Anda di halaman 1dari 7

Catatan Kuliah Asuransi

14 Sept 2020

Asuransi dan Pertanggungan

Pertanggungan banyak dipakai pada literatur dan ilmu pengetahuan. Kalau istilah asuransi
digunakan pada nama perjanjian perusahaan seperti perusahaan asuransi.
4 Cara menghadapi resiko:
1. Menghindari resiko (risk avoidance)
2. Mengurangi resiko (risk reduction)
3. Membagi resiko (risk sharing)
4. Mengalihkan resiko (risk transfer)
Terdapat peristiwa tidak pasti maka saat itulah asuransi dibayarkan. Bagaimana dengan perjudian
?
Asas idemnitas dimana besar pembayaran klaim asuransi tidak akan lebih besar dari kerugian.
Sebesar kerugian yang diderita,
Perbedaan asuransi dan judi
1. jika terkait asuransi maka tidak ada pihak yang dirugikan berbeda dg perjudian terdapat pihak
yang dirugikan yaitu pihak yang kalah.
2. Terdapat unsur peristiwa tidak pasti pada asuransi dan perjudian.
3. Asuransi jelas dalam perhitungan sesuai dengan jumlah kerugian yang didapat. Akan
menyalahi asas dr hk asuransi jika saudara mendapat keuntungan dari sebuah asuransi. Kalau
perjudian perhitungannya tidak jelas ketika pada posisi menang akan mendapatkan keuntungan.
4. Konsepnya asuransi adalah memindahkan resiko.

Perbedaan antara asuransi dengan bunga cagak hidup:


Bunga cagak hidup memiliki unsur gharar/ ketidakjelasan. Terdapat unsur untung-untungan.
1. Sama-sama memiliki kejadian yang tidak pasti
2. Cagak hidup mencari keuntungan : si pembeli pasti mencari keuntungan secara berlipat-lipat.
3.

Perjanjian asuransi terbentuk karena untuk menghadapi resiko.


Asuransi konvensional dengan menggunakan mengalihkan resiko dengan harapan orang tersebut
tidak akan menghadapi resiko tersebut lagi. Jika asuransi syariah menggunakan membagi resiko
dengan konsep tolong menolong.

Pengertian asuransi pasal 246 KUHD : membebaskan dirinya dari sebuah kejadian yang tidak
pasti.
Unsur-unsurnya dalam pasal 246 KUHD :
1. ada dua pihak yang terkait dalam asuransi yaitu pihak penanggung dan tertanggung.
2. Terdapat peralihan resiko dari tertanggung (si pembayar premi) ke penanggung (perusahaan
asuransi).
3. Adanya premi yang harus dibayar oleh tertanggung kpd penanggung,
4. Adanya peristiwa tidak pasti
5. Adanya unsur ganti rugi : salah satu unsur penting dalam ps 246 KUHD merupakan obyek
kekayaan.
Untuk asuransi kejiawaan tidak termasuk kedalam harta kekayaan pada pasal 246 kuhd.

Jika terkait jiwa berapa bayaran pertanggungan jiwa seseorang ?


Asas indemnitas tidak dapat digunakan pada asuransi jiwa. Karena kejiwaan seseorang tidak
dapat diukur dengan nilai uang.

Sifat Pejanjian Asuransi


Bersifat Konsensuil : Terbentuk sejak ada kata sepakat antara tertanggung dan penanggung. Dari
kata sepakat saja perjanjian tersebut telah terbentuk. Tertanggung dan Penanggung akan ada
penandatanganan polis. Saat konsensus tidak dapat ditentukan secara pasti. Konsensus hanya
dapat disimpulkan dari serangkaian perb masing-masing.

Pasal 257 (1) KUHD : “ perj asuransi terbentuk segera setelah ia ditutup , hak dan kewajiban
secara timbal balik ada sejak saat itu dan bahkan sebelum polis ditandatangani. Diperlukan polis
sebagai alat bukti apabila mengalami resiko.
Sejak kata sepakat dan di tandatanganinya polis ada suatu kejadian yang tidak pasti dapat terjadi.
Sepanjang tertanggung memiliki nota penutupan perjanjian asuransi bentuknya adalah premi.
Biasanya diawal pembayaran premi dibayarkan dan premi kedua. Penanggung harus
membayarkan ganti kerugian yang dialami tertanggung.

Polis asuransi jangan dikaitkan dengan pembentukan perj. asuransi.


Polis ditandangani bukan merupakan terbentuknya perjanjian asuransi.

