PENDAHULUAN
peran perawat sangat dibutuhkan dan menjadi hal yang penting, peran perawat
disini dibutuhkan untuk membuat klien merasa lebih nyaman dan mampu
membuat klien menjadi tenang pada saat menjelang ajal.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi dari Kanker Payudara?
2. Bagaimana respon klien terhadap penyakit dari faktor individual dan
faktor interpersonal?
3. Bagaimana Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Masalah Psikososial
dari Gangguan Kesehatan Jiwa pada Kasus Kanker Payudara?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Mahasiswa diharapkan mampu mengenal dan mengetahui tentang asuhan
keperawatan pada klien yang mengalami Kanker Payudara.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami respon klien terhadap
penyakit Kanker Payudara.
b. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami asuhan keperawatan
pada klien dengan penyakit Kanker Payudara.
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Bagi Mahasiswa
Membantu mahasiswa mengambil keputusan selanjutnya untuk pasien
gangguan jiwa dan membantu mahasiswa mengenali gajela gejala gangguan
jiwa.
1.4.2 Bagi Pasien
Menambah wawasan pengetahuan tentang penyakit gangguan jiwa dan
cara mengatasi penyakit gangguan jiwa , memenuhi kebutuhan dasar manusia
pada pasien gangguan jiwa yang berhubungan dengan penyakit terminal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
mengkerut dan tampak sepertikulit jeruk. Penemuan dini kanker payudarah masih
sulit ditemukan, kebanyakan di temukan jika terabah oleh pasien.
Tanda-tanda :
1. Terdapat masa utuh kenyal, biasa di uadran atas bagian dalam, dibawah
ketiak bentuknya tak beraturan dan terfiksasi.
2. Nyeri didaerah massa.
3. Adanya lekukan kedalam, tarikkan dan reflaksi pada areah mamae
4. Pengelupasan papilla mamae
5. Ditemukan lesi pada pemeriksaan mammografi.
2.1.6 Tahapan kanker payudara
Tahapan klinik yang paling banyak digunakan untuk anker payudara
adalah sistem klasifikasi TNM yang mengevaluasi ukuran tumor, nodus limfe
yang terkena dan bukti adanya metastasis yang jauh. Sistem TNM diadaptasi oleh
the america join committee on cancer staging and resuid reformating. Pertahapan
ini didasarkan pada fisiologi memberikan prognosis yang lebih akurat, tahaptahapnya adalha sebagai berikut :
TUMOR SIZE (T)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Kasus
Ny.D usia 40 tahun dirawat di RSAL dengan keluhan nyeri dan gatal di daerah
payudara dan terdapat benjolan di payudara sebelah kiri. Hasil pemeriksaan
didapatkan benjolan seperti batu pada paayudara sebelah kiri. Pasien terlihat
cemas dengan keadaannya TTV: TD: 140/70 mmHg, N:80x/mnt, RR: 18x/mnt,
S:37,5C
I.IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny.D
Umur
: 40 tahun.
Jenis Kelamin
: Wanita
Suku/Bangsa
: Jawa/Indonesia
Agama
: Islam
Status Perkawinan
: Kawin
Pekerjaan
Alamat
: Surabaya
Tanggal MRS
: 5 september 2016
Diagnosa Medis
: Ca Mammae Sinistra
Usia
Aniaya Fisik
Tahun
Aniaya Seksual
Tahun
Penolakan
Tahun
Kekerasan dalam
Tahun
Pelaku
Korban
Saksi
keluarga
Tindakan criminal
Tahun
Lain-lain
70 Tahun
Jelaskan : Ny.D stress penyakitnya sudah stadium 4 dan tidak dapat sembuh
8
Masalah Keperawatan :
1)
2)
3)
4)
5)
2) Tidak ada
Bila ada :
Hubungankeluarga
:-
Gejala
:-
Riwayat pengobatan
:-
Masalah Keperawatan :
1)
2)
3)
4)
IV.PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda vital : 140/70 mmHg; N : 80x/mnt; S : 37,5C; RR : 22x/mnt
2. Ukuran
2) Tidak ada
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
400
000
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
10
: Tinggal serumah
: klien yang sakit
2.
