Anda di halaman 1dari 8

MENGEMBANGKAN EKONOMI KREATIF BERDASARKAN POTENSI

WILAYAH UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

TUGAS MAKALAH
Guru Pengajar : Komang Tri Paramitha Anggreni, S.Pd

Di susun oleh :
I Gede Pandu Sanditha Putra (04)
I Kadek Agus Bayu Dharma Artha Suputra (07)
I Made Adi Putra Sedana (09)
Ni Kadek Aira Nadya widnyani ( 24)
I Putu Adinata Permana Putra(16)
I Putu Yoga Aditya Pratama (21)
I Rai Dwi Andika (23)
Ni Putu Feby Kumala Dewi (29)
Putu Mas Sri Antari (35)
IX E
SMP Negri 2 Mengwi

i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………. i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………. ii
BAB 1 PENDAHULUAN ………………………………………………. 1
A. Latar Belakang……………………………………….. 1
B. Tujuan Penulisan…………………………………….. 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA………………………………………… 2
A. Jenis & Sektor Ekonomi Kreatif……………………………. 2
B. Upaya Meningkatkan Ekonomi kreatif…………………….. 4
C. Peluang & Tantangan yang Dihadapi Industri Kreatif…….. 4
D. Karakteristik & Ciri Ekonomi Kreatif……………………… 5
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Perdagangan internasional merupakan sarana untuk melakukan pertukaran
barang dan jasa internasional. Dalam lima puluh tahun terakhir, perdagangan
internasional telah tumbuh dan berkembang secara drastic dan dalam ukuran yang
besar. Hal ini disebabkan oleh adanya kerjasama yang dilakukan oleh berbagai negara
untuk menghilangkan proteksi perdagangan dan adanya keinginan untuk
mempromosikan perdagangan barang dan jasa secara bebas. Perdagangan
internasional merupakan elemen penting dari prosesglobalisasi. Membuka
perdagangan dengan berbagai negara di dunia akan memberikan keuntungan dan
membawa pertumbuhan ekonomi dalam negeri, baik secara langsung berupa pengaruh
yang ditimbulkan terhadap alokasi sumber daya dan efesiensi, maupun secara tidak
lansung berupa naiknya tingkat investasi. Setiap bentuk hambatan dan proteksi
merupakan sumber distorsi pada perdagangan internasional yang harus dihindari dan
dihapuskan.

Ekonomi kreatif merupakan pengembangan konsep yang berlandaskan sumber


ast kreatif yang diharapkan mampu meningkatka pertumbuhan potensi ekonomi.
Jumlah penduduk yanng banyak dan potensi sumber daya budaya yang beraneka
ragam dapat dijadikan sebagai modal untuk mengembangkan potensi kreatif.
Pemerintah mengidentifikasi lingkup industri kreatif mencakup 14 subtektor yang
meliputi perikanan, arsitektur, pasar seni dan barang antik, kerajina, desain, fashion
mode, film video, dan fotografi, permainan interaktif, musik, sen pertunjukan,
penerbitan dan peretakan, layanan komputer dan piranti lunak, radio dan TV, serta
riset pengembangan. Konsep dari ekonomi kreatif adalah gerakan perekonomian atau
industry yang ditompang oleh informasi dan ide dari sumber daya manusia yang ada.
Howkins mendefinisikan ekonomi kreatif sebagai kegiatan ekonomi dimana input dan
output nya adalah gagasan atau dalam kalimat singkat esensi dari kreativitas adalah
gagasan.

1
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini yaitu, untuk memberika informasi dan materi lebih luas
kepada pembaca agar pembaca mengetahui lebih jelasan materi persub bab.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jenis & Sektor Ekonomi Kreatif


1.Periklanan (advertising). Kegiatan ini berkaitan dengan jasa periklanan, yakni
komunikasi satu arah dengan menggunakan medium tertentu. Meliputi proses kreasi,
operasi, dan distribusi dari periklanan yang dihasilkan
2. Arsitektur. Kegiatan ini berkaitan dengan desain bangunan secara
menyeluruh, baik dari level makro (town planning, urban design, landscape
architecture) sampai level mikro (detail konstruksi).
3.Pasar barang seni. Kegiatan ini berkaitan dengan perdagangan barang- barang asli,
unik dan langka serta memiliki nilai estetika seni dan sejarah yang tinggi melalui
lelang, galeri, toko, pasar swalayan, dan internet, meliputi barang-barang musik,
percetakan, kerajinan, automobile, dan film.
4. Kerajinan (craft). Kegiatan ini berkaitan dengan kreasi, produksi dan
distribusi produk yang dibuat atau dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal dari
desain awal sampai proses penyelesaian produknya.
5. Desain. Industri kreatif ini berkaitan dengan kreasi desain grafis, desain interior,
desain produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan jasa riset
pemasaran, serta produksi kemasan dan jasa pengepakan.
6. Fesyen (fashion). Kegiatan ini berkaitan dengan kreasi desain pakaian, desain alas
kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan aksesorisnya,
serta konsultasi lini produk berikut distribusi produk fesyen.
7. Video, film, dan fotografi. Kegiatan ini berkaitan dengan kreasi produksi video,
film, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman video dan film. Termasuk di
dalamnya penulisan skrip, dubbing film, sinematografi, sinetron, dan eksibisi atau
festival film.

