PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Mengapa pekerja pabrik mobil memperoleh upah yang sama untuk pekerjaan yang sama,
tidak peduli dimanapun mereka bekerja. Mengapa tukang kayu memperoleh upah yang
berbeda ditempat yang berlainan? Mengapa pekerja kereta api yang bekerja pada suatu
industry yang sedang mengalami kemunduran, memperoleh tingkat upah lebih tinggi dari
pada pekerja yang sama cakapnya pada banyak industry yang sedang berkembang?
Bagaimana caranya seorang pekerja memberitahu majikannya bahwa dia mau
mempertukarkan sekian rupiah perjam kerja dari upahnya untuk memperoleh system asuransi
kesehatan yang lebih baik?
Sehubungan dengan penentuan upah di pasar tenaga kerja, pasti sebagian dari kita masih
mempertanyakan mengapa suatu perusahaan dapat menetapkan upah para pekerjanya.
Berbagai masalah sosial sering terjadi misalnya menentukan upah tenaga kerja menurut
perbedaan kemampuan, pendidikan dan pengalaman. Jika suatu perusahaan dapat mengatur
antara upah tenaga kerja serta tingkat produktivitasnya, maka perusahaan dapat memperoleh
keuntungan maksimal. Berbagai hal dapat mempengaruhi upah tenaga kerja, salah satu
contohnya adalah dalam menentukan upah riil dan upah minimum.
Hal ini melatarbelakangi pembuatan makalah, bagaimana menentukan upah tenaga kerja
dalam hubungannya dengan tingkat produktivitasnya. Selain itu, kita juga dapat mengetahui
bagaimana menentukan upah dalam suatu perusahaan di berbagai jenis pasar yaitu pasar
persaingan sempurna dan pasar monopoli dan pasar monopsoni.
1
2. Menjelaskan kepada mahasiswa mengetahui tentang penentuan upah di berbagai
bentuk pasar tenaga kerja
3. Menjelaskan kepada mahsiswa untuk mengenai upah minimum dan upah riil
4. Mengembangkan kemampuan bekerja sama dengan kelompok, melatih untuk
berkomunikasi dengan baik
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 UPAH UANG DAN UANG RIL
3
2.2 HUBUNGAN ANTARA PRODUKTIVITAS DAN UPAH
Dalam hal ini produktivitas dapat didefinisikan sebagai produksi barang yang
diciptakan oleh pekerja pada suatu waktu tertentu. Kenaikkan produktivitas
berarti pekerja tersebut menghasilkan barang dengan jumlah olebih banyak
dalam waktu yang singkat.
4
penggantian kegiatan ekonomi dari menggunakan binatang dan
manusia kepada mesin. Pengembangan ini menyebabkan
kemajuan produktivitas. Misalnya sebelum terjadinya kemajuan
teknologi yang mengerjakan pembajakan tanah adalah manusia
dan hewan, namun setelah adanya kemajuan teknologi maka yang
mengerjakan pembajakan tersebut adalah mesin yang berakibat
meningkatkan produktivitas pembajakan tanah tersebut.
5
Di dalam pasar tenaga kerja yang seperti itu sifat-sifat permintaan dan penawaran
tenaga kerja tidak berbeda dengan sifa-sifat permintaan dan penawaran di pasar
barang. Kurva permintaan ke atas tenaga kerja, seperti juga kurva permintaan ke
atas suatu barang, bersifat menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Berarti
permintaan ke atas tenaga kerja bersifat: semakin tinggi atau rendah upah tenaga
kerja, semakin sedikit atau banyak permintaan ke atas tenaga kerja
Kurva penawaran tenaga kerja, seperti juga kurva penawaran barang, bersifat
menaik dari kiri bawah ke kanan atas. Sifat penawaran yang seperti ini
berarti: semakin tinggi upah semakin banyak tenaga kerja yang bersedia
menawarkan tenaganya.