Konsep Diri
a. Citra tubuh :
Ny. D mengatakan kurang percaya diri terhadap benjolan yang terdapat di
payudara sebelah kiri.
b. Identitas diri : Ny. D kurang aktif dalam kegiatan masyarakat karena
penyakit yang dialaminya. Ny. D kurang menerima keadaan ini karena ia
merasa menjadi beban untuk suami dan keluarganya.
c. Peran : Ny. D telah menjadi seorang ibu yang baik, dengan mendidik satu
anaknya hingga sukses. Tetapi ia merasa kurang berhasil menjadi ibu yang
baik sejak sakit kanker payudara yang dideritanya, sehingga ia jarang
terlihat aktif di kegiatan warga.
d. Ideal diri : Ny. D berharap benjolan yang ada di payudara sebelah kirinya
dapat segera sembuh dan hilang total.
e. Harga diri : Menurut Ny. D anaknya terkadang merasa iba saat merawat Ny.
D. Terkadang ketika ada warga yang menjenguk sering mengeluh nyeri dan
gatal yang berasal dari payudara sebelah kiri
Masalah Keperawatan :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Pengabaian unilateral
Harga diri rendah kronik
Gangguan citra tubuh
Harga diri rendah
Gangguan identitas pribadi
Lain-lain
3. Hubungan Sosial :
a.Orang yang berarti : Suami dan anaknya.
b.Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
11
Ny. D tidak aktif lagi mengikuti kegiatan sejak sakit yang dideritanya semakin
parah.
c.Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Menurut Ny. D yang menjadi
penghambat ia berinteraksi dengan orang lain adalah rasa gatal dan nyeri.
Masalah keperawatan :
1)
2)
3)
4)
5)
Kerusakan komunikasi
Isolasi sosial
Kerusakan komunikasi verbal
Kerusakan interaksi social
Lain-lain, jelaskan
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan : Ny. D meyakini adanya Tuhan YME
b. Kegiatan ibadah : Ny. D sebelum masuk rumah sakit , ia melakukan ibadah
sholat diatas tempat tidur dengan dibantu anaknya.
Masalah keperawatan :
1) Distres spiritual
2) Lain-lain,
VI.
STATUS MENTAL
Tidak rapi
Penggunaan pakaian tidak sesuai
Cara berpakaian tidak seperti biasa
Lain-lain: Ny. D memakai pakaian biasa tidak terlalu rapi.
Masalah Keperawatan :
Sindroma
deficit
perawatan
diri
(makan,mandi,berpakaian,toileting,
instrumentasi)
12
2) Keras
5) Membisu
3) Gagap
4) Inkoherensi
5) Apatis
4)
Lain-lain
Aktivitas motorik :
1) Lesu
2) Tegang
Grimasen 7) Tremor
9) Lain-lain
3) Gelisah
4) Agitasi
5) Tik
6)
8) Kompulsif
Masalah Keperawatan :
1)
2)
3)
4)
5)
2) Tumpul
3) Labil
4) Tidak sesuai
13
2) Ketakutan
5) Gembira berlebih
3) Putus asa
6) Lain-lain
9) Lain-lain, jelaskan
5. Interaksi selama wawancara :
1) Bermusuhan
2) Tidak kooperatif
5) Defensif
3) Mudah tersinggung
6) Curiga
Kerusakan komunikasi
5) Resiko tinggi penganiayaan diri
Kerusakan interaksi sosial 6) Resiko tinggi mutilasi diri
Isolasi sosial
7) Resiko tinggi kekerasan
Resiko tinggi membahayakan diri
8) Lain-lain,jelaskan....................................
6. Persepsi sensorik :
Apakah ada gangguan : 1) Ada
Halusinasi : 1) Pendengaran
2) Tidak ada
2) Penglihatan
3) Perabaan
14
4) Pengecapan
5) Penghidu
persepsi
perseptual
(pendengaran,penglihatan,perabaan,pengecapan,penghidu)
2) Lain-lain,jelaskan....................................................................
7. Proses Pikir
a. Proses pikir (arus dan bentuk pikir) :
1) Sirkumtansial 2) Tangensial 3) Blocking 4) Kehilangan asosiasi
4) Flight of idea 5) Pengulangan pembicaraan/perseverasi
6) Lain-lain
Masalah Keperawatan : Perubahan proses pikir
b. Isi Pikir :
1) Obsesi 2) Phobia 3) Hipokondria 4) Depersonalisasi
5) Pikiran magis
6) Ide terkait
Waham :
1) Agama 2) Somatik 3) Kebesaran 4) Curiga 5) Nihilistik
6) Sisip pikir 7) Siar pikir 8) Kontrol pikir
9) Lain-lain ( tidak ada)
Masalah Keperawatan :
Tidak ada
15
8. Tingkat Kesadaran :
1) Bingung 2) Sedasi 3) Stupor
Lain-lain
Adakah gangguan orientasi (disorientasi): 1) Waktu 2) Orang 3) Tempat
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
1) Resiko tinggi cidera, Lain-lain,jelaskan
2) Perubahan proses pikir,jelaskan
9. Memori :
1)
2)
3)
4)
5)
Tidak ada
10.
