Defe
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan
atau tanpa bahan pengisi.
FARMAKOPE INDONESIA III
Tablet adalah sediaan padat, dibuat secara kempa – cetak
nisi
berbentuk rata atau cembung rangkap, umumnya bulat
mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat
tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi
sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat
pelican, zat pembasah atau zat lain yang cocok.
FORNAS EDISI III
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat dengan cara
kempa cetak dalam bentuk umumnya tabung pipih yang
kedua permukaannya rata atau cembung,
mengandung obat dengan atau tanpa zat pengisi
Silinder, kubus, cakram,
bundar, batang,
Bentuk telur/peluru,
pipih/sirkuler, oval,
lonjong, bintang, boneka,
Tablet
cincin, segitiga,segi
empat,segi lima, banyak
segi, segiempat, panjang,
bentuk hati
Ukuran
Tebal
Tablet
• Diameter tablet • antara 50 mg – 2 g,
umumnya antara 3- umumnya antara
• Kecuali dinyatakan
13 mm 100-800 mg
• Diameter tablet lain, tidak lebih dari
3 kali & tidak
effervescent 20 mm
kurang dari 1 1/3
Diamete kali diameter tablet
r Bobot
1. Volume sediaan cukup kecil dan wujudnya padat
(merupakan bentuk sediaan oral yang paling ringan
dan paling kompak), memudahkan pengemasan,
penyimpanan, dan pengangkutan
2. Tablet merupakan bentuk sediaan yang utuh
(mengandung dosis zat aktif yang tepat/teliti) dan
menawarkan kemampuan terbaik dari semua bentuk
sediaan oral untuk ketepatan ukuran serta variabilitas
kandungan yang paling rendah;
3. Dapat mengandung zat aktif dalam jumlah besar
Keuntun
10. Dapat diproduksi besar-besaran, sederhana, cepat,
sehingga biaya produksinya lebih rendah;
11. Pemakaian oleh penderita lebih mudah;
ribus obat
d alam • Short Acting (jangka pendek) dalam
TABLET SALUT
ENTERIK TABLET LEPAS
(ENTERIC LAMBAT(SUSTAI
COATED NED RELEASE)
TABLET)
1. Tablet biasa / tablet telan tablet tanpa
Berdasark penyalut, per oral dan pecah dilambung
an Pe 2. Tablet kunyah (chewable tablet) tablet
dikunyah dalam mulut kemudian ditelan,
makaian umumnya tdk pahit
3. Tablet hisap (lozenges, trochisi, pastiles)
Tablet dihisap dalam mulut, utuk obat local
pada infeksi rongga mulut /tenggorokan..
Mengandung antiseptic, antibiotic,
andstringensia
4. Tablet larut (effervescent tablet) Tablet
mengandung campuran asam (asam sitrat,
asam tartrat) dan natrium bikarbonatjika
dilarutkan dalam air akan menghasilkan buih
karbondioksida
Berdasark 5. Tablet Implantasi (Pelet) tablet oval, putih,
steril dan berisi hormone steroid, dimasukan
an Pe kebawah kulit dengan cara merobek kulit
makaian sedikit kemudian tablet dimasukkan lalu kulit
dijahit kembali.
6. Tablet hipodermik (hypodermic tablet)
tablet steril dibuat dari bahan melarut
sempurna dalam air, dilarutkan terlebih dahulu
sblm digunakan.untuk injeksi
subcutan/hipodermik
7. Tablet bukal (buccal tablet) Tablet oval
yang ditempatkan diantara gusi dan pipi,
sehingga zat aktif diserap secara langsung
melalui mukosa mulut
Berdasark
8. Tablet sublingual berbentuk pipih yang
an Pe diletakkan di bawah lidah, berisi nitrogliserin.
makaian Biasanya untuk obat penyempitan pembuluh
darah ke jantung (angina pectoris).
9. Tablet vagina (ovula) Sediaan padat,
umumnya berbentuk ovula dan mudah
mellembek dan meleleh pada suhu tubuh.
