Disusun Oleh :
Kelompok 1 Tingkat 2A
Dengan mengucap puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas
ridho dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan baik dan lancar. Tugas makalah yang kami buat berjudul “STRATEGI
PROMOSI KESEHATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT”.
Terwujudnya tugas makalah ini merupakan tujuan kami untuk memenuhi
kebutuhan akan ilmu pengetahuan dan wawasan. Tersusunnya makalah ini adalah
berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala hormat
dan ketulusan hati, kami ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua kami yang
telah memberi dukungan dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Ibu Erwin
Kurniasih, M.Kep selaku dosen mata kuliah Promosi Kesehatan yang telah
memberi tugas ini. Serta teman-teman yang mengikuti mata kuliah Promosi
Kesehatan.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada tugas makalah ini.
Oleh karena itu kami ingin pembaca untuk memberikan kritik dan saran pada
tugas makalah ini agar nantinya bisa menjadi tugas yang baik dan bermanfaat bagi
para pembaca.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 2
1.3 Tujuan................................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 3
2.1 Pengertian Promosi Kesehatan.......................................................... 3
2.2 Tujuan dan Ruang Lingkup Promosi Kesehatan............................... 3
2.2.1 Tujuan Promosi Kesehatan..................................................... 3
2.2.2 Ruang Lingkup Promosi Kesehatan........................................ 4
2.3 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat.............................................. 8
2.4 Tujuan dan Ruang Lingkup Pemberdayaan Masyarakat................... 9
2.4.1 Tujuan Pemberdayaan Masyarakat......................................... 9
2.4.2 Ruang Lingkup Pemberdayaan Masyarakat............................ 10
2.5 Unsur Pemberdayaan Masyarakat..................................................... 11
2.6 Karakteristik Pemberdayaan Masyarakat.......................................... 11
BAB III PENUTUP......................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan........................................................................................ 13
3.2 Saran.................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
kesehatan mereka sendiri oleh mereka sendiri tanpa tergantung kepada pihak
lain, baik pemerintah maupun organisasi masyarakat yang lain. Peran
pemerintah atau pihak di luar mereka (masyarakat) dalam memelihara dan
melindungi kesehatan masyarakat hanyalah sebagai fasilitator, motivator, atau
stimulator.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian promosi kesehatan.
2. Untuk mengetahui tujuan dan ruang lingkup promosi kesehatan.
3. Untuk mengetahui pengertian pemberdayaan masyarakat.
4. Untuk mengetahui tujuan dan ruang lingkup pemberdayaan masyarakat.
5. Untuk mengetahui unsur pemberdayaan masyarakat.
6. Untuk mengetahui karakteristik pemberdayaan masyarakat.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Secara singkat, petugas promosi kesehatan merupakan corong
pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan untuk menyampaikan
segala macam informasi yang berkaitan dengan kesehatan dengan tujuan
pemberdayaan masyarakat dan pengembangan sumber daya yang
berkaitan dengan kesehatan.
4
A. Ruang Lingkup Berdasarkan Aspek Kesehatan
Secara umum bahwa kesehatan masyarakat itu mencakup empat aspek
pokok, yakni promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative.
1. Pelayanan promotif (peningkatan kesehatan) dan preventif
(pencegahan), adalah pelayanan bagi kelompok masyarakat yang sehat,
agar kelompok itu tetap sehat bahkan meningkat status kesehatannya.
2. Pelayanan kuratif (pengobatan) dan rehabilitative (pemulihan
kesehatan), adalah pelayanan kelompok masyarakat yang sakit, agar
kelompok ini sembuh dari sakitnya dan menjadi pulih kesehatannya.
B. Ruang Lingkup Berdasarkan Tatanan Pelaksanaan
Ruang lingkup promosi kesehatan ini dikelompokkan menjadi :
1. Promosi kesehatan pada tatanan keluarga (rumah tangga)
Keluarga merupakan tempat dasar berkembangnya perilaku manusia.
Dalam pelaksanaan promosi kesehatan di keluarga sasaran utamanya
adalah orang tua (ibu), dimana ibu merupakan seseorang yang
memberikan perilaku sehat kepada anak-anaknya sejak lahir.
2. Promosi kesehatan pada tatanan sekolah
Sasaran promosi kesehatan di sekolah adalah guru, karena guru
merupakan pengganti orang tua pada waktu di sekolah. Sekolah
merupakan tempat utuk memberikan perilaku kesehatan kepada anak.
Sekolah dan lingkungan sekolah yang sehat sangat tepat untuk
berperilaku sehat bagi anak.
3. Promosi kesehatan ditempat kerja
Sasaran promosi kesehatan adalah karyawan, yang berperan sebagai
promotor kesehatan adalah pemimpin perusahaan dan sektor
kesehatan. Salah satunya dengan memberikan fasilitas tempat
kesehatan yang baik bagi prilaku sehat karyawan atau pekerjanya.
4. Promosi kesehatan di tempat-tempat umum
Di tempat-tempat umum (seperti pasar, terminal bus, stasiun) perlu
dilaksanakan promosi kesehatan, yaitu dengan cara menyediakan
fasilitas yang dapat mendukung perilaku sehat pengunjungnya, bisa
5
dengan memberikan poster dan selebaran mengenai cara-cara menjaga
kebersihan.
5. Pendidikan kesehatan di institusi pelayanan kesehatan
Tempat-tempat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas,
poliklinik, dsb, merupakan tempat yang strategis untuk melakukan
pelayanan kesehatan. Pelaksanaan promosi kesehatan ini dapat
dilakukan secara individual oleh para petugas kesehatan kepada pasien
atau keluarga yang ada di tempat pelayanan kesehatan tersebut.
C. Ruang Lingkup Berdasarkan Tingkat Pelayanan
Pada ruang lingkup tingkat pelayanan kesehatan promosi kesehatan dapat
dilakukan berdasarkan lima tingkat pencegahan (five level of prevention)
dari Leavel and Clark.
1. Promosi kesehatan ( health promotion)
Dalam tingkat ini dilakukan pendidikan kesehatan, misalnya dalam
peningkatan gizi, kebiasaan hidup, perbaikan sanitasi lingkungan
seperti penyediaan air rumah tangga yang baik, perbaikan cara
pembuangan sampah, kotoran, air limbah, hygiene perorangan,
rekreasi, sex education, persiapan memasuki kehidupan pra nikah dan
persiapan menopause. Usaha ini merupakan pelayanan terhadap
pemeliharaan kesehatan pada umumnya. Beberapa usaha diantaranya :
a. Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitasnya.
b. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan,seperti penyediaan air
rumah tangga yang baik, perbaikan cara pembuangan sampah,
kotoran dan air limbah dan sebagainya.
c. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
d. Usaha kesehatan jiwa agar tercapai perkembangan kepribadian
yang baik.
2. Perlindungan khusus (specific protection)
Program imunisasi sebagai bentuk pelayanan perlindungan khusus,
pendidikan kesehatan. Hal ini karena kesadaran masyarakat tentang
pentingnya imunisasi sebagai perlindungan terhadap penyakit pada
dirinya maupun anak-anaknya masih rendah. Selain itu pendidikan
6
kesehatan diperlukan sebagai pencegahan terjadinya kecelakaan baik
ditempat-tempat umum maupun tempat kerja. Penggunaan kondom
untuk mencegah penularan HIV/AIDS, penggunaan sarung tangan dan
masker saat bekerja sebagai tenaga kesehatan. Beberapa usaha lain di
antaranya :
a. Vaksinasi untuk mencegah penyakit-penyakit tertentu
b. Isolasi penderitaan penyakit menular
c. Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat-tempat umum
maupun di tempat kerja.
3. Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt
treatment)
Karena rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap
kesehatan dan penyakit, maka sering sulit mendeteksi penyakit-
penyakit yang terjadi di masyarakat. Bahkan kadang-kadang
masyarakat sulit atau tidak mau diperiksa dan diobati penyakitnya.
Hal ini dapat menyebabkan masyarakat tidak memperoleh pelayanan
kesehatn yang layak. Oleh sebab itu pendidikan kesehatan sangat
diperlukan dalam tahap ini. Pemeriksaan pap smear, pemeriksaan
IVA, sadari sebagai cara mendeteksi dini penyakit kanker. Bila
dengan deteksi ini ditemui kelainan maka segera dilakukan
pemeriksaan diagnostic untuk memastikan diagnosa seperti
pemeriksaan biopsy, USG atau mamografi atau kolposcopy. Tujuan
utama dari usaha ini adalah :
a. Pengobatan yang setepat-tepatnya dan secepat-cepatnya dari setiap
jenis penyakit sehingga tercapai penyembuhan yang sempurna dan
segera.
b. Pencegahan penularan kepada orang lain, bila penyakitnya
menular.
c. Mencegah terjadinya kecacatan yang diakibatkan sesuatu penyakit.
4. Pembatasan cacat (disability limitation)
Oleh karena kurangnya pengertian dan kesadaran masyarakat
tentang kesehatan dan penyakit, maka sering masyarakat tidak
7
melanjutkan pengobatannya sampai tuntas. Dengan kata lain mereka
tidak melakukan pemeriksaan dan pengobatan yang komplit terhadap
penyakitnya. Pengobatan yang tidak layak dan sempurna dapat
mengakibatkan orang yang bersangkutan cacat atau ketidak
mampuan. Oleh karena itu, pendidikan kesehatan juga diperlukan
pada tahap ini.
Penanganan secara tuntas pada kasus-kasus infeksi organ reproduksi
menjegah terjadinya infertilitas.
5. Rehabilitasi (rehabilitation)
Setelah sembuh dari suatu penyakit tertentu, kadang-kadang orang
menjadi cacat, untuk memeulihkan cacatnya tersebut kadang-kadang
diperlukan latihan tertentu. Oleh karena kurangnya pengetian dan
kesadaran orang tersebut, ia tidak akan segan melakukan latihan-
latihan yang dianjurkan. Disamping itu oorang yang cacat stelah
sembuh dari penyakit, kadang-kadang malu untik kembali ke
masyarakat. Sering terjadi pula masyarakat tidak mau menerima
mereka sebagai anggoota masyarakat yang normal. Oleh sebab itu jelas
pendidikan kesehatan diperlukan bukan saja untuk orang yang cacat
tersebut, tetapi juga perlu pendidikan kesehatan pada masyarakat.
Pusat-pusat rehabilitasi bagi korban kekerasan, rehabilitasi PSK,
dan korban narkoba.
8
mendukung, reorientasi dalam pelayanan kesehatan, keterampilan individu,
dan gerakan masyarakat.
Apabila dilihat dari perkembangan adopsi pemberdayaan ke dalam konsep
promosi kesehatan, terdapat beberapa tonggak pencapaian sebagai berikut :
a. Piagam Ottawa (1986) menyatakan bahwa “partisipasi adalah elemen
utama dalam definisi promosi kesehatan”. Pada saat yang sama
berkembang pendekatan gerakan “kota sehat” dengan pendekatan
promosi kesehatan.
b. Wallerstein dan Bernstein (1988) menyatakan bahwa pendidikan
pemberdayaan masyarakat diadopsi untuk meningkatkan efektifitas
pendidikan kesehatan.
c. Wallerstein (1992) mengatakan pemberdayaan diadopsi kedalam promosi
kesehatan sebagai upaya untuk meningkatkan efektifitas program, dan
menjaga kelestarian (sustainability) program
d. Deklarasi Jakarta (1997) berbunyi bahwa keberdayaan dari individu-
individu sebagai tujuan dari promosi kesehatan. Promosi kesehatan
adalah upaya meningkatkan kemampuan individu untuk mengontrol
tingkah laku dan lingkungan yang berpengaruh pada kesehatan.
