KEBIJAKAN MAKROPRUDENSIAL
DAN STABILITAS SISTEM KEUANGAN
(SSK 2)
Ronald L. Toruan
Training of Trainers (ToT) Dosen Pengampu Perguruan Tinggi
TOPIK BAHASAN
3
TOPIK BAHASAN
LATAR BELAKANG
• Adanya potensi peningkatan risiko pada perekonomian (e.g. Financial innovation)
• Siklus krisis keuangan yang semakin pendek dengan durasi yang semakin panjang
dan efek menyebar (contagion effect) yang semakin luas (cross border/countries)
• Krisis pada lembaga dan pasar keuangan berdampak signifikan pada perekonomian
dan berbiaya besar (e.g. Biaya krisis 97/98 Indonesia mencapai 51% dari PDB)
• Stabilitas sistem keuangan tidak saja mendukung stabilitas harga (dan
makroekonomi) tapi juga pertumbuhan ekonomi
• Pengalaman krisis global menunjukkan bahwa stabilitas harga (saja) tidak cukup
(necessary but not sufficient) menjamin pertumbuhan jangka panjang yg
berkelanjutan
Rekomendasi IMF:
o“BI should establish a Financial Stability Unit for conducting the micro and macro level
analysis required to detect systemic vulnerability” (MAE Report – October 2002)
o“... by June 2003 BI should established FSS unit..... (LoI-IMF, 2003)
Tahun 2003 BI mulai berperan aktif dalam mendorong terciptanya stabilitas sistem keuangan di
Indonesia melalui pendekatan makroprudensial dan mikroprudensial, a.l. Melalui:
a.Penyusunan blue print SSK di Unit Khusus Program Transformasi (UKPT)
b.Pembentukan Biro Stabilitas Sistem Keuangan (BSSK); serta
c.Mengkomunikasikan hasil surveillance secara semesteran yang dituangkan dalam laporan
perdana yang dikenal dengan nama Kajian Stabilitas Sistem Keuangan (KSK) No.1
4
LATAR BELAKANG
5
DEFINISI STABILITAS SISTEM KEUANGAN
“ … suatu kondisi dimana sistem keuangan yang terdiri dari lembaga intermediasi, pasar
keuangan dan infrastruktur pasar- tahan terhadap tekanan dan mampu mengatasi
ketidakseimbangan keuangan yang bersumber dari proses intermediasi yang mengalami
gangguan secara signifikan”
European Central Bank (2011)
“ SSK adalah suatu kondisi yang memungkinkan sistem keuangan nasional berfungsi secara
efektif dan efisien serta mampu bertahan terhadap kerentanan internal dan eksternal sehingga
alokasi sumber pendanaan/pembiayaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas
perekonomian nasional”
6
Definisi SSK
Pendapat Definisi Stabilitas Sistem Keuangan
Andrew Crockett (Bank for Ketidakstabilan sistem keuangan adalah situasi
International Settlements & dimana kinerja ekonomi berpotensi memburuk
Financial Stability Forum) akibat fluktuasi harga aset keuangan atau
ketidakmampuan lembaga keuangan untuk
memenuhi kewajibannya
Deutche Bundesbank Kondisi dimana sistem keuangan memiliki kinerja
yang efisien dalam fungsi ekonominya yaitu alokasi
sumber dana, menyebar risiko, dan penyelesaian
sistem pembayaran yang dapat dilaksanakan
walaupun terjadi gejolak, tekanan dan perubahan
struktural.
Roger Ferguson (Board of Ketidakstabilan sistem keuangan merupakan
Governors of the U.S. Federal kegagalan pasar yang dapat mempengaruhi
Reserve Sistem) kegiatan ekonomi riil.
Norges Bank Kondisi dimana sektor keuangan sehat dan kuat
dalam menghadapi gejolak pada institusi keuangan
atau pasar keuangan.
Tommaso Padoa-Schioppa Sistem keuangan mampu menghadapi gejolak
(European Central Bank) tanpa mengganggu alokasi tabungan kepada
investasi maupun terhadap proses pembayaran
dalam kegiatan ekonomi
Nout Wellink (De Nederlandsche Kemampuan
Sumber: Houben, Aerdt, Jan Kakes, dan Garry Schinasi.2004. sistem
“Towards keuangan
a Framework untuk mengalokasi
for Safeguarding
Financial Stability”. IMF Working Paper - International Capital Markets Department
Bank) sumber dana, menghadapi gejolak, mencegah7
Komponen Utama SSK
Cross section risk
Financial
Stable Sound Resilience
macroeconomic framework of
macroprudenti Time dimension
s environment
al supervision risk
Avoiding
Imbalance/Excesse
s
Safe and
robust
Financial Efficient
financial
payment
system
Stability market
SSK adalah
tanggung
Well managed Sound jawab semua
financial framework of
institutions pihak: BI,
prudential
supervision pemerintah,
OJK, LPS,
market..
