Apotik Guardian merupakan bentuk usaha retail farmasi, yang memiliki konsep
swalayan kepada konsumennya. Sebagai suatu usaha retail farmasi, Guardian tidak
hanya menyediakan obat-obatan (obat keras dan OTC), tetapi juga menyediakan
negara lain seperti Malaysia dan Singapura. Guardian Indonesia pertama kali dirikan
pada 4 Agustus 1990 oleh PT. Rajawali Inti Retail sebagai perusahaan franchise
(waralaba) dari Guardian Singapura yang dikelola oleh Dairy Farm, sebuah perusahaan
retail terbesar di Asia Pasifik yang berpusat di Hongkong. Outlet Guardian yang
Tahun 1998 Guardian dengan 14 cabang apotek dan 16 Shop In nya bergabung
dengan PT. Hero Supermarket yang memulai Sharing partner dengan Dairy Farm. Pada
tahun itu juga Daily Farm menutup PT. Rajawali Inti Retail. Hingga tahun 2008 ini,
Guardian telah mempunyai 120 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia (Jawa, Bali,
Lombok, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua), baik dalam bentuk apotek
63
64
merupakan visi dari Guardian Indonesia. Untuk mencapai visinya tersebut Guardian
tersebut adalah :
• Prescription Filling
1. People (Karyawan)
Sumber daya manusia merupakan aset utama bagi setiap usaha, tidak
2. Product (barang)
Guardian tidak hanya fokus pada pengadaan dan distribusi obat-obatan saja,
untuk membeli.
66
3. Promotion (promosi)
merupakan tanggung jawab bagian Marketing and Promotion PT.Hero. Hal ini
dilakukan dengan cara mendesain baik interior maupun exterior yang menarik,
4. Place (tempat)
Sesuai dengan target market apotek adalah kalangan menengah ke atas, maka
tempat yang dipilih adalah tempat yang sering dikunjungi oleh kalangan
menengah ke atas seperti Mal-Mal terkenal. Pada umumnya dimana ada Hero
Supermarket selalu ada Apotek Guardian, selain itu Site Development Division
PT. Hero juga memilih tempat-tempat lain yang dinilai strategis sebagai lokasi
usaha.
5. Price (harga)
tetapi yang paling utama adalah kualitas barang. Oleh karena itu, Guardian
6. Procedures (prosedur)
Segala kegiatan yang dilakukan dalam Apotek Guardian mengikuti tata laksana
dalam ”buku panduan praktek farmasi yang baik”, yang disusun oleh Guardian
dapat dijalankan dengan baik, lebih efisien dan efektif serta terkontrol.
67
7. Professional Pharmacist
profesional juga. Hal ini didapat dengan cara memberikan pelatihan dan
kefarmasiannya.
Guardian sebagai bentuk usaha retail farmasi tidak hanya berorientasi pada bisnis,
Guardian mempunyai struktur organisasi yang terdiri dari Business Unit Manager,
dan Store Manager. Struktur organisasi Guardian pusat dapat dilihat pada gambar
dibawah ini :
68
Operasional Manager
Area Manager
Store Manager
Gambar 4.1
Keterangan :
pelaksanaan tugas Apoteker dan Asisten Apoteker, dan dalam hal ini SM adalah
seorang Apoteker.
(ROM) yang masing-masing membawahi 3(tiga) orang Area Manager (total ada
enam orang Area Manager), yang bertanggung jawab terhadap wilayah Guardian
yang tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia, dan membawahi para Store
Manager.
berikut :
Gambar 4.2
Guardian Mal Taman Anggrek memiliki Store Manager yang kebetulan juga
kefarmasian, dalam hal ini adalah seorang Apoteker, seorang Asisstant Store
Manager, 4 (empat) orang asisten Apoteker, 2 (dua) orang sales assistant dan 2
(dua) orang kasir. Untuk pramuniaga ditangani oleh semua staf dan terdapat Sales
system kontrak
2. Store Manager
kesehatan lainnya.
kantor pusat.
71
4. Asisten Apoteker
kelengkapan resep.
h. Memeriksa obat High Shrinkage (obat yang harganya mahal dan resiko
6. Kasir
Seorang kasir bertanggung jawab dalam penerimaan uang dari konsumen dan
melaporkannya setiap hari kepada Store Manager atau Assistant Store
Manager.
