Disusun Oleh:
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
implikasi nilai nilai ibadah dalam kehidupan sehari hari.
Terimakasih penulis kepada yang terhormat Nurul Fatwati, S.Kep.,Ns dosen pengampu
mata kuliah Imu Dasar Keperawatan II kelas 2C prodi Keperawatan S1 fakultas Ilmu kesehatan
Universitas Muhammadiyah purwokerto, serta kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dalam makalah ini.
Dengan penulisan makalah ini, penulis berharap dapat memberikan manfaat kepada para
pembaca dan membawa wawasan pembaca mengenai rute pemberian obat buccal. Telepas dari
itu, penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penyusun
BUCCAL
Definisi
Obat ini diletakkan diantara pipi dan gusi, obat langsung masuk ke dalam aliran darah,
sehingga zat aktif diserap secara langsung melalui mukosa mulut. Tablet buccal tidak ditelan
langsung, dokter menganjurkan, obat ini untuk pasien yang kesulitan menelan atau mencerna
obat agar lebih mempercepat efek obat. Buccal akan melarut perlahan dan diserap melalui
pembuluh darah yang banyak terdapat di area tersebut. Tujuannya untuk menjaga obat tetap
berkhasiat(untuk beberapa obat yang dapat rusak oleh asam lambung). Misalnya obat untuk
mempercepat kelahiran bila tidak ada kontraksi uterus.
Tablet bukal pemberiannya hanya terbatas pada gliseril trinitrat, nitrogliseril dan hormon
- hormon steroid.
1. Nitrogliserin
Sediaan nitrogliserin sublingual dan bukal dapat mengurangi serangan anginal pada
penderita iskemia jantung. Pemberian 0,3 – 0,4 mg melepaskan rasa sakit sekitar 75%
dalam 3 menit, 15% lainnya lepas dari sakit dalam waktu 5 – 15 menit. Apabila rasa sakit
bertahan melebihi 20 – 30 menit setelah penggunaan dua atau tiga tablet nitrogliserin
berarti terjadi gejala koroner akut dan pasien diminta untuk mencari bantuan darurat
(Sukandar, dkk, 2008).
Efek samping mencakup hipotensi postural yang berhubungan dengan gejala sistem saraf
pusat, refleks takikardi, sakit kepala, dan wajah memerah, dan mual pada waktu tertentu
(Sukandar, dkk, 2008).
a. Estrogen
Estrogen yang diberikan oral menstimulasi sintesis protein hepatik dan meningkatkan
konsentrasi sirkulasi glogulin terikat hormn seks, yang dapat menjamin bioavailabilitas
androgen dan astrogen. Estradiol merupakan bentuk kuat dan paling aktif dari estrogen
endogen saata diberikan oral dia termetabolisme dan hanya 10% mencapai sirkulasi
sebagai estradiol bebas. Absorbsi estrogen secara sistemik ppada tablet lebih rendah
dibanding krim vaginal. Penemuan baru menunjukkan estrogen pada dosis yang lebih
rendah efektif dalam mengontrol simptom pasca menopause dan mengurangi kehilangan
masa tulang (Sukandar, dkk, 2008).
Contoh obat yang beredar di pasaran adalah angeliq, cliane, climmen, cyclo progynova,
diane, dan lain-lain (Anonim, 2010).
b. Progestogen
Anonim, 2010, ISO Indonesia, Vol. 45, Ikatan Apoteker Indonesia, Jakarta.
Pratiwi,Indah.2012.Pemberian Obat dalam Keperawatan.Jakarta
Rudnic and Schawrtz. 1990. Pharmaceutical science. Easton: Marc Publishing Company
Sukandar, E.Y., dkk, 2008, ISO Farmakoterapi, PT. ISFI Penerbitan, Jakarta
Sulanjani Ian, dkk. 2013. Dasar - Dasar Farmakologi 1 Kelas X Semester 1. Direktorat
Pembinaan SMK
Syamsuni. 2006. Farmasentika Dasar Dan Hitungan Farmasi. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran