Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KDKK

Prosedur Pemberian Obar Oral di Ruang Dahlia

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1


ANADELA MAWADAH
(PO72242232290)

FEBBY FEPBIOLA (PO72242232282)

LISNA (PO72242232290)

MAWAR (PO72242232295)

MONICA SESELIA TAMBUNAN


(PO72242232297)

MUTIA AMANDA (PO72242232298)

NOVIA SAFITRI (PO72242232300)

PEPA RADINA PUTRI (PO72242232303)

RADHA ARDIFA (PO72242232304)

TASYA OLIVIA SIHOMBING (PO72242232314)

TRESYA DEBORA ROMATIO PURBA (PO72242232315)

WULANDARI (PO72242232317)

DOSEN PENGAJAR:
NURUL AINI SURIA SAPUTRI, SST, MKM

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES TANJUNGPINANG

PRODI D-III KEBIDANAN


TAHUN 2023

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji dan Sukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
Ridhodan Rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis berupa
makalah yang berjudul”Prosedur Pemberian Obar Oral di Ruang Dahlia.Dalam
penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
karya ini tidak lain berkat bantuan,dorongan dan bimbingan dari beberapa pihak,
serta beberapa sumber referensi sebagai pedoman pembuatan makalah ini,
sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.Penulis mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaanyamakala ini. Akhir kata
saya berharap semoga Allah SWT memberikan imbalan yang
setinpal pada mereka yang telah memberikan bantuan dan dapat menjadikan ban
tuan ini sebagaiibadah dan pelajaran untuk saya sendiri. Amin yaa robbal ‘alamiin.
Semoga makalah ini bermanfaat
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Tujuan
1.3.Manfaat
1.4.Sasaran
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Definisi
2.2.Keuntungan
2.3 Kelemahan.................................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1.Kesimpulan
3.2.Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor yang
menentukan. pemberian rute terbaik ditentukan oleh keadaan umum pasien,
kecepatan respon yang diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat, serta tempat kerja
yang diinginkan. Obat dapat diberikan peroral, sublingual, parenteral, topikal,
rektal, inhalasi.
Obat oral adalah rute pemberian yang paling umum dan paling banyak dipakai,
karena ekonomis, paling nyaman dan aman. Obat dapat juga diabsorpsi melalui
rongga mulut (sublingual atau bukal) seperti tablet ISDN.
Pemberian obat secara oral yaitu obat yang cara pemberiannya melalui mulut.
Untuk cara pemberian obat ini relatif aman, praktis dan ekonomis. Kelemahan
dari pemberian obat secara oral adalah efek yang timbul biasanya lambat, tidak
efektif jika pengguna sering muntah-muntah, diare, tidak sabar, tidak kooperatif,
kurang disukai jika rasanya pahit.

B. Tujuan
1.1 Tujuan Umum
1. Untuk memberikan informasi tentang pemberian obat melalui oral yang
meliputi deinisi, tujuan, indikasi, dan kontraindikasinya.
2. Untuk memberikan pengetahuan dan cara pengobatan via oral yang benar.

1.2 Tujuan Khusus


1. Mengetahui pengertian dari pemberian obat melalui oral.
2. Mengatahua tujuan dari pemberian melalui oral.
3. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi pemberian obat melalui oral.
4. Mengerti tentang hal apa saja yang harus diperhatikan dalam pemberian obat.
5. Mengertahui dan mampu mempraktikan bagaimana prosedur pemberian obat
melalui oral.

C. Manfaat
1. Menambah wawasan tentang pemberian obat melalui oral yang meliputi
deinisi, tujuan, indikasi, dan kontraindikasinya.
2. Menambah pengetahuan tentang tata cara pemberian obat melalui oral.

D. Sasaran
Sasaran pembuatan makalah ini adalah Seluruh perawat khususnya perawat
Rumah Sakit Prima Medica Nusantara Balimbingan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Pemberian obat per oral adalah memberikan obat yang dimasukkan melalui
mulut. Memberikan obat oral adalah suatu tindakan untuk membantu proses
penyembuhan dengan cara memberikan obat-obatan melalui mulut sesuai
dengan program pengobatan dari dokter.
Pemberian obat per oral merupakan cara yang paling banyak dipakai karena ini.
merupakan cara yang paling mudah, murah, aman, dan nyaman bagi pasien.
Berbagai bentuk obat dapat di berikan secara oral baik dalam bentuk tablet, sirup,
kapsul atau puyer. Untuk membantu absorbsi maka pemberian obat per oral
dapat di sertai dengan pemberian setengah gelas air atau cairan yang lain.

