Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kanker merupakan salah satu penyakit berbahaya yang ada. Diantara
beberapa jenis kanker, kanker payudara adalah jenis kanker yang paling
berbahaya dan paling sering terjadi. Kanker payudara sangat berbahaya
dikarenakan kanker jenis ini menyerang organ reproduksi luar yaitu payudara
dan dapat menyerbar ke bagian tubuh lain.
Kanker payudara merupakan penyakit kegananasan yang paling banyak
menyerang wanita. Penyakit ini disebabkan karena terjadinya pembelahan sel
sel tubuh secara tidak

terartur sehingga pertumbuhan sel tidak dapat

dikendalikan dan akan tumbuuh menjadi benjolan tumor (kanker). Apabuila


tumor ini tidak diambil,dikhawatirkan akan masuk dan meneyebar ke dalam
jaringan yang sehat. Ada kemungkinan sel sel tersebut melepaskan diri dan
meneyebar ke seluruh tubuh. Kanker payudara umumnya menyerang wanita
umur 40-70 thn , tetapi resiko terus meningkat dengan tajam dan cepat sesuai
dengan pertumbuhan manusia. Kanker payudara jarang terjadi pada usia
dibawah 30 tahun.
Kanker payudara (CA Mammae) adalah suatu penyakit seluler yang dapat
timbul dari jaringan payudara dengan manifestasi yang mengakibatkan
kegagalan untuk mengontrol proliferasi dan maturasi sel. (Brunner dan
Suddarth, 2005).
Kanker payudara juga dapat menyebabkan kematian. Kanker payudara
yang dapat menyebabkan kematian adalah kanker payudara stadium IV. Pada
kanker payudara stadium IV seseorang sudah menderita kanker payudara yang
sangat parah atau bahkan tidak memiliki harapan hidup (terminal). Kondisi
terminal pada penderita kanker payudara stadium IV tidak dapat dihindari dan
ini pasti akan dialami oleh setiap penderita yang akan menjelang ajal. Pada
kondisi terminal perubahan utama yang terjadi adalah perubahan psikologis
yang menyertai pasien. Perubahan psikologis tersebut biasanya mengarah ke
arah yang lebih buruk dan membuat pasien menjadi tidak koperatif. Disini

peran perawat sangat dibutuhkan dan menjadi hal yang penting, peran perawat
disini dibutuhkan untuk membuat klien merasa lebih nyaman dan mampu
membuat klien menjadi tenang pada saat menjelang ajal.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi dari Kanker Payudara?
2. Bagaimana respon klien terhadap penyakit dari faktor individual dan
faktor interpersonal?
3. Bagaimana Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Masalah Psikososial
dari Gangguan Kesehatan Jiwa pada Kasus Kanker Payudara?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Mahasiswa diharapkan mampu mengenal dan mengetahui tentang asuhan
keperawatan pada klien yang mengalami Kanker Payudara.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami respon klien terhadap
penyakit Kanker Payudara.
b. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami asuhan keperawatan
pada klien dengan penyakit Kanker Payudara.
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Bagi Mahasiswa
Membantu mahasiswa mengambil keputusan selanjutnya untuk pasien
gangguan jiwa dan membantu mahasiswa mengenali gajela gejala gangguan
jiwa.
1.4.2 Bagi Pasien
Menambah wawasan pengetahuan tentang penyakit gangguan jiwa dan
cara mengatasi penyakit gangguan jiwa , memenuhi kebutuhan dasar manusia
pada pasien gangguan jiwa yang berhubungan dengan penyakit terminal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KONSEP TEORITIS


2

2.1.1 Definisi Kanker Payudara


Kanker payudara merupakan penyakit keganasan yang paling banyak
menyerang wanita. Penyakit ini disebabkan karena terjadinya membelahan sel-sel
tubuh secara tidak teratur sehingga pertumbuhan sel tidak dapat dikendalikan dan
akan tumbuh menjadi benjolan tumor (kanker). Apabila tumor ini tidak diambil,
dikhawatirkan akan masuk dan menyebar kedalam jaringan yang sehat. Pada
kemungkinan sel-sel tersebut melepaskan diri dan menyebar keseluruh tubuh.
Kanker payudara umumnya menyerang wanita kelompk umur 40-70 tahun, tetapi
resiko terus meningkat dengan tajam dan cepat sesuai dengan pertumbuhan
manusia. Kanker payudara jarang terjadi pada usia dibawah 30 tahun.
Ca mammae adalah suatu penyakit seluler yang dapat timbul dari jaringan
payudara dengan manifestasi yang mengakibatkan kegagalan untuk mengontrol
proliferasi dan manurasi sel (brunner dan suddarth,2005).
Ca mammae adalah suatu penyakit yang menggambarkan gangguan
pertumbuhan seluler dan merupakan kelompok penyakit, bukan penyakit tunggal
(tucker dkk,1998).
2.1.2 Etiologi
Sebab keganasan pada payudara masih belum jelas, tetapi ada beberapa faktor
yang berkaitan erat dengan munculnya keganasan payudara yaitu : virus, faktor
lingkungan, faktor hormonal dan familial;
1. Wanita resiko tinggi dibandingkan pria (99:1)
2. Usia : resiko tertinggi pada usia diatas 30 tahun.
3. Riwayat keluarga : ada riwayat keluarga ca mammae pada ibu atau saudara
perempuan.
4. Riwayat mastrual:
Early menarche (sebelum 12 tahun)
Late menopouse (setelah 50 tahun)
5. Riwayat kesehatan: pernah mengalami atau sedang menderita otipikal
hiperplasia atau bagian proliverative yang lain pada biopsy payudara, ca.
Endometrial.
6. Riwayat reproduksi: melahirkan anak pertama diatas 30 tahun ,
menggunakan obat kontrasepsi oral yang lama, pengguna terapi estrogen.
7. Terapi radiasi: terpapar dari lingkungan yang terpapar karsinogen.
8. Life style: diet tinggi lemak, mengkonsumsi alkohol (minum 2 kali sehari),
obesitas, trauma payudara, status sosial ekonomi tinggi, perokok.
9. Ca mammae dapat terjadi karena : faktor genetic, hormonal, daya tahan
tubuh, faktor lingkungan.
2.1.3 Faktor resiko
3