2
8. Permainan interaktif (game). Kegiatan ini berkaitan dengan kreasi, produksi,
dan distribusi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan, ketangkasan, dan
edukasi. Subsektor permainan interaktif bukan didominasi sebagai hiburan semata-
mata tetapi juga sebagai alat bantu pembelajaran atau edukasi.
9. Musik. Kegiatan ini berkaitan dengan kreasi atau komposisi, pertunjukan,
reproduksi, dan distribusi dari rekaman suara.
10. Seni pertunjukan (showbiz). Kegiatan ini berkaitan dengan usaha pengembangan
konten, produksi pertunjukkan. Misalnya, pertunjukkan wayang, balet, tarian
tradisional, tarian kontemporer, drama, musik tradisional, musik teater, opera,
termasuk musik etnik, desain dan pembuatan busana pertunjukan, tata panggung, serta
tata pencahayaan.
11. Penerbitan dan percetakan. Kegiatan ini berkaitan dengan penulisan konten dan
penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten digital serta kegiatan
kantor berita dan pencari berita. Subsektor ini juga mencakup penerbitan perangko,
materai, uang kertas, blanko cek, giro, surat andil, obligasi, saham dan surat berharga
lainnya, paspor, tiket pesawat terbang, dan terbitan khusus lainnya. Juga mencakup
penerbitan foto-foto, grafir (engraving) dan kartu pos, formulir, poster, reproduksi,
percetakan lukisan, dan barang cetakan lainnya, serta rekaman mikro film.
12. Layanan komputer dan peranti lunak (software). Kegiatan ini berkaitan dengan
pengembangan teknologi informasi, termasuk layanan jasa komputer, pengolahan
data, pengembangan database, pengembangan peranti lunak, integrasi sistem, desain
dan analisis sistem, desain arsitektur peranti lunak, desain prasarana peranti lunak dan
peranti keras, serta desain portal termasuk perawatannya.
13. Televisi dan radio (broadcasting). Kegiatan ini berkaitan dengan usaha kreasi,
produksi dan pengemasan acara televisi (seperti games, kuis, reality show, dan
infotainment), penyiaran, dan transmisi konten acara televisi dan radio, termasuk
kegiatan station relay (pemancar) siaran radio dan televisi.

3
2.2 Upaya Meningkatkan Ekonomi kreatif
 Pelajari kembali target pasar.
 Gunakan teknologi yang bisa mempermudah pekerjaan.
 Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana.
 Meningkatkan akses beasiswa untuk tenaga kependidikan dan orang-
orang kreatif.
 Insentif keuangan dan zona khusus.
 Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM)

2.3 Peluang & Tantangan yang Dihadapi Industri Kreatif

 Peluang industri kreatif

Bagi para pelaku industri kreatif, keberagaman sosio-kultural dapat menjadi


sumber inspirasi yang tidak pernah kering. Dapat di lihat dari masyarakat pasti
akan tertarik dengan pagelaran budaya yang telah mendapatkan sentuhan
modern & populer. Usaha – usaha pemanfaatan kearifan serta budaya
Indonesia, perlu perhatian dan kerja sama antara pemerintah dan pelaku
industri, sehingga warisan budaya Indonesia dapat terlestarikan & menjadi
kebanggaan nasional.

 Tantangan industri kreatif

Banyak kita temui lulusan pendidikan tinggi dengan IPK tinggi ternyata
tidak berprestasi di dunia kerja. Karena itu, sektor pendidikan harus
mengimbangi kurikulum yang berorientasi pada kreativitas. Kreativitas yang
di maksud adalah mengasah kepekaan & kesiapan untuk proaktif di dalam
menghadapi perubahan-perubahan yang ditemui di lingkungan nyata.

o Lembaga pendidikan seharusnya mengarah kepada sistem pendidikan yang


dapat menciptakan:
1. Kompetisi yang kompetitif => Kompetensi membutuhkan latihan, sehingga
sektor pendidikan harus memperbanyak kegiatan orientasi lapangan,
eksperimen, riset dll.
2. Intelegensi multidimensi => Dengan menempatkan posisi yang sama di 3
dimensi intelegensi ( IQ, EQ, SQ) ini pada pendidikan jalur formal,
diharapkan dapat menghasilkan SDM berintelegensi tinggi & memiliki daya
kreativ tinggi.

4
2.4 Karakteristik & Ciri Ekonomi Kreatif

6 ciri utama ekonomi kreatif :


o Adanya kreasi
Kreativitas & juga keahlian dalam suatu sektor sangat dibutuhkan & menjadi
salah satu ciri utama dari ekonomi kreatif.
o Mudah diganti
Kreasi & inovasi harus terus berkembang dengan tujuan agar bisa diterima
oleh pasar & bermanfaat bagi konsumen.
o Distribusi secara langsung & tidak langsung
Adanya distribusi secara langsung & tidak didasarkan pada kebijakan
perusahaan & kebutuhan konsumen.
o Membutuhkan kerja sama dalam industri kreatif
Kerja sama sangatlah penting, misalnya antara pengusaha dengan
pemerintah yang mengatur kebijakan.
o Berbasis pada ide
Ide menjadi hal pertama yang harus disiapkan dalam ekonomi kreatif.
o Tidak memiliki batasan
Inovasi dan kreativitas dalam penciptaan produk akan selalu terjadi & hal ini
tidak memiliki batasan yang pasti.

5
DAFTAR PUSTAKA

https://jdih.kemendag.go.id/pdf/Buku-/Jurnal/Perdagangan_Internasional.pdf
Krugman, Paul R. & Maurice Obstfeld, 1999, Ekonomi Internasional - Teori dan
Kebijakan, Terj. Faisal H. Basri, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Di ambil dari hasil pengamatan dan observasi yang bersumber dari buku

Anda mungkin juga menyukai