1) Mudah beralih
Kemampuan Penilaian :
1) Gangguan ringan
2) Gangguan bermakna
16
3) Lain-lain,
Masalah Keperawatan :
Tidak ada
12.
Data
DS: P: payudara sebelah kiri
Etiologi
Penyakit kronis
Masalah
Nyeri kronis
17
Penyakit: Ca Mamae
Gangguan citra
tubuh
DO : -
Pohon Masalah:
Gangguan citra tubuh
Nyeri
18
Dx Kep
Ras
Tujuan
1.
Kriteria Hasil
Nyeri
Setelah dilakukan
berkurang
asuhan
kronis
keperawatan 5 x
pertemuan, dengan
kriteria hasil :
1.Skala nyeri
menjadi 2 (1-10)
Tindakan
1. Observasi TTV
1. Menge
2. Kaji area nyeri dan
keadaa
skala nyeri
2. Menge
3. Manajemen nyeri
daerah
seperti relaksasi
kualita
nafas dalam
nyeri d
4. Ajarkan teknik
3. Menga
relaksasi, distraksi
agar ra
5. Kolaborasi dengan
tidak
dokter pemberian
berkel
obat analgesic
4. Menga
klien a
nyeri t
5. Mengu
nyeri
2.
Kepercayaa
Setelah 3X
1. Diskusikan
rendah b.d
n diri klien
pertemuan klien
persepsi pasien
percay
gangguan
kembali
mulai menerima
tentang citra
pasien
citra tubuh
normal
keadaanya dengan
tubuhnya yang
keadaa
Kriteria Hasil:
dialam
19
1. Menin
perasaan dan
saling percaya,
2. Bangga menjadi
dukun
pasien
terhadap citra
dirinya
seorang ayah
yang baik
3. Menerima
perubahan
citra tubuh
4. Mau
mengutarakan
masalah yang
dihadapinya,
5. Mau
mengembalikan
integritas diri
tubuhnya.
2. Diskusikan potensi
bagian tubuh yang
lain.
3. Bantu pasien untuk
meningkatkan
fungsi bagian
tubuh yang
terganggu.
4. Motivasi pasien
untuk melakukan
2. Memb
mamp
berhar
3. Menga
pasien
memak
fungsi
dengan
4. Menin
kegiata
pasien
5. Menin
aktifitas yang
peran s
mengarah kepada
dalam
pembentukan
keluar
motiva
terlibat
dipero
dalamkeluarga dan
teman
sosial.
6. Beri pujian thd
keberhasilan
3.
6/9/16 Gangguan
pasien
terus p
7. Menin
pasien melakukan
rasa pe
interaksi.
dan ha
Mampu
Setelah 2X
Bina hubungan
citra tubuh
beradaptasi
pertemuan klien
saling percaya
pertam
b.d
dengan
dapat menerima
dengan:
baik se
Penyakit:
lingkungan
kehadiran perawat.
Ca Mamae sekitar.
Klien dapat
1. Memb
memp
1. Sapa klien dengan
20
mengungkapkan
perasaan dan
keberadaannya saat
ini secara verbal.
1. Klien mau
menjawab
salam
2. Ada kontak
mata
3. Klien mau
berjabat tangan
4. Klien mau
berkenalan
5. Klien mau
keperc
2. Memb
kesem
pasien
nama panggilan
memb
dan ma
pertemuan
4. Buat kontrak
interaksi yang jelas
5. Tunjukkan sikap
empati dan
menerima klien
apa adanya
menjawab
bersos
3. Memb
dengan
yang d
pasien
4. Menin
hubun
percay
5. Memb
lebih p
pertanyaan
6. Klien mau
karena
merasa
duduk
berdampingan
dengan perawat
7. Klien mau
mengungkapkan
perasaannya
21
Dx Kep
6/9/2016
08.00
08.30
Nyeri b.d
penyakit
kronis
Implementasi
Mengobservasi TTV
Mengkaji area nyeri dan
skala nyeri
Mengajarkan teknik
09.00
09.30
10.00
Harga diri
rendah b.d
gangguan
citra tubuh
relaksasi, distraksi
Mengkolaborasi dengan
dokter pemberian obat
analgesic
mendiskusikan persepsi
pasien tentang citra
tubuhnya yang dulu dan
saat ini, perasaan dan
harapan yang dulu dan
saat ini terhadap citra
tubuhnya.
