ANALGESIK
• Analgesik narkotik adlh senyawa yg dpt menekan fungsi system saraf pusat secara selektif digunakan untuk
mengurangi rasa sakit yg moderat ataupun berat
• Seperti : penyakit kanker, serangan jantung akut, sesudah operasi dan kolik usus atau ginjal
• Analgesik narkotik sering pula digunakan untuk pramedikasi anestesi Bersama-sama dgn atropine untuk
mengontrol sekresi
• Aktivitas analgesic narkotik jauh lbh besar dibanding golongan analgesic non narkotik sehingga disebut pula
analgesic kuat golongan ini pd umumnya menimbulkan euphoria sehingga banyak disalah gunakan
• Pemberian obat secara terus-menerus menimbulkan ketergantungan fisik dan mental atau kecanduan efek ini
terjadi secara cepattdkboleh dihentikan scara mendadak dosis berlebih menyebabkan kematian krn terjadi
depresi pernapasan
BERDASARKAN STRUKUR KIMIA
Morfin , didapat dari hasil isolasi opium yg mengandung morfin antara 5-20%
• Dalam sediaan biasanya sebagai garam HCL atau sulfat
• Morfin digunakan untuk mengurangi rasa sakit yg hebat , misal serangan jantung
akut
• Efek kecanduan terjadi cepat
• Berikatan dgn protein plasma kurang lbh 20-35%
• Eliminasi 2,9±0,5 jam
• Dosis oral 20-25 mg setiap 4 jam IM atau SC 10mg/70 kg BB
KODEIN
• Meskipun strukturnya tdk berhubungan dgn struktur morfin tetapi masih menunjukkan
kemiripan karena mempunyai pusat atom C kuartener, rantai etilen, gugus N –tersier, dan
cincin aromatic sehingga dpt berinteraksi dgn reseptor analgesic
• Contoh :
1. Meperidin (petidin=dolantin) mmpunyai efek analgesic antara morfin dan kodein
meperidine digunakan untuk mengurangi rasa sakit pd kasus obsetri dan untuk
pramedikasi pd anastesi sering digunakan sbg obat pengganti morfin untuk
pengobatan penderita kecanduan turunan morfin krn mmpunyai efek analgesic sperti
morfin ttapi kecenderungan kecanduan lebih rendah absorpsi obat dlm saluran cerna
cukup baik, obat diikat oleh protein plasma ± 40-50%, kadar plasma tertinggi obat
dicapai dlm 1-2 jam
2. Loperamid (immodium) diare akut dan kronik
3. Fentanil
TURUNAN METADON
Turunan metadon bersifat optis aktif dan biasanya digunakan dlm bentuk garam HCL tdk punya cincin
piperidin seperti pd turunan morfin atau meperidine tetapi turunan metadon dpt membentuk cincin bila
dlm larutan atau cairan tubuh hal ini disebabkan krn ada daya Tarik menarik dipol-dipol antara basa N
dgn gugus karboksil
Contoh:
Metadon mmpunyai aktivitas analgesic 2 kali morfin dan 10 kali meperidine
Dalam sediaan sbagai garam HCL
Turunan metadon digunakan sbg obat pengganti morfin untuk pengobatan penderita kecanduan turunan
morfin krn dpt menimbulkan efek analgesic seperti morfin dan efek kecanduan lbh rendah
disbanding morfin
Metadon penggunaan harus dikontrol secara ketat (krn toksisitas 3-10 kali lbh besar dibanding
morfin) berikatan dgn protein ±90%
TURUNAN LAIN-LAIN
1. Analgesik menghambat scara langsung dan selektif enzim-enzim pd ssp dgn cara
mengkatalisis biosintesis prostaglandin (siklooksigenase) sehingga mencegah sensitisasi reseptor
rasa sakit oleh mediator-mediator rasa sakit (bradykinin, histamin, serotonin, prostasiklin,
prostaglandin, ion-ion hydrogen, dan kalium) yg dpt merangsang rasa sakit secara mekanis atau
kimiawi
2. Antipiretik meningkatkan eliminasi panas pd pasien dgn suhu badan tinggi (dgn cara
menimbulkan dilatasi pembuluh darah perifer dan mobilisasi air sehingga terjadi pengenceran
darah dan pengeluaran keringat) pengaruh obat pd suhu badan normal relative kecil
