Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MANAJEMAN FARMASI

FUNGSI MANAJEMAN DI APOTEK


Dosen Pengampu: Gede Trima Yasa, S.Farm., M. Farm.

Nama Kelompok:
1. Ni Wayan Anik Deasika (2103010003)
2. Kadek Aldi Sastra Pramudya (2103010005)
3. Ni Wayan Ari Satya Wijayanti (2103010006)
4. Desak Made Ayu Antari (2103010007)
5. Ni Made Ayu Sukma Dinda (2103010008)
6. Pande Putu Cintya Wiarni Putri (2103010010)

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN BALI WISNU DHARMA


2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Yang mana telah memberikan banyak sekali nikmat, rahmat dan karunianya
kepada kami. Sehingga kami mampu menyelesaikan Makalah “Fungsi
Manajemen di Apotek”

Makalah ini Kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Farmasi yang diberikah oleh dosen pengampu yaitu Bapak Gede Trima Yasa,
S.Farm, M.Farm. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi para pembaca mengenai Makalah Fungsi Manajemen di
Apotek.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu yang telah


memberikan ilmu dan pembelajaran kami dengan sepenuh hati. Semoga tugas
yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait yang
ditekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses penyusunan makalah ini. Kami menyadari makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun kami akan menerima demi kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, 26 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
2.1 Fungsi Manajemen di Apotek................................................................3
2.2 Contoh Fungsi Manajemen di Apotek..................................................5
BAB III....................................................................................................................7
PENUTUP...............................................................................................................7
3.1 Kesimpulan..............................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Apotek adalah sarana pelayanan kesehatan untuk membantu
meningkatkan kesehatan bagi masyarakat, apotek juga sebagai tempat
praktik tenaga profesi apoteker dalam melakukan pekerjaan kefarmasian.
Pekerjaan kefarmasian menurut ketentuan umum pasal 1 di dalam undang-
undang RI No.23 tahun 1992 tentang kesehatan adalah pembuatan
termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dan distribusi obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas
resep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan
obat, dan obat tradisional. Menurut kemenkes RI
No.1332/Menkes/SK/X/2002 tentang perubahan Permenkes
No.922/MENKES/PER/X/1993 mengenai Ketentuan dan Tata Cara
Pemberian Izin Apotek, yang dimaksud dengan apotek adalah suatu
tempat tertentu, tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian, penyaluran
perbekalan farmasi kepada masyarakat.
Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan seseorang dalam
mengatur kegiatan yang dikerjakan baik individu, berkelompok atau oleh
sebuah organisasi. Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi karena
tanpa adanya manajemen semua usaha akan sia-sia dan akan jauh lebih
sulit dalam pencapaian tujuan. Manajemen Farmasi adalah proses
kegiatan pengaturan atau memanajemenkan kegiatan kefarmasian untuk
mencapai tujuan tertentu. Salah satu kegiatan kefarmasian adalah apotek.
Apotek mempunyai dua tujuan selain memberikan pelayanan kesehatan
apotek juga bisa dijadikan tempat usaha yang menerapkan prinsip laba.
Kedua fungsi tersebut bisa dijalankan bersamaan tanpa meninggalkan satu
sama lain. Namun, untuk bisa menjalankan bisnis apotek perlu adanya
pengelolaan yang baik. Dengan terbentuknya manajemen farmasi di
apotek dapat meningkatkan kualitas tersusunnya kegiatan-kegiatan yang
ada di apotek. Maka dari itu apoteker sebagai salah satu tenaga profesional
kesehatan dalam mengelola apotek tidak hanya dituntut dari segi teknis
kefarmasian saja tapi juga dari segi manajemennya.

1.2Rumusan Masalah
1. Apa saja fungsi manajemen yang di terapkan di Apotek?
2. Apa saja contoh-contoh nyata fungsi manajemen yang di terapkam di
Apotek?

1
1.3Tujuan
Untuk mengetahui pengertian apotek dan mengetahui segala hal mengenai
manajemen farmasi di apotek.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1Fungsi Manajemen di Apotek