Pasar tenaga kerja yang bersifat monopsoni berarti dalam pasar hanya terdapat
satu perusahaan yang akan menggunakan tenaga kerja yang ditawarkan. Untuk
menerangkan penentuan upah dipasar monopsonidigunakan dua pendekatan:
2.2.2.1 Penentuan Upah Contoh Secara Angka
6
Kolom (3) menunjukkan biaya total tenaga kerja. Angka dalam
kolom tersebut diperoleh dari mengalikan jumlah tenaga kerja dan
tingkat upah. Kolom (4) biaya marjinal tenaga kerja atau
tambahan biaya tenaga kerja apabila satu unit tenaga kerja baru
digunakan adalah Rp 7000,00. Untuk memudahakan analisis
dimisalakan MRP untuk berbagai penggunaan tenaga kerja pada
kolom (5).
2.2.2.4 Penentuan Upah : Analisis Secara Grafik
7
Penentuan upah dalam pasar tenaga kerja yang bersifat monopoli pihak pekerja
dibedakan menjadi tiga keadaan yaitu:
8
dengan mengurangi penggunaan tenaga kerja. Kekuasaan monopoli yang
dimiliki pekerja menyebabkan setiap pekerja memperoleh upah yang lebih
tinggi dari upah yang didalam pasar persaingan sempurna, akan tetapi tenaga
kerja yang digunakan perusahaan-perusahaan adalah lebih sedikit dari pada
apabila pasar tenaga kerja berbentuk pasar persaingan sempurna.
Kelemahan diatas dapat dihindari apabila penekanan dari usaha serikat buruh
dalam memperbaiki nasib anggota-anggotanya ialah dengan berusaha
menambah permintaan keatas tenaga kerja. Apabila usaha itu berhasil, bukan
saja upah akan menjadi bertambah tinggi tetapi jumlah tenaga kerja yang akan
digunakan akan bertambah banyak pula.
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan oleh serikat buruh untuk
menaikkan permintaan keatas tenaga kerja salah satu cara yang saling
bermanfaat adalah dengan berusaha menaikkan produktifitas tenaga kerja,
tujuan ini dapat dicapai dengan :
1. Membuat seminar-seminar mengenai masalah pekerjaan yang mereka
hadapi dan memberikan kesadaran tentang tenggung jawab para pekerja dalam
perusahaan.
2. Mengadakan latihan atau penyluhan terhadap pekerja guna untuk
meningkatkan keterampilan tenaga kerja.
Dari analisis tersebut dapat dilihat bahwa didalam pasar monpsoni upah adalah lebi
rendah dibandingkan di pasar persaingan sempurna, sedangkan sipasar monopoli upah
adalah lebih tinggi dari pasar persaingan sempurna. Dengan demikian upah mencapai
tingkat yang berbeda sekali didalam dua pasar tersebut. Penentuan tingkat upah di dalam
pasar tenaga kerja monopoli bilateral, yaitu didalam pasar tenaga kerja di mana tenaga
kerja bersatu dalam satu serikat buruh, dan didalam pasar tenaga kerja dimana hanya
terdapat satu perusahaan saja yang menggunakan tenaga kerja.
9
Contoh gambar penetuan upah dalm pasar monopoli bilateral :
Permintaan dan penawaran tenaga kerja dalam sesuatu jenis pekerjaan sangat besar
perannya dalam menentukan upah disuatu jenis pekerjaan.didalam suatu pekerjaan di
mana terdapat penawaran tenaga kerja yang cukup besar tetapi tidak banyak
permintaannya, upah cenderung untuk mencapai tingkat yang rendah. Sebaliknya di
dalam suatu pekerjaan di mana terdapat penawaran tenaga kerja yang terbatas tetapi
permintaanya sangat besar, upah cenderung untuk mencapai tingkat yang tinggi.