1. Riwayat pribadi tentang kanker payudara


Resiko mengalami kanker payudara pada payudara sebelahnya meningkat
hampir 1% tiap tahun.
2. Anak perempuan / saudara perempuan (hubungan langsung keluarga) dari
wanita dengan kanker payudara.
Resiko meningkat 2x lipat jika ibunya terkena kanker sebelum berusia 60
tahun. Resiko meningkat 4-6 kali jika kanker payudara terjadi pada dua
orang secara langsung.
3. Menarche dini, resiko meningkat pada wanita yang mengalami menarche
sebelum 12 tahun.
4. Nulipara dan usia maternal lanjut saat lahiran anak pertama wanita yang
hanya anak pertama, setelah umur 30tahun memeliki resiko 2x lipat
dibanding dengan mereka yang punya anaksebelum 20 tahun.
5. Monopouse pada usia lanjut (lebih dari 50 tahun).
6. Riwayat penyakit payudara jinak. Wanita yang mempunyai tumor
payudara disekitar perubahan epitel riferasi mempunyai resiko 2x lipat
untuk mengalami kanker payudara.
7. Obesitas, resiko terendah diantara wanita pasca menopouse
8. Kontrasepsi oral. Pemakaian pil kb atau terapi sulih esterogen.
9. Terapi pengganti hormon
Terdapat laporan yang membinggungkan tentang resiko kanker payudara
pada terapi pengganti hormon. Wanita yang menggunakan esterogen
suplemen dalam jangka panjang mengalami peningkatan resiko.
10. Usia
Sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun. Resiko
terbesar ditemukan pada wanita diatas usia 75 tahun.
2.1.4 Tipe-tipe kanker
1. Karsinoma, ductal, menginfiltrasi
Tipe paling umum (75%) bermetastasis di nodus aksila, proknosa buruk.
Karsinoma ductal berasal dari sel-sel yang melapisi saluran yang menuju
ke puting susu. Sekitar 90% kanker payudara merupakan karsinoma
ductal. Kanker ini bisa terjadi sebelum maupun sesudah masa menopouse.
Kadang kanker ini dapat diraba dan pada pemeriksaan mammogram,
kanker ini tampak sebagai bintik-bintik kecil dari endapan kalsium.
Kanker ini biasanya terbatas pada daerah tertentu dipayudara dan bisa
diangkat secara keselruhan melalui pembedahan. Sekitar 25-35% penderita
karsinoma ductal akan menderita kanker invasif.
2. kasinoma lebuler menginfiltrasi (5-10%)
Terjadi penebalan pada salah satu atau dua payudara bisa menyebar ke
tulang, paru, hepar, otak.karsinoma lebuler mulai tumbuh di dalam
kelenjar susu, biasanya terjadi setelah menepouse. Kanker ini idak dapat
diraba dan tidak terlihat pada mammogram, tetapi biasanya ditemukan

3.

4.
5.
6.

7.

8.

9.

secara tidak sengaja pada mammografi yang dilakukan untuk keperluan


lain. Sekitar 25-30% penderita karsinoma lebuler pada akhirnya akan
menderita kanker invasif.
Karsinoma meduler (60%)
Dumor dalam kapsul, dalam ductus, dapat jadi besar tapi meluasnya
lambat. Kanker ini berasal dari kelenjar susu.
Kanker musinus (3%), menghasilkan lendir, tumbuh lambat, prognosis
lebih baik.
Kanker ductus tubulen (2%)
Karsinoma inflamatom (1-2%) jarang terjadi, gejala berbeda nyeri tekan
dan sangat nyeri, payudara membesar dan keras, edema,retraksi puting
susu, cepat berkembang.
Karsinoma in situ
karsinoma in situ adalah kanker yang masih berada pada tempatnya,
merupakan kanker dini yang belum menyebar atau menyusup keluar dari
tempatnya.
Kanker invasif
kanker invasif adalah kanker yang telah menyebar dan merusak jaringan
lainnya, bisa terlokalisir maupun metestatik. Sekitar 80% kanker payudara
invasif adalah kanker ductal dan 10% adalah kanker lobuler.
Karsinoma tubuler
Kanker ini berasal dari kelenjar susu

2.1.5 Manifestasi klinis


Gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari
jaringan payudara di sekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan biasanya memiliki
pinggiran yang tidakteratur
Fase awal : asimtomatik
Ada stadium awal, jika didorong oleh jari tangan, benjolan bisa digerakkan
dengan mudah di bawah kulit.
Tanda umum : benjolan atau penebalan pada payudara
Tanda dan gejala lanjut : kulit cekung, retaksi atau deviasi puting susu, nyeri
tekan atau raba, kulit tebal dan pori-pori menonjol seperti kulit jeruk, ulserasi
pada payudara
Tanda meta stase : nyeri pada bahu batuk menetap, anoreksia, berat badan
turun, gangguan pencernaan, sakit kepala.
Ada stadium lanjut, benjolan biasanya melekat pada dinding dada atau ulit
disekitarnya. Pada kanker stadium lanjut bisa terbentuk benjolan yang
membengkak atau borok dikulit payudarah. Kadang kulit diatas benjolan

mengkerut dan tampak sepertikulit jeruk. Penemuan dini kanker payudarah masih
sulit ditemukan, kebanyakan di temukan jika terabah oleh pasien.
Tanda-tanda :
1. Terdapat masa utuh kenyal, biasa di uadran atas bagian dalam, dibawah
ketiak bentuknya tak beraturan dan terfiksasi.
2. Nyeri didaerah massa.
3. Adanya lekukan kedalam, tarikkan dan reflaksi pada areah mamae
4. Pengelupasan papilla mamae
5. Ditemukan lesi pada pemeriksaan mammografi.
2.1.6 Tahapan kanker payudara
Tahapan klinik yang paling banyak digunakan untuk anker payudara
adalah sistem klasifikasi TNM yang mengevaluasi ukuran tumor, nodus limfe
yang terkena dan bukti adanya metastasis yang jauh. Sistem TNM diadaptasi oleh
the america join committee on cancer staging and resuid reformating. Pertahapan
ini didasarkan pada fisiologi memberikan prognosis yang lebih akurat, tahaptahapnya adalha sebagai berikut :
TUMOR SIZE (T)
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Tx : tidak ada tumor


To : tidak dapat ditunjukan adanya tumor primer.
T1 : tumor dengan diameter, kurang dari 2cm
T2 : tumor dengan diameter 2-5cm
T3 : tumor dengan diameter lebih dari 5cm
T4: tumor tanpa memandang ukurannya telah menunjukkan perluasan
secara langsung kedinding torak atau kulit.

REGIONAL LIMPO NODUS (N)


1.
2.
3.
4.

Nx : kelenjar ketika tidak teraba


No : tidak ada matastase kelenjar tidak hemolateral
N1 : metastase ke kelenjar ketiak humo lateral tapi masih bisa digerakan
N2 : metastase ke kelenjar ketiak hemolateral melekat terfiksasi satu sama
lain atau jaringan sekitarnya.
5. N3 : metastase ke kelenjar homolateral super klavikuler / infraklafikuler
atau odema lenggan
METASTASE JAUH (M)
1. Mo : tidak ada metastase jauh
2. M1 : metastase jauh termasuk perluasan kedalam kulit diluar payudara.

BAB III
TINJAUAN KASUS

Kasus
Ny.D usia 40 tahun dirawat di RSAL dengan keluhan nyeri dan gatal di daerah
payudara dan terdapat benjolan di payudara sebelah kiri. Hasil pemeriksaan
didapatkan benjolan seperti batu pada paayudara sebelah kiri. Pasien terlihat
cemas dengan keadaannya TTV: TD: 140/70 mmHg, N:80x/mnt, RR: 18x/mnt,
S:37,5C
I.IDENTITAS PASIEN
Nama

: Ny.D

Umur

: 40 tahun.

Jenis Kelamin

: Wanita

Suku/Bangsa

: Jawa/Indonesia

Agama

: Islam

Status Perkawinan

: Kawin

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Alamat

: Surabaya

Tanggal MRS

: 5 september 2016

Diagnosa Medis

: Ca Mammae Sinistra

II. ALASAN MASUK


Klien datang ke UGD RSAL dengan keluhan adanya benjolan yang terasa pada
daerah payudara bagian kiri dimana benjolan ini makin membesar dari
sebelumnya, klien sudah merasakan sejak 1 tahun yang lalu dan gatal pada
payudara bagian kiri.
III.FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu : 1) Ya 2) Tidak
2. Pengobatan sebelumnya:Berhasil/Kurang berhasil/Tidak berhasil
3. Trauma :
Jenis Trauma

Usia

Aniaya Fisik

Tahun

Aniaya Seksual

Tahun

Penolakan

Tahun

Kekerasan dalam

Tahun

Pelaku

Korban

Saksi

keluarga
Tindakan criminal

Tahun

Lain-lain

70 Tahun

Jelaskan : Ny.D stress penyakitnya sudah stadium 4 dan tidak dapat sembuh
8

Masalah Keperawatan :
1)
2)
3)
4)
5)

Perubahan pertumbuhan dan perkembangan


Sindroma trauma perkosaan
Berduka antisipasi
Resiko tinggi kekerasan
Berduka disfungsional, Lain-lain, jelaskan.

