Anda di halaman 1dari 10

PEMBERIAN OBAT ORAL

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Farmakologi

Disusun Oleh :

1. Niken Zullaika N.F.H (222303102050)


2. Putri Febrianti (222303102051)
3. Dea Fakhriy Jaisy (222303102060)
4. Ariq Rafiul Farhan (222303102071)
5. Dina Suci Auliyanto Putri (222303102072)
6. Rezza Afra Sabila (222303102081)
7. Dewi Akmalia (222303102084)
8. Mutiara Tri Clarinda (222303102094)
9. Nur Anisah Iklil Anikiyah (222303102095)

KELAS 2B
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER KAMPUS KOTA PASURUAN
2023
KATA PENGANTAR

Ucapan puji syukur kami panjatkan atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya makalah tentang “ PEMBERIAN OBAT ORAL “ dan untuk
memenuhi tugas Farmakologi dengan baik. Dalam penyajiannya kami menyusun
tiap bab dengan uraian singkat dan pembahasan serta kesimpulan akhir.

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2
1.4 Manfaat ..................................................................................................... 2
1.5 Metode Kepustakaan ................................................................................ 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian ...................................................................................................... 3
A. Obat Oral ................................................................................................... 3
B. Obat Topikal ............................................................................................. 4
C. Obat Supositoria........................................................................................ 5
2.2 Bentuk Sediaan.............................................................................................. 6
A. Sediaan Oral ............................................................................................... 6
B. Sediaan Topikal .......................................................................................... 7
C. Sediaan Supositoria .................................................................................... 8
2.3 Cara Pemberian ........................................................................................... 10
A. Pemberian Oral ......................................................................................... 10
B. Pemberian Topikal .................................................................................. 11
C. Pemberian Supositoria ............................................................................ 19
BAB III.................................................................................................................. 21
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 21
3.2 Saran.................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 22

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya pelayanan kesehatan terdiri dari dua aspek utama yaitu
perawatan dan pengobatan. Perawat saat ini dituntut mampu memberikan
asuhan keperawatan dengan pendekatan pemecahan masalah menggunakan
metode proses keperawatan. Disamping memberikan asuhan keperawatan,
perawat dituntut juga untuk mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang
memadai tentang pengobatan. Keikutsertaan perawat dalam kegiatan
kolaborasi pengobatan ini cukup bervariasi selaras dengan kemajuan
pembangunan dibidang kesehatan.
Obat adalah alat utama terapi yang digunakan dokter untuk mengobati
klien yang memiliki masalah kesehatan. Pemberian obat dapat melalui
berbagai cara yaitu: peroral, parenteral, melalui mata, telinga, kulit, vagina,
hidung, dan anus. Di sini saya akan membahas pemberian obat oral, topical
dan supositoria. Pemberian obat per oral, topikal dan supositoria merupakan
cara yang paling banyak dipakai karena ini merupakan cara yang paling
mudah, murah, aman, dan nyaman bagi pasien.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa itu obat oral, topikal dan supositoria?
b. Apa saja bentuk sediaannya?
c. Bagaimana cara pemberiannya?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Mengetahui obat oral, topikal dan supositoria.
b. Mengetahui bentuk sediaan obat oral, topikal dan supositoria.
c. Mengetahui cara pemberian obat secara oral, topikal dan supositoria

1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui mengenai obat obat oral, topikal dan supositoria.
2. Mengerti cara pemberian obat secara oral, topikal dan supositoria.

1.5 Metode Kepustakaan


Makalah ini disusun dengan membaca dan menganalisa dari beberapa
sumber, yaitu dari buku dan internet yang relevan dengan tema makalah. Data
tersebut diolah dengan teknik isi melalui sumber materi baik dari buku ataupun
internet.

iii
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

A. Obat Oral
Pemberian obat per oral merupakan cara yang paling banyak dipakai
karena ini merupakan cara yang paling mudah, murah, aman, dan
nyaman bagi pasien. Berbagai bentuk obat dapat di berikan secara oral
baik dalam bentuk tablet, sirup, kapsul atau puyer. Untuk membantu
absorbsi , maka pemberian obat per oral dapat di sertai dengan pemberian
setengah gelas air atau cairan yang lain. Beberapa jenis obat dapat
mengakibatkan iritasi lambung dan menyebabkan muntah (mislanya
garam besi dan Salisilat). Untuk mencegah hal ini, obat di persiapkan
dalam bentuk kapsul yang diharapkan tetap utuh dalam suasana asam di
lambung, tetapi menjadi hancur pada suasana netral atau basa di usus.
Dalam memberikan obat jenis ini, bungkus kapsul tidak boleh di
buka, obat tidak boleh dikunyah dan pasien di beritahu untuk tidak
minum antasaid atau susu sekurang-kurangnya satu jam setelah minum
obat. Apabila obat dikemas dalam bentuk sirup, maka pemberian harus
di lakukan dengan cara yang paling nyaman khususnya untuk obat yang
pahit atau rasanya tidak enak. Pasien dapat di beri minuman dingin (es)
sebelum minum sirup tersebut. Sesudah minum sirup pasien dapat di beri
minum, pencuci mulut atau kembang gula.