2.4.2 Perbedaan Corak Perkerjaan
10
produktivitas yang lebih tinggi. maka para pengusaha biasanya tidak segan-segan untuk
memberikan upah yang lebih tinggi kepada pekerja yang seperti itu.
dalam perekonomian yang semakin maju kegiatan kegiatan ekonomi semakin
memerlukan tenaga terdidik. manajer fungsional tenaga teknik tenaga akuntan dan
berbagai tenaga profesional lainnya akan selalu diperlukan untuk memimpin
perusahaan modern dan menjalankan kegiatan produksi secara modern. rasanya makin
rumit pekerjaan yang diperlukan makin lama masa pendidikan dari tenaga ahli yang
diperlukan. maka pendidikan yang panjang tersebut menyebabkan tidak banyak tenaga
kerja yang dapat mencapai taraf pendidikan yang tinggi. kekurangan penawaran seperti
itu menyebabkan upaya yang diperoleh tenaga terdidik adalah lebih tinggi daripada
para pekerja yang lebih rendah pendidikannya. Disamping itu tenaga kerja yang lebih
tinggi pendidikannya memperoleh pendapatan yang lebih tinggi karena pendidikannya
mempertinggi kemampuan kerja dan selanjutnya kemampuan kerja menaikan
produktivitas.
Daya tarik sesuatu pekerjaan bukan saja tergantung kepada besarnya upah yang
ditawarkan. ada tidaknya perumahan yang tersedia jauh dekatnya kepada rumah bekerja
Apakah iya ada di kota besar atau di tempat yang terpencil dan Adakah pekerjaan
tersebut harus berpisah dari keluarganya atau tidak sekiranya ia menerima tawaran
sesuatu pekerjaan adalah beberapa pertimbangan tambahan yang harus dipikirkan. juga
harus dipertimbangkan suasana kerja di dalam perusahaan yang dimasuki Adakah
Terdapat hubungan yang baik di antara para pekerja misalnya adalah suatu
pertimbangan yang harus dipikirkan dalam menentukan tingkat pendapatan yang
dituntutnya.
faktor-faktor bukan keuangan di atas mempunyai peranan yang cukup penting pada
waktu seseorang memilih pekerjaan. seorang yang seringkali bersedia menerima upah
yang lebih rendah apabila beberapa pertimbangan bukan keuangan sesuai dengan
keinginannya. sebaliknya pula apabila faktor-faktor bukan keuangan banyak yang tidak
sesuai dengan keinginan seorang pekerja ia akan menuntut upah yang lebih tinggi
sebelum ia bersedia menerima pekerjaan yang ditawarkan.
2.4.5 Mobilitas Tenaga Kerja
11
2.4.5.1 Faktor Geografis
faktor geografis merupakan salah satu sebab yang menimbulkan ketidak
sempurnaan mobilitas tenaga kerja. Adakalanya di tempat-tempat tertentu
terdapat masalah kekurangan burung walaupun tingkat upah lebih tinggi,
sedangkan di tempat lain terdapat pengangguran dan tingkat upahnya relatif
lebih rendah. dalam keadaan seperti itu adalah wajar apabila para penganggur
tersebut pindah ke tempat dimana kekurangan tenaga kerja dihadapi. Dalam
kenyataannya perpindahan tersebut belum tentu berlaku. keengganan untuk
meninggalkan kampung halaman dan sanak saudara seringkali mencegah
orang untuk pindah ke tempat lain walaupun upah dan kesempatan untuk maju
lebih besar.
2.4.5.2 Faktor Intitusional
ketidak sempurnaan dalam mobilitas tenaga kerja disebabkan oleh faktor-
faktor institusional. kerjaan pekerjaan tertentu terdapat organisasi organisasi
profesional yang berusaha membatasi kemasukan tenaga professional yang
baru. Tujuannya adalah untuk menjamin supaya pendapatan mereka tetap
berada pada tingkat yang tinggi. Di negara kita faktor institusional tidaklah
merupakan faktor yang penting untuk menghambat mobilitas tenaga kerja.
Tetapi di beberapa negara pembatasan institusional tersebut ada kalanya cukup
serius. sebagai contoh serikat-serikat buruh di Amerika Serikat ada kalanya
menuntut kepada majikan untuk tidak mengambil pekerjaan yang tidak
menjadi anggota serikat buruh.
12