Anda di halaman 1dari 17

MENJELASKAN BENTUK KEMASAN OBAT

MATA KULIAH :

FARMAKOLOGI

Dosen pengampu :

Fidiana Kurniawati, S.Kep., Ns

Selvia David R., S.Kep., Ns , M.Kep

Debby Christianti, M. Sc., Apt

DI SUSUN OLEH :
1. Hilaria ( 01.1.17.00809 )
2. Leonardo utra murdoko ( 01.1.17.00813 )
3. Lutfi andro ( 01. 1.17. 00814 )
4. Pipit endah permatasari ( 01.1.17.00818 )
5. Rico bayu wijaya ( 01.1.17.00820 )
6. Tito ramadhani (01.1.17.00827 )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RS.BAPTIS KEDIRI

PRODI DIII KEPERAWATAN

2017/2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah dan
limpahan kasih-Nya yang begitu luar biasa, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah
yang berjudul “MENJELASKAN BENTUK KEMASAN OBAT” sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan tugas farmakologi mahasiswa di institusi Stikes RS. Baptis Kediri.

Kediri,06 maret 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ………………………………………………. ......1


KATA PENGANTAR ………………………………………………. 2
DAFTAR ISI ……………………………………………………….....3

BAB I PENDAHULUAN …………………………………….............4
 A. Latar Belakang ………………………………………….........4
 B. Rumusan Masalah ……………………………………............4
BAB II PEMBAHASAN ………………………………......……........5
 Bentuk Oral.......................... ……………………………............5
 Bentuk Topikal.................. ………………………………...... ..8
 Bentuk Supositoria.......................................................................9
 Bentuk Pesari...............................................................................12
 Bentuk gas……………………………………………………….14
 Bentuk Cairan..............................................................................14
 Bentuk Aerosol............................................................................15
BAB III PENUTUP ……………………………………………..........16
 A. Simpulan ……………………………………………..............16
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………....................17

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Rumusan Masalah

 Bagaimana bentuk kemasan obat oral ?


 Bagaimana bentuk kemasan obat topikal ?
 Bagaimana bentuk kemasan obat supositoria ?
 Bagaimana bentuk kemasan obat pesari ?
 Bagaimana bentuk kemasan obat cairan ?
 Bagaimana bentuk kemasan obat gas ?
 Bagaimana bentuk kemasan obat aerosol ?

Tujuan

 Untuk mengetahui bentuk kemasan obat oral


 Untuk mengetahui bentuk kemasan obat topikal
 Untuk mengetahui bentuk kemasan obat supositoria
 Untuk mengetahui bentuk kemasan obat pesari
 Untuk mengetahui bentuk kemasan obat cairan
 Untuk mengetahui bentuk kemasan obat gas
 Untuk mengetahui bentuk kemasan obat aerosol

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bentuk Oral
Merupakan cara pemberian obat yang paling umum dilakukan. Tujuan pemeberian obat oral
adalah untuk mencegah, mengobati, mengurangi rasa sakit sesuai dengan efek terapi dari
jenis obat. Obat oral baik sekali untuk mengobati infeksi usus. Bentuk sediaan obat oral
diantaranya yaitu :

 Tablet

Tablet (Compressi)
Merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau
sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebih dengan
atau tanpa bahan tambahan.
1) Tablet Kempa  paling banyak digunakan, ukuran dapat bervariasi, bentuk serta
penandaannya tergantung design cetakan
2) Tablet Cetak  dibuat dengan memberikan tekanan rendah pada massa lembab dalam lubang
cetakan.
3) Tabl9et Trikurat  tablet kempa atau cetak bentuk kecil umumnya silindris. Sudah jarang
ditemukan
4) Tablet Hipodermik  dibuat dari bahan yang mudah larut atau melarut sempurna dalam air.
Dulu untuk membuat sediaan injeksi hipodermik, sekarang diberikan secara oral.
5) Tablet Sublingual  dikehendaki efek cepat (tidak lewat hati). Digunakan dengan
meletakkan tablet di bawah lidah.
6) Tablet Bukal  digunakan dengan meletakkan di antara pipi dan gusi.
7) Tablet Efervescen  tablet larut dalam air. Harus dikemas dalam wadah tertutup rapat atau
kemasan tahan lembab. Pada etiket tertulis “tidak untuk langsung ditelan”.
8) Tablet Kunyah  cara penggunaannya dikunyah. Meninggalkan sisa rasa enak di rongga
mulut, mudah ditelan, tidak meninggalkan rasa pahit, atau tidak enak

5
 Kapsul

Bentuk sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat
larut.