B. Keuntungan
Keuntungan Pemberian Obat Rute Oral diantaranya cocok dan nyaman bagi klien,
Ekonomis, Dapat menimbulkan efek local atau sistemik, dan Jarang membuat
klien cemas.

C. Kelemahan
Kelemahan dari pemberian obat per oral adalah pada aksinya yang lambat
sehingga cara ini tidak dapat di pakai pada keadaan gawat. Obat yang di berikan
per oral biasanya membutuhkan waktu 30 sampai dengan 45 menit sebelum di
absorbsi dan efek puncaknya di capai setelah 1 sampai dengan 1 ½ jam. Rasa dan
bau obat yang tida enak sering mengganggu pasien. Cara per oral tidak dapat di
pakai pada pasien yang mengalami mual-mual, muntah. semi koma, pasien yang
akan menjalani pangisapan cairan lambung serta pada pasien yang mempunyai
gangguan menelan.Beberapa jenis obat dapat mengakibatkan iritasi lambung dan
menyebabkan muntah (mislanya garam besi dan Salisilat). Untuk mencegah hal
ini, obat di persiapkan dalam bentuk kapsul yang diharapkan tetap utuh dalam
suasana asam di lambung, tetapi menjadi hancur pada suasana netral atau basa di
usus. Dalam memberikan obat jenis ini, bungkus kapsul tidak boleh di buka, obat
tidak boleh dikunyah dan pasien di beritahu untuk tidak minum antasaid atau
susu sekurang-kurangnya satu jam setelah minum obat.
Apabila obat dikemas dalam bentuk sirup, maka pemberian harus di lakukan
dengan cara yang paling nyaman khususnya untuk obat yang pahit atau rasanya
tidak enak. Pasien dapat di beri minuman dingin (es) sebelum minum sirup
tersebut. Sesudah minum sirup pasien dapat di beri minum, pencuci mulut atau
kembang gula.

D. Tujuan Pemberian
1. Untuk memudahkan dalam pemberian
2. Proses reabsorbsi lebih lambat sehingga bila timbul efek samping dari obat
tersebut dapat segera diatasi
3. Menghindari pemberian obat yang menyebabkan nyeri
4. Menghindari pemberian obat yang menyebabkan kerusakan kulit dan jaringan
5. Pasien mendapatkan pengobatan sesuai program pengobatan dokter.
6. Memperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam
pemberian obat.

E. Indikasi
1. Pada pasien yang tidak membutuhkan absorbsi obat secara cepat.
2. Pada pasien yang tidak mengalami gangguan pencernaan.

F. Kontraindikasi
Pasien dengan gangguan pada system pecernaan, seperti kanker orall, gangguan
menelan, dsb.
G. Metode pemberian obat per oral
1.) Persiapan alat
a. Baki berisi obat
b. Kartu atau buku berisi rencana pengobatan
c. Pemotong obat (bila diperlukan)
d. Martil dan lumpang penggerus (bila diperlukan)
e. Gelas pengukur (bila diperlukan)
f. Gelas dan air minum
g. Sedotan
h. Sendok
i. Pipet
j. Spuit sesuai ukuran untuk mulut anak-anak

