok lebih rendah dibandingkan jika mobil tersebut
hilang. Perusahaan asuransi dapat menentukan apabila frequency kejadian
tinggi, artinya besarnya premi yang akan dibayar lebih besar dari pada risiko
yang frequencynya rendah.
Hubungan antara Frekwensi dengan tingkat keparahan (Frequency dan
Severity) risiko dalam asuransi, menyatakan bahwa :
- Pada Frequency tinggi, umumnya mempunyai nilai severity yang rendah
- Pada Frekwensi rendah, umumnya dengan nilai severity yang tinggi
3. Berkaitan dengan prinsip dasar asuransi, uraikan pengertian
uberrimae fides
1) Nama tertanggung
2) Periode asuransi
3) Objek pertanggungan dan deskripsinya
4) Nilai pertanggungan
5) Pernyataan masa berlakunya cover note
5. Berkaitan dengan prosedur underwriting, uraikan penerapan prinsip offer
and acceptance dalam penerbitan quotation
Quotation berisi segala hal yang berkaitan dengan risiko yang hendak
diasuransikan oleh tertanggung dan terms/conditions yang disetujui oleh
asuransi. Apabila tertanggung setuju dengan terms/conditons tersebut,
tertanggung dapat menadandatangani qotation tersebut dan menyerahkan
kepada tertanggung agar kemudian penanggung akan menerbitkan polis sebagai
suatu bentuk “Acceptance” dari penanggung.
6. Berkaitan dengan proses underwriting, uraikan 3 (tiga)
tingkatan dalam piramida informasi yang berkorelasi dengan
tingkatan pengambilan keputusan pada perusahaan asuransi
COR bisa didapatkan dari total incurred claim dan expenses lalu dibagi
dengan earned premium. Hasilnya biasanya digambarkan dengan
presentase yang akan menggambarkan peforma dari bisnis asuransi
disebuah perusahaan dan mengecualikan hasil investasi, biaya kantor
pusat dan pemasukan-pemasukan lain yang tidak berhubungan langsung
dengan operasional bisnis asuransi.
COR = 100% --> Menggambarkan bisnis break even atau impas, klaim
dan expense sesuai dengan jumlah premi
COR > 100% --> Menggambarkan bahwa klaim dan expense lebih besar
dari premi, jadi operasional menghasilkan kerugian underwriting
COR < 100% --> Menggambarkan bahwa klaim dan expense lebih kecil
dari premi, jadi operasional menghasilkan keuntungan underwriting
9. Berkaitan dengan konsep risiko, jelaskan 6 (enam) karakteristik risiko
yang harus dipenuhi agar suatu objek atau kepentingan dapat
diasuransikan
1) Fortuitous
Terjadinya peristiwa / kejadian harus sepenuhnya tidak terduga dan di
luar sepengetahuan Tertanggung Tidak mungkin untuk mengasuransikan
suatu peristiwa yang pasti akan terjadi dan tidak melibatkan
ketidakpastian (uncertainty) kerugian, sehingga tidak berlangsung
pengalihan risiko Contoh: • Kebakaran • Kejatuhan pesawat terbang
2) Finansial value
Hakikat asuransi adalah suatu mekanisme pengalihan risiko dan pemberian
kompensasi finansial atas kerugian asuransi tanpa tidak menghilangkan
risiko, tetapi menjamin perlindungan finansial terhadap konsekuensi dari
risiko tersebut. Risiko yang diasuransikan harus menimbulkan suatu
kerugian yang dapat diukur secara finansial Contoh : segala kerusakan
material pada, atau pencurian atas, harta benda
3) Insurable interest
Hubungan finansial yang diakui secara hukum antara Tertanggung dan obyek
pertanggungan di mana Tertanggung mengambil manfaat jika obyek
pertanggungan tersebut tidak mengalami kerugian atau kerusakan, namun
sebaliknya, akan menderita kerugian atau tanggung jawab yang timbul.
Seseorang tidak dapat mengasuransikan harta benda orang lain dengan
harapan jika harta benda tersebut mengalami kerugian atau kerusakan dia
akan mendapatkan kompensasi di luar yang diterima pemilik harta benda
tersebut
4) Homogeneous exposures
Melihat adanya exposure yang serupa dalam jumlah yang cukup besar,
Penanggung dapat membuat perkiraan tingkat kerugian yang akan dihadapinya
Tanpa itu, tugasnya menjadi lebih sulit dan premi yang dihasilkan akan
cenderung sebagai hasil perkiraan (guesstimate) dibanding perhitungan
matematis bisa tepat atau tidak. Tetapi, bagaimanapun juga Penanggung tetap
akan memproteksi dirinya dengan menerapkan premi yang cukup untuk
menghadapi kemungkinan kejadian yang terburuk. Dalam hal ini, kompetisi
tidak terlalu penting, karena tidak banyak risiko yang dicarikan proteksinya
5) Pure risks
Situasi dimana hanya ada kemungkinan kerugian; tidak ada
kemungkinan keuntungan; atau bisa juga ada pada posisi yang
sama seperti sebelum peristiwa tersebut terjadi (break event).
