Materi Ashuk
Materi Ashuk
REPUBLIK INDONESIA
Tentang
KETENAGAKERJAAN
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mam-
pu melakukan pekerjaan guna menghasilkan
barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi
kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
Pekerja/buruh adalah setiap orang yang be-
kerja dengan menerima upah atau imbalan
dalam bentuk lain.
Pemberi kerja adalah orang perseorangan, pe-
ngusaha, badan hukum, atau badan-badan
lainnya yang mempekerjakan tenaga kerja
dengan membayar upah atau imbalan dalam
bentuk lain.
Buruh secara yuridis → bebas dan merdeka
Buruh secara sosiologis → tidak bebas/dipe-
ras oleh majikan
Oleh pemerintah → UU Perburuhan/Ketena-
gakerjaan (agar buruh dihargai sesuai har-
kat dan martabat manusia, tidak diperbu-
dak/diperhamba oleh majikan)
Privat/perdata, mengatur hubungan antara
orang perorangan (antara buruh dan maji-
kan) → sifatnya fakultatif
Publik, pemerintah ikut campur dalam me-
nangani masalah perburuhan contoh: me-
nyelesaikan PHK dan adanya sanksi pidana
dalam setiap peraturan perburuhan → sifat-
nya imperatif (dipaksakan)
Perjanjian Kerja
adanya atasan dan bawahan (ada yang
dipimpin dan yang memimpin)
Perjanjian untuk melakukan pekerjaan atau
jasa-jasa tertentu
tidak ada atasan dan bawahan (statusnya
sama), bekerja berdasarkan kualitas dirinya
Perjanjian pemborongan pekerjaan
satu pihak bersedia memborong pekerjaan dari
pihak lain yang memborongkan pekerjaan.
Perlindungan ekonomis
memberikan penghasilan yang layak (jaminan
sosial)
Perlindungan sosial
mengenyam dan mengembangkan kehidupan-
nya (jaminan kesehatan kerja)
Perlindungan teknis
menjaga pekerja dari bahaya kecelakaan (jami-
nan keselamatan kerja)
melakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan
barang dan/atau uang milik perusahaan;
memberikan keterangan palsu atau yang dipalsu-
kan sehingga merugikan perusahaan;
mabuk, meminum minuman keras yang memabuk-
kan, memakai dan/atau
mengedarkan narkotika, psikotropika, dan zat adik-
tif lainnya di lingkungan kerja;
melakukan perbuatan asusila atau perjudian di ling-
kungan kerja;
menyerang, menganiaya, mengancam, atau meng-
intimidasi teman sekerja atau pengusaha di lingku-
ngan kerja;
membujuk teman sekerja atau pengusaha untuk mela-
kukan perbuatan yang bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan;
dengan ceroboh atau sengaja merusak atau membiarkan
dalam keadaan bahaya barang milik perusahaan yang
menimbulkan kerugian bagi perusahaan;
dengan ceroboh atau sengaja membiarkan teman sekerja
atau pengusaha dalam keadaan bahaya di tempat kerja;
membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan
yang seharusnya dirahasiakan kecuali untuk kepentingan
negara; atau
melakukan perbuatan lainnya di lingkungan perusahaan
yang diancam pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih.
WAKTU KERJA
7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 42 (empat
puluh dua) jam 1 (satu) minggu untuk 6
(enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu;
atau
8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40
(empat puluh) jam 1 (satu) minggu un-
tuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu)
minggu.
PERLINDUNGAN TENAGA KERJA
Prinsip keseimbangan
Peninjauan lokasi
Perikatan UU saja
Psl. 1233 Psl. 625
KUH Perdata KUH
Perdata
UU Menurut
Psl. 1352 Hkm
KUH Ps.1354&135
Perdata 9
KUH
UU karena
Perdata
Perbuatan
manusia
Melawan
Hkm
Ps.1365
KUH Perdata
MACAM-MACAM PERIKATAN
1. Perikatan bersyarat
a. Syarat tangguh, perikatan yg terjadi atau tidaknya
ditangguhkan hingga terjadinya suatu peristiwa
b. Syarat batal, perikatan yang pemenuhan prestasinya
dapat berakhir dengan terjadinya suatu peristiwa
2. Perikatan dengan ketepatan waktu
perikatan yg lama waktunya ditentukan atau pelaksana-
annya ditangguhkan
3. Perikatan alternatif
perikatan yang pemenuhan prestasinya dapat dipilih
debitur dari berbagai alternatif yang ditentukan dalam
perjanjian
4. Perikatan Tanggung Menanggung
Perikatan dimana salah satu pihak terdiri dari beberapa
orang yang masing-masing dapat dituntut untuk membe-
rikan prestasi secara penuh
Pihak debitur
Dua orang kreditur atau lebih
Pemohon pailit
Debitur pailit
Hakim pengawas
Kurator (pailit)
Panitia kreditur
Orang perorangan
Perkumpulan/perserikatan yang tak berbadan
hukum
Perseroan, perkumpulan, koperasi atau yayasan
yg berbadan hukum
AKIBAT HUKUM PERNYATAAN
PAILIT
Perdamaian (akkoord/composition)
Penundaan pembayaran (suspansion of
payment)→ tidak ada actio paulia-na
PERDAMAIAN (AKOORD, COMPOSITION)
Pemenuhan perikatan
Pemenuhan perikatan dengan gantirugi
Ganti rugi
Hal tertentu
Essentialia
Bagian yg mutlak harus ada dalam suatu perjanjian
Naturalia
Bagian dari perjanjian yg ditentukan oleh UU sebagai
peraturan yg bersifat mengatur
Accidentalia
Bagian dari perjanjian yg ditambahkan oleh para
pihak karena tidak ada pengaturannya dalam UU
AKIBAT-AKIBAT PERJANJIAN