Respon pasca trauma


4. Adakah anggota keluarga yang ganguan jiwa ?
1) Ada

2) Tidak ada

Bila ada :
Hubungankeluarga

:-

Gejala

:-

Riwayat pengobatan

:-

Masalah Keperawatan :
1)
2)
3)
4)

Koping Keluarga tidak efektif : ketidakmampuan


Resiko tinggi kekerasan
Koping keluarga tidak efektif : Kompromi
Lain-lain, jelaskan.

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ?


Ny.D tidak memiliki pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Masalah Keperawatan :
1)
2)
3)
4)
5)
6)

Perubahan pertumbuhan dan perkembangan


Respon paska trauma
Berduka antisipasi
Sindroma trauma perkosaan
Berduka disfungsional
Lain-lain,jelaskan

IV.PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda vital : 140/70 mmHg; N : 80x/mnt; S : 37,5C; RR : 22x/mnt
2. Ukuran

: Berat Badan : 60 Kg; Tinggi Badan: 157cm


9

3. Keluhan fisik :1) Ada

2) Tidak ada

Jelaskan : terdapat nyeri di bagian payudara sebelah kiri


Masalah Keperawatan :
1) Resiko tinggi perubahan suhu tubuh
2) Perubahan Perlindungan
3) Kelebihan volume cairan
4) Kerusakan integritas jaringan
5) Perubahan volume cairan
6) Perubahan membran mukosa oral
7) Resiko terhadap infeksi
8) Kerusakan integritas kulit
9) Perubahan nutrisi : < kebutuhan tubuh
10) Perubahan eliminasi urin
11) Perubahan nutrisi : > kebutuhan tubuh
12) Perubahan eliminasi feses
13) Perubahan nutrisi : Potensial > kebutuhantubuh
14) Nyeri

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

400
000

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan

10

: Tinggal serumah
: klien yang sakit
2.

Konsep Diri

a. Citra tubuh :
Ny. D mengatakan kurang percaya diri terhadap benjolan yang terdapat di
payudara sebelah kiri.
b. Identitas diri : Ny. D kurang aktif dalam kegiatan masyarakat karena
penyakit yang dialaminya. Ny. D kurang menerima keadaan ini karena ia
merasa menjadi beban untuk suami dan keluarganya.
c. Peran : Ny. D telah menjadi seorang ibu yang baik, dengan mendidik satu
anaknya hingga sukses. Tetapi ia merasa kurang berhasil menjadi ibu yang
baik sejak sakit kanker payudara yang dideritanya, sehingga ia jarang
terlihat aktif di kegiatan warga.
d. Ideal diri : Ny. D berharap benjolan yang ada di payudara sebelah kirinya
dapat segera sembuh dan hilang total.
e. Harga diri : Menurut Ny. D anaknya terkadang merasa iba saat merawat Ny.
D. Terkadang ketika ada warga yang menjenguk sering mengeluh nyeri dan
gatal yang berasal dari payudara sebelah kiri
Masalah Keperawatan :
1)
2)
3)
4)
5)
6)

Pengabaian unilateral
Harga diri rendah kronik
Gangguan citra tubuh
Harga diri rendah
Gangguan identitas pribadi
Lain-lain

3. Hubungan Sosial :
a.Orang yang berarti : Suami dan anaknya.
b.Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :

11

Ny. D tidak aktif lagi mengikuti kegiatan sejak sakit yang dideritanya semakin
parah.
c.Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Menurut Ny. D yang menjadi
penghambat ia berinteraksi dengan orang lain adalah rasa gatal dan nyeri.
Masalah keperawatan :
1)
2)
3)
4)
5)

Kerusakan komunikasi
Isolasi sosial
Kerusakan komunikasi verbal
Kerusakan interaksi social
Lain-lain, jelaskan

4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan : Ny. D meyakini adanya Tuhan YME
b. Kegiatan ibadah : Ny. D sebelum masuk rumah sakit , ia melakukan ibadah
sholat diatas tempat tidur dengan dibantu anaknya.
Masalah keperawatan :
1) Distres spiritual
2) Lain-lain,
VI.

STATUS MENTAL

1. Penampilan : Bagaimana penampilan klien dalam hal berpakaian, makan,


mandi, toileting dan pemakaian sarana/prasarana atau instrumentasi dalam
mendukung penampilan, apakah klien :
1)
2)
3)
4)

Tidak rapi
Penggunaan pakaian tidak sesuai
Cara berpakaian tidak seperti biasa
Lain-lain: Ny. D memakai pakaian biasa tidak terlalu rapi.

