Anda di halaman 1dari 7

PERKOPERASIAN DAN UMKM

(3 SKS – UPM)

BAB 12 DESA DAN PERAN KOPERASI UNIT DESA (KUD)

ASKARDIYA MIRZA GAYATRI. M.PD. - MIRZAGAYATRI@YAHOO.COM


DESA DAN DANA DESA
PENGERTIAN DESA
1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
2. Menurut UU No. 6 Tahun 2014
3. R. Bintarto
4. Rafhi Siddhig
5. Paul H. Landis
6. Sutarjo Kartohadikusumo.

DANA DESA
Menurut Permen No. 297 Tahun 2015  dana yang bersumber dari APBN yang diperuntukkan
bagi Desa yang ditransfer melalui APBD Kabupaten/ Kota dan digunakan untuk mendanai
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan
pemberdayaan masyarakat.
CONT’D

Prioritas Penggunaan Dana Desa:


1. Dana Desa untuk Pembangunan Desa  pemenuhan kebutuhan dasar 
pembangunan sarana dan prasarana desa  pengembangan potensi ekonomi lokal
 pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan berkelanjutan.
2. Dana Desa untuk Pemberdayaan Masyarakat Desa  peningkatan kualitas proses
perencanaan desa  mendukung kegiatan ekonomi  pembentukan dan
peningkatan kapasitas kader pemberdayaan masyarakat desa  pengorganisasian
melalui pembentukan dan fasilitas para legal untuk memberikan bantuan hukum
kepada masyarakat desa  penyelenggaraan promosi kesehatan  dukungan
terhadap kegiatan desa dan masyarakat dalam mengelola hutan desa dan hutan
kemasyarakatan  peningkatan kapasitas kelompok masyarakat.
BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES)
Badan Usaha Milik Desa suatu lembaga usaha desa yang dikelola oleh
masyarakat dan pemerintah desa dalam upaya memperkuat perekonomian
desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa.

Permodalan BUMDES (PP No. 72 Tahun 2005, Pasal 79 Ayat 3), berasal dari:
1. Pemerintah desa
2. Tabungan masyarakat
3. Bantuan pemerintah, baik provinti maupun kabupaten/ kota
4. Pinjaman. Dan/ atau
5. Penyertaan modal pihak lain
6. Kepengurusan BUMDES (pemerintah desa dan masyarakat)
KOPERASI UNIT DESA (KUD)
Pengertian KUD, menurut:
1. Inpres No.4 Tahun 1973 dalam Anoraga dan Widiyanti (2003: 18)
2. Chaniago dalam Widayanti (2005)

KUD dibentuk berdasarkan kebutuhan pelayanan kepada anggota seperti: usaha


simpan pinjam, sarana pertanian, memasarkan produksi anggota, dan sebagainya.
Keanggotaan KUD: 1) kelompok ekonomi; 2) kelompok organisasi.

Tujuan KUD  mengembangkan ideology dan kehidupan perkoperasian,


mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya,
mengembangkan kemampuan ekonomi, daya kreasi dan kemampuan usaha para
anggota dalam meningkatkan produksi dan pendapatannya.
CONT’D

Fungsi KUD sebagai sarana:


1. Perkreditan
2. Penyediaan dan penyaluran sarana-sarana produksi
3. Pengolahan dan pemasaran hasil produksi
4. Melaksanakan tugas KUD dengan mengutamakan pelayanan pada
anggota dan masyarakat.

Multidimensi KUD:
1. Dimensi koperasi sebagai suatu proses
2. Dimensi koperasi sebagai metode
3. Dimensi koperasi sebagai program
4. Dimensi koperasi sebagai gerakan
CONT’D
Revitalisasi KUD
Menurut Rio Wilantara dan Susilawati (2016: 242), program revitalisasi tersendat dikarenakan:
a. Masih adanya regulasi tentang penyaluran sarana produksi pertanian yang mengarah pada
mekanisme pasar yangtidak sepenuhnya tepat diterapkan dalam perkoperasian yang
memiliki fungsi pelayanan publik seperti KUD
b. Permasalahan tunggakan Kredit Usaha Tani (KUT) sebesar 5,71 triliun yang masih
menunggu komitmen berbagai pihak
c. Dukungan sumber daya manusia pengelola KUD sangat lemah dan membutuhkan
“penyegaran”
d. Lemahnya dukungan pembiayaan dari lembaga keuangan karena stigma masalah KUD yang
membebani KUD
e. Regenerasi SDM yang tidak berjalan.
Program revitalisasi mandiri:
a. Mengembangkan desa koperasi
b. Mengembangkan skema kredit baru
c. Membangun koordinasi antar organisasi pemerintah
d. Melakukan kooedinasi vertical dan horizontal

***

terima kasih, semoga bermanfaat, luangkan waktu untuk membaca buku modul atau buku rujukan

Anda mungkin juga menyukai