Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH CARING PADA

PENDERITA KANKER
(Untuk memenuhi tugas konsep dasar keperawatan)

DOSEN :

DISUSUN OLEH :

1. Raras Vergita Puspa N (1911020131)


2. Aji Ali Antoni (1911020134)
3. Khoeriyatun Estri M (1911020135)
4. Tri Wijiyanti (1911020142)
5. Sabrina Ayu Safitri (1911020143)
6. Dea Ria Nurita (1911020147)
7. Intan Dwi Rahayu (1911020148)
8. Ghea Ivania Sulaeman (1911020159)
9. Retvika Vallentina Saputri (1911020162)
10. Hanum Izzati (1911020165)
11. Aulia Zahra (1911020166)
12. Muhammad Nur Malik I (1911020169)
13. Vivi Aryani (1911020170)
14. Alya Rahmah Suryautami (1911020173)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Caring Terhadap Penderita Kanker” penulis menyadari
bahwa dalam menyusun makalah ini, penulis tidak terlepas dari bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. NS. Suci Ratna Estria, S.Kep., M.Kep selaku dosen pembimbing


kami yang telah memberikan arahan-arahan yang dapat
memberikan masukan bagi makalah yang kami buat.
2. Orang tua kami yang banyak memberikan dorongan dan bantuan,
baik secara moral dan spiritual.
3. Teman-teman yang telah memberikan dukungan dan motivasi
4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu,
terimakasih atas segala bantuannya.

Purwokerto,13 September 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.………………...……….…………………......…….…i

DAFTAR ISI…………………………………….………..................................ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………,.................................1-2

A. Latar belakang masalah…….…….…………………..........…...1


B. Rumusan masalah …………...……………................................2
C. Tujuan makalah............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN......................……………………………………..…3-16

A. Pengertian kanker...........................………...………..….….......3
B. Jenis kanker.....................................................……...…..….…..3
C. Pencegan kanker..........................................................................7
D. Pengertian caring .......................................................................10
E. Caring terhadap penderita kanker ..............................................15

BAB III PENUTUP………………………….....……………………..……...17

A. Kesimpulan..……...........…………………...……………...….17
B. Saran…………………..........................………………………17

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................18

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian didunia.
Menurut WHO jumlah pengidap kanker mencapai 18,1 juta kasus baru
dengan angka kematian mencapai 9,6 juta. Dimana satu dari 5 laki-laki
dan 1 dari 6 perempuan di dunia mengidap kanker. Data tersebut juga
menyatakan 1 dari 8 laki-laki dan 1 dari 11 perempuan meninggal karena
kanker.
Sedangkan caring adalah tindakan dengan sikap peduli kepada
orang,menenangkan,memberikan perlindungan terhadap kerugian, dan
memelihara martabat orang lain (Duffy,2009).
Dengan begitu dapat disimpulkan caring merupakan tindakan
profesional keperawatan pada pasien dan membina hubungan pasien-
perawat terfokus pada pelayanan, perasaan kasih sayang dan komunikasi.
Dengan adanya caring pada penderita penyakit kanker membantu
perawat dengan benar dalam melayani klien yang mengidap penyakit
kanker. Karena pada dasarnya klien mengidap kanker tidak hanya sakit
fisiknya tetapi juga psikisnya. Mengidap kanker cenderung berfikir
negatif. Misalnya depresi seperti kehilangan posisi sosial, kehilangan
prestise pekerjaan dan pemasukan, kehilangan peran dalam keluarga,
insomnia dan rasa lelah kronis, perasaan tidak berdaya, kehilangan figur
diri , kecemasan seperti ketakutan terhadap rumah sakit, ketakutan dalam
rasa nyeri,kawatir terhadap keluarga dan perekonomian, takut
mati,kegelisahan spiritual,ketidakpastian terhadap masa depan, dan
kemarahan seperti masalah biokrasi,dokter tidak bersedia keterlambatan
dalam diaknosi,dokter tidak komunikatif,gegagalan terapi,teman yang
tidak mengunjungi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kanker?
2. Apa saja jenis-jenis kanker?
3. Bagaimana pencegahan kanker?
4. Apa yang dimaksud dengan caring?
5. Bagaimana caring terhadap penderita kanker?