mendiskusikan potensi
Evaluasi
TTD
perawat
S:klien mengatakan
nyeri berkurang
menjadi skala 2
O: klien tampak
menyeringai
A:intervensi
dilanjutkan nomor
1,2, dan 5
P: masalah teratasi
sebagian
S: klien mengatakan
sedikit percaya diri
di depan suami dan
anak
O: klien tampak
bersemangat
A: intervensi
dilanjutkan nomor 1,
2 dan 3
P: masalah teratasi
sebagian
terganggu.
memotivasi pasien untuk
melakukan aktifitas yang
mengarah kepada
pembentukan tubuh yang
ideal.
mendorong melakukan
22
12.00
Gangguan
citra tubuh
b.d
Penyakit: Ca
Mamae
dan sosial.
memberi pujian thd
keberhasilan
pasienmelakukan
interaksi.
menyapa klien dengan
ramah, baik verbal
klien
menjelaskan tujuan
pertemuan
membuat kontrak
S: klien mengatakan
menerima
keadaannya
sekarang
O: klien tampak
antusias dengan
percakapan tersebut
A: intervensi
dipertahankan
P: masalah teratasi
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada
bab
ini
penulis
akan
mengemukakan
pembahan
dengan
23
24
Pada tahap ini penulis mengacu pada rencanba keperawatan yang telah di
buat sebelumnya dan di permudah dengan adanya strategi pelaksanaan dengan
memprioritaskan masalah yang ada pada Ny.D. pelaksanaan tindakan keperawatan
di lakukan pada tanggal 5 september 2016 pada pukul 07.30-13.00. dari 3
diagnosa yang kami temukan kami melakukan bina hubungan saling percaya
untuk mengatasi diagnose harga diri rendah. SpI di lakukan 1x pertemuan pada
tanggal 6 september 2016 pukul 08.30-09.00. SpII di lakukan 1x pertemuan pada
tanggal 7 september 2016 pukul 12.00-12.30. SpIII di lakukan 2x pertemuan pada
tanggal 9 september 2016 pukul 12.15-12.30 dan tanggal 11 september 2016
pukul 12.00-12.30.
E. Evaluasi
Evaluasi yang di dapatkan setelah melaksanakan asuhan keperawatan pada
Ny.D yang berkolaborasi dengan perawat ruangan dari tanggal 5-9 september
2016 adalah diagnose 1 harga diri rendah dapat di lakukan sampai SpI.
Adapun factor pendukung yang kami temukan yaitu adanya kerja sama
yang baik anatara klien dan perawat ruangan, sedangkan factor penghambatnya
adalah keterbatasan waktu sehingga kami tidak bisa mengevaluasi klien 24 jam.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kanker payudara merupakan penyakit kegananasan yang paling banyak
menyerang wanita. Penyakit ini disebabkan karena terjadinya pembelahan sel sel
26
tubuh secara tidak terartur sehingga pertumbuhan sel tidak dapat dikendalikan
dan akan tumbuuh menjadi benjolan tumor (kanker).
Proses pembahasan yang di kemukakan menggunakan pendekatan yang
meliputi tahap pengkajian, diagnose keperawatan, perencanaan keperawatan,
pelaksanaan dan evaluasi keperawatan.
5.2 Saran
Saran yang dapat kami sampaikan adalah semoga dengan dibuatnya
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca mengenai gangguan
kesehatan jiwa pada kasus penyakit terminal.
DAFTAR PUSTAKA
Wijaya Andra Saferi, Yessie Marita Putri. 2013. KMB 2 Keperawatan Medikal
Bedah (Keperawatan Dewasa). Yogyakarta: Nuha Medika
Keliat Anna Budi, Akemat. 2014. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa.
Jakarta: EGC
27
Keliat Anna Budi, Panjaitan Utami Ria Dkk. 2006. Proses Keperawatan
Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC
28