Sifat timbal balik : pada saat itu timbulnya hak dan kewajiban pada para pihak. Konsekuensi
yuridis adanya kata sepakat atau consensus. Penanggung berhak mendapatkan pembayaran
premi, tertanggung berhak mendapatkan ganti rugi dari hasil premi yang dibayarkan.

Hak dan Kewajiban para pihak adalah


Penanggung siap untuk menanggung resiko dari tertanggung.
Memberikan informasi yang benar
Membayar premi

Sifat Pelayanan Berkala : Merupakan sifat yang temporer/ sekali (perjanjian yang muncul saat
tertentu saja ) terdapat jangka waktu dalam perjanjian
Tidak ada hubungan tetap antara Tertanggung dan penanggung. Penanggung tidak ada
kewajiban kepada tertanggung.
Hubungannya sederajat antara tertanggung dan penanggung tidak lebih tinggi dari pihak
penanggung begitu pula sebaliknya. Penanggung biasanya berada pada posisi yang lemah kenapa
lemah? karena pada posisi itu tertanggung tidak memiliki kekuatan, jika informasi yg diberikan
penanggung tidak jelas maka akan merugikan tertanggung. Pemberian informasi yang jelas hanya
terdapat pada tertanggung. Kewajiban lebih besar yang diderita oleh tertanggung daripada
penanggung.
Penggolongan asuransi di Indonesia
Dibedakan menjadi 3:
1. Asuransi kerugian / schade verzekering
2. Asuransi sejumlah uang contohnya asuransi jiwa. Pengelolaannya biasanya dilakukan
oleh perusahaan swasta.
3. Asuransi wajib/social contohnya BPJS. Preminya wajib dibayarkan jd semuanya harus
ikut. Pengelolaan dr asuransi wajib dilakukan oleh negara.

Penggolongan lain:
1. Asuransi wajib /social : oleh pemerintah / bumn
2. Asuransi komersil : (oleh pemerintah/swasta)
- Asuransi kerugian: asuransi kerugian, kebakaran, pengangkutan, pencurian, jasa,
reasuransi , ekspor impor.
- Asuransi jiwa: asuransi hari tua, dana pensiun, bea siswa, dana haji,
dwiguna/ekaguna

29 September 2020
Asas-asas dalam perjanjian Asuransi. Asas penting karena supaya Lembaga asuransi terhindar
dari upaya spekulasi.Sehingga Asuransi memiliki perbedaan dengan perjanjian lain pada BW.
1. Asas kepentingan: Apabila terdapat peristiwa tidak pasti maka asas kepentingan
tersebut baru muncul. Apabila bukan termasuk ahli waris maka asas kepentingan
tersebut tidak muncul karena bukan merupakan kepentingannya. Sehingga penanggung
dapat untuk tidak membayar asuransi tersebut jika tidak memiliki hubungan darah. Asas
kepentingan adalah memiliki hubungan/keterkaitan secara langsung dengan seseorang.
Pasal 250 KUHD :
- Tertanggung harus punya kepentingan atas barang yang diasuransikan selama
tenggang asuransi.
- Jika tidak mempunyai kepentingan maka perjanjian asuransi tidak batal akan tetapi
penanggung tidak wajib membayar ganti rugi.
Konsepnya : jika ingin mengasuransikan diri sendiri memang tidak apa-apa. Kemudian
jika ingin mengasuransikan jiwa orang lain seperti (orangtua, anak) diperbolehkan,
sehingga agen asuransi akan menyiapkan berkas perjanjian terkait asuransi jiwa tersebut.

Terkait asuransi kebakaran harus memiliki kepentingan akan barang tersebut. Apabila
barang tersebut tidak ada maka menjadi kerugian bagi seseorang tersebut.
Bukti adanya kepentingan langsung terkait barang harus dibuktikan dengan surat
kepemilikan.
Apakah obyek asuransinya memiliki hubungan langsung kepada pemiliknya ? punya

Kapan suatu kepentingan itu terjadi ?