C. Tujuan
1. Mengetahui tentang kanker
2. Mengetahui jenis-jenis terhadap penyakit kanker
3. Menambah wawasan pengetahuan tentang caring
4. Mengetahui bagaimana pelayanan perawat dalam menghadapi
klien penyakit kanker
5. Menaambah wawasan terhadap kita
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tentang Kanker


Kanker merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan
pengendalian dan mekanisme normalnya,sehingga mengalami
pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali, serta
mengancam nyawa individu penderitanya.
Kanker adalah pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak
normal, berkembang dengan cepat, tidak terkendali, dan akan terus
membelah diri, selanjutnya menyusup ke jaringan sekitar (invasive) dan
terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ
penting serta syaraf tulang belakang. Sel-sel yang berkembang ini akan
menumpuk, mendesak dan merusak jaringan dan organ yang ditempati.
Penumpukan sel baru inilah yang disebut tumor ganas.

B. Jenis-jenis kanker

Adapun jenis kanker antara lain:

1. Kanker Leher Rahim(Kanker Serviks)


Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh di sel-sel leher
rahim. Umumnya, kanker serviks tidak menunjukan gejala
pada tahap awal. Meski belum diketahui secara pasti, terdapat
beberapa faktor utama yang menyebabkan penyakit ini adalah
HPV (Human Papilloma Virus). Faktor lain yang memicu
kanker serviks adalah kebiasaan merokok. Wanita yang
merokok dua kali berisiko mengalami kanker serviks
dibandingkan wanita yang tidak merokok. Faktor lain juga
yaitu mengonsumsi pil KB selama 5 tahun atau lebih,
konsumsui obat pencegah keguguran, dan melahirkan di bawah
usia 17 tahun.
2. Kanker Payudara
Sel kanker biasanya terbentuk di dalam saluran yang
mengalirkan susu ke puting susu atau kelenjar yang
memproduksi susu. Gejala utama dari kanker payudara adalah
munculnya benjolan yang terasa berbeda dari jaringan sekitar
payudara , disertai keluarnya cairan abnormal hingga disertai
dengan nyeri.

3. Kanker Lambung
Kanker lambung terjadi ketika sel-sel di lambung
berkembang secara tidak terkendali. Akibat pertumbuhan
berlebihan tersebut, sel-sel yang tadinya memiliki sifat normal
untuk membantu tubuh berfungsi baik, justru menjadi
terakumulasi menjadi tumor.

4. Kanker Prostat
Kanker prostat adalah jenis kanker yang menjadi momok
bagi kaum pria, karena penyakit ini mengganggu fungsi organ
reproduksi pria. Pada tingka dasar, kanker prostat disebabkan
oleh perubahan pada DNA sel prostat normal. Hal lain
penyebab jenis kanker ini adalah terkait dengan usus
lanjut,obesitas, hingga seringnya mengonsumsi susu tinggi
lemak dan daging merah.

5. Kanker Paru-paru
Penyebab kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok. Ada
dua jenis utama kanker ini, yaitu kanker sel paru besar yang
paling banyak ditemui, dan kanker sel paru kecil yang
menyebar lebih cepat.
6. Kanker Hati
Kanker hati sering terjadi pada mereka yang memiliki
penyakit hati kronis seperti sirosis. Jenis kanker ini biasanya
disebabkan akibat infeksi kronis dengan penyakit seperti
hepatitis B dan C, hemochromatosis, cacat lahir, dan
konsusmsi alkohol yang berlebihan. Selain itu, kanker hati juga
dapat dikaitkan dengan penyakit liver obestitas dan berlemak.

7. Kanker Kelenjar Getah Bening(Limfoma Malignum)


Kanker kelenjar getah bening adalah kanker yang
menyerang limfatik, yaitu bagian dar sistem kekebalan tubuh
yang berfungsi melawan infeksi. Penyabab kanker kelenjar
getah bening masih belum diketahui dengan pasti.

