Anda di halaman 1dari 9

Asas-asas

asurasi
Meliyana(2104011010
Pengertian asas
Asas merupakan norma yang bersifat statis yang
menjadi pedoman dalam pembentukan hukum
positif, artinya setiap perjanjian asuransi dan
perundang-undangan asuransi selayaknya tidak
boleh bertentangan dengan asas-asas perjanjian
asuransi, sehingga dalam praktik bisnis asuransi
harus sesuai dengan asas dalam asuransi.
Asas Indemnitas
Asas Indemnitas adalah satu asas utama dalam
perjanjian asuransi, karena merupakan asas
yang mendasari mekanisme kerja dan memberi
arah tujuan dari perjanjian asuransi itu sendiri.
Asas Kepentingan Yang Dapat Diasuransikan (Insurable
Interest)
Asas kepentingan yang dapat diasuransikan merupakan asas utama
kedua dalam perjanjian asuransi/pertanggungan. Maksudnya
adalah bahwa pihak tertanggung mempunyai keterlibatan
sedemikian rupa dengan akibat dari suatu peristiwa yang belum
pasti terjadinya dan yang bersangkutan menjadi menderita
kerugian.
Asas kejujuran yang sempurna dalam
perjanjian asuransi

Asas ini lazim juga dipakai istilah-istilah lain yaitu:


itikad baik yang sebaik-baiknya. Asas kejujuran ini
sebenarnya merupakan asas bagi setiap perjanjian,
sehingga harus dipenuhi oleh para pihak yang
mengadakan perjanjian. Tidak dipenuhinya asas ini
pada saat akan menutup suatu perjanjian akan
menyebabkan adanya cacat kehendak, sebagaimana
makna dari seluruh ketentuan-ketentuan dasar yang
diatur oleh Pasal-Pasal 1320-1329 KUH Perdata.
Asas subrogasi
bagi penanggung meskipun tidak mempengaruhi sah atau tidaknya
perjanjian asuransi, perlu dibahas, karena merupakan salah satu asas
perjanjian asuransi yang selalu ditegakkan pada saat-saat dan keadaan
tertentu dalam rangka menerapkan asas pertama perjanjian asuransi ialah
dalam rangka tujuan pemberian ganti rugi ialah asas indemnitas.
Subrogasi dalam asuransi adalah subrogasi berdasarkan undang-undang, oleh karena
itu asas subrogasi hanya dapat ditegakan apabila memenuhi dua syarat berikut:
• Apabila tertanggung di samping mempunyai hak terhadap penanggung masih
mempunyai hak-hak terhadap pihak ketiga.
• Hak tersebut timbul, karena terjadinya suatu kerugian.
Pada umumnya asas subrogasi ini secara tegas diatur pula sebagai syarat polis, dengan
perumusan sebagai berikut:
• Sesuai dengan Pasal 284 KUHD, setelah pembayaran ganti rugi atas harta benda
yang dipertanggungkan dalam polis ini, maka penanggung menggantikan
tertanngung dalam segala hak yang diperolehnya terhadap pihak ketiga
sehubungan dengan ganti kerugian tersebut. Subrogasi pada ayat tersebut diatas
berlaku dengan sendirinya tanpa memerlukan sesuatu surat kuasa khusus dari
tertanggung.
• Tertanggung tetap bertanggung jawab merugikan hak penanggung terhadap pihak
ketiga. Jadi pada perjanjian asuransi, asas subrogasi dilaksanakan baik
berdasarkan undang-undang maupun berdasarkan perjanjian.
• Polis sebagai dokumen perjanjian asuransi
Ganti rugi berdasarkan asas
kontribusi
Prinsip ganti rugi mengatakan, apabila terjadi jaminan asuransi
harta benda oleh lebih dari satu perusahaan asuransi masing-
masing mengeluarkan polis asuransi dengan harga
pertanggungan yang sama sebesar Nilai / harga sehat benda
yang menjadi objek pertanggungan, perusahaan asuransi hanya
wajib membayar ganti rugi secara pro rata sesuai dengan
tanggung jawab menurut perbandingan yang seimbang.
Thank
you

Anda mungkin juga menyukai