Kapsulae (Kapsul)
Merupakan sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak
yang dapat larut. Keuntungan/tujuan sediaan kapsul yaitu:
1) Menutupi bau dan rasa yang tidak enak
2) Menghindari kontak langsung dengan udara dan sinar matahari
3) Lebih enak dipandang
4) Dapat untuk 2 sediaan yang tidak tercampur secara fisis (income fisis), dengan
pemisahan antara lain menggunakan kapsul lain yang lebih kecil kemudian
dimasukkan bersama serbuk lain ke dalam kapsul yang lebih besar.
5) Mudah ditelan.

 obat hisap
sediaan padat mengandung bahan obat, umumnya dengan bahan dasar beraroma dan
manis, yang membuat tablet melarut atau hancur perlahan lahan dalam mulut.

6
 Sirup

Sediaan pekat dalam air dari gula atau pengganti gula yang terdiri dari bahan obat dengan
atau tanpa bahan tambahan

 Tetesan
Sediaan obat cair berbentuk larutan, emulsi atau suspensi yang digunakan dengan
cara meneteskannya.

7
B.Topikal
Topikal adalah obat yang cara pemberiannya bersifat local, misalnya dikemas dalam
bentuk obt luar seperti lotion, liniment, ointment,, pasta dan bubuk yang biasa
digunakan untuk pengobatan gangguan dermatologis seperti gatal-gatal, kulit kering,
infeksi dan lain-lain. Obat topical juga dkemas dalam bentuk obat tetes(instilasi) yang
dipakai untuk tetes mata, telinga atau hidung serta dalam bentuk untuk irigasi baik
mata, telinga, hidung, vagina maupun rektum.

 Pemberian obat pada kulit(dermatologis)


Obat dapat diberikan pada kulit dengan cara digosokkan, disemprotkan, dioleskan,
dan iontoforesis(pemberian obat pada kulit dengan listrik).

 Irigasi dan insilasi pada mata


Irigasi pada mata merupaka suatu tindakan pencucian kantung konjungtiva mata.
Berbagai betuk spuit tersedia khusus untuk melakukan irigasi tetapi bila tidak ada
dapat digunakan spuit dengan tabung yang besar. Peralatan yang digunakan harus
steril.

8
 Instilasi hidung

Obat yang digunakan melalui tetesan hidung(instalasi hidung) diberikan biasanya


dengan maksud menimbulkan astringentefek yang merupakan efek obat dalam
mengkerutkan selput lender yang bengkak.

Supositoria

Supositora adalah suatu bentuk sediaan padat yang pema.kaiannya dengan


cara memasukan melalui lubang atau celah pada tubuh, dimana ia akan melebur,
melunak atau melarut dan memberikan efek local atau sistemik. Supositoria umumnya
dimasukan melalui rectum, vagina, kadang-kadang melalui saluran urin dan jarang
melalui telinga dan hidung. Bentuk dan ukurannya harus sedemikian rupa sehingga
dapat dengan mudah dimasukankan kedalam lubang atau celah yang diinginkan tanpa
menimbulkan kejanggalan dan penggelembungan brgitu masuk, harus dapat bertahan
untuk suatu waktu tertentu. Supositoria untuk rektum umumnya dimasukan dengan
jari tangan,tetapi untuk vagina khususnya vaginal insert atau tablet vagina yang diolah
dengan cara kompresi dapat dimasukan ebih jauh kedalam saluran vagina dengan
bantuan alat khusus.
Dikalangan umum biasanya supositoria rektum panjangnya kurang lebih dari
32 mm(1,5 inci), berbentuk silinder dan kedua ujungnya tajam. Beberapa suporsitoria
untuk rektum diantaranya ada yang berbentuk seperti peluru, torpedo, atau jari-jari