8. Kanker Usus
Kanker usus besar tumbuh di jaringan usus besar,
sedangkan kanker rektrum tumbuh di beberapa sentimeter di
usus besar dekat anus. Kebanyakan kasus ini diawali dengan
gumpalan kecil sel jinak atau polip dan dari waktu ke waktu
tumbuh menjadi kanker.

9. Kanker Darah (Leukimia)


Kanker darah menyebabkan kelebihan produksi sel darah
putih yang abnormal. Saat kondisi normal, sel darah putih akan
berkembang di tubuh secara teratur untuk mengatasi infeksi.
Namun bagi penderitan jenis kanker ini, sumsum tulang akan
memproduksi sel-sel darah putih abnormal. Dengan jumlah sel
darah putih yang berlebihan, hal itu akan menyebabkan
penumpukan dalam sumsum tulang hingga sul-sel darah yang
sehat akan berkurang. Selain menumpuk, sel abnormal tersebut
dapat menyebar ke organ lain seperti limfa, hati, ginjal, paru-
paru, otak dan tulang belakang.

10. Kanker Lidah


Secara anatomi, lidah terbagi menjadi 2 bagian yaitu lidah
bagian depan yang terletak dalam mulit dan lidah bagian
pangkal yang terletak di dekat tenggorokan. Kanker lidah
dapat berkembang di kedua bagian tersebut. Jenis kanker yang
tumbuh di lidah bagian depan merupakan katagori kanker
lidah, sedangkan kanker yang tumbuh di bagian pangkal dekat
tenggorokan merupakan kanker orofaring.

11. Kanker Pankreas


Terdapat beberapa faktor tumbuhnya kanker pankreas
seperti diabetes, hepatitis kronis dan pernah menderita
peradangan pada pankreas(pankreatitis). Faktor lainya yaitu
seringnya mengonsumsi alkohol berlebihan.

12. Kanker Otak


Kanker otak diawali dengan tumbuhnya tumor dalam otak.
Gejala umum pada kanker otak yaitu sering merasakan sakit
kepala, masalah keseimbangan, gangguan pengelihatan dan
pandangan.

C. Pencegahan Kanker
 Pencegahan Primer
Definisi
Pencegahan primer adalah pencegahan terhadap etiologi
penyakit. Perlu di lakukan penelitian lebih mendalam tentang
etiologi, faktor pencetus, faktor risik timbulnya kanker, dan
berupaya melenyapkan pengaruhnya bagi manusia.
Metode
1. Mengubah higiene buruk, menjaga pola hidup sehat;
2. Membangun metode pencegahan dengan vaksinasi dan
prevensi kimiawi;
3. Komposisi nutrisi rasional;
4. Meneliti, menentukan zat pencetus dan pemicu kanker
di lingkungan;

Prevensi primer ialah usaha untuk mencegah timbulnya


kanker dengan menghilangkan atau melindungi tubuh dari kontak
dengan korsinogen dan faktor-faktor yang dapat menimbulkan
kanker.
Penyebab kanker belum seluruhnya diketahui, tetapi
sebagian besar disebabkan oleh kontak dengan karsinogen.
Diperkirakan 70-80% kasus dan 30-40% kanker ada hubunganya
dengan tembakau (UICC, 1987).
Dalam karsinogen timbulnya kanker telah diuraikan ada
inisiator dan promotor, yang memungkinkan kita mengadakan
previsiakan timbulnya kanker itu.

 Pencegahan Sekunder
Definisi
Pencegahan kanker sekunder adalah penemuan dini,
diagnosis diri dan terapi dini terhadap kanker.
Metode
Skiring merupakan metode efektif untuk pencegahan
sekunder kanker. Melalui pemeriksaan penampisan terhadap
masyarakat ditemukan penderita kanker diri yang belum memiliki
keluhan seubjektif, kelompok orang berisiki tinggi kanker, lesi
prakanker, lalu dilakukan intervensi untuk memutus perjalanan
penyakit.
Prevensi sekunder ialah usaha untuk mencegah timbulnya
kerusakan lebih lanjut karena kanker itu dengan deteksi dini dan
diagnosis kanker serta pengobatan dengan segera. Pada stadium
dini kerusakan yang ditimbulkan oelh kanker itu masih kecil.,
sengga bila segera diobati dengan baik diharapkan penderita dapat
dibebaskan dari cangkraman kanker dan dapat hidup dengan
normal.