Digunakan khusus untuk vagina
10. Tablet Rektal Tablet mengandung zat aktif
yang digunakan secara rektal (dubur) yang
tujuannya untuk kerja lokal atau sistemik
Komponen Tablet terdiri dari:
KOMPO 1. Zat aktif
2. Bahan Tambahan/Excipien
NEN 3. Ajuvan
TABLET
Zat yang digunakan dalam
Diluent
tablet yg mengandung zat aktif dgn kadar yg rendah,
shg mudah dikempa
Diluent hrs menunjukkan sifat kompressi yg baik dan
murah harganya
Contoh bahan diluent tablet :
A. Bahan pengisi yang larut
1. Laktosa anhidrat, monohidrat dan spray dried
( OTT dengan senyawa yang sangat basa, asam
askorbat, salisilamid, pyrilamine maleat,
phenilephrine HCl)
2. Pati (dpt berfungsi sbg binder dan disintegran)
3. Mannitol (terutama utk tablet kunyah, krn rasanya
manis)
B. Bahan pengisi yang tidak larut
4. Mikrokristalin selulosa/Avicel (dpt sbg binder, dan
disintegrant)
5. Calcium sulfat, Calcium carbonat, Dibasic
Binder memegang peranan yang sangat
nt
pemberian warna, penawar bau, dan rasa ,
Contohnya :
Bahan Pewarna (colouring agent)
Pemanis dan pemberi rasa (Sweetners
dan Flavor)
Antioksidan, contoh vit C + Na meta
bisulfit untuk mencegah terjadi
oksidasi
Adsorben, untuk menyerap cairan/uap
(antihihgroskopis. Contoh : Silika
Metode pembuatan tablet
Metode terdiri terdiri dari:
1. Granulasi basah
2. Granulasi kering
Pembua 3. Kempa langsung/cetak
Granulasi Basah yaitu memproses
campuran partikel zat aktif dan eksipien
menjadi partikel yang lebih besar dengan
menambahkan cairan pengikat dalam
jumlah yang tepat sehingga terjadi massa
lembab yang dapat digranulasi.
Prinsip dari metode granulasi basah
adalah membasahi masa tablet dengan
Granula larutan pengikat tertentu sampai
mendapat tingkat kebasahan tertentu
si Basah pula, kemudian masa
digranulasi.
basah tersebut
Metode granulasi basah dilakukan jika:
1. Bahan mempunyai sifat granul yang
tidak baik
2. Bahan sukar dicampur menjadi granul
yang baik
3. Bahan tahan panas, kecuali jika dapat
dilakukan pengeringan dengan
dehumidifier
Granula 4. Bahan tahan cairan
si Basah
Granulasi Basah yaitu memproses
campuran partikel zat aktif dan eksipien
menjadi partikel yang lebih besar dengan
menambahkan cairan pengikat dalam
jumlah yang tepat sehingga terjadi massa
lembab yang dapat digranulasi.
Prinsip dari metode granulasi basah
adalah membasahi masa tablet dengan
Granula larutan pengikat teretentu sampai
mendapat tingkat kebasahan tertentu
si Basah pula, kemudian masa
digranulasi.
basah tersebut
Keuntungan metode granulasi basah :
1. Memperoleh aliran yang baik
2. Meningkatkan kompresibilitas
3. Untuk mendapatkan berat jenis yang sesuai
4. Mengontrol pelepasan
5. Mencegah pemisahan komponen campuran selama
proses
6. Distribusi keseragaman kandungan
7. Meningkatkan kecepatan disolusi
si Basah
divalidasi
2. Biaya cukup tinggi
3. Zat aktif yang sensitif terhadap lembab dan panas
tidak dapat dikerjakan dengan cara ini. Untuk zat
Granulasi Kering disebut juga slugging, yaitu
memproses partikel zat aktif dan eksipien dengan
mengempa campuran bahan kering menjadi massa
padat yang selanjutnya dipecah lagi untuk
menghasilkan partikel yang berukuran lebih besar
dari serbuk semula (granul). Prinsip dari
metode ini adalah membuat granul secara mekanis,
tanpa bantuan bahan pengikat dan pelarut, ikatannya
didapat melalui gaya.