2.) Prosedur kerja


1. Siapkan peralatan dan cuci tangan.
2. Kaji kemampuan klien untuk dapat minum obat per oral (menelan, mual,
muntah, adanya program tahan makan atau minum, akan dilakukan
pengisapan lambung dll)
3. Periksa kembali perintah pengobatan (nama klien, nama dan dosis obat,
waktu dan cara pemberian) periksa tanggal kedaluarsa obat, bila ada
kerugian pada perintah pengobatan laporkan pada perawat/bidan yang
berwenang atau dokter yang meminta.
4. Ambil obat sesuai yang diperlukan (baca perintah pengobatan dan ambil
obat yang diperlukan)
5. Siapkan obat-obatan yang akan diberikan. Siapkan jumlah obat yang
sesuai dengan dosis yang diperlukan tanpa mengkontaminasi obat
(gunakan tehnik aseptik untuk menjaga kebersihan obat).
1) Tablet atau kapsul
a) Tuangkan tablet atau kapsul ke dalam mangkuk disposibel tanpa
menyentuh obat.
b) Gunakan alat pemotong tablet bila diperlukan untuk membagi obat
sesuai dengan dosis yang diperlukan.
c) Jika klien mengalami kesulitan menelan, gerus obat menjadi bubuk
dengan menggunakan martil dan lumpang penggerus, kemudian
campurkan dengan menggunakan air. Cek dengan bagian farmasi
sebelum menggerus obat, karena beberapa obat tidak boleh digerus
sebab dapat mempengaruhi daya kerjanya.

2) Obat dalam bentuk cair


a) Kocok putar obat/dibolak balik agar bercampur dengan rata sebelum
dituangkan, buang obat yang telah berubah warna atau menjadi lebih
keruh.
b) Buka penutup botol dan letakkan menghadap keatas. Untuk menghindari
kontaminasi pada tutup botol bagian dalam.
c) Pegang botol obat sehingga sisa labelnya berada pada telapak tangan,
dan tuangkan obat. kearah menjauhi label. Mencegah obat menjadi
rusak akibat tumpahan cairan obat, sehingga label tidak bisa dibaca
dengan tepat.
d) Tuang obat sejumlah yang diperlukan ke dalam mangkuk obat berskala.
e) Sebelum menutup botol tutup usap bagian tutup botol dengan
menggunakan kertas tissue, Mencegah tutup botol sulit dibuka kembali
akibat cairan obat yang mengering pada tutup botol
f) Bila jumlah obat yang diberikan hanya sedikit, kurang dari 5 ml maka
gunakan spuit steril untuk mengambilnya dari botol.
g) Berikan obat pada waktu dan cara yang benar.

Yang perlu di perhatikan


1) Identifikasi klien dengan tepat.
2) Menjelaskan mengenai tujuan dan daya kerja obat dengan bahasa yang
mudah dimengerti oleh klien.
3) Atur pada posisi duduk, jika tidak memungkinkan berikan posisi lateral.
Posisi ini membantu mempermudah untuk menelan dan mencegah
aspirasi.
4) Beri klien air yang cukup untuk menelan obat, bila sulit menelan
anjurkan klien meletakkan obat di lidah bagian belakang, kemudian
anjurkan minum. Posisi ini membantu untuk menelan dan mencegah
aspirasi.
5) Catat obat yang telah diberikan meliputi nama dan dosis obat, setiap
keluhan, dan tanda tangan pelaksana. Jika obat tidak dapat masuk atau
dimuntahkan, catat secara jelas alasannya.
6) Kembalikan peralatan yang dipakai dengan tepat dan benar, buang alat-
alat disposibel kemudian cuci tangan.
7) Lakukan evaluasi mengenai efek obat pada klien.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemberian obat oral adalah suatu tindakan untuk membantu proses
penyembuhan dengan cara memberikan obat-obatan melalui mulut sesuai
dengan program pengobatan dari dokter.
Tujuan dari pengobatan via oral antara lain mencegah, mengobati
dan mengurangi rasa sakit sesuai dengan efek terapi dari jenis obat, dan
menghindari pemberian obat yang menyebabkan kerusakan kulit dan
jaringan.
Sedangkan hal yang harus diperhatikan meliputi indikası,
kontraindikasi, penggunaan prinsip 6 benar, jenis obat, serta memastikan
bahwa pasien benar-benar meminum obat tersebut.

B. Saran
Bagi para tenaga kesehatan diharapkan untuk melakukan cara pemberia
obat via oral dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/264254764/makalah-obat-sublingual-doc
https://www.academia.edu/37207274/
PRAKTIK_PEMBERIAN_OBAT_MELALUI_ORAL_SUB_LINGUAL_INHALASI
https://id.scribd.com/document/375192031/Makalah-Pemberian-Obat-Oral-2
https://www.slideshare.net/auliarahmah21/teknik-pemberian-obat-oral-
sublingual-parenteral-inhalasi

Anda mungkin juga menyukai