 Pencegahan Tersier
Definisi
Adalah upaya meningkatkan angka kesembuhan, angka
survival, dan kualitas hidup dalam terapi kanker.
Metode
Perlu membuat pedoman baku dalam diagnosa, terapi dan
rehabilitasi pasien. Selain itu, perlu memberi petunjuk bagi terapi
faal, psikologis, nutrisi dan pelatihan, mengembangkan terapi
paliatif dan mengatasi nyeri, meningkatkan kualitas hidup pasien
stadium lanjut, memperhatikan perawatan pasien tersebut.
Prevensi tersier ialah usaha untuk mencegah timbulnya
komplikasi kanker. Komplikasi apa yang mungkin akan timbul
dapat diantisipasi kalau kita mengetahui kanker itu, patologi serta
epidemologinya.
Ada beberapa cara untuk prevensi primer kanker:
a. Hentikan atau ubah kebiasaan hidup (Life Style) yang
memperbesar risiko mendapat kanker,seperti:
1. Kebiasaan merokok
Merokok memperbesar kemungkinan mendapat
kanker paru,mulut,nasopharynx,larynx,oesophagus;
2. Kebiasaan makan sirih (menginang)
Menginang memperbesar kemungkinan mendapat
kanker bibir dan mulut lainny, dan oropharynx.
3. Kebiasaan berjemur di terik matahari
Ini memperbesar kemungkinan mendapat kanker
kulit
4. Kebiasaan makan dan minum
Ada makan dan minum yang memperbesar atau
memperkecil risiko mendapat kanker. Hindarilah makan
atau minum yang memperbesar risiko mendapat kanker
dan makanlah makanan atau minuman yang memperkecil
risiko mendapatkan kanker itu;
5. Kurangi menjaga hygiene dengan baik:
a. Hygiene kulit;
b. Hygiene seksual;
c. Hygiene mulut;
b. Lindungi diri atau hindari kontak dengan
Bagi pegawai atau buruh yang bekerja di tempat atau
daerah yang kadar polusi atau karsinogennya
tinggi,lindungilah diri dan hindarilah kontak dengan
karsinogen dengan patuh terhadapperaturan keselamatan kerja
dan memakai alat-alat pelindung yang sesuai. Misalnya
memakai: masker,baju dan alat pelindung lainnya.
1. Tambang : minyak tanah, batu bara, uranium,
asbes, aspal, nikel, chrom, dsb
2. Pabrik : cat, insektisida, tekstil, kulit, farmasi,
dsb
3. Lapangan terbuka : petani, nelayan,dsb.
c. Obati tumor jinak dan lesi pra-kanker
Pengobatan tumor jinak dan lesi pra-kanker, merupakan
tindakan prevensi primer yang jauh lebih murah dan efektif
dari pengobatan kalau telah menjadi kanker invasif, seperti :
1. Tumor jinak.
2. Lesi pra-ganas.
3. Kanker in situ.
d. Jaga diri terhadap kanker
Walaupun kanker itu dapat timbul dimana-mana dalam
tubuh,tetapi umumnya banyak timbul pada organ tertentu
dalam tubuh. Organ itu perlu di perhatikan dan dijaga, supaya
kanker itu jangan tumbuh di situ dan kalaupun tumbuh dapat
ditemukan pada stadium :