Bukan merupakan Speculative risk yaitu risoko yang diambil
dengan harapan akan suatu keuntungan; dan Contoh: risiko
kebakaran atau pencurian terhadap suatu pabrik adalah risiko
murni
6) Particular risks
Adalah risiko yang sifatnya personal, baik dari segi sebab maupun
dampaknya Contoh : kebakaran, kecelakaan kerja, kecelakaan
kendaraan bermotor
10.Berkaitan dengan konsep asuransi, jelaskan;
a. 3 (tiga) manfaat asuransi bagi masyarakat secara umum
b. 2 (dua) cara penanggung berbagi risiko dengan pihak lain
c. pengertian self insurance
2) Koasuransi Untuk menjamin asuransi yang cukup besar, suatu Perusahaan Asuransi
tersebut memerlukan dukungan dari Perusahaan – Perusahaan Asuransi lainnya.
Dalam koasuransi, masing – masing anggota koasuransi menerima premi sesuai
dengan sharenya, begitupula dalam klaim, setiap anggota koasuransi bertanggung
jawab atas klaim sesuai sharenya
c. Pengertian self insurance:
suatu dana disisihkan sendiri oleh suatu organisasi untuk membayar
kerugiankerugian yang dapat diasuransikan sebagai alternatif dari
membeli proteksi asuransi di pasar komersial atau sebagai
pelengkap dimana bagian pertama suatu risiko tidak diasuransikan
pada pasar komersial
Alasan untuk self insurance: - merasa sudah cukup besar secara
finansial untuk menanggung kerugiankerugian tersebut, - biaya,
dalam pemupukan dana khusus, lebih murah dibanding dengan
tingkat premi komersial; karena tanpa beban ongkos administrasi
dan profit Perusahaan asuransi, - profil risikonya bersifat high
frequency low severity: predictable baginya dan juga bagi
Perusahaan asuransi; jika diasuransikan ke perusahaan asuransi,
perusahaan asuransi juga akan memperhitungkan unsur profit dan
biaya administrasi sehingga akan menjadi lebih mahal dari biaya
klaim yang predictable.
11.Berkaitan dengan UU No. 40 tahun 2014 tentang
Perasuransian :
a. Sebutkan 7 (tujuh) jenis perusahaan perasuransia
b. Uraikan perbedaan peran antara pialang asuransi dengan
agen asuransi
c. Uraikan perbedaan antara pemegang polis dengan
tertanggung
d. Uraikan ruang lingkup usaha perusahaan asuransi umum
a. Premi murni (pure premium) yaitu nilai premi yang belum melibatkan biaya-
biaya asuransi. Murni karena dihitung hanya berdasarkan risiko yang
terjadi. Dean and Mahler (2006) mendefinisikan premi murni sebagai
kerugian yang dibagi dengan eksposure. Premi murni merupakan hasil
perkalian dari frekuensi dan tingkat kegawatan, sebagai berikut. Premi
murni = kerugian / eksposure = (jumlah klaim / eksposure) (kerugian /
jumlah klaim) = (frekuensi) (tingkat kegawatan). Variansi proses dari
premi murni, jika frekuensi dan tingkat kegawatan tidak saling bebas,
dihitung dengan menggunakan momen pertama dan momen kedua. Jika
frekuensi dan tingkat kegawatan saling bebas, maka variansi proses dari
premi murni adalah (rata-rata frekuensi) (variansi tingkat kegawatan) +
(rata- rata tingkat kegawatan)2 (variansi frekuensi).
b. 6 (enam) aspek yang mempengaruhi perhitungan premi murni
1) Karakterisitik objek pertanggungan dan risiko. Misalnya,
untuk kendaraan bermotor, maka aspeknya adalah: merk, usia,
biaya pertanggungan, dan jenis asuransi
2) Frekuensi kerugian selama periode tertentu
3) Besarnya kerugian selama periode tertentu
4) Biaya pertanggungan
5) Jenis coverage / risiko yang dijamin dalam polis
6) Jangka waktu pertanggungan
7) Lokasi
8) Hasil investasi
c. 3 (tiga) kelompok biaya variable dalam perusahaan asuransi;
1) Biaya klaim & cadangan klaim
2) Biaya komisi
3) Biaya lain2, seperti biaya marketing, biaya loss adjuster,
dll