Masalah Keperawatan :
Sindroma

deficit

perawatan

diri

(makan,mandi,berpakaian,toileting,

instrumentasi)

12

Lain-lain : tidak ada


2. Pembicaraan :
1) Cepat
Lambat

2) Keras
5) Membisu

3) Gagap

4) Inkoherensi

5) Apatis

6) Tidak mampu memulai pembicaraan

4)

Lain-lain

: Ny. D berbicara tidak terlalu cepat meskipun terkadang berbicara pelan


Masalah Keperawatan :
1) Kerusakan komunikasi
2) Kerusakan Komunikasi verbal
3) Lain-lain
3.

Aktivitas motorik :

1) Lesu

2) Tegang

Grimasen 7) Tremor
9) Lain-lain

3) Gelisah

4) Agitasi

5) Tik

6)

8) Kompulsif

Masalah Keperawatan :
1)
2)
3)
4)
5)

Resiko tinggi cidera


Defisit aktivitas deversional/hiburan
Intoleransi aktivitas
Hambatan mobilitas fisik
Lain-lain
4. Afek dan Emosi
a. Afek :
1) Datar

2) Tumpul

3) Labil

4) Tidak sesuai

Lain-lain,jelaskan: pasien terkadang terlihat sedih jika menceritakan anaknya,


tetapi masih mampu memperlihatkan ekspresi senang jika perawat merawatnya
dengan bahasa yang halus
Masalah Keperawatn :
1) Resiko tinggi cidera
2) Kerusakan komunikasi

3) Kerusakan komunikasai verbal


4) Kerusakan interaksi social

Lain-lain,jelaskan (tidak ada)

13

b. Alam perasaan (emosi) :


1) Sedih

2) Ketakutan

5) Gembira berlebih

3) Putus asa
6) Lain-lain

Jelaskan : Ny. D merasa bersalah dengan keadaannya sekarang sehingga membuat


banyak orang yang melihat dia tidak akan sembuh dengan benjolan di
payudaranya.
Masalah Keperawatan :
1)
2)
3)
4)

Resiko tinggi cidera


Ansietas
Ketakutan
Keputusasaan

5) Resiko diri membahayakan diri


6) Resiko diri menganiaya diri
7) Resiko tinggi mutilasi diri
8) Ketidakberdayaan

9) Lain-lain, jelaskan
5. Interaksi selama wawancara :
1) Bermusuhan

2) Tidak kooperatif

4) Kontak mata kurang

5) Defensif

3) Mudah tersinggung
6) Curiga

7) Lain-lain : Kooperatif meskipun beberapa pertanyaan tidak dijawab, kontak


mata yang terlihat kurang lebih sering menunduk jika ada pertanyaan yang kurang
ia sukai.
Masalah Keperawatan :
1)
2)
3)
4)

Kerusakan komunikasi
5) Resiko tinggi penganiayaan diri
Kerusakan interaksi sosial 6) Resiko tinggi mutilasi diri
Isolasi sosial
7) Resiko tinggi kekerasan
Resiko tinggi membahayakan diri

8) Lain-lain,jelaskan....................................
6. Persepsi sensorik :
Apakah ada gangguan : 1) Ada
Halusinasi : 1) Pendengaran

2) Tidak ada
2) Penglihatan

3) Perabaan

14

4) Pengecapan

5) Penghidu

Ilusi : 1) Ada2) Tidak ada 3) Lain-lain,jelaskan..........................................


Jelaskan : ................................................................................................................
Masalah Keperawatan :
1) Perubahan

persepsi

perseptual

(pendengaran,penglihatan,perabaan,pengecapan,penghidu)
2) Lain-lain,jelaskan....................................................................
7. Proses Pikir
a. Proses pikir (arus dan bentuk pikir) :
1) Sirkumtansial 2) Tangensial 3) Blocking 4) Kehilangan asosiasi
4) Flight of idea 5) Pengulangan pembicaraan/perseverasi
6) Lain-lain
Masalah Keperawatan : Perubahan proses pikir
b. Isi Pikir :
1) Obsesi 2) Phobia 3) Hipokondria 4) Depersonalisasi
5) Pikiran magis

6) Ide terkait

Waham :
1) Agama 2) Somatik 3) Kebesaran 4) Curiga 5) Nihilistik
6) Sisip pikir 7) Siar pikir 8) Kontrol pikir
9) Lain-lain ( tidak ada)
Masalah Keperawatan :
Tidak ada

15

8. Tingkat Kesadaran :
1) Bingung 2) Sedasi 3) Stupor
Lain-lain
Adakah gangguan orientasi (disorientasi): 1) Waktu 2) Orang 3) Tempat
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
1) Resiko tinggi cidera, Lain-lain,jelaskan
2) Perubahan proses pikir,jelaskan
9. Memori :
1)
2)
3)
4)
5)

Gangguan daya ingat jangka panjang


Gangguan daya ingat jangka menengah
Gangguan daya ingat jangka pendek
Konfabulasi
Lain-lain,
Masalah Keperawatan :

Tidak ada
10.

Tingkat Konsentrasi dan berhitung :

1) Mudah beralih

2) Tidak mampu berkonsentrasi

3) Tidak mampu berhitung sederhana


4) Lain-lain,
Masalah Keperawatan :
Perubahan proses pikir,
Isolasi sosial
Lain-lain,
11.