9
kecil, tergantung kepada bobot jenis bahan obat dan basis yang digunakan, beratnya
pun berbeda-beda.
Supositoria untuk vagina yang juga disebut pessarium biasanya berbentuk bola
lonjong atau seperti kerucut, sesuai dengan kompendik resmi beratnya 5gr, apabila
basisnya oleoum cacao. Supositoria untuk saluran urin yang juga disebut bougie
bentuknya ramping seperti pensil, gunanya untuk dimasukkan ke dalam saluran urin
pria atau wanita. Supositoria saluran urin pria bergaris tengah 3-6 mm dengan panjang
140 mm, walaupun ukuran ini masih bervariasi satu dengan yang lainnya. Apabila
basisnya dari oleum cacao maka beratnya kurang lebih dari 4gr. Supositoria untuk
saluran urin wanita panjang dan beratnya ½ dari ukuran untuk pria, panjangnya
kurang lebih dari 70 mm dan beratnya 2gr, inipun bila oleum cacao sebagai basisnya.
Supositoria untuk hidung dan untuk telinga yang disebut juga kerucut telinga,
keduanya berbentuk sama dengan supositoria saluran urin hanya ukuran panjangnya
lebih kecil, biasanya 32mm. supositoria telinga umunya diolah dengan suatu basis
gelatinyang mengandung gliserin.

Bahan Dasar Supositoria

Analog dengan basis salep, basis supositoria memainkan peranan penting


dalam penglepasan obat yang dikandungnya dan oleh sebab itu pula tersedianya obat
untuk diabsorpsi untuk efek sistemik maupun efek local. Tentunya salah satu
persyaratan pertama bagi suatu basis supositoria adalah basis yang selalu padat dalam
suhu ruangan tetapi akan melunak, melebur atau melarut dengan mudah pada suhu
tubuh sehingga obat yang dikandungnya dapat sepenuhnya didapat segera setelah
dimasukkan.

Pembuatan Supositoria

Supositoria dibuat dengan 3 metode: (1)mencetak hasil leburan, (2)kompresi dan


(3)digulung dan dibentuk denga tangan. Metode yang sering digunakan pada
pembuatan supositoria baik dalam skala kecil maupun skala industry adalah dengan
pencetakan.Pembuatan dengan cara mencetak , pada dasarnya langkahnya dalam
metode pencetakan termasuk: a)melebur basis, b)mencampurkan bahan obat yang

10
diinginkan, c)menuang hasil leburan kedalam cetakan, d)membiarkan leburan menjadi
dingin dan mengental menjadi supositoria, dan e)melepaskan supositoria dengan
oleum cacao, gelatin gelaserin, polietilen glikol, dan banyak basis supositoria lainnya
yang cocok dibuat dengan cara mencetak.

Pengemasan dan Penyimpanan

Suporsitoria gliserin dan suporsitoria gelatin gliserin umumnya dikems dalam wadah
gelas tertutup rapat agar supaya mencegah perubahan kelembapan dalam isi
supositoria. Supositoria yang diolah dengan basis oleum cacao biasanya dalam kotak
untuk mencegah terjadinya hubungan antarsuporsitoria tersebut dan mencegah
perekatan. Suporsitoria dengan kandungan obat yang sedikit pekat biasanya
dibungkus satu persatu dalam bahan tidak tembus chaya seperti lembaran
metal(alufoil).

 Irigasi dan istalasi vagina

Irigasi vagina merupakan suatu prosedur membersihkan vagina dengan aliran air yang
pelan. Tindakan ini dilakukan terutama untuk memasukan larutan antimikrobia guna
mencegah pertumbuhan mikroorganisme penyebab infeksi, mengeluarkan kotoran
dalam vagina dan mencegah perdarahan(dengan cairan dingin atau hangat) dan
mengurangi peradangan.