8
Jasa Utama yang diberikan oleh Sistem
Keuangan
Berbagi
Sistem Keuangan Likuiditas
Risiko Sistem
Pembayaran
Pasar
Keuangan
Dana Dana
Imbalan Intermediasi
Keuangan Imbalan RT Perush Pemerintah
RT Perush. Pemerintah
Peminjam
Penabung
Permasalahan: Permasalahan:
•Lemon Phenomena •Asymmetric information
•The Law of large number •Moral Hazard
•Pooled Information Informasi
•Adverse Selection
9
Keseimbangan Pasar Keuangan
Secara Umum
PASAR
KEUANGA
N
SSB Perusahaan
SSB Bank
RUMAH
PERUSAHAA
TANGGA
N ASSET
ASSET HUTANG HUTANG
SSB
Perusahaan Kredit RT
Investas SSB Perusahaan SSB Bank
i Kredit Bank Deposito
BANK
HUTAN
ASSET
Kredit G
Perusahaa SSB
n Kredit Bank
RT Deposito
10
Peran Lembaga Keuangan dalam Stabilitas
Moneter dan Stabilitas Sistem Keuangan
(SSK)
Sistem Keuangan
Probability
RumahTangga of Default Bank Profitabilitas
Kondisi Keuangan Permodalan
• Risiko Kredit
• Risiko Likuiditas
Probability
Korporasi of Default
• Risiko Pasar Stabilitas
Kinerja Keuangan Lembaga Profitabilitas Sistem
KeuanganNon Permodalan Keuangan
Probability Bank
Pemerintah of Default
Kondisi Keuangan
Pasar IHSG
Keuangan Yield curve
PUAB
Internasional, Domestik:
- Faktor Ekonomi Infrastruktur
- Faktor Non-Ekonomi Sistem
Keuangan •Intermediasi
•Mekanisme
Transmisi
Stabilitas Produk
Inflasi Domestik
Moneter Bruto
Target Inflasi
11
Sumber Risiko Instabilitas SSK
Lingkungan Lembaga
Ekonomi makro Keuangan yang
Yang stabil dikelola
dengan baik
Sistem Keuangan
Stabil & Sehat
Sistem Pengawasan
Pembayaran Institusi Keuangan
Yang aman & Handal Yang Efektif
13
Kerangka SSK
Evaluasi
Dalam batas Mendekati batas Diluar batas
stabilitas keuangan stabilitas keuangan stabilitas keuangan
Tindakan
Pencegahan Resolusi
Perbaikan
Stabilitas
Sistem
Keuangan
Sumber: Houben, Kakes, and Schinasi. 2004
14
Kerangka SSK Bank Indonesia
Jaring
Pemantapan Riset dan Pengaman
Strategi Koordinasi
regulasi Pemantauan Sistem
Keuangan
15
Mengapa Stabilitas Sistem
Keuangan Penting ?
Stabilitas Sistem Keuangan melindungi perekonomian dari
kemungkinan kembali terkena krisis keuangan melalui
antisipasi dan mitigasi potensi risiko ke depan atau dalam hal
krisis keuangan tidak dapat dihindari proses pemulihan akan
berlangsung lebih cepat
i. Kestabilan moneter hanya bisa terealisasi melalui terpeliharanya stabilitas
sistem keuangan dikarenakan sistem keuangan merupakan jalur terpenting
dari transmisi kebijakan moneter;
ii. Perkembangan terkini memberikan indikasi semakin besarnya potensi
sistem keuangan sebagai sumber tekanan terhadap perekonomian riil →
sektor keuangan yang berkembang lebih pesat dibandingkan dengan
perkembangan sektor riil sebagai akibat dari pendalaman pasar, globalisasi
pasar keuangan yang mendorong perkembangan transaksi keuangan secara
cross-border dan pengembangan institusi keuangan dan infrastrukturnya
yang berdampak meningkatnya kompleksitas sistem keuangan; dan
iii. Stabilitas Sistem Keuangan memberikan 3 manfaat utama yaitu : (1)
Kepercayaan Deposan; (2) Efisiensi Intermediasi; dan (3) Efektifitas Alokasi
Sumber Dana
16
Stabilitas Moneter dan
Stabilitas Sistem Keuangan
Monetary Stability →
Stabilitas Harga → Target
Inflasi
Stabilitas Sistem
Keuangan → Stabilitas
Lembaga Keuangan dan
Pasar Keuangan →
Intermediasi
17
18
TOPIK BAHASAN
Pengaturan dan Pengawasan Makroprudensial
Apa
Apayang
yangdimaksud
dimaksuddengan
dengan“pengaturan
“pengaturandan
dan
pengawasan
pengawasanmacroprudential”?
