Anda di halaman 1dari 27

HUKUM ASURANSI

“OBJEK ASURANSI”

Arikha Saputra, S.H., M.H


DEFINISI OBJEK ASURANSI
Menurut KUHD

• Ps. 268 KUHD


“Semua kepentingan yg dpt dinilai dgn uang (op geld waardeerbaar),
dapat takluk pada macam-macam bahaya (aan gevaar on derhevig) dan
tdk dikecualikan oleh UU”

Objek Perjanjian Asuransi besar kaitannya dengan harta benda subyek.


HUKUM ASURANSI

HUKUM PERJANJIAN

HUKUM KEKAYAAN HARTA


BENDA HUKUM HARTA KEKAYAAN
JENIS OBJEK ASURANSI

• Benda Asuransi
• Premi Asuransi
• Peristiwa
• Uang Asuransi
OBJEK ASURANSI

• Benda Asuransi
Kekayaan yg mempunyai nilai ekonomi & dpt dinilai dgn sejumlah
uang.

Mis. Bangunan, Hotel, Mobil, Pesawat (Benda asuransi berwujud)

Ketentuan diatur di dlm Ps 250 KUHD (Prinsip Kepentingan)


• Premi Asuransi
Kewajiban Tertanggung utk membayarnya kepada Penanggung
sebagai kontraprestasi dari ganti kerugian yg akan Penanggung
berikan padanya (Ps 246 KUHD)

Premi Asuransi tertera pada Polis Asuransi🡪 Ps 256 butir 7 KUHD


PREMI MENURUT UU

• Premi adl sejumlah uang yg ditetapkan oleh perusahaan


Asuransi/reasuransi dan disetujui oleh pemegang polis utk
dibayarkan berdasarkan perj asuransi/reasuransi ataupun
sejumlah uang yg ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yg mendasari program asuransi wajib utk
memperoleh manfaat.
• Premi=Kewajiban Tertanggung
• Fungsi imbalan dr resiko yg dialihkan oleh penaggung

• Syarat Batal Ps 1266 KUHPER


Jk Tertanggung tdk membayar premi kepada Penanggung
Ps 1266 KUHPer
• “Syarat batal dianggap selalu dicantumkan dalam persetujuan
yang timbal balik manakala salah satu pihak tidak memenuhi
kewajibannya.
• Peristiwa
Peristiwa yg menurut pengalaman manusia normal tdk dpt
dipastikan terjadinya walaupun peristiwa itu sdh pasti akan terjadi.

Peristiwa tak pasti (evenemen) 🡪 unsur penutupan perjanjian


asuransi
Ketentuan Umum Asuransi
• Ps 269 KUHD
Asuransi batal apabila pihak tertanggung telah mengetahui
ttg peristiwa atau kejadian yg akan dialami (Aspek Pengetahuan
Tertanggung)
• Uang Asuransi
Kewajiban pokok dari penanggung adl memberikan ganti
kerugian atau melakukan pembayaran kpd tertanggung 🡪
peristiwa kerugian yg diperjanjikan terjadi

Ketentuan Syarat Umum Polis:


Ps 256 butir (4) KUHD “Polis hrs dinyatakan jumlah uang utk
diadakan asuransi”
PRINSIP-PRINSIP ASURANSI

ARKHA SAPUTRA., S.H., M.H


Prinsip Pokok Asuransi
• Utmost good faith
Pihak memiliki itikad untuk saling menguntungkan dan saling
melindungi secara jujur (Pasal 251 KUHD )
Suatu tindakan u/ mengungkapkan secara akurat dan lengkap,
semua fakta yang material (material fact) mengenai
sesuatu yang diasuransikan atau tidak.
Prinsip Itikad Baik Yg Sempurna (Utmost good faith)

• Prinsip atau asas itikad baik yg sempurna 🡪 pihak dlm perjanjian


yg akan disepakati demi hukum mempunyai kewajiban utk
memberikan keterangan atau informasi selengkap-lengkapnya

• Asas ini menghendaki para pihak berprilaku jujur, sejujur-


jujurnya dgn mengungkapkan segala fakta materiil yg berkaitan
dgn objek asuransi di satu pihak dan asuransi pihak lain
• Ps 251 KUHD :
• “Setiap keterangan yg keliru atau tidak benar, atau setiap tidak
memberitahukan hal-hal yg diketahui oleh si Tertanggung betapapun
itikad baik itu ada padanya, yg demikian sifatnya sehingga seandainya
Penanggung telah mengetahui keadaan yg sebenarnya, perjanjian itu
tidak akan ditutup atau ditutupnya dgn syarat-syarat yg sama,
mengakibatkan batalnya pertanggungan”

