Campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan untuk pemakaian
dalam secara oral atau untuk pemakaian luar
Pulvis efervesen
Serbuk biasa yang sebelum diminum dilarutkan dahulu kedalam air
dingi atau air hangat, serbuk ini mengeluarkan gas CO2 yang
kemudian membentuk larutan yang jernih. Serbuk ini merupakan
campuran antara senyawa asam (asam sitrat,asam tartat),dengan
basa(Na-carbonat)
2. Pulveres (serbuk terbagi)
Sediaan bahan padat yg mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan
pengisi. Bolus adalah tablet besar yg digunakan untuk obat hewan besar
Penggolongan obat
Pil berasal dari bahasa latin “pila” : bola• FI III : Pil adalah suatu sediaan
berupa masa bulat mengandung satu atau lebih bahan padat
2. Berdasarkan Cara
1. Berdasarkan Pemakaian : 3. Berdasarkan
Konsistensi : - per oral Tujuan Pemakaian :
- kapsul keras - per rektal - untuk manusia
- kapsul lunak - per vaginal - untuk hewan
- topikal
A. Kapsul Keras
Bahan Penyusun cangkang kapsul keras :
* Bahan dasar : - gelatin
- gula --> pengeras
- air (10-15%)
* Bhn. tambahan : - pewarna
- pengawet (mis. SO2)
- pemburam (mis. TiO2)
- flavoring agent
Suppositoria Vaginal
Suppositoria Rektal
(Bougie)
Suppositoria Uretra
disebut sebagai supositoria supositoria sisipan adalah bougies) digunakan lewat
saja, berbentuk peluru, supositoria vaginal yang uretra, berbentuk batang
digunakan lewat rektum dibuat dengan cara dengan panjang antara 7-14
atau anus. mengempa massa serbuk cm.
Menurut FI edisi III menjadi bentuk yang
bobotnya antara 2-3 gram, sesuai, atau dengan cara
pengkapsulan dalam Supositoria saluran urin
yaitu untuk dewasa 3 g dan pria bergaris tengah 3-6
anak 2 g, sedangkan gelatin lunak.
mm dengan panjang ± 140
menurut FI edisi IV kurang Berbentuk bola lonjong mm, walaupun ukuran ini
lebih 2 g. seperti kerucut, digunakan masih bervariasi satu
lewat vagina, berat antara dengan yang lainnya.
3-5 g, menurut FI III 3-6 g, Apabila basisnya Oleum
umumnya 5 g. Cacao maka beratnya ± 4 g.
Supositoria untuk saluran
urin wanita panjang dan
beratnya 2 g
Kelebihan dan kekurangan suppositoria
Persyaratan salep
Sebagai
bahan
pelumas
pada kulit
Sebagai pelindung
untuk kulit yaitu
mencegah kontak
permukaan kulit
dengan larutan
berair dan rangsang
kulit.
Penggunaan salep
• Anti puritik (menghilangkan gatal) ex: mentol, camphor, phenol
1
• Protektif ( melindungi kulit terhadap kelembaban udara dan zat kimia) ex: ZnO
8
Penggolongan salep
Menurut konsistensi:
Unguenta : konsistensi spt mentega,
tidak mencair pd suhu biasa, mudah
dioleskan tanpa tenaga.
Cream : berupa emulsi mgd air tidak
kurang dari 60%, mudah diserap . Menurut efek terapi
kulit.
Salep Epidermik : dgunakan pd
Pasta : mgd lebih dari 50 % zat padat permukaan kulit, efek lokal, bahan Menurut dasar salepnya
(serbuk), karena merupakan obat tidak diabsorbsi. Salep hydropobic : salep dg dasar
penutup atau pelindung bagian kulit
Salep endodermik : obatnya berlemak, tidak dapat dicuci dengan
yang diolesi.
menembus ke dalam kulit dan air. Ex: minyak lemak, malam.
Cerata : salep berlemak mgd diabsorbsi sebagian. Salep hydrophillic : salep yang suka
persentase tinggi lilin, sehingga
Salep diadermik : obatnya air Ex: emulsi M/A
konsistensinya lebih keras.
menembus kedalam melalui kulit,
Jelly : salep yang lebih halus, diabsorbsi seluruhnya.
umumnya cair dan mgd sedikit
/tanpa mukosa. Sebagai pelicin atau
basis biasanya campuran dari
minyak dan lemak dengan titik lebur
rendah.