macroprudential”?
19
2
Kebijakan Makroprudensial 0
Versi IMF: Kebijakan makroprudensial adalah kebijakan yang memiliki tujuan utama untuk
memelihara stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan melalui pembatasan
peningkatan risiko sistemik. (IMF, Macroprudential Policy: An Organizing Framework, 2011)
Versi BIS: Kebijakan makroprudensial adalah kebijakan yang ditujukan untuk membatasi
risiko dan biaya krisis sistemik (BIS working papers, Macoprudential policy - a literature
review, February 2011)
Versi Bank of England: Kebijakan makroprudensial adalah kebijakan yang ditujukan untuk
memelihara kestabilan intermediasi keuangan (misalnya jasa-jasa pembayaran,
intermediasi kredit dan penjaminan atas risiko) terhadap perekonomian (Bank of England
(2009), “The Role of Macroprudential Policy”, Bank of England Discussion Paper)
Versi Working Group G-30: Kebijakan makroprudensial adalah kebijakan yang ditujukan
untuk meningkatkan ketahanan sistem keuangan dan untuk memitigasi risiko
sistemik yang timbul akibat keterkaitan antar institusi dan kecenderungan institusi
keuangan untuk mengikuti siklus ekonomi (procyclical) sehingga memperbesar risiko
sistemik. (WG G30, Enhancing Financial Stability and Resilience: Macroprudential Policy,
Tools, and Systems for the Future, 2010).
22
Instrumen Kebijakan
Makroprudensial
Pada dasarnya instrumen kebijakan makroprudensial sangat luas, namun
yang saat ini sudah banyak digunakan oleh otoritas di berbagai negara
adalah instrumen mikroprudensial yang difokuskan pada target systemic
risk
Monetary Policy
Policy Interest rate
Interest rates
Exch rate intervention
Exchange rates
Liquidity Price Stability
Macropru Policy
Credit growth
Countercyclical buffers Financial Stability
Adjustment in risk weight
Asset prices
Time varying caps on Risk behavior
credit growth
Control on cap inflows
26
Desain Kebijakan Makroprudensial
27
Implementasi Kebijakan
Makroprudensial
29
30
TOPIK BAHASAN
Systemic Risk Regulator
Systemic
Risk
Regulator
Penguatan Riset dan Surveillance
Surveillance Tujuan :
Framework identifikasi, evaluasi dan monitor risiko
Mon yang mengancam stabilitas sistem
it or
keuangan
Aktivitas Riset :
n
tio
Bank, keuangan
Paymen
/Re vent
Identification
lut
Non Bank,
Fin Market
t System -Identifikasi permasalahan yang
Pre
Sistem Crisis
Lender of Penjaminan
Pengawasan Management
Last Resort Simpanan
Bank Policies
KEMENKEU,BI,OJ
OJK BI LPS K,LPS
KEMENKEU,BI
KEMENKEU,
OTORITAS OJK B I ,
BI,OJK,LPS
OJK,LPS
36
Stabilitas Sistem Keuangan: Strategi, Prinsip, Fungsi dan Kegiatan Utama
(Dukungan) berkembangnya dan terjaganya Stabilitas Sistem Keuangan (SSK), yaitu suatu
Sasaran kondisi yang memungkinkan sistem keuangan nasional bekerja secara efektif dan efisien
serta mampu bertahan terhadap gejolak internal dan eksternal sehingga alokasi sumber
pendanaan/ pembiayaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas
perekonomian nasional
Elemen Strengthened FS Balanced Financial Enhanced Financial
Resilience Intermediation Efficiency