Pendahuluan
Kita sebagai manusia pada dasarnya menginginkan bahwa segala sesuatunya
yang kita miliki mulai dari materi maupun imateril agar selamat dan aman. Terdapat
berbagai cara yang dapat kita lakukan untuk mengantisipasi atau mencegah kejadian
yang mungkin kita tidak inginkan, mulai dari lebih berhati-hati, mengikuti panduan
yang sudah ada, ataupun berbagai cara lainnya, tetapi hal itu semua tidak dapat
sepenuhnya menjaga sesuatu yang menurut kita berharga dari bahaya seperti,
kerusakan, kehilangan, kematian, sakit, serta kejadian buruk lainnya. Oleh karena itu,
munculah gagasan akan asuransi, dimana asuransi tersebut merujuk pada tindakan,
sistem, atau bisnis di mana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial)
untuk jiwa, properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari
kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga tersebut.
Terkait dengan asuransi, ada suatu tipe asurasi yang bernama Marine & Cargo
Insurance. Jika definisi sederhana dari kata Insurance atau Asuransi adalah proteksi
terhadap kerugian yang akan datang. Maka Marine & Cargo Insurance adalah
bentuk lain dari terminologi umum insurance atau asuransi dan sebagaimana
namanya, asuransi ini menyediakan asuransi bagi kapal, perahu, dan yang paling
penting adalah muatan atau kargo yang diangkut.
Sehubungan dengan Marine & Cargo Insurance, saya selaku penulis akan
berusaha mengulas sebuah kasus yang terkait dengan Marine & Cargo Insurance,
yakni adalah kasus antara PT. Lintas Kumala Abadi melawan PT. Asuransi Tokio
Marine Indonesia.
Atas dasar diatas, maka PT. Asuransi Tokio Marine Indonesia menyatakan
bahwa klaim yang diajukan oleh PT. Lintas Kumala Abadi bukan merupakan risiko
yang dijamin dalam Polis Marine Cargo.
C. Penyelesaian
Pada tanggal 14 April 2011, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat,
dengan segala pertimbangannya dalam menilai, mengukur, dan berusaha mengadili
dengan seadil-adilnya, menyatakan mengeluarkan keputusan, yakni:
1. Menolak seluruh pembelaan PT. Asuransi Tokio Marine Indonesia
atas kasus ini.
2. Mengabulkan sebagian gugatan PT. Lintas Kumala Abadi atas PT.
Asuransi Tokio Marine Indonesia.
3. Menghukum PT. Asuransi Tokio Marine Indonesia atas biaya
penyelamatan dan biaya perbaikan container yang dijamin dalam polis
sebesar Rp. Rp. 187.360.000,- + USD. 76.187.43 atau Rp.
600.000.000,-.
4. Menghukum PT. Asuransi Tokio Marine Indonesia untuk membayar
biaya perkara sebesar Rp. 341.000
5. Menolak gugatan PT. Lintas Kumala Abadi selain gugatan yang
dikabulkan diatas.
D. Kesimpulan
Berdasarkan yang telah saya pahami dari kasus PT. Lintas Kumala Abadi v
PT. Asuransi Tokio Marine Indonesia dapat disimpulkan bahwa PT. Lintas Kumala
Abadi tetap mendapatkan klaimnya, walaupun dari pihak surveyor berpendapat bahwa
tidak ada tanggung jawab polis atas kejadian tersebut, yang mungkin disebabkan oleh
adanya ambiguitas tersendiri dalam kontrak yang telah disepakati oleh PT. Lintas
Kumala Abadi dan PT. Asuransi Tokio Marine Indonesia, yang menyebabkan
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengabulkan sebagian dari gugatan PT. Lintas
Kumala Abadi.
E. Saran
Berdasarkan yang telah saya pahami dari kasus PT. Lintas Kumala Abadi v
PT. Asuransi Tokio Marine Indonesia adalah sebelum melakukan kontrak perjanjian
yang bisa dibilang dalam skala yang cukup besar (dalam ukuran materil) alangkah
baiknya dicermati dengan baik terlebih dahulu isi-isi dari kontrak tersebut secara
mendalam, atau kalau perlu menyewa jasa dari badan lembaga hukum untuk mewakili
kita atau perusahaan kita untuk menganalisis isi dari kontrak tersebut secara akurat
dan solid, sehingga tidak menimbulkan ambiguitas di kemudian hari jika terjadi
sesuatu yang tidak diinginkan, dan sebagai langkah pencegahan juga untuk tidak
mengeluarkan biaya berlebih dalam rangka menuntut hak yang memang seharusnya
milik kita.