Kemampuan Penilaian :

1) Gangguan ringan

2) Gangguan bermakna
16

3) Lain-lain,
Masalah Keperawatan :
Tidak ada
12.

Daya Tilik Diri :

1) Mengingkari penyakit yang diderita


2) Menyalahkan hal-hal di luar dirinya
3) Lain-lain
Pada saat di wawancara klien mengatakan bahwa hidupnya tidak berguna hanya
bisa menyusahkan orang disekitarnya.
Masalah Keperawatan :
Ketidakefektifan/ penatalaksanaan regiment terapeutik
Ketidakpatuhan
Perubahan proses pikir,
Analisa Data
No
1

Data
DS: P: payudara sebelah kiri

Etiologi
Penyakit kronis

Masalah
Nyeri kronis

Gangguan citra tubuh

Harga diri rendah

Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk


R: menjalar sampai tangan
S: 5 (1-10)
T: sejak 5 tahun yang lalu
DO:-wajah klien tampak menyeringai
2

DS : - klien mengatakan tidak percaya


diri dengan keadaannya sekarang yaitu
terdapat benjolan pada payudaranya
disebelah kiri.
DO : - klien tampak kontak mata

17

kurang saat diajak perawat berbicara.


-

klien juga tampak malu saat


memperlihatkan bagian

payudara disebelah kirinya.


DS : - klien mengatakan kurang

Penyakit: Ca Mamae

Gangguan citra

menerima keadaan dengan benjolan

tubuh

dipayudara sebelah kiri.


-

klien tidak percaya diri dengan


keadaan ia sekarang karena
hampir setiap hari benjolannya

terasa gatal dan nyeri.


klien merasa stress berat karena
keadaan benjolannya yang
tidak kunjung baik.

DO : -

Pohon Masalah:
Gangguan citra tubuh

Harga Diri Rendah

Nyeri

18

Rencana keperawatan jiwa


Perencanaan
No Tgl

Dx Kep

Ras
Tujuan

1.

6/9/16 Nyeri b.d


penyakit

Kriteria Hasil

Nyeri

Setelah dilakukan

berkurang

asuhan

kronis

keperawatan 5 x
pertemuan, dengan
kriteria hasil :
1.Skala nyeri
menjadi 2 (1-10)

Tindakan

1. Observasi TTV
1. Menge
2. Kaji area nyeri dan
keadaa
skala nyeri
2. Menge
3. Manajemen nyeri
daerah
seperti relaksasi
kualita
nafas dalam
nyeri d
4. Ajarkan teknik
3. Menga
relaksasi, distraksi
agar ra
5. Kolaborasi dengan
tidak
dokter pemberian
berkel
obat analgesic
4. Menga

klien a

nyeri t
5. Mengu
nyeri
2.

6/9/16 Harga diri

Kepercayaa

Setelah 3X

1. Diskusikan

rendah b.d

n diri klien

pertemuan klien

persepsi pasien

percay

gangguan

kembali

mulai menerima

tentang citra

pasien

citra tubuh

normal

keadaanya dengan

tubuhnya yang

keadaa

Kriteria Hasil:

dulu dan saat ini,

dialam

19

1. Menin

1. Mau terbuka dan

perasaan dan

saling percaya,
2. Bangga menjadi

harapan yang dulu

dukun

dan saat ini

pasien

terhadap citra

dirinya

seorang ayah
yang baik
3. Menerima
perubahan
citra tubuh
4. Mau
mengutarakan
masalah yang
dihadapinya,
5. Mau
mengembalikan
integritas diri

tubuhnya.
2. Diskusikan potensi
bagian tubuh yang
lain.
3. Bantu pasien untuk
meningkatkan
fungsi bagian
tubuh yang
terganggu.
4. Motivasi pasien
untuk melakukan

2. Memb

mamp

berhar
3. Menga

pasien

memak

fungsi

dengan
4. Menin

kegiata

pasien
5. Menin

aktifitas yang

peran s

mengarah kepada

dalam

pembentukan

keluar

tubuh yang ideal.


social
5. Dorong melakukan 6. Menam
aktifitas sehari dan

motiva

terlibat

dipero

dalamkeluarga dan

teman

sosial.
6. Beri pujian thd
keberhasilan

3.

6/9/16 Gangguan

pasien

terus p
7. Menin

pasien melakukan

rasa pe

interaksi.

dan ha

Mampu

Setelah 2X

Bina hubungan

citra tubuh

beradaptasi

pertemuan klien

saling percaya

pertam

b.d

dengan

dapat menerima

dengan:

baik se

Penyakit:

lingkungan

kehadiran perawat.

Ca Mamae sekitar.