Dasar salep
• Tidak berair, tidak suka air, tidak larut dalam air
Ds. Hidrokarbon/ Ds.
berminyak • Tidak bisa dicuci dg air. Ex: Vaselin putih,
Vaselin kuning.
Ds. Dapat dicuci air (emulsi • Berair, suka air, tidak larut dalam air,
M/A) • Mudah dicuci dg air Ex: Vanishing cream
Tipe Krim
Tambahkan bagian
Bagian lemak dilebur
airnya dengan zat
diatas penangas air
pengemulsi
Salep yang lebih halus, umumnya cair dan mengandung sedikit atau tanpa
lilin. Dipergunakan untuk membran mukosa.
Sebagai pelicin atau dasar salep terdiri dari:
Campuran sederhana dari minyak dan lemak dengan titik lebur yang
rendah.
Penyimpanan Gel
• Dalam wadah tertutup baik, dalam botol mulut lebar terlindung dari cahaya,
ditempat sejuk.
• Catatan : pada etiket harus tertera “kocok dahulu”
Bentuk sediaan cair
solutio, suspensi, emulsa, eliksir, sirup,
injeksi, gargarisma, enema,guttae,douche
A. Solutio
Sediaan cair yang mengandung bahan obat terlarut atau tercampur debgan
pelarutnya
Bahan pembawa : air, alkohol, propilen glikol, atau pelarut yang cocok
Oral, topikal (LotioSediaan
Berbentuklarutan, Obat-oral dapat langsung diabsorpsi disaluran cerna,
Obat harus bersifat stabil ,sediaan oral diberikan dengan sendok( Cth & C )
atau ukuran volume
Cth = 5 ml
C = 15 ml
B. Suspensi
• Bahan obat berbentuk padat, halus tidak larut atau sebagian larut dan
terdispersi dalam cairan bahan pembawa
• Umumnya mengandung stabilisator(p.g.a., tween, bentonit, dll)
• Manfaat stabilistor : agar cairan mudah homogen dan bahan padat tidak
menjadi caking cara penggunaan perlu gojog dulu
• Absorpsi obat-oral atau penetrasi obat-topikal targantung dari ukuran
partikel obat yang terdispersi
C. Emulsi
• Dua bahan cair yang tak dapat bercampur (bahan berminyak dan air)
dan dapat bercampur (terdispersi) homogen
• Memerlukan stabilisator : emulgator (p.g.a., tween, cera alba,
trietanolamine, dll)
• Ada dua tipe: -air terdispersi dalam minyak( A/O
• -minyakterdispersidalamair ( O/A
• Kurang stabil dalam suasana panas, lingkungan asam
• Miningkatkan absorpsi obat–oral yang bersifat/ sepertiminyak
• Cara penggunaan perlu gojog terlebih duhulu
D. Eliksir
E. Sirup
Sediaan steril berupa larutan, emulsi, suspensi atau serbuk yang harus
dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu, disuntukkan dengan merobek
jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit.
Pembawa yg digunakan
• Aquadest
• Minyak
• Propilen glikol
• Glyserin
• Alkohol
Jenis sediaan injeksi
• Serbuk kering, menjaga stabilitas obat dan menghindari peruraian
▫ Contoh injeksi Streptomycin
• Larutan dalam air
▫ Contoh Inj Vit Bcomp, Inj Papaverin
• Suspensi dalam air,
▫ Contoh Inj Cortison Acetat
• Suspensi dalam minyak
▫ Contoh Inj Procain Penicillin in oil
Vial ( flacon )
untuk dosis
ganda atau
dosis tunggal Botol (
larutan
Ampul untuk
injeksi
dosis tunggal
volume
besar)
Wadah
untuk
inejksi
G. Gargarisma
• Larutan dalam air yang langsung digunakan kedalam lubang pada tubuh
• Guna : pembersih atau antiseptik
• Macam
▫ Eye douche
▫ Nasal douche
▫ Vaginal douche
Bentuk sediaan khusus
Inhalasi/spray/aerosol
A. Inhalasi
• Disedot melalui hidung atau mulut atau disemprotkan dalam bentuk kabut
kedalam saluran pernafasan dengan alat semprot mekanik
• Tujuan : melegakan bronkhi dan penyumbatan pada hidung
• Contoh : Viks Inhaler, Vibrosil spray.