penurunan suhu badan tsb adalah hasil kerja obat pd ssp yg melibatkan pusat control suhu di
hipotalamus
3. Antiinflamasi bab hormone steroid
NON NARKOTIK- DIBAGI MENJADI 2
KELOMPOK
a. Gugus karboksil diubah jadi garam, ester atau amida : efek antipiretik rendah,
digunakan topikal (metil salisilat)
b. Subsitusi gugus hidroksil (Aspirin, Salsalat)
c. Modifikasi hidroksil dan karboksil. Dalam tubuh dihidrolisis menjadi aspirin (misal Al-
Aspirin)
d. Memasukkan gugus hidroksil atau gugus lain pada cincin aromatik atau merubah
gugus fungsional (Diflunisal)
Hubungan Struktur-Aktivitas :
a. Turunan Halogen (misal 5-klorsalisilat) aktivitas meningkat,
tapi toksisitas juga meningkat
b. Adanya Gugus amino posisi-4, hilangkan aktivitas
c. Pemasukkan Gugus metil posisi-3 memperpanjang kerja
d. Hadirnya Gugus aril (hidrofob) posisi-5 tingkatkan aktivitas
e. Gugus difluorofenil posisi meta terhadap karboksil (Diflunisal)
Menaikkan sifat analgetik, perpanjang masa kerja, hilangkan
efek samping
f. Esterifikasi gugus karboksil (karbetil salisilat) tidak iritasi
lambung
Hubungan Struktur-Aktivitas
1. Gugus keton (C3) membentuk gugus enol yang aktif mudah terion
2. Subsitusi H posisi C4 dengan metil, aktivitas (tidak membentuk gugus enol)
3. Penggantian satu atom N pd inti pirazolidindion dengan atom O, adanya gugus metil/klor pada
cincin Benzen tidak mempengaruhi aktivitas antinflamasi/ aktivitas tetap
4. Penggantian cincin benzen dengan siklopenten atau siklopentan menyebabkan senyawa
tidak aktif
5. Keasaman meningkat turunkan antiradang
Contoh
a. Punya gugus karboksil atau ekuivalen (asam enolat, asam hidroksamat, sulfonamida) yg terpisah
oleh satu atom C dari inti aromatik. Pemisahan dengan lebih dari satu atom C (Propionat, Butirat),
turunkan aktivitas
b. Adanya α-metil pada rantai asetat, tingkatkan aktivitas antiradang. Misal Ibufenak (tanpa α-metil)
tidak bersifat antiradang, seperti halnya Ibuprofen. Makin panjang rantainya, aktivitas menurun.
c. Adanya α-subsitusi, senyawa menjadi optis aktif dan kadang-kadang isomer yang satu lebih aktif
dibanding yang lain. Misal (+) Ibuprofen lebih aktif dibanding (-) Ibuprofen.
d. Ada gugus hidrofob yg terikat pada atom C inti aromatic pd posisi meta/para dr gugus asetat
e. Turunan ester/amida mmpunyai aktivitas antiradang yg aktif karena dalam tubuh dihidrolisa menjadi
karboksil (menjadi bentuk asamnya). Demikian juga senyawa alkohol/karbonil dioksidasi menjadi
gugus karboksil.
Contoh Turunan Fenil Asetat :
Ketoprofen Fenoprofen
Diklofenak Flurbiprofen
Loksoprofen
Contoh turunan Naftil Asetat :
(5) Turunan Asam Hetero Aril Asetat
Hubungan Struktur-Aktivitas
Umum Indometazin
a. Gugus karboksil (pada R1), penting untuk antiradang. Bila diganti
gugus lain aktivitas turun
b. Penggantian C=O (X) dengan CH2 turunkan aktivitas
c. Adanya gugus para Halogen (R3), CF3, SCH3, tingkatkan aktivitas.
d. Penggantian gugus metil (R2) dengan aril turunkan aktivitas
e. Adanya α-metil pada R1, tidak merubah aktivitas.
f. Turunan isosterik Indeninidenil, aktivitas serupa, tapi mengurangi
efek iritasi, tapi mudah mengkristal dalam urin.
g. Penggantian gugus metoksi dengan F (R2) dan Cl dengan gugus
metil sulfinil (R3) seperti Sulindak, tingkatkan kelarutan dalam urin,
dan turunkan iritasi lambung.
Sulindak merupakan pra-obat, dalam tubuh dimetabolisme jadi
Sulindak Sulfida yang aktif (R3 = -S-CH3)
b. Tinoridin (Nonflamin)
c. Asam Niflumat