11
 Pemberian obat per rektal dan supersitoria

Obat dapat diberikan melalui rektal. Obat dalam bentuk cairan banyak diberikan
melaui rektal yang sering disebut enema. Obat tertentu dalam bentuk kapsul yang
besar dan panjang(suporsitoria) juga dikemas untuk diberikan melaui anus/rektum.

PESARI

Ubat ini biasanya terdiri daripada bahan aktif ubat dan bahan bukan aktif seperti lemak koko
(cocoa butter) atau minyak sayur-sayuran. Apabila dimasukkan ke dalam faraj, pesari akan
cair pada suhu badan dan secara beransur-ansur akan melepaskan bahan aktif ke dalam faraj.
Pesari biasanya digunakan untuk tujuan merawat masalah berkaitan dengan faraj.

Sebelum menggunakan pesari

Maklumkan kepada doktor atau ahli farmasi jika:

 Anda alergi kepada sebarang ubat


 Anda mempunyai sebarang masalah perubatan

Cara menggunakannya:

1. Basuh tangan dengan bersih.


2. Baca arahan pada label ubat.
3. Keluarkan ubat dan applicator daripada foil aluminium atau plastik
4. Masukkan ubat ke dalam applicator dan seterusnya masukkan bahagian applicator
yang diisi dengan ubat ke dalam faraj. Jika anda mengandung, jangan gunakan
applicator sebaliknya masukkan ubat terus ke dalam faraj menggunakan jari anda.
5. Masukkan ubat tersebut sedalam yang boleh ke dalam faraj sama ada menggunakan
applicator atau jari sambil baring dengan posisi kaki bengkok serta dikangkangkan.
6. Jika menggunakan applicator tekan bahagian hujung untuk menolak ubat masuk ke
dalam dan seterusnya keluarkan applicator dari faraj.
7. Berada dalam posisi tersebut dalam 15 minit bagi memastikan ubat tersebut tidak
keluar.
8. Basuh tangan semula.

12
Penyimpanan

Simpan semua ubat di tempat yang selamat dan jauh dari kanak-kanak.

Simpan pesari dalam bekas asal dan di tempat yang sejuk serta gelap, kecuali diarahkan
sebaliknya.

Jangan simpan pesari pada suhu melebihi 25°C.

Jangan gunakan pesari selepas tarikh luput yang tertera pada bekas asal.

Arahan khas

Jika terlupa dos, ambil serta merta. Sekiranya, waktu dos seterusnya sudah hampir abaikan
dos tersebut dan tunggu untuk dos seterusnya.

Jangan gandakan dos.

Pesari mungkin mengandungi bahan-bahan yang boleh merosakkan getah. Oleh yang
demikian, jika menggunakan alat-alat perancang seperti kondom dan diafragma keberkesanan
alat tersebut tidak dijamin.Akibatnya, terdapat risiko yang tinggi kondom atau diafragma
menjadi nipis dan koyak semasa persetubuhan. Disyorkan supaya alat-alat perancang
berasaskan getah tidak digunakan semasa rawatan.

Pesari yang sudah cair mungkin boleh keluar daripada faraj. Bagi mengelakkan daripada
pakaian anda kotor, penggunaan pantyliner atau tuala wanita disyorkan.

Jangan gunakan tampon kerana ia boleh menyerap ubat sebelum ia ubat tersebut bertindak.
Penggunaan pesari hendaklah diteruskan walaupun semasa haid.

Cuci applicator dengan air panas setelah selesai menggunakannya atau jika perlu
menggunakannya untuk dos seterusnya.

Walaupun berasa telah sembuh, adalah penting untuk menggunakan semua pesari yang
dibekalkan bagi tempoh tersebut.

Jika anda berasa tidak sembuh atau keadaan menjadi lebih teruk, sila berjumpa dengan
doktor.

Gunakan pesari mengikut arahan yang dilabelkan

13
Bentuk gas

Obat bentuk gas bersifat terapiutik atau anastetik

o Gas terapiutik

oksigen untuk mengatasi hipoksia atatu melawan keracunan karbon monosida.


