Teori menjelaskan bahwa seorang monopoli dapat menjual lebih banyak unit produksinya hanya
dengan menurunkan harga. Hal ini karena kurva permintaan pasar atas produknya memiliki
kemiringan negatif. Hal ini berlaku dengan asumsi bahwa produk yang dihasilkannya tidak
memiliki substitusi dekat, dan selama ia menjadi penjual tunggal pada pasar tersebut
1. Manfaat
- monopoli untuk menekan biaya produksi untuk barang dan jasa yang skala produksi ekonomis
nya sangat besar
- untuk menjaga penggunaan sumberdaya yang sangat terbatas, terutama untuk barang-barang
publik, bagi kepentingan masyarakat
2. Kerugian
- berkurangnya efisiensi daya saing ekonomi nasional, karena perusahaan tidak terdorong untuk
beroperasi lebih efisien
- jumlah produksi (output) akan lebih rendah dari potensi yang ada, karena produsen monopoli
cenderung memproduksi (Q) lebih rendah daripada keseimbangan pasar
- akibatnya perbedaan antara harga jual (p) dengan biaya marginal (MC) cukup besar yang
mengakibatkan keuntungan perusahaan semakin besar