SEDIAAN SIRUP
DOSEN PENGAMPU :
Gede Trima Yasa,S.Farm.,M.farm
DISUSUN OLEH :
Puji syukur kami ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa, karena kami dapat
menyelesaikan makalah “Teknologi Sediaan Non Steril Sirup’. Makalah ini kami
susun karena merupakan salah satu tugas yang diberikan pada mata kuliah
Teknologi Sediaan Non Steril. Makalah ini akan membahas preformulasi hingga
pengemasan dan labeling.
Kami mengucapkan banyak Terima Kasih pada semua pihak yang telah
membantu dalam menyusun makalah ini dan bagi semua pembaca makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2 Tujuan..................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 2
2.1 Pengertian Sirup..................................................................................... 2
2.2 Komponen Sirup..................................................................................... 2
2.3 Kelebihan Dan Kekurangan.................................................................... 3
2.4 Sifat Fisika Kimia Sirup.......................................................................... 4
2.5 Monografi Bahan Obat Dan Zat Tambahan.......................................... 5
BAB III FORMULASI.............................................................................. 8
3.1 Permasalahan......................................................................................... 8
3.1.1 Anilisis Permasalahan............................................................ 8
3.1.2 Penanganan Masalah............................................................. 8
3.2 Dosis , Bentuk Sediaan Dan Cara Pemakaian...................................... 9
3.2.1 Dosis...................................................................................... 9
3.2.2 Bentuk Sediaan..................................................................... 9
3.2.3 Cara Pemakaian.................................................................... 9
BAB IV PRODUKSI
4.1 Alat Dan Bahan...................................................................................... 10
4.2 Perhitungan Bahan................................................................................. 10
4.3 Prosedur Kerja....................................................................................... 12
4.4 Desain Kemasan.................................................................................... 13
BAB IV KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Demam merupakan keadaan suhu tubuh di atas suhu normal, yaitu suhu tubuh di
atas 38o Celsius (Ismoedijanto, 2016). Demam adalah proses alami tubuh untuk
melawan infeksi yang masuk ke dalam tubuh ketika suhu meningkat melebihi suhu
tubuh normal (>37,5°C) (Hartini, 2015). Suhu tubuh adalah suhu visera, hati, otak, yang
dapat diukur lewat oral, rektal, dan aksila. Secara garis besar, ada dua kategori demam
yang sering kali diderita oleh anak balita dan manusia pada umumnya yaitu demam
noninfeksi dan demam infeksi (Widjaja, 2016). Penurunan suhu tubuh dapat dibantu
dengan penggunaan obat penurun panas (antipiretik), terapi fisik (nonfarmakologi)
seperti istirahat baring, kompres hangat, dan banyak minum. Penggunaan obat
tradisional dengan produk herbal atau homeopatik belum terbukti secara ilmiah dapat
menurunkan demam, tapi hanya berdasarkan pengalaman semata sehingga perlu dikaji
lebih lanjut. Sediaan obat yang sangat mudah dikonsumsi untuk pasien anak yaitu sirup.
Sirup adalah sediaan cair berupa larutan yang mengandung sakarosa.
1.2 TUJUAN
d. MPewarna
Pewarna yang digunakan umumnya larut dalam air dan tidak bereaksi dengan
komponen lain dalam sirup dan warnanya stabil dalam kisaran pH selama
penyimpanan. Penampilan keseluruhan dari sediaan cair terutama tergantung pada
warna dan kejernihan. Pemilihan warna biasanya dibuat konsisen dengan
rasa. Juga banyak sediaan sirup, terutama yang dibuat dalam perdagangan
mengandung pelarut-pelarut khusus, pembantu kelarutan, pengental dan
stabilisator.
a. Viskositas
Viskositas atau kekentalan adalah suatu sifat cairan yang berhubungan erat
dengan hambatan untuk mengalir. Kekentalan didefinisikan sebagai gaya yang
diperlukan untuk menggerakkan secara berkesinambungan suatu permukaan datar
melewati permukaan datar lainnya dalam kondisi mapan tertentu bila ruang diantara
permukaan tersebut diisi dengan cairan yang akan ditentukan kekentalannya. Untuk
menentukan kekentalan, suhu zat uji yang diukur harus dikendalikan dengan tepat,
karena perubahan suhu yang kecil dapat menyebabkan perubahan kekentalan yang
berarti untuk pengukuran sediaan farmasi. Suhu dipertahankan dalam batas tidak lebih
dari 0,1 C.