Klien dapat

1. Memb

memp
1. Sapa klien dengan

20

mengungkapkan
perasaan dan
keberadaannya saat
ini secara verbal.
1. Klien mau
menjawab
salam
2. Ada kontak
mata
3. Klien mau
berjabat tangan
4. Klien mau
berkenalan
5. Klien mau

ramah, baik verbal


maupun non verbal
2. Tanyakan nama

keperc
2. Memb

kesem

lengkap klien dan

pasien

nama panggilan

memb

yang di sukai klien


3. Jelaskan tujuan

dan ma

pertemuan
4. Buat kontrak
interaksi yang jelas
5. Tunjukkan sikap
empati dan
menerima klien
apa adanya

menjawab

bersos
3. Memb

dengan

yang d

pasien
4. Menin

hubun

percay
5. Memb

lebih p

pertanyaan
6. Klien mau

karena

merasa

duduk
berdampingan
dengan perawat
7. Klien mau
mengungkapkan
perasaannya

21

Implementasi dan evaluasi


Tgl

Dx Kep

6/9/2016
08.00
08.30

Nyeri b.d
penyakit
kronis

Implementasi

Mengobservasi TTV
Mengkaji area nyeri dan
skala nyeri
Mengajarkan teknik

09.00

09.30

10.00

Harga diri
rendah b.d
gangguan
citra tubuh

relaksasi, distraksi
Mengkolaborasi dengan
dokter pemberian obat
analgesic

mendiskusikan persepsi
pasien tentang citra
tubuhnya yang dulu dan
saat ini, perasaan dan
harapan yang dulu dan
saat ini terhadap citra

tubuhnya.
mendiskusikan potensi

bagian tubuh yang lain.


membantu pasien untuk
meningkatkan fungsi

Evaluasi

TTD
perawat

S:klien mengatakan
nyeri berkurang
menjadi skala 2
O: klien tampak
menyeringai
A:intervensi
dilanjutkan nomor
1,2, dan 5
P: masalah teratasi
sebagian
S: klien mengatakan
sedikit percaya diri
di depan suami dan
anak
O: klien tampak
bersemangat
A: intervensi
dilanjutkan nomor 1,
2 dan 3
P: masalah teratasi
sebagian

bagian tubuh yang

terganggu.
memotivasi pasien untuk
melakukan aktifitas yang
mengarah kepada
pembentukan tubuh yang

ideal.
mendorong melakukan
22

aktifitas sehari dan


terlibat dalam keluarga

12.00

Gangguan
citra tubuh
b.d
Penyakit: Ca
Mamae

dan sosial.
memberi pujian thd
keberhasilan
pasienmelakukan
interaksi.
menyapa klien dengan
ramah, baik verbal

maupun non verbal


menanyakan nama
lengkap klien dan nama
panggilan yang di sukai

klien
menjelaskan tujuan

pertemuan
membuat kontrak

interaksi yang jelas


menunjukkan sikap

S: klien mengatakan
menerima
keadaannya
sekarang
O: klien tampak
antusias dengan
percakapan tersebut
A: intervensi
dipertahankan
P: masalah teratasi

empati dan menerima


klien apa adanya

BAB IV
PEMBAHASAN

Pada

bab

ini

penulis

akan

mengemukakan

pembahan

dengan

membandingkan antara teori dan kasus pelaksanaan asuhan keperawatan yang

23

telah di laksanakan dan mengidentifikasi factor pendukung, penghambat dan


alternative pemecahan masalah yang di temui selama proses pelaksanaan asuhan
keperawatan.
Proses pembahasan yang di kemukakan menggunakan pendekatan yang
meliputi tahap pengkajian, diagnose keperawatan, perencanaan keperawatan,
pelaksanaan dan evaluasi keperawatan.
A. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dan data dasa utama dari proses
keperawatan. Tahap pengkajian di lakukan pada Ny.D secara komrehensif,
meliputi aspek biopsikososial dan spiritual, sehingga di dapat data subjektif dan
objektif yang merupakan dasar dalam merumuskan diagnose keperawatan.
Berdasarkan data yang di dapatkan dari hasil pengkajian, menisfestasi klinis yang
di temukan pada Ny.D sesuai dengan teori dan menunjukkan harga diri rendah.
Factor predisposisi harga diri rendah yang terdapat pada teori adalah klien
mengalami kanker payudara hampir 5 tahun. Beliau mencoba mengobati kanker
payudara yang di derita Ny.D.
Untuk factor presipitasi yang terdapat pada teori yaitu trauma dan
ketegangan peran yang terdiri dari transisi peran perkembangan, transisim peran
situasi dan transisi sehat sakit. Sedangkan factor prsipitasi yang di temukan pada
Ny.D adalah klien merasa malu dengan kanker payudara yang ia derita selama 5
tahun.
Mekanisme koping pada klien dengan harga diri rendah yang terdapat ada
teori adalah koping jangka panjang, Ny.D berusaha untuk control tepat waktu.
Koping jangka panjang yang terdiri dari menjaga pola hidup, pola makan. Sumber
koping yang ada pada teori adalah hobi dan kerajinan tangan, seni dan ekspresif,
kesehatan dan perawatan diri dan hubungan personal sedangkan sumber koping
yang di gunakan oleh Ny.D adalah maladaptive. Pohon masalah yang terdapat
pada teori dan kasus adalah harga diri rendah.

