KELOMPOK 3
TINGKAT 1A
AFRIZA ALYA SALSABILLA (015.20.18.429)
ANGGELA VERO NIKASUKMA (015.20.18.436)
CATUR YUDA BRATANINGRAT (015.20.18.448)
WIDYA FEBRIANTY NUR A. (015.20.18.527)
YULIA TANTRI (015.20.18.530)
KANKER PAYUDARA 1
Daftar Isi
Halaman sampul...............................................................................................................1
Bab I Pendahuluan............................................................................................................3
KANKER PAYUDARA 2
BAB I
PENDAHULUAN
Tubuh kita terdiri dari sel – sel yang selalu tumbuh. Kadang – kadang
pertumbuhan sel tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan.
Kebanyakan gumpalan tersebut tidak menimbulkan bahaya. Bila pada suatu tempat di
badan kita terdapat pertumbuhan sel – sel yang berlebihan, maka akan terjadi benjolan
atau tumor. Tumor ini dapat bersifat jinak maupun ganas. Tumor yang ganas inilah
yang disebut dengan kanker. Kanker mempunyai sifat yang khas, yaitu dapat
menyebar luas ke bagian lain di seluruh tubuh untuk berkembang menjadi tumor baru.
Penyebaran ini disebut metastasis. Setiap jenis kanker mempunyai karakteristik yang
berbeda – beda. Ada yang tumbuh secara cepat, ada yang tumbuh tidak terlalu cepat,
seperti kanker payudara.
Kanker payudara disebabkan oleh tumor ganas (kanker) yang tumbuh pada
jaringan payudara. Pada tumor ini, sel-sel biasanya muncul pada saluran (lobula) di
daerah payudara. Dimana pada saluran tersebut adanya penumpukan sel-sel ganas
yang terus berkembang biak sehingga menimbulkan suatu benjolan di area sekitar
payudara.
Banyak pada awal karsinomia (tumor ganas menular yang berasal dari
jaringan epitel) payudara tidak menunjukkan gejala seperti nyeri atau ketidaknyaman
yang tidak biasanya merupakan gejala dari kanker payudara tersebut. Kanker
payudara lebih sering terdeteksi sebagai suatu kelainan pada mammogram (suatu
KANKER PAYUDARA 3
pemeriksaan terhadap payudara menggunakan sinar x) sebelum hal itu dirasakan oleh
pasien atau penyedia layanan kesehatan.
Pada wanita khususnya, payudara adalah salah satu organ paling pribadi.
Penting artinya memeriksa kondisi payudara secara berkala. Benjolan, penebalan, dan
perubahan warna kulit menjadi kemerahan patut diwaspadai sebagai indikasi kanker.
Rasa gatal, kulit mengelupas, atau ruam di payudara selama berminggu-minggu juga
perlu diwaspadai. Perubahan lain pada kulit payudara, seperti bengkak, kulit tertarik
ke dalam, atau mengerut, juga harus dicurigai sebagai gejala.
Saat ini kanker masih menjadi penyakit yang menjadi keprihatinan di dunia
karena menduduki peringkat lima besar penyakit penyebab kematian. Kanker
diakibatkan oleh berbagai macam faktor, antara lain faktor genetik, lingkungan,
makanan, obat-obatan, hormon dan beberapa pemicu lainnya. Bagi wanita, kanker
yang paling menakutkan adalah kanker payudara karena menyerang anggota tubuh
yang termasuk vital dan menjadi salah satu daya tarik seksual yang berperan penting
di dalam kehidupan wanita itu sendiri.
Kanker payudara harus dapat dideteksi secara dini sebelum masuk ke fase
akhir yang sulit untuk diobati selain melalui pengangkatan payudara. Terkait dengan
mitos dan fakta, banyak orang mengira kanker payudara hanya terjadi pada kaum
hawa saja.
Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa
menyerang meski hal ini jarang terjadi. Setiap benjolan di payudara sebaiknya perlu
diwaspadai, terutama jika keluar cairan dari bagian puting. Berdasarkan penelitian, 1
dari 1000 pria mengidap kanker payudara. Akan tetapi memang dari hampir 50%
penderita kanker payudara pada pria tidak mau memeriksakan diri atau malu jika
diketahui terkena kanker payudara sehingga pada umumnya ditemukan pada kondisi
yang sudah mengalami metastasis atau penyebaran ke jaringan tubuh lainnya.
Cara pencegahan dini yang bisa dilakukan dengan mudah selain melakukan
pengecekan terhadap payudara adalah menerapkan pola hidup sehat. Banyak studi
yang telah mengemukakan bahwa timbulnya suatu penyakit dapat disebabkan karena
pola hidup yang tidak sehat. Penerapan pola hidup sehat sangat mempengaruhi
keadaan tubuh seseorang. Diantaranya seperti tidak menjaga asupan nutrisi yang baik
KANKER PAYUDARA 4
dan kurangnya latihan pada tubuh seperti berolah-raga, mungkin bisa menjadi salah
satu faktor penyebab munculnya kanker payudara dan peyakit lainnya.
KANKER PAYUDARA 5
Manfaat penulisan bagi pembaca
KANKER PAYUDARA 6
BAB II
KAJIAN TEORI
a. Pembedahan
Bedah konservatif, yaitu mengangkat sel kanker beserta kelenjar getah bening
yang terlibat.
KANKER PAYUDARA 7
Modified radical mastectomy (mastektomi radikal yang dimodifikasi), yaitu
mengangkat seluruh payudara yang terkena kanker, kelenjar getah bening di
bawah ketiak, sepanjang otot pada dada, dan terkadang sebagian otot dinding
dada.
b. Terapi radiasi
Terapi radiasi adalah terapi kanker dengan menggunakan sinar X bertenaga
tinggi yang ditargetkan untuk membunuh sel kanker atau menghambat pertumbuhan
sel kanker. Terapi ini umumnya dilakukan secara teratur bagi wanita yang berisiko
tinggi setelah menjalani prosedur mastektomi.
c. Kemoterapi
d. Terapi hormon
Terapi hormon adalah terapi kanker dengan menghambat kerja hormon dan
mencegah perkembangan sel kanker. Terapi ini efektif hanya pada kanker pada
payudara yang sensitif terhadap hormon. Dokter Anda akan melakukan pemeriksaan
untuk menentukan tipe kanker di payudara Anda.
e. Terapi target
Terapi target adalah terapi yang menggunakan obat-obatan atau bahan kimia
lain untuk mengidentifikasi dan menyerang sel kanker secara spesifik tanpa
membunuh sel-sel normal. Terapi ini antara lain:
Antibodi monoclonal
KANKER PAYUDARA 8
Berbagai pilihan obat kanker payudara yang digunakan dalam kemoterapi
Sementara obat kanker payudara untuk stadium lanjut yang sering digunakan
dalam kemoterapi di antaranya:
a. Docetaxel
b. Paclitaxel
c. Agen Platinum (cisplatin, carboplatin)
d. Vinorelbine (Navelbine)
e. Capecitabine (Xeloda)
f. Liposomal doxorubicin (Doxil)
g. Gemcitabine (Gemzar)
h. Mitoxantrone
i. Ixabepilone (Ixempra)
j. Albumin-terikat paclitaxel (menangkap-paclitaxel atau Abraxane)
k. Eribulin (Halaven)
l. Mungkin ada beberapa obat kanker payudara lainnya yang tidak disebutkan di
atas. Selalu konsultasikan ke dokter mengenai obat kanker payudara yang Anda
konsumsi. Pada dasarnya obat kanker payudara akan bergantung pada usia,
kondisi, serta perkembangan sel kanker. Itu sebabnya, selalu konsultasikan ke
dokter terkait obat kanker payudara yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
KANKER PAYUDARA 9
pemeriksaan penyaring kanker payudara, yaitu foto Rontgen payudara
(mammografi), serta risiko dan manfaatnya.
c. Olahraga rutin. Lakukan olahraga 30 menit setiap hari.
d. Berhati-hati dalam melakukan terapi pengganti hormon pasca menopause.