1. Serviks : pap tes setahun sekali dan hindari ganti-ganti
partner
2. Mamma : periksa payudara sendiri sebulan sekali dan
hindari makanan yang banyak lemak
3. Kulit : hindari terik matahari yang berlebihan dan obati
lesi pra-kanker
4. Paru : jangan atau hentikan merokok dan pakai masker
bila bekerja di tempat yang ada polusi udara
5. Mulut : jaga hygiene mulut fan hentikan merokok serta
menginang
6. Rektum : makan makanan yang banyak serat
7. Hati : hindari makanan yang terkontaminasi alatoksin
dan vaksin hepatitis
8. Lain-lain : a. Jaga kesehatan, dan
b. Chek up kesehata setahun sekali setelah
umur 40 tahun.
D. Pengertian Caring
Caring merupakan tindakan dengan sikap peduli kepada orang,
menenangkan, memberikan perlindungan terhadap kerugian, dan
memelihara martabat orang lain ( Duffy, 2009)
Caring adalah suatu proses yang disengaja yang membutuhkan
kesadaran diri, proses memilih, pengetahuan dan keterampilan khusus
serta mempertimbangkan waktu . caring merupakan sesuatu yang
memberikan kesempatan kepada seseorang ( baik pemberi asuhan(care)
maupun penerima asuhan) untuk bersma-sama berinteraksi dalam
hubungan interpersonal.
Caring merupakan tindakan sikap peduli kepada orang,
menenangkan, memberikan perlindungan terhadap kerugian, memilihara
martabat orang lain. Perilaku caring dapat dinyatakan sesuatu perasaan
untuk memberikan keamanan, perubahan perilaku dan bekerja sejara
standar.
Caring oleh Swanson di definisikan sebagai salah satu cara
pemeliharaan yang berpengaruh dengan meghargai orang lain, disertai
perasaan memiliki tanggungjawab.
Caring adalah sentral untuk praktik keperawatan karena caring
merupakan suatu cara pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja
untuk lebih meningkatkan kepedulianya terhadap klien. Caring juga
merupakan sebuah proses interpersonal esensial yang mengharuskan
perawat melakukan aktivitas yang spesifik dalam sebuah cara dengan
menyampaikan ekspresi emosi tertentu pada klien (Griffin, 1983 dalam
Morrison & Burnand, 2009).
Caring adalah fenomena universal yang mempengaruhi cara
manusia berfikir,merasa, dan mempunyai hubungan dengan sesama.
Caring memfasilitasi kemampuan perawat untuk mengenali klien,
melaksanakan solusinya, juga sebagai bentuk dasar dari praktik
keperawatan dan juga sebagai struktur mempunyai implikasi praktiks
untuk mengubah praktek keperawatan (Potter & Perry, 2009).
Jadi dengan adanya caring dapat terjadilah interaksi yang baik
anatar perawat dengan pasien ataupun keluarga pasie. Karena caring
merupakan dasar dalam melaksanakan praktik keperawatan profesional
untuk memberikan kepuasan kepada pasien.