Metode ini digunakan dalam kondisi-kondisi
sebagai berikut :
1. Kandungan zat aktif dalam tablet tinggi. Granula
2. Zat aktif susah mengalir .
3. Zat aktif sensitif terhadap panas dan
lembab/cairan .
si
Keuntungan cara granulasi kering adalah:
1. Peralatan lebih sedikit karena tidak menggunakan
larutan pengikat, mesin pengaduk berat dan
pengeringan yang memakan waktu.
2. Baik untuk zat aktif yang sensitif terhadap panas
dan lembab
3. Mempercepat waktu hancur karena tidak terikat
oleh pengikat.
4. Memperbaiki homogenitas, karena tidak terjadi
peristiwa migrasi obat atau bahan pewarna
Binding Binding
matriks, sehingga sukar didorong
keluar
• Dapat menimbulkan goresan garis pada
• sisi tablet
Kurang lubricant atau lubricant kurang
efektif
• Granul terlalu dingin atau terlalu panas
Penyebab
atau kurang kering
• Die/matris sudah usang/perlu
pemolesan
• Tambah lubricant atau ganti lubricant
Cara • Kurangi ukuran granul dan cetak dalam
Mengatasi temperature rendah
• Bersihkan die
• Keadaan di mana sebagian massa
Sticking
tablet melekat pada dinding die
dan
(sticking) atau pada permukaan
Picking
punch (picking)
Stickin
• Granul terlalu basah (kurang
kering) atau pemanasan kurang
sempurna
g & Pic
• Tekanan pengempaan mesin tablet
Penyebab kurang
• Punch sudah usang/aus atau perlu
king pemolesan
• RH ruangan pencetakan terlalu
tinggi
• Keringkan granul dengan
Cara sempurna
Mengatasi • Perbaiki lubrikasi
• Keadaan dimana lapisan atas atau bawah
tablet terbelah sebagian atau seluruhnya.
(capping), dan pemisahan tablet menjadi
Capping & dua bagian atau lebih (laminating)
Laminating • Hal ini dapat terjadi SEGERA setelah
g & La
setelah tablet keluar dari cetakan, udara
bereaksi mendesak keluar
Penyebab • Terlalu banyak fines
• Pengeringan granul kurang sempurna atau
minatin
granul terlalu kering
• Lubricant terlalu banyak atau terlalu sedikit
• Perbaiki lubrikasi
acking Cara
Mengata
• Ganti punch, perbaiki tekanan
• Granulasi ulang tambahkan
pengikat (binder)
si
• Keadaan dimana distribusi zat warna
Mottling
pada permukaan tablet tidak merata
Mottlin Penyebab
tambahan dan tidak tercampur homogen
• Terjadi migrasi warna selama proses
pengeringan granul
g
• Bahan tambahan yg berupa larutan
berwarna tidak terbagi merata, hal ini
disebabkan karena larutan panas
dicampur dengan serbuk dingin
• Penambahan 5 – 10 % CMC
• Pemanasan granul pada temperatur
Cara rendah
Mengatasi • Pengadukan granul selama proses
pengeringan
Tablet yang bekualitas tablet harus memenuhi
parameter sebagai berikut:
Tugas 1. Penampilan umum (organoleptis)
2. Keseragaman kadar zat aktif (content
uniformity)
3. Keragaman bobot (weight variation)
4. Kekerasan (hardness)
5. Kerapuhan (friability)
6. Waktu hancur (disintegration time)
7. Kecepatan Pelarutan (dissolution)
Jelaskan
8. Persyaratannya menurut FI
9. Cara pemeriksaan
10. Alat yang digunakan (Jika pakai alat, gambar
alat tersebut)
11. Perhitungan
Tugas Apa penyebab dan bagaimana cara mengatasinya
jika tablet yang dihasilkan:
1. Berat tabet tidak sesuai
2. Kadar bahan aktif tidak seragam
3. Tablet rapuh
4. Tablet keras
5. Tablet lama hancur
6. Tablet lama melarut