Pasal 268 KUHD
- Segala kepentingan yang dapat dinilai dengan uang
- Dapat diancam bahaya (resiko)
- Tidak dikecualikan oleh Undang-Undang.
2. Asas idemnitas : kerugian yang benar-benar real yang diasuransikan oleh tertanggung.
3. Asas Iktikad Baik (utmost good faith):
Pasal 251 KUHD
- Setiap keterangan yang diberikan oleh tertanggung harus jelas, benar dan jujur.
- Bila semua keterangan yang diberikan oleh tertanggung tidak jelas maka perjanjian
asuransi tidak otomatis batal tetapi bisa dijadikan dasar penanggung untuk
membatalkan perjanjian asuransi. (Pasal 1338 BW).
Contohnya : asuransi kebakaran terjadi pada Gudang dekat pom bensin maka
resikonya lebih besar dengan premi asuransi yang mahal.
4. Asas Subrogasi :
Asas subrogasi dalam perjanjian asuransi dapat dilaksanakan berdasarkan UU dan
perjanjian diatur dalam Pasal 284 KUHD.
Asas Subrogasi sebagai konsekuensi logis dari Asas idemnitas dan larangan memperkaya
diri.
Pengaturan subrogasi dalam polis :
Diatur secara tegas dengan rumusan sebagai berikut :
- Setelah pembayaran ganti rugi atas obyek asuransi maka penanggung menggantikan
kedudukan. Tertanggung dalam segala hak yang diperoleh terhadap pihak ke 3
berkaitan dengan kerugian -> subrogasi ini berlaku dengan sendirinya tanpa surat
kuasa.
- Tertanggung tetap bertanggung jawab atas hak penanggung terhadap pihak ke 3

6 Oktober 2020
Pertanggungjawaban

Dalam psl 257 KUHD : mengatur ttg pembentukan perjanjian asuransi karena sistem hukumnya
menganut asas konsensualitas

Perjanjian assuransi terkandung :


1. Permulaan formil berkaitan dengan pembentukan perjanjian asuransi Pasal 257 KUHD
2. Permulaan Materiil yang berkaitan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban masing2
pihak atas pelaksanaan perj. asuransi. Pasal 255 KUHD.

Fungsi Polis :
- Sbg

Keberadaan polis tidak mutlak tapi penting apabila dikaitkan dengan fungsinya
- Polis ini tetap ada karena memiliki fungsi keberadaannya

Fungsi polis bagi tertanggung :


1. Sbg bukti tertulis atas jaminan penanggung untuk mengganti kerugian yang mungkin
diderita
2. Sbg bukti kwitansi pembayaran premi kepada penanggung
3. Sbg bukti otentik untuk menuntut

Kewajiban penanggung berkaitan dg polis


1. Menjamin atas kerugian yg diderita tertanggung

Kewajiban tertanggung berkaitan dengan polis:


1. Adanya iktikad baik dengan memberikan pernyataan dengan benar ps 251 kuhd
2. Mencegah terjadinya kerugian
3. Pembayaran premi

Kedudukan polis dalam perjanjian asuransi


Polis memang bukan syarat dari perjanjian asuransi. Perjanjian asuransi tetap ada apabila tidak
adanya polis dalam pembentukan asuransi, namun keberadaan polis diwajibkan. Apabila tidak
adanya polis dalam perjanjian asuransi namun dapat dilakukan penuntutan.

Keharusan adanya polis dalam perjanjian asuransi dpt disimpangi oleh:


1. Psl 256 kuhd : polis dittd oleh pemegang berarti perupakan pernyataan sepihak. (dibuat
oleh perusahaan asuransi). Kelemahan polis krn pd dasarnya perjanjian sepihak tidak
mengikat ke 2 pihak.
2. Psl 257 kuhd : perj. asusransi boleh ada sebelum adanya polis
3. Psl 258
4. Psl 259 : polis yang dittd oleh pihak harus disimpan.

Tugas minggu depan :


Berkelompok isinya 6 orang : dengan 4 kelompok
Selama materi perkuliahan ini sampai obyek bahaya. Harus bisa membandingkan ttg peraturan di
bw dengan peraturan asuransi yang baru. Di buat ppt dan dikirim ke bu ria. Minimal hal ppt tidak
ada Batasan. Presentasi perkelompok 10-15 menit.

Obyek bahaya dan obyek asuransi :


Dalam persyaratan untuk sahnyak perjanjian ini dalam pasal 1320 BW bahwa harus ada obyek
tertentu. Obyek tertentu tersebut pada perj. asuransi adalah obyek bahaya.

Obyek asuransi diatur dalam 268 kuhd: selalu berupa kepentingan yg melekat pada obyek
bahaya yang dapat menderita kerugian karena terjadinya bahaya pada obyek bahaya akan tetapi
tidak semua kepentingan tertanggung dapat dijadikan obyek asuransi.