Teori- teori caring menurut beberapa ahli :

Teori-teori yang melandasi praktik caring dalam keperawatan


(Kusmiran, 2015) yaitu:
 Theory Of Human Caring oleh Jean Watson
Terdapat 10 faktor sebagai “Human Caring” yang diperlukan
dalam hubungan antara perawat dengan pasien antara lain:
a. Memiliki nilai altruistik (sifat lebih memperhatikan dan
mengutamakan kepentingan orang lain) dan mencintai sesama.
b. Memiliki kemampuan untuk menanamkan keyakinan, harapan,
dan menghargai sesama.
c. Memiliki kemampuan untuk menumbuhkan kepekaan terhadap
diri dan orang lain.
d. Memiliki kemampuan dalam membina hubungan saling
percaya, saling membantu, dan peduli.
e. Memiliki kemampuan dalam menerima ungkapan perasaan
positif dan negatif.
f. Memiliki kemampuan dalam menggunakan metode
penyelesaian masalah dengan sistematis untuk pengambilan
keputusan.
g. Memiliki kemampuan untuk meningkatkan proses belajar-
mengajar ilmiah sesuai kebutuhan individu.
h. Menyediakan lingkungan yang aman dan melindungi meliputi
kebutuhan fisik, mental, sosial, budaya, dan spiritual.
i. Membantu pemenuhan kebutuhan manusia
j. Terbuka terhadap hal-hal yang tidak beruduka.
 Quality Caring Model oleh Joanne Duffy
Teori memaparkan hubungan antara perilaku caring
perawat dengan luran dari pasien. Konsep teori ini bertujuan
sebagai panduan praktek professional dan gambaran hubungan
kualitas perawat dengan perilaku caring.
Tahapan hubungan kualitas pelayanan dengan perilaku
caring meliputi :
a. Hubungan antara manusia
Dalam membina hubungan dengan pasien, perawat
memahami bahwa manusia merupakan individu unik.
Keunikan individu dipahami perawat dapat
mempengaruhi hubungan dengan pasien dan tindakan
keperawatan.
b. Hubungan profesional
Terdiri dari hubungan independen perawat dengan
pasien atau keluarga dan kolaborasi dengan tim medis.
c. “Perasaan dirawat” oleh pasien
Adalah perasaan positif yang dirasakan oleh pasien
atau keluarga ketika asuhan keperawatan diberikan
dengan perilaku caring. Pasien atau keluarga akan lebih
fokus dalam keterlibatan proses perawat atau
pengobatan dan meningkatkan perawat diri untuk
kesehatan diri serta kesembuhan.
d. Sistem penikatan diri
Adalah keterlibatan pasien untuk berupaya sesuai
tingkat kemandirian selama proses perawatan atau
pengobatan sehingga mencapai tujuan perawat serta
meningkatakan kesembuhan.
 Theory Of Caring oleh Kristen Swanson
Teori caring menurut Swason teridiri dari 5 proses antara
lain yaitu:
1. Knowing (mengetahui) adalah upaya perawat untuk
memahami peristiwa yang memiliki makna dalam
kehiidupan klien.
2. Being With adalah kehadiran secara fisik dan emosional
bersama pasien melalui komunikasi terapeutik dengan
memberikan dukungan, kenyamanan, pemantauan, dan
mengurangi intensitas perasaan yang tidak diinginkan.
3. Doing For berarti bersama-sama melakukan sesuatu
tindakan yang bisa dilakukan, mengantisipasi
kebutuhan yang diperlukan, kenyamanan, menjaga
privasi dan martabat klien.
4. Enabling (memperdayakan), perawat memperdayakan
klien dengan memberikan dukungan, informasi dan
memfasilitasi klien meningkatkan kesembuhan.
5. Maintaining belief, menumbuhkan keyakinan pada
klien untuk dapat melalui masalah atau keadaan dengan
menumbuhkan sikap optimis, membantu mengambil
hikmah.
Caring dalam kajian hasil penelitian
Berdasarkan kajian literatur dalam Kusmiran (2015) telah
terangkum atribut caing sebagai berikut:
1. Caring sebagai ungkapan perhatian dalam bentuk niat atau maksud
baik.
a. Berpusat pada orang.
b. Penghargaan terhadap martabat.
c. Berkomitmen untuk mengurangi kerentanan.
d. Memberikan perhatian dan kepedulian.
e. Penghormatan akan kehidupan orang lain.
f. Kesedian membantu dan tidak berpura-pura.
g. Kebersamaan dengan orang lain.
h. Perhatian, kasih sayang, dan fokus.
i. Perasaan penuh kasih.
j. Memberi perhatian.