Karbondioksida dipakai bersama oksigen untuk mengatasi depresi pernafasan ,
asfiksia dan keracunan karbon monoksida, pada tidakan bedah , dipakai untuk
meningkatkan kecepatan induksi dan pemulihan setelah anastesi

o Gas anestetik : Contohnya adalah halotan.

BENTUK SEDIAAN LIQUID ( Cairan )


Bentuk sediaan liquid merupakan sediaan dengan wujud cair, mengandung satu atau lebih zat
aktif yang terlarut atau terdispersi stabil dalam medium, yang homogen pada saat
diaplikasikan.

Bentuk sediaan liquid dalam konsistensi cairnya, memiliki keunggulan terhadap bentuk
sediaan solid dalam hal kemudahan pemberian obat terkait sifat kemudahan mengalir dari
sediaan liquid ini. Selain itu, dosis yang diberikan relative lebih akurat dan pengaturan dosis
lebih mudah divariasi dengan penggunaan sendok takar. Namun, bentuk sediaan ini tidak
sesuai untuk zat aktif yang tidak stabil terhadap air. Dengan kemasan botol dan penggunaan
sendok takar untuk sediaan oral, maka tingkat kepraktisan bentuk sediaan ini relative lebih
rendah jika dibanding bentuk sediaan solid.

Untuk pemakaian topical, keunggulan bentuk sediaan liquid, jika dibanding bentuk sediaan
solid maupun semisolid, terletak pada daya sebar dan bioadhesivitasnya, selama
viskositasnya optimum. Namun terkait daya lekat dan ketahanan pada permukaan kulit,
bentuk sediaan liquid relative lebih rendah jika dibanding bentuk sediaan semisolid. Hal ini
terutama berhubungan dengan tingkat viskositas dari kedua bentuk sediaan tersebut.
Ragam bentuk sediaan liquid yang akan didiskusikan dalam modul ini adalah larutan, emulsi
dan suspensi.

Contoh obat cair:

14
BENTUK AEROSOL

Aerosol adalah bentuk sediaan yang mengandung satu atau lebih zat aktif dalam
wadah kemas tekan, berisi propelan yang dapat memancarkan isinya, berupa kabut hingga
habis, dapat di gunakan untuk obat dalam atau obat luar dengan menggunakan propelan yang
cocok.
Aerosol di dunia farmasi adalah bentuk sediaan yang diberi tekanan, mengandung satu atau
lebih bahan aktif yang bila diaktifkan memancarkan butiran-butiran cairan atau bahan-bahan
padat dalam media gas.
Menurut FI IV, aerosol farmasetik adalah sediaan yang dikemas di bawah tekanan,
mengandung zat aktif terapetik yang dilepas pada saat sistem katup yang sesuai ditekan.
Aerosol didefinisikan sebagai sistem koloid yang mengandung partikel-pertikel padat atau
cairan yang sangat halus yang terbagi-bagi didalam dan dikelilingi oleh gas.
Ukuran partikel bahan aktif berkisar antara 10 sampai 50 m, untuk meminimalisir
penghantaran dan penyimpanannya dalam cairan pernafasan.
Bentuk sediaan ini pada umumnya sering ditemukan untuk pengobatan saluran pernafasan
misalnya untuk penanganan simpatomatis pada penyakit asma, aerosol topical untuk
pengobatan acne (jerawat), dan kosmetik seperti styling foam untuk penataan rambut
Contoh obat aerosol
``

15
BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa :

1. Macam – macam bentuk kemasan obat oral, topikal, kapsul.

2. Macam – macam bentuk kemasan obat cair dan aerosol

16
DAFTAR PUSTAKA

Badan POM RI.Informatorium Obat Nasional Indonesia. Sagung Seto. Semarang. 2008

Bertram G.Katzung. farmakologi dasar dan klinik. 10th ed. Jakarta. EGC; 2010.p479 - 489

17

Anda mungkin juga menyukai