Kepentingan (insurable interest):


Yang bisa dijadikan dalam obyek pertanggungan yang harus dilindungi hukum/ sah menurut
hukum.
Unsur dalam kepentingan :
- Harus ada harta benda, kepentingan , hak , jiwa raga dan beban tanggungjawab
hukum yang dapat diasuransikan.
- Benda , jiwa raga dan beban tanggungjawab hukum harus menjadi obyek
pertanggungan atau obyek asuransi.
- Tertanggung harus berada dalam suatu keadaan bahwa ia akan mendapat manfaat
apabila tidak terjadi apa2 atas obyek pertanggungan tetapi akan mengalami /
menderita kerugian keuangan apabila obyek pertanggungan mengalami sesuatau
musibah atau peristiwa kerugian. Berarti Tertanggung harus mempunyai hubungan/
kepentingan keuangan atas obyek pertanggungan yang bersangkutan.
- Hubungan atau kepentingan tertanggung dengan obyek pertanggungan yang
bersangkutan harus hubungan yang sah menurut hukum.

Obyek bahaaya dalam asuransi


Segala sesuatu yang dapat dikenai bahaya dimana untuk bahaya tersebut asuransi itu
diadakan, bahaya itulah yang disebut dengan peristiwa tidak pasti
- Obyek bahaya menentukan tanggungjawab dari penanggung dalam

20 oktober 2020
Jenis-jenis asuransi

Sistem pertanggungjawaban dalam asuransi berkaitan dengan pembayaran ganti rugi, yang perlu
diperhatikan :
1. Bentuk perjanjian
2. Macam perjanjian
3. Klausula polis/tertuang dalam polis
Bentuk Perjanjian asuransi :
1. Tunggal:
- hanya ada satu penanggung yang bertanggungjawab, akan memberikan klaim
kerugian
- Ada 2 kemungkinan pertanggungjawaban :
Pertanggungan lebih besar daripada harga (P>H)
Pertanggungan sama dengan harga (P=H)
Ganti rugi sama dengan kerugian
Ganti rugi sama dengan harganya. (ganti rugi sama dengan kerugian yang dirasakan =
asas indemnitas) tidak boleh melebihi kerugian yg dialami oleh tertanggung.

Apabila pertanggungan lebih rendah daripada harga , untuk mendapatkan


ganti rugi = Pertanggungan dibagi Harga dikalikan kerugian
Jika ganti rugi = harga barang
Bisa diganti penuh, tetapi harus ada klausula TLO (Total Loss) dalam perjanjian
asuransi, apabila terdapat klausula Total Loss maka jika terjadi kerusakan
menyeluruh penggantiannya sebesar besar nilai barang.
Apabila tidak ada total loss maka sesuai dengan nilai harga pada perjanjian kerugian
yang disepakati.
2. Bersama
Ada lebih dari satu penanggung yang bertanggungjawab ,
Ditutup pd tanggal yang sama
Termuat dalam satu polis
Pertanggungjawabannya :
Bertanggungjawab bersama sesuai dan sebanding dengan perjanjian asuransi yg telah
dibuat (siapa yang lebih besar membayarkan)
Dilakukan secara bersama2 tidak ada urutannya,
Apabila perusahaan asuransinya pailit maka ganti kerugian ditanggung secara bersama
pula.

3. Berganda
Ada lebih dari satu penanggung yang bertanggungjawab
Perjanjian dibuat dalam tanggal dan polis yang berbeda, perjanjian harus beda
Tidak ditutup penuh/senilai

Tanggungjawab sesuai tanggal urutan penutupan perjanjian (harus diperhatikan ) siapa


yang akan membayar klaimnya terlebih dahulu. Yang pertama kali dibuat maka yang
diperhitungkan untuk melakukan pertanggungjawaban.

4. Reasuransi

Macam Perjanjian asuransi :


1. Ditutup dengan nilai klaim diatas harga barang / obyek , nilai pertanggungan lebih besar
dari harga
2. Senilai dengan harga , ada Gedung nilainya 2M maka pertanggungannya juga 2M
3. Dibawah harga, misalnya nilai Gedung 2M pertanggungannya 1M, nilai pertanggungan
lebih kecil daripada harga

Bapak budi memiliki sebuah Gudang senilai 2M, dia pergi untuk menutup perjanjian
asuransi A dalam perjanjian asuransi nilai pertanggungannya lebih besar dari harga
Gudang tersebut, nilai pertanggungan yg ditutup dengan perusahaan asuransi senilai
2,5M. Terjadi kebakaran. Kerugian yang dirasakan bapak budi senilai 1,5 M

P>H
Ganti ruginya = kerugian
2,5M = 1,5 M maka total
Kerugiannya sejumlah 1M
(buat sendiri contoh soalnya , dari bentuk-bentuk asuransi )

Anda mungkin juga menyukai