Setiap usaha termasuk apotek membutuhkan manajemen yang baik
untuk memastikan proses produksi, distribusi dan penjualan berlangsung
dengan baik. Sistem manajemen yang buruk dapat mengakibatkan adanya
hal-hal yang tidak diinginkan terlaksana. Agar tidak terjadi hal yang tidak
diinginkan kita harus mengetahui dan memahami fungsi manajemen yang
ada di apotek. Fungsi manajemen di apotek meliputi peramalan,
perencanaan, pengumpulan sumber, pengorganisasian, penyusunan atau
pengkoordinasian pegawai, pengarahan, pengawasan dan pengendalian,
penganggaran, dan pelaporan.
1. Fungsi Peramalan
Fungsi peramalan ini adalah langkah awal untuk
memperkirakan atau menyusun rencana-rencana yang akan
dilakukan kedepannya. Pada fungsi ini dapat mengira-ngira
atau melihat kemungkinan keaadan di masa depan yang akan
terjadi. Pada peralaman ini harus memberikan perkiraan data
atau informasi yang akurat agar bisa dipertanggung jawabkan.
2. Fungsi Perencamaam
Fungsi perencanaan adalah unsur yang paling penting dalam
proses manajemen. Tanpa perencanaan usaha, kegiatan di
apotek tidak memiliki arah dan tujuan. Perencanaan
mengharuskan seorang apoteker menyadari pada kekuatan dan
kelemahan apotek saat ini. Perencanaan juga memerlukan
evaluasi terkait tempat dimana beroprasinya apotek tersebut,
melihat kelemahan dan kelebihan pesaingnya.
Mempertimbangkan keadaan lingkungan dan eksternal apotek.
3. Fungsi Pengumpulan Sumber
Pada fungsi ini terdapat aktivitas-aktivitas mengumpulkan
sumber-sumber yang dibutuhkan di apotek untuk membantu
kelancaran mengenai tujuan yang telah ditetapkan.
4. Fungsi Pengorganisasian
Setelah menetapkan tujuan dan mengumpulkan sumber itu
harus disusun dengan cara tertentu. Hal ini dilakukan dengann
mengidentifikasi semua tugas yang harus dilakukan di apotek.
Proses ini bertujuan untuk mengelompokkan alat, tugas orang
maupun wewenang yang ada untuk tujuan yang telah
ditetapkan.

3
5. Fungsi Penyusunan dan Pengkoordinasian Pegawai
Setelah fungsi pengorganisasian terdapat fungsi penyusunan
pegawai. Penyusunan pegawai melibatkan sumber daya
manusia yang dibutihkan bagi apotek. Penyusunan ini
bertujuan untuk menempatkan pegawai-pegawai pada posisi
tertentu agar dapat menjalankan tugas-tugas sesuai tempat yang
ditentukan secara efektif.
6. Fungsi Pengarahan
Apotek tidak akan berhasil jika tidak diarahkan dengan baik.
Maka dari itu fungsi pengarahan pada apotek sangat penting.
Pengarahan ini bertujuan untuk mempertahankan pegawai dan
sumber daya lainnya memusatkan perhatian pada tujuan apotek
dan memastikan bahwa mereka dimanfaatkan secara konsisten
sesuai sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh pemilik.
Pengarahan ini dilakukan terus-menerus. Banyak tantangan
untuk mempertahankan pegawai yang produktif dan
termotivasi demi mencapai tujuan apotek.
7. Fungsi Pengawasan dan Pengendalian
Proses manajemen yang paling sering diabaikan adalah
mengendalikan atau mengawasi kegiatan yang ada di apotek.
Jika hal ini tidak terjadi kegiatan sehari-hari di apotek akan
mudah kehilangan sudut pandang secara keseluruhan, seperti
tujuan yang sedang dicapai dan strategi yang dikembangkan
selama proses perencanaan masih sesuai. Dengan demikian
pengawasan ini melibatkan penilaian berkala terhadap status
apotek. Jika pengawasan ini dilakukan dengan benar, dapat
mengetahui masalah dan peluang sehingga memberikan waktu
untuk mengambil tindakan yang tepat. Dengan cara ini, banyak
masalah yang dapat diselesaikan dan peluang dapat
dimanfaatkan.
8. Fungsi Penganggaran
Fungsi penganggaran adalah proses penghitungan biaya yang
akan digunakan dalam aktivitas yang ada di sebuah perusahaan.
Peran fungsi penganggaran pada apotek merupakan alat untuk
membantu manajemen dalam pelaksanaan, perencanaan,
koordinasi, pengawasan dan juga sebagai pedoman kerja dalam
menjalankan perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan.
9. Fungsi Pelaporan
Pelaporan merupakan suatu bentuk penyajian dari suatu fakta
mengenai suatu keadaan ataupu kegiatan. Pada dasarnya fakta
yang disajikan adalah tanggung jawab yang ditugaskan kepada
pelapor. Fungsi pelaporan ini bertujuan sebagai bahan untuk
pertanggung jawaban, sebagai alat untuk menuyampaikan
informasi, sebagai bahan penilaian, sebagai bahan
pengambilan keputusan dan sebagai alat pengawasan.

