Anda di halaman 1dari 8

HUKUM ASURANSI MINGGU KETIGA

MELISA SAFITRI, S.H., M.H.


SAAT TERJADINYA PERJANJIAN
ASURANSI
• Pasal 255 KUHD : Suatu pertanggungan harus dibuat dalam bentuk
akta yg dinamakan polis.
• Pasal 257 KUHD : Perj. Asuransi terbentuk pd saat terjadi
kesepakatan antara penanggung dan tertanggung sekalipun polis
belum diserahkan oleh penanggung kepada tertanggung.
• Asuransi merupakan perjanjian yg bersifat konsensual (otomatis
asal sudah ada kata sepakat) (WIRJONO PRODJODIKORO)
BUKTI PERJ ADA SEBELUM POLIS

• Dikeluarkan COVER NOTE oleh penanggung yang isinya hanya pokok-pokok persetujuan saja,
Rinci nya akan ditulis dalam Polis.
• Pasal 1320KUHPdt, Asas Konsensualisme, sahnya suatu perj dengan kata sepakat
• Pasal 1338 KUHPdt, Perjanjian mengikat kedua belah pihak.
• Pasal 258 KUHD : Pembuktian dibuktikan dengan tulisan, dan bolehlah alat pembuktian lainnya
digunakan
• Pasal 1866 KUHPdt :Alat bukti terdiri dari bukti tulisan, saksi, persangkaan,pengakuan, sumpah.
• Jika tertanggung tidak mempunyai alat bukti lain bias dilakukan dengan acara sumpah pemutus.
• Perj. Asuransi: Contractus Uberrima Fidei (kedua belah pihak diwajibkan melaksanakan dgn iktikad
baik.
SAAT BERAKHIRNYA PERJANJIAN
ASURANSI
• Berakhir atau batal sebelum waktunya (luar biasa)
a. Utmost Good Faith : Tertanggung tidak memberikan ket yg sesuai. Perj dianggap tidak
pernah ada (251 KUHD)
b. Tertanggung tidak mempunyai Insurable Interest (Kepentingan) (Pasal 268 dan 302 KUHD)

c.Penyimpangan ketentuan polis (batal segera setelah penyimpangan) (254 KUHD)


d. Double Insured (Polis terdahulu berlaku, polis kemudiannya batal) (278 KUHD)
e. Jika perjalanan diberhentikan sebelum waktuny dlm polis perjalanan.
f. Salah satu pihak membatalkannya (Notice of cancellation)
SAAT BERAKHIRNYA PERJANJIAN
ASURANSI
• Berakhir secara wajar.
a. Jika perjalanan telah selesai (setelah kapal tiba selamat sampai tujuan) Voyage Policy
Penutupan Kapal
b. Polis Berjangka (sesuai tanggal yg disebutkan dalam polis)
c. Penanggung membayar total loss
d. Pembatalan dengan persetujuan kedua belah pihak.
UNSUR KEPENTINGAN DALAM
ASURANSI (PASAL 250-251 KUHD)
• Kepentingan adalah kekayaan / hak subjektif jika terjadi peristiwa, tertanggung akan
mengalami kerugian.
• Kepentingan dalam asuransi jiwa:
– Kepentingan seseorg atas hidupnya sendiri
– Kepentingan berdasarkan hubungan keluarga
– Kepentingan atas dasar perjanjian
OBJEK ASURANSI KERUGIAN
A. BENDA ASURANSI DAN TEORI
KEPENTINGAN
•B E N D A A S U R A N S I A D A L A H B E N D A
YA N G M E N J A D I O B J E K P E R J A N J I A N
ASURANSI (OBJECK OF IN SURENCE)
B E R U PA H A R TA K E K AYA A N YA N G
M E M P U N YA I N I L A I E K O N O M I , YA N G
D A PAT D I H A R G A I D E N G A N S E J U M L A H
U A N G YA N G D A PAT D I A N C A M O L E H
B A H AYA P E R I S T I WA YA N G T E R J A D I
T I D A K PA S T I , .
• B E N D A A S U R A N S I ATA U O B J E K
A S U R A N S I S E L A L U B E N D A B E RW U J U D .
PRINSINSIP INDEMNITAS

• Pasal 252 KUHD


• Pasal 253 KUHD
• Pasal 266 KUHD
• Pasal 268 KUHD
• Pasal 277 KUHD

Anda mungkin juga menyukai