2.2 Bentuk Sediaan

A. Sediaan Oral
Bentuk oral adalah obat yang masuk melalui mulut. Pada umumnya
cara ini lebih disukai karena paling murah dan nyaman untuk diberikan.
Bentuk obat sediaan padat yang diberikan melalui oral yaitu :
a. Serbuk, campuran kering bahan obat atau zat kimia, diameter 1,2-
1,7 µm dengan atau tanpa vehikulum serta untuk penggunaan.
Macam serbuk :
1. Serbuk terbagi
Pulveres, dikemas dalam suatu bungkus/sachet untuk dosis
iv
tunggal. Cara penggunaan dilarutkan atau disuspensikan dalam
aquadest sebelum diminum.
2. Serbuk tak terbagi
1) Bulk powder tersedia sebagai sirup oral antibiotik dan
serbuk kering lainnya yang tidak poten (antasida,dll) untuk
multiple dose. Cara penggunaan dilarutkan atau
disuspensikan dalam aquadest sebelum diminum.
2) Serbuk tabur, ditaburkan pada kulit.
3) Serbuk injeksi, dilarutkan atau disuspensikan dalam aqua
pro injeksi.

b. Granul, sediaan bentuk padat berupa partikel serbuk dengan diameter 2-


4µm dengan atau tanpa vehikulum. Cara penggunaan sebelum diminum
dilarutkan atau disuspensikan dulu dalam airpelarut yang sesuai.

c. Tablet, sediaan obat berbentuk padat kompak dan merupakan tipe umum
dari suatu tablet. Berdasarkan formulasinya, tablet dapat berupa : tablet
padat biasa, tablet sublingual (dilarutkan dibawah lidah), tablet bukal
(dilarutkan antara pipi dan gusi), tablet bersalut gula (menutupi bau dan
rasa tidak enak), tablet bersalut enteric (untuk mencegahnya larut dalam
lambung dan sampai dan di usus halus baru dipecah). Berdasarkan
bentuknya dibedakan menjadi 2 yaitu bulat pipih dengan kedua
permukaannya rata atau cembung, dalam perdagangannya disebut Tablet.
Sedangkan silindris seperti kapsul, dalam perdagangannya disebut Kaplet.

d. Kapsul, sediaan padat, bahan aktifnya berbentuk padat atau setengah


padat dengan atau tanpa bahan tambahan dan terbungkus suatu cangkang
yang keras terbuat dari gelatin dengan atau tanpa bahan tambahan.

2.3 Cara Pemberian

A. Pemberian Oral
a. Peralatan :
1) Baki berisi obat-obatan atau kereta sorong obat-obat (tergantung
sarana yang ada)
2) Kartu rencana pengobatan
3) Cangkir disposible untuk tempat obat
v
4) Martil dan lumpang penggerus (bila diperlukan)
b. Tahap kerja :
1) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2) Cuci tangan
3) Kaji kemampuan pasien untuk dapat minum obat per oral
(kemampuan menelan, mual dan muntah, akan dilakukan
penghisapan cairan lambung, atau tidak boleh makan/minum).
4) Periksa kembali order pengobatan (nama pasien, nama dan dosis
obat, waktu dan cara pemberian). Bila ada keraguan laporkan ke
perawat jaga atau dokter.
5) Ambil obat sesuai yang diperlukan.
6) Bantu untuk minum obat dengan cara :

7) Apabila memberikan tablet atau kapsul dari botol, tuangkan jumlah


yang dibutuhkan ke dalam tutup botol dan pindahkan ke tempat
obat. Jangan menyentuh obat dengan tangan. Obat berupa kapsul
jangan dilepaskan pembungkusnya.
8) Yakin bahwa tidak pada pasien yang salah
9) Atur posisi pasien duduk bila mungkin
10) Kaji tanda-tanda vital pasien
11) Berikan cairan/air yang cukup untuk membantu menelan, bila sulit
menelan anjurkan pasien meletakan obat di lidah bagian belakang,
kemudian pasien dianjurkan minum
12) Bila obat mempunyai rasa tidak enak, beri pasien beberapa butir es
batu untuk diisap sebelumnya, atau berikan obat dengan
menggunakan lumatan apel atau pisang.
13) Catat tindakkan yang telah dilakukan meliputi nama dan dosis obat
yang diberikan, setiap keluhan dan hasil pengkajian pada pasien.
Bila obat tidak dapat masuk, catat secara jelas dan tulis tanda
tangan dengan jelas.
14) Kembalikan semua peralatan yang dipakai dengan tepat dan benar
kemudian cuci tangan.
15) Lakukan evaluasi menegenai efek obat pada pasien kurang lebih 30
menit setelah waktu pemberian.

vi
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pemberian obat oral, topical dan supositoria adalah suatu tindakan untuk
membantu proses penyembuhan dengan cara memberikan obat-obatan melalui
mulut dan melalui organ yang terkena penyakit sesuai dengan program
pengobatan dari dokter.
Tujuan dari pengobatan antara lain mencegah, mengobati dan mengurangi
rasa sakit sesuai dengan efek terapi dari jenis obat, dan menghindari pemberian
obat yang menyebabkan kerusakan kulit dan jaringan.
Sedangkan hal yang harus diperhatikan meliputi indikasi, kontraindikasi,
penggunaan prinsip 6 benar, jenis obat, serta memastikan bahwa pasien benar-
benar meminum obat tersebut.

3. 2 SARAN
Diharapkan kepada pembaca setelah selesai membaca makalah ini supaya
dapat memahai pengertian obat topical dan cara pemberian obat Oral

vii
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Jantung
https://id.wikipedia.org/wiki/Gagal_jantung
https://id.wikipedia.org/wiki/Serangan_jantung
https://id.wikipedia.org/wiki/Aritmia
https://id.wikipedia.org/wiki/Perikarditis
http://www.alodokter.com/lebih-jauh-tentang-penyakit-jantung-koroner
http://www.alodokter.com/penyakit-jantung-bawaan
https://www.singhealth.com.sg/PatientCare/Overseas-
Referral/bh/Conditions/Pages/Heart-Failure.aspx
https://hellosehat.com/penyakit/aritmia/
http://www.alodokter.com/gagal-jantung
http://www.alodokter.com/penyakit-jantung/pengobatan

viii
9

Anda mungkin juga menyukai