4
2.2Contoh Fungsi Manajemen di Apotek
1. Fungsi Peramalan
Dalam merencanakan sediaan farmasi, faktor lingkungan
seperti perubahan musim dan epidemiologi penduduk di daerah
tempat membuka usaha apotek sangat mempengaruhi dalam
perencanaan sediaan farmasi. Hal ini bertujuan memprediksi
kebutuhan obat-obatan di masa yang akan datang.
2. Fungsi Perencanaan
Tahap selanjutnya yang dilakukan pada saat membuka usaha
apotek adalah merencanakan dimana akan berdirinya apotek,
konsep desain apotek, pelayanan apotek, segi operasional
bisnis apotek. Selain itu kita juga merencanakan bagaimana
tata letak apotek, jam beroprasinuya apotek, jumlah staf apotek
dan sediaan farmasi yang sering ditawarkan.
3. Fungsi Pengumpulan Sumber
Pengumpulan sumber yang dimaksud adalah pengumpulan
sumber-sumber distribusi obat, dimana tempat kita mengambil
atau membeli obat untuk dijual kembali di apotek
4. Fungsi Pengorganisasian
Tempat usaha termasuk apotek harus ada organisasi staf yang
terdiri dari apoteker sebagai penanggung jawab, asisten
apoteker, admin pembayaran/pembelian/ laporan, kasir.
Bertujuan agar mengetahui tugas masing-masing serta
mencegah pengerjaan tugas yang berat/ringan sebelah
5. Fungsi Penyusunan dan Pengkoordinasian Pegawai
Pada fungsi ini seorang pemimpin akan menempatkan pegawai
mereka pada struktur organisasi yang bertujuan agar pegawai
tersebut mengetahui apa saja pekerjaannya dan bisa
bertanggung jawab kepada tugasnya.
6. Fungsi Pengarahan
Setiap bulan pegawai ditargetkan untuk menjual obat - obat
yang jarang laku, jika penjualan obat tersebut diatas
Rp.100.000, akan diberikan bonus Rp. 50.000 per pegawai
yang berhasil menjual obat tersebut. Selain itu, biasanya
pegawai diminta bersih-bersih apotek serta rak-rak obat setiap
minggu sambil mengecek obat - obat yang akan expired, setiap
sebulan sekali pegawai diberikan bonus Rp. 100.000 dan setiap
akhir bulan pegawai diajak makan -makan. Sehingga kita
sebagai pegawai jadi lebih rajin dan semangat buat bekerja.
7. Fungsi Pengawasan dan Pengendalian

5
1. Pengendalian stok obat-obatan dilakukan menggunakan
kartu stok yang memuat nama obat, tanggal kedaluwarsa,
jumlah pemasukan, jumlah pengeluaran, dan sisa
persediaan. Pengendalian ini bertujuan untuk
mempertahankan jenis dan jumlah persediaan sesuai
pelayanan agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan
stok.
2. Pengawasan di bagian penyimpanan melalui stock opname
setiap bulan. Dari laporan stok opnam tersebut dapat dilihat
jumlah pemakaian masing-masing item obat selama satu
bulan, sesuai dengan unit pengguna yang melakukan
permintaan, kemudian obat-obat apa saja yang tidak
bergerak, serta diperiksa expired date dan kemasan setiap
obat.
3. Persediaan dilakukan dengan memonitor fast moving dan
slow moving obat.
4. Pengelompokan obat melalui analisis Always-Better
Control (ABC) merupakan salah satu metode ilmiah untuk
penerapan kebijakan yang relevan terhadap pengendalian
persediaan obat. Analisis ABC merupakan salah satu cara
pengendalian persediaan dengan cara mengurutkan dan
mengelompokan jenis barang. Analisis ABC adalah suatu
aplikasi teori persediaan yang dikenal sebagai Pareto
Principle.
5. Pengadaan obat di apotek, dengan mencatat obat - obat yg
habis terjual/hampir habis terjual
8. Fungsi Penganggaran
1. Sewa tempat untuk mendirikan apotek atau membeli
properti untuk mendirikan apotek.
2. Membeli fasilitas yang ada di apotek.
3. Membeli sediaan farmasi.
4. Pembiayaan gaji pegawai dan biaya operasional setiap
bulan.
9. Fungsi Pelaporan
Setiap akhir bulan membuat laporan tentang total penjualan
obat, laporan tentang pembelian obat, laporan tentang
pengeluaran uang untuk membeli keperluan apotek yang
bertujuan untuk mengetahui omset laba bersih/kotor apotek
setiap bulannya, biasanya laporan dibuat dalam bentuk excel
kemudian dilaporkan kepada apoteker/pemilik saranan apotek.

6
BAB III
PENUTUP

3.1Kesimpulan
Apotek adalah sarana pelayanan kesehatan untuk
membantu meningkatkan kesehatan bagi masyarakat, apotek juga
sebagai tempat praktik tenaga profesi apoteker dalam melakukan
pekerjaan kefarmasian. Manajemen dibutuhkan oleh semua
organisasi karena tanpa adanya manajemen semua usaha akan sia-
sia dan akan jauh lebih sulit dalam pencapaian tujuan. Maka dari
itu dibutuhkannya Manajemen farmasi dalam usaha apotek ini agar
tercapainya tujuan yang sudah direncanakan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Soraya, Willem Rany, 2015. “Perbandingan Proses Pengadaan Obat di Apotek


Sanata Dharma dan Apotek K-24 di Yogyakarta Tahun 2015”. Skripsi.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Prabandari, Sari. (2018). Gambaran Manajemen Standar Pelayanan Kefarmasian
di Apotek Permata Kota Tegal. Jurnal Para Pemikir, Volume 7 Nomor 1 Januari
2018.
Pornamayadi, Pornamayadi. (2013). Manajemen Pelayanan pada Apotek Azzmi
Terhadap Konsumen. Skripsi, Syariah dan Ekonomi Islam.

Anda mungkin juga menyukai