• Ps 251 🡪 kewajiban tertanggung utk memberitahukan/menyampaikan


segala informasi yg benar (fakta materiil) mengenai objek asuransi
kepada Penanggung
UU No. 40 Tahun 2014

• Ps 31 ayat (2) :
• “Agen Asuransi, pialang asuransi, dan perusahaan
perasuransian wajib memberikan informasi yg
benar, tidak palsu dan/atau tidak menyesatkan
kepada Pemegang Polis, Tertanggung atau Peserta
mengenai resiko, manfaat, kewajiban, dan
pembebanan biaya terkait dgn produk asuransi
syariah yg ditawarkan”
⚫ Insurable interst
Para pihak memiliki kepentingan, baik kepentingannya sendiri,
keluarganya ataupun kepentingan lain (Pasal 250 KUHD)
Nb. Syarat kepentingan yang dapat diasuransikan (Pasal
268 KUHD)

Hak u/ mengasuransikan 🡪 hubungan keuangan antara


tertanggung dgn diasuransikan & diakui hukum
Prinsip Kepentingan Yg Dapat Diasuransikan (Insurable Interest)

• Hukum Asuransi menentukan seseorg menutup perjanjian


asuransi, ybs hrs memiliki kepentingan thd objek yg
diasuransikannya.

• Ps 250 KUHD :
“Apabila seseorang yg tlh mengadakan suatu perjanjian asuransi
utk diri sendiri, atau apabila seorang yg utknya tlh diadakan suatu
asuransi, pd saat diadakannya asuransi itu tdk mempunyai suatu
kepentingan terhadap btg yg diasuransikan itu, maka penanggung
tdk diwajibkan memberikan ganti kerugian”
• Kepentingan yg dpt diasuransikan mutlak ada, agar tdk dianggap
sebagai “judi / taruhan”
• Contoh insurable interst :
1. Hub Keluarga : suami, istri, anak, ibu dan bapak (ahli waris
sesuai hukum faraid)
2. Hub bisnis : Kreditor dgn debitor, perusahaan dgn
karyawan
⚫Indemnity

Mekanisme penanggung menyediakan kompensasi


finansial dlm upaya menempatkan tertanggung
dalam posisi keuangan yang dimiliki saat
belum terjadi kerugian.
Nb. Lihat (Pasal 252, 253 dan dipertegas Pasal 278
KUHD)
Prinsip Ganti Kerugian (Idemnity Principle)

• Prinsip Ganti Kerugian = Prinsip Keseimbangan

• Ps 246 KUHD : “.....untuk memberikan penggantian kpdnya


karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan
keuntungan yg diharapkan akan dideritanya karena suatu
peristiwa yg tdk pasti”
• Perusahaan Asuransi 🡪 sepakat 🡪 ganti kerugian tdk lebih
dari derita Tertanggung

• Prinsip Ganti Kerugian berlaku bagi asuransi yg


kepentingannya dpt dinilai dgn uang (Asuransi Kerugian)
Subrogation
• Pengalihan hak tuntut tertanggung ke penanggung setelah klaim dibayar
(Pasal 284 KUHD)

• Subrogasi adl hak seorg Penanggung yg tlh memberikan ganti rugi kpd
tertanggung (krn diharuskan berdasarkan ketentuan polis) utk
menggantikan posisi tertanggung dlm rangka menerima sgl manfaat
(recovery)

• Prinsip Subrogasi timbul utk menegakkan Prinsip Idemnitas 🡪 pencegahan


tertanggung mendapatkan keuntungan dr kerugian yg trjd krn sumber ganti
rugi dr pihak lain penyebab timbul kerugian
◻ Contribution
Hak penanggung u/ bersama-sama menaggung, tetapi tidak harus
sama kewajibannya terhadap tertanggung untuk ikut memberikan
indemnity

Prinsip Kontribusi = Prinsip Saling Menanggung

Nb. Perlindungan asuransi atas objek yg sama oleh lebih dr satu perush
asuransi “polis asuransi” dgn nilai pertanggungan sama. Asuransi hny
membayar ganti secara pro-rata (perbandingan seimbang)
◻ Proximate Cause
Suatu penyebab aktif, efisien menimbulkan rantaian
kejadian suatu akibat tanpa adanya intervensi suatu
mulai dan secara aktif dari sumber baru dan
independen.

Perush Asuransi mecari sebab-sebab yg aktif dan


efisien menggerakkan suatu rangkaian tanpa putus :
“Unbroken Chain Of Event”

Anda mungkin juga menyukai