Uji mudah tidaknya dituang adalah salah satu parameter kualitas sirup. Uji ini
berkaitan erat dengan viskositas. Viskositas yang rendah menjadikan cairan akan
semakin mudah dituang dan sebaliknya. Sifat ini digunakan untuk melihat stabilitas
sediaan cair selama penyimpanan. Besar kecilnya kadar suspending agent berpengaruh
terhadap kemudahan sirup untuk dituang. Kadar zat penstabil yang terlalu besar dapat
menyebabkan sirup kental dan sukar dituang.
c. Uji Intensitas Warna
Uji ini untuk mengamati warna sirup 0-4 minggu. Uji ini bertujuan untuk
mengetahui perubahan warna sediaan cair yang disimpan dalam waktu tertentu.
2. Sirplus simplex
5
3. Propilen glikol
Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, rasa
agak manis, higroskopik.
Kelarutan : Dapat campur dengan air, dengan etanol (95%) dan
dengan kloroform , larut dalam 6 bagian eter , tidak dapat
campur dengan eter minyak tanah , dan dengan minyak
lemak.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Khasiat dan kegunaan : Zat tambahan, pelarut.
4. Metil paraben
Pemerian : Serbuk hablur halus, putih, hampir tidak berbau, tidak
berbau, tidak mempunyai rasa, kemudian agak
membakar diikuti rasa tebal.
Kelarutan : Larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air
mendidih
, dalam 3,5 bagian etanol (95%) dan dalam 3 bagian
aseton , mudah larut dalam eter dan dalam larutan alkali
,aseton , hidroksida, larut dalam 60 bagian gliserol panas
dan dalam 40 bagian minyak minyak lemak lemak nabati
panas , jika didinginkan larutan tetap jernih.
pH : 3-6
Bobot molekul : 152, 15
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Stabilitas : Lebih mudah terurai dengan adanya udara dari luar.
Khasiat dan kegunaan : Zat tambahan, zat pengawet.
5. Propil paraben
Pemerian : Serbuk hablur putih, tidak berbau, tidak berasa.
6
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, larut dalam 3,5 bagian
etanol (95%) , dalam 3 bagian aseton, dalam 140 bagian
gliserol dan dalam 40 bagian minyak lemak, mudah larut
dalam gliserol dan dalam 40 bagian minyak lemak,
mudah larut dalam larutan alkali hidroksida.
Titik didih : 95oC – 98oC
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Khasiat dan kegunaan : Zat pengawet
5. Aquadest
7
BAB III
FORMULASI
3.1.1 Permasalahan
Berdasarkan penelusuran Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
terdapat beberapa produk sirup yang menjadi penyebab gagal ginjal
karena mengandung bahan pelarut etilen glikol dan dietilen glikol (bahan tambahan
pada sirup). Sehingga menyebabkan gagal ginjal akut pada anak.
3.2.1 Dosis
Dari dosis diatas dibuat kekuatan sediaan dalam formula yaitu 120 mg/5ml volume :
60ml.
Bentuk Sediaan : Sirup dengan volume 60ml dalam botol berwarna gelap (coklat).
9
BAB IV
PRODUKSI
1. Alat
10
Propilenglikol 22,5 : 100 x 61,2 ml ml = = 13,5 ml
Metil Paraben : Propil Paraben (3: 2) 0,12 % = 0,12/100 x 61,2 = 0,07344
gram
Aquaest add 60 ml
11
4.5 Etiket
4.6 Brosur
BAB V
KESIMPULAN