24

Selama melakukan pengkajian di dapatkan factor pendukung yaitu adanya


kerja sama klien dngan perawat ruangan, sikap klien yang cukup kooperatif
meskipun beberapa pertanyaan tidak di jawab, kontak mata yang terlihat kurang
lebih sering merunduk jika ada pertanyaan yang ia sukai.
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnose keperawatan adalah langkah selanjutnya dalam proses
keperawatan. Pada teori terdapat 3 diagnosa yaitu, nyeri kronis, gangguan citra
tubuh, dan harga diri rendah. Dari diagnosa keperawatan yang di tegakkan pada
Ny.D di prioritaskan pada diagnose keperawatan pertama yaitu harga diri rendah.
Karena bila tidak di atasi dapat berlanjut menjadi isolasi sosial.
C. Rencana Keperawatan
Dalam membuat perencanaan, di arahkan pada pemecahan masalah yang
ada yaitu berupa membantu meningkatkan percaya diri dan kemampuan klien
untuk berin teraksi dengan orang lain an lingkungan. Pada setiap diagnose ada hal
yang tidak terdapat pada teori yaitu penulisan mencantumkan tujuan umum,
tujuan khusus, jumlah pertemuan yang di butuhkan perawat untuk mencapai
tujuan khusus (TUK) dan di sesuaikan dengan kondisi pasien berdasarkan prediksi
awalo yaitu sekali pertemuan untuk setiap tujuan khusus. Untuk diagnose prioritas
yaitu terdapat 2 TUK yaitu TIK 1 klien dapat membina hubungan saling percaya,
di lakukan sebanyak 1x pertemuan. TUK 2 yaitu dapat mengidentifikasi
kemampuan dan aspek positif yang di milik di lakukan sebanyak 2x pertemuan.
TUK 3 yaitu dapat menilai kemampuan yang di gunakan, di lakukan 1x
pertemuan. TUK 4 yaitu dapat merencakan kegiatan sesuai dengan kemampuan
yang di miliki, di lakukan sebanyak 2x. TUK 5 dapat melakukan kegiatan sesuai
kondisi sakit dan kemampuannya, sesangkn pada terapi aktifitas kelompok pada
klien dengan harga diri rendah sehubungan dengan jadwal yang ada din ruangan
pada saat penulis berdinas tidak di laksakan.
Dalam membuat perencanaan, kami banyak menemukan kendala karena
waktu nyang sangat singkat dalam pengerjaannya.
D. Implementasi Keperawatan
25

Pada tahap ini penulis mengacu pada rencanba keperawatan yang telah di
buat sebelumnya dan di permudah dengan adanya strategi pelaksanaan dengan
memprioritaskan masalah yang ada pada Ny.D. pelaksanaan tindakan keperawatan
di lakukan pada tanggal 5 september 2016 pada pukul 07.30-13.00. dari 3
diagnosa yang kami temukan kami melakukan bina hubungan saling percaya
untuk mengatasi diagnose harga diri rendah. SpI di lakukan 1x pertemuan pada
tanggal 6 september 2016 pukul 08.30-09.00. SpII di lakukan 1x pertemuan pada
tanggal 7 september 2016 pukul 12.00-12.30. SpIII di lakukan 2x pertemuan pada
tanggal 9 september 2016 pukul 12.15-12.30 dan tanggal 11 september 2016
pukul 12.00-12.30.
E. Evaluasi
Evaluasi yang di dapatkan setelah melaksanakan asuhan keperawatan pada
Ny.D yang berkolaborasi dengan perawat ruangan dari tanggal 5-9 september
2016 adalah diagnose 1 harga diri rendah dapat di lakukan sampai SpI.
Adapun factor pendukung yang kami temukan yaitu adanya kerja sama
yang baik anatara klien dan perawat ruangan, sedangkan factor penghambatnya
adalah keterbatasan waktu sehingga kami tidak bisa mengevaluasi klien 24 jam.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kanker payudara merupakan penyakit kegananasan yang paling banyak
menyerang wanita. Penyakit ini disebabkan karena terjadinya pembelahan sel sel
26

tubuh secara tidak terartur sehingga pertumbuhan sel tidak dapat dikendalikan
dan akan tumbuuh menjadi benjolan tumor (kanker).
Proses pembahasan yang di kemukakan menggunakan pendekatan yang
meliputi tahap pengkajian, diagnose keperawatan, perencanaan keperawatan,
pelaksanaan dan evaluasi keperawatan.
5.2 Saran
Saran yang dapat kami sampaikan adalah semoga dengan dibuatnya
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca mengenai gangguan
kesehatan jiwa pada kasus penyakit terminal.

DAFTAR PUSTAKA
Wijaya Andra Saferi, Yessie Marita Putri. 2013. KMB 2 Keperawatan Medikal
Bedah (Keperawatan Dewasa). Yogyakarta: Nuha Medika
Keliat Anna Budi, Akemat. 2014. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa.
Jakarta: EGC

27

Keliat Anna Budi, Panjaitan Utami Ria Dkk. 2006. Proses Keperawatan
Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC

28

Anda mungkin juga menyukai