Kombinasi terapi hormon bisa meningkatkan risiko kanker payudara.
Konsultasikan dengan dokter manfaat dan risiko terapi pengganti hormon.
e. Pertahankan berat badan ideal. Bila memiliki berat badan berlebih, konsultasikan
dengan dokter mengenai strategi untuk menurunkan berat badan dan agar berat
badan tetap
f. Hentikan konsumsi alkohol.
g. Pada wanita yang berisiko tinggi terkena kanker payudara, pencegahan bisa
dilakukan dengan obat-obatan atau dengan prosedur bedah.
2.5 Pendapat Kelompok Tentang Penyakit kanker Payudara Ditinjau dari Calon
Perawat Professional dan Terampil
Setiap wanita beresio terkena kanker payudara. Oleh karena itu, hendaknya
setiap wanita menghindari segala resiko yang dapat menyebabkan kanker
payudara seperti pemeriksaan fisik dengan metode pemeriksaan diri sendiri
dengan cara meraba daerah payudara apakah terdapat benjolan atau tidak.
Selain itu, pola hidup sehat juga sangat penting untuk pencegahan kanker
payudara secara dini.
1
KANKER PAYUDARA
0
BAB III
HASIL PENELITIAN
Kanker payudara termasuk salah satu penyakit tidak menular yang cenderung terus
meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun
2015 jumlah pasien yang dirawat inap di Rumah Sakit Ken Saras berjumlah 610 pasien
kanker payudara, sedangkan jumlah pasien rawat jalan 1540 pasien. Tujuan umum penelitian
adalah untuk mengetahui faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian kanker payudara.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analaitik dengan metode observasional, dengan
pendekatan case control. Populasi kasus dalam penelitian ini adalah pasien dengan positif
kanker payudara dan populasi kontrol adalah pasien yang tidak menderita kanker payudara
berdasarkan hasil pemeriksaan klinis. Analisis data yang dilakukan secara univariat dan
bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan faktor risiko yang berpengaruh
terhadap kanker payudara berdasarkan analisis bivariat adalah riwayat kanker payudara pada
keluarga. Hasil penelitian yang tidak berpengaruh terhadap kanker payudara adalah usia
responden, usia menarche, usia menopause, lama menyusui, lama pemakaian kontrasepsi
oral, pola konsumsi makanan berlemak, pola konsumsi makanan berserat, kegemukan/
obesitas, pola diet, perokok pasif dan konsumsi alkohol. Dari hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa faktor risiko yang terbukti berpengaruh terhadap kejadian kanker
payudara adalah riwayat kanker payudara pada keluarga dengan dan aktivitas fisik/ olahraga.
1
KANKER PAYUDARA
1
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kanker merupakan pertumbuhan sekelompok sel yang tidak normal, yang
berkembang pada bagian tubuh yang normal. Penyakit ini menjadi pembunuh wanita
terbanyak di dunia. Akan tetapi, laki-laki juga bisa terkena penyakit yang mematikan ini.
Namun, kemungkinan terkena penyakit kanker payudara pada wanita 100 kali lipat
dibandingkan pada laki-laki. The American Cancer Society (2008) memperkirakan sekitar
178.000 wanita dan 2.000 pria Amerika akan didiagnosis terkena kanker payudara untuk
setiap tahunnya.
Saran
Berdasarkan pembahasan dalam makalah ini, maka kami sarankan bahwa sebaiknya
para wanita melakukan pencegahan dengan cara melakukan pendeteksian dini agar
mengurangi risiko terkena kanker payudaya.
1
KANKER PAYUDARA
2
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
1
KANKER PAYUDARA
3