menggunakan program SPSS 13.0. Dalam pengujian tersebut, semua pertanyaan telah
dinyatakan valid, dikarenakan setiap pertanyaan telah memiliki nilai di atas 0.13 atau di
atas nilai standard uji validitas untuk 100 responden (didapat berdasarkan perhitungan
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
konsisten apabila dilakukan pengukuran secara berulang. Salah satu metode untuk
mengukur reliabilitas adalah dengan Cronbach's Alpha. Berikut ini merupakan tabel
Tabel 4.4
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.890 3
Keputusannya adalah:
Terlihat α adalah positif dan lebih besar dari r tabel (0.890>0.13), maka butir-butir
Syarat data yang telah lulus uji normalitas adalah data yang memiliki nilai
Sig>0.05. Data telah dinyatakan normal, sebab seluruh Sig dari semua variabel
dinyatakan > 0.05. Berikut ini merupakan hasil dari pengolahan data setiap variabel
Tabel 4.5
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
BrandExtension .086 100 .066 .965 100 .010
a Lilliefors Significance Correction
Tabel 4.6
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
KualitasPelayanan .077 100 .147 .952 100 .001
a Lilliefors Significance Correction
Tabel 4.7
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
KeputusanMembeli .088 100 .054 .951 100 .001
a Lilliefors Significance Correction
Teknik analisis jalur ( path analysis ) akan digunakan dalam menguji besarnya
pengaruh yang ditunjukan oleh keoefisien jalur pada setiap diagram jalur dari
hubungan antar variabel brand extension (X1) dan kualitas pelayanan (X2) terhadap
keputusan membeli (Y), akan digunakan teknik regresi dan korelasi yang merupakan
dasar dari perhitungan keoefisien jalur. Berikut merupakan model diagram jalurnya
Brand Extension
(X1) ε1
Keputusan Membeli
(Y)
Kualitas Pelayanan
(X2)
Gambar 4.3
ini:
1. Klik Analyse.
2. Klik Correlate.
3. Pilih Bivariate.
5. Klik OK.
78
Korelasi antara brand extension, dan kualitas pelayanan dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 4.8
Correlations
BrandExtension KualitasPelayanan
BrandExtension Pearson Correlation 1 .564(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
KualitasPelayanan Pearson Correlation .564(**) 1
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Analisis regresi yang dilakukan terdiri dari dua macam, yaitu; Melihat pengaruh
brand extension dan kualitas pelayanan secara simultan (gabungan), dan secara
Langkah-langkahnya adalah:
79
a. Klik Analyse.
b. Klik Regression.
c. Pilih Linier.
pelayanan.
Maka hasil Regresi antara variabel brand extension dan kualitas pelayanan secara
simultan terhadap keputusan membeli dapat dilihat pada tabel 4.9 dibawah ini:
Tabel 4.9
Model Summary
Untuk melihat pengaruh brand extension dan kualitas pelayanan secara gabungan
terhadap keputusan membeli, dapat dilihat melalui hasil perhitungan dalam model
summary, khususnya angka R square di yang ada pada tabel 4.9 di atas. Besarnya
2
KD = r x 100%
KD = 0.215 x 100%
KD = 21.5%
Oleh karena itu, pengaruh brand extension dan kualitas pelayanan secara
Untuk mengetahui apakah model regresi di atas sudah benar atau salah,
sebagai berikut:
Ho: Tidak ada pengaruh secara simultan antara brand extension dan kualitas
Anggrek.
H1: Ada pengaruh secara simultan antara brand extension dan kualitas pelayanan
Tabel 4.10
ANOVA(b)
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2.797 2 1.399 13.309 .000(a)
Residual 10.193 97 .105
Total 12.990 99
a Predictors: (Constant), KualitasPelayanan, BrandExtension
b Dependent Variable: KeputusanPembelian
Berdasarkan perhitungan angka signifikansi (Sig) pada tablel 4.10 di atas, yakni
sebesar 0.00 < 0.05, maka Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya: Ada pengaruh
Keputusan Membeli.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh brand extension dan kualitas
Tabel 4.11
Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau
Tetapi jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas
Sig atau (0.05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan H1 diterima, artinya signifikan.
berikut:
Ho : Pzx1 = 0
H1 : Pzx1 ≥ 0
Ho : Pzx1 = 0
H1 : Pzx1 ≥ 0
83
Keputusan :
Terlihat pada kolom Sig pada tabel 4.11 Coefficients , didapat nilai Sig =
0.012. maka 0.05 > 0.012, maka Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya : Ada
Ho : Pzx1 = 0
H1 : Pzx1 ≥ 0
Keputusan :
Terlihat pada kolom Sig pada tabel 4.11 Coefficients , didapat nilai Sig =
0.026. maka 0.05 > 0.026, maka Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya : Ada
Dari hasil analisa di atas, maka kerangka hubungan kasual empiris antara jalur (X1
Y= ρ yx1 X 1 + ρ yx 2 X 2 + ρ y ε 1
Y = 0.279 X 1 + 0.246 X 2 + 0.886 ε 1
R yx2 1. x 2 = 0.215
Gambar 4.4
Dari penelitian yang telah dilakukan, telah didapat hasil sebagai berikut:
Anggrek.
86
konsumen menjadi tidak bosan, perusahaan juga bisa melakukan pengembangan diri
lewat kualitas pelayanannya. Dalam kualitas pelayanan, Apotik Guardian sudah cukup
bagus dalam penerapannya. Namun, sebaiknya Apotik Guardian dapat lebih lagi
keramahan terhadap calon konsumen, dan masih banyak lagi yang perlu ditingkatkan.