Pemberdayaan dapat dilihat sebagai upaya promosi kesehatan.
e. Nutbeam (1998) mengatakan bahwa pemberdayaan adalah inti dari
promosi kesehatan.
9
2. Memiliki keterampilan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatannya
3. Memiliki kemudahan untuk menjaga kesehatan diri dan
lingkungannya
4. Berupaya bersama (gotong royong) menjaga dan meningkatkan
kesehatan lingkungannya
Bentuk kegiatan pemberdayaan ini dapat diwujudkan dengan berbagai
kegiatan, antara lain penyuluhan kesehatan, pengorganisasian dan
pengembangan masyarakat dalam bentuk misalnya koperasi, pelatihan
pelatihan untuk kemampuan peningkatan pendapatan keluarga (income
generating skill). Dengan meningkatkan kemampuan ekonomi keluarga
akan berdampak terhadap kemampuan dalam pemeliharaan kesehatan
mereka, misalnya terbentuknya dana sehat, terbentuknya pos obat desa,
berdirinya polindes, dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan semacam ini di
masyarakat sering disebut “Gerakan Masyarakat” untuk kesehatan. Dari
uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa sasaran pemberdayaan
masyarakat adalah masyarakat (sasaran primer).
10
berfungsi sebagai penanggung dampak negatif pertumbuhan,
pemikul beban pembangunan, dan penderita kerusakan lingkungan.
3. Pemberdayaan Sosial Budaya
Pemberdayaan sosial budaya bertujuan meningkatkan kemampuan
sumber daya manusia melalui human investment guna meningkatkan
nilai manusia dan perilaku seadil-adilnya terhadap manusia.
4. Pemberdayaan Lingkungan
Pemberdayaan lingkungan dimaksudkan sebagai program perawatan
dan pelestarian lingkungan, supaya antara yang diperintah dan
lingkungannya terdapat hubungan saling menguntungkan.
11
4. Community Material, yaitu Setiap daerah memiliki potensi tersendiri yang
dapat digunakan untuk memfasilitasi pelayanan kesehatan.
5. Community Knowledge, yaitu Pemberdayaan bertujuan meningkatkan
pengetahuan masyarakat dengan berbagai penyuluhan kesehatan yang
menggunakan pendekatan community based health education.
6. Community Technology, yaitu Teknologi sederhana di komunitas dapat
digunakan untuk pengembangan program kesehatan.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Promosi kesehatan adalah suatu proses membantu individu dan masyarakat
meningkatkan kemampuan dan keterampilannya mengontrol berbagai faktor
yang berpengaruh pada kesehatan, sehingga dapat meningkatkan derajat
kesehatannya (WHO).
Pemberdayaan berarti upaya meningkatkan kemampuan kelompok sasaran
sehingga kelompok sasaran mampu mengambil tindakan tepat atas berbagai
permasalahan yang dialami. Tujuan utama pemberdayaan masyarakat adalah
mewujudkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatan mereka sendiri.
Dalam pemberdayaan masyarakat peran masyarakat sangat vital, karena
masyarakat yang menjadi pemeran utamanya, namun peran petugas kesehatan
juga tidak bisa dihilangkan. Dalam pemberdayaan masyarakat, petugas
kesehatan memiliki peran penting yaitu memfasilitasi masyarakat melalui
kegiatan-kegiatan maupun program-program pemberdayaan masyarakat
meliputi pertemuan dan pengorganisasian masyarakat, memberikan motivasi
kepada masyarakat untuk bekerjasama dalam melaksanakan kegiatan
pemberdayaan agar masyarakat mau berkonstribusi terhadap program
tersebut, serta melakukan pelatihan-pelatihan yang bersifat vocational.
3.2 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini, pembaca dapat menambah
wawasan tentang pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan dan dapat
berpartisipasi dalam mendukung program-program kesehatan dalam bidang
pemberdayaan masyarakat.
13
DAFTAR PUSTAKA
14