2. Caring sebagai penghargaan berbagai pola perhatian


a. Penempatan nilai-nilai seperti perasaan kasih.
b. Memandang seseorang sebagai individu yang utuh.
c. Bersifat subjektif.
d. Penghargaan terhadap keunikan tanpa maksud untuk merubah.
e. Penghormatan terhadap martabat.
3. Caring sebagai bentuk keselarasan alami suatu proses interaksi
a. Kemampuan menyesuaikan diri dengan ikhlas
b. Memiliki kepekaan pada diri sendiri dan orang lain.
c. Keterlibatan.
d. Rasa memiliki dan berhubungan.
e. Merasakaan keadaan yang lain
4. Caring sebagai bentuk kepedulian dalam merawat
a. Melayani orang lain dengan ikhlas.
b. Berkualitas.
c. Keikhlasan.
d. Menghargai kekuatan spritual.
5. Caring sebagai bentuk kreativitas dalam merawat orang lain
a. Memberikan harapan
b. Kepedulian dalam merawat
c. Membina hubungan dua arah
d. Meyakini keyakinan spiritual
e. Memberikan kesempatan orang lain untuk berkembang
E. Caring Terhadap Penderita Kanker
Perilaku caring merupakan landasan penting dalam praktik
keperawatan. Caring juga merupakan aspek yang khas terhadap
keperawatan sehingga menjadi pembeda dengan pelayanan kesehatan
laninnya. Perawatan yang berperilaku caring dapat dilihat melalui sikap
empati, melakukan pendekatan tanpa menghakimi, sikap hangat, rasa
hormat, sabar, keterampilan diri yang baik, serta perbuatan yang dilakukan
oleh perawat. Hal tersebut membuat pasien merasa nyaman dalam
menjalani pengobatan.
Perilkau caring dipengaruhi oleh 2 faktor
1. Perilaku afektif caring perawat
Sikap perawat yang mencerminkan nilai-nilai caring yaitu
kemanusiaan, hormat, kepedulian, empati, hubungan saling percaya
dan membantu, memberikan dukungan terhadap pasien seperti
pengawasan pasien, memberikan kenyamanan dan menghormati
klien.
2. Perilaku instrumental caring perawat
Perilaku yang menunjukan keterampilan dan kemampuan perawat
secara kognitif dan psikomotor.
Aktivitas perawat yang menunjukan perilaku caring instrumental
yaitu aktivitas fisik atau tindakan perawat seperti pemberian obat-
obatan, perawat kebersihan pasien, pemenuhan kebutuhan dasar
den penggunaan alat-alat kesehatan. Perilaku lain yang
mencerminkan perilaku instrumental dari caring perawat dalah
aktivitas yang berorientasi pada kemampuan kognitif seperti
program pembelajaraan, pendidikan kesehatan, dan pememcahan
masalah dengan metode pemberian asuhan keperawatan yang
sistematis.
3. Perilaku Caring Dalam Keperawatan
Perilaku adalah suatu tindakan atau reaksi yang dilakukan
seseorang terhadap orang lain. Perilaku perawat dalam pelayanan
keperawatan merupak suatu tanggapan dan tindakan terhadap
kebutuhan dan keinginan para pasien (Anjaryani, 2009). Caring
perawat merupakn sikap peduli yang memudahkan pasien untuk
mencapai peningkatan kesehatan dan pemulihan.
Perilaku caring sebagai bentuk peduli, memberikan
perhatian kepada orang lain, berpusat pada orang, menghormati
harga diri, dan kemanusiaan, komitmen untuk menjegah tejadinya
status kesehatan yang memburuk, memberi perhatian dan
menghormati orang lain ( Nursalam, 2014 dalam Kusmiran, 2015)
Perilaku caring adalah esensi dari keperawatan yang
membedakanperawat dengan profesi lain dan mendominasi serta
mempersatukan tindakan-tindakan keperawatan (Watson, 2009
dalam Kusmiran, 2015). Perilaku caring merupakan kunci sukses
bagi perawat dalam menjalankan profesinya yaitu apabila
mempunyai ilmu untuk mensintesa semua kejadian yang
berhubungan dengan klien, mampu menganalisa,
menginterprestasikan, mempunyai kata hati, dan mengerti apa yang
terjadi terhadap masalah yang dihadapi klien.

 Ada 10 faktor Human Caring


Menurut Watson (2009) terdapat 10 faktor “human caring”
yang diperlukan dalam hubungan perawat dengan klien:
1. Memiliki nilai altruistik ( sifat lebih memperhatikan dan
mengutamakan kepentingan orang lain ) dan mencintai
sesama.
2. Memiliki kemampuan untuk menanamkan keyakinan,
harapan dan menghargai sesama.
3. Memiliki kemampuan untuk menumbuhkan kepekaan
terhadap dirinya dan orang lain.
4. Memiliki kemampuan dalam membina hubungan saling
percaya, saling membantu, dan peduli.
5. Memili kemampuan dalam menerima ungkapan
perasaan positif dan negatif.
6. Memiliki kemampuan dalam menggunakan metode
penyelesaian masalah dengan sistematis untuk
pengambilan keputusan.
7. Memiliki kemampuan untuk meningkatkan proses
belajar mengajar ilmiah sesuai kebutuhan individu.
8. Menyediakan lingkungan yang aman dan melindungi
meliputi kebutuhan fisik, mental,sosial, budaya, dan
spiritual.
9. Membantu pemenuhan kebutuhan manusia.
10. Terbuka dalam hal-hal yang tidak terduka.
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai