Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KEPERAWATAN MENJELANG AJAL DAN PALIATIF

ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF PADA PASIEN KANKER

Dosen Pengampu: Elly Mawadah M.Kep.Sp.Kep.An

Disusun Oleh:

KELOMPOK 2

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN PROGRAM


KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES MATARAM
TAHUN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Dengan Menyebutkan nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan Inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Makalah Keperawatan Menjelang
Ajal dan Paliatif Asuhan Keperawatan Paliatif Pada Pasien Kanker”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang asuhan keperawatan
paliatif pada pasien ini dapat bermanfaat terhadap pembaca

Semarang, 25 Agustus 2022

Penulis

ii
NAMA KELOMPOK:

1. Adelsi Febri Lestami


2. Fatmawati
3. I Gede Panji Santika
4. Miatun
5. Ni Made Ade Sujiani
6. Nikmah Sulistiawati
7. Sulailah
8. Syahrul

iii
DAFTAR ISI

JUDUL MAKALAH...............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
NAMA KELOMPOK:..........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................2
C. Tujuan Makalah......................................................................................2
1. Tujuan Umum.......................................................................................2
2. Tujuan Khusus......................................................................................2
BAB II TINJAUN PUSTAKA..............................................................................3
A. Definisi Kanker.........................................................................................3
B. Etiologi Kanker.........................................................................................4
C. Patofisiologi Kanker..................................................................................5
D. Manifestasi Klinis......................................................................................7
E. Keperawatan Paliatif.................................................................................7
F. Asuhan Keperawatan Paliatif Pada Pasien Kanker.......................................8
1. Prinsip pelayanan paliatif pasien kanker yaitu:.....................................8
2. Indikasi pelayanan paliatif.....................................................................9
3. Langkah – langkah pelayanan paliatif care yakni:..............................10
4. Tim dan Tempat Pelayanan Paliatif.....................................................10
BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN................................................................14
1. KESIMPULAN..........................................................................................14
2. SARAN.......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kanker merupakan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol, mempunyai


kemampuan untuk menginvasi dan bermetastasis. Dari tahun ke tahun
peringkat penyakit kanker sebagai penyebab kematian di banyak negara
semakin mengkhawatirkan. Word Health Organization (WHO)
memperkirakan kematian akibat kanker lebih tinggi dibandingkan dengan
kematian akibat AIDS, TB maupun malaria.1
Word Health Organization (WHO) tahun 2016 menyatakan bahwa angka
kejadian kanker dilaporkan mengalami peningkatan pesat, khususnya di
negara-negara berkembang di berbagai belahan dunia. Angka kejadian kanker
diperkirakan 12.7 juta kasus kanker baru terjadi pada tahun 2008.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi
tumor/kanker di Indonesia adalah 1,4%, dan kanker merupakan penyebab
kematian nomor 7 (5,7%) setelah stroke, TB, hipertensi, cedera, dan
diabetes.2
Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyatakan bahwa lima besar kanker
di dunia adalah kanker paru-paru, ca mammae, kanker usus besar, kanker
lambung dan kanker hati. Sementara data dari pemeriksaan patologi di
Indonesia menyatakan bahwa urutan lima besar kanker adalah kanker leher
rahim, ca mammae, kanker getah bening, kulit dan kanker nasofaring.2
Penyebab kanker belum spesifik diketahui serangkaian faktor genetik,
hormonal, dan kemungkinan kejadian lingkungan dapat menunjukan
terjadinya kanker. Bukti terus bermunculan menunjukan bahwa perubahan
genetik belum berkaitan dengan kejadian kanker, namun apa yang
menyebabkan perubahan gentik masih belum diketahui. Perubahan genetik ini
termasuk perubahan atau mutasi dalam gen normal dan pengaruh protein
yang menekan atau meningkatkan perkembangan kanker.3

1
2

Keperawatan paliatif adalah setiap bentuk perawatan medis atau perawatan


yang berkonsentrasi pada pengurangan keparahan gejala penyakit, dari pada
berusaha untuk menghentikan, menunda, atau sebaliknya perkembangan dari
penyakit itu sendiri atau memberikan menyembuhkan. Tujuan utama
perawatan paliatif bukan untuk menyembuhkan penyakit. Dan yang ditangani
bukan hanya penderita, tetapi juga keluarganya.1
Akibat dari terjadinya kanker dapat menjadi pukulan hebat oleh penderita,
penderita menjadi cemas, kehilangan gairah untuk hidup dengan kata lain
penderita kanker terutama stadium akhirnya seharusnya mendapatkan
pelayanan asuhan keperawatan paliatif agar dapat meningkatkan kualitas
hidupnya.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan makalah


ini yaitu “Bagaimana asuhan keperawatan paliatif pada pasien kanker?”

C. Tujuan Makalah

1. Tujuan Umum

Mendapatkan gambaran umum tentang asuhan keperawatan pada paliatif


pasien kanker.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu menjelaskan definisi kanker


b. Mampu menjelaskan etiologi kanker
c. Mampu menjelaskan patofisiologi kanker
d. Mampu menjelaskan manifestasi kanker
e. Mampu menjelaskan keperawatan paliatif
f. Mampu melakukan perawatan paliatif pada pasien kanker
BAB II
TINJAUN PUSTAKA

A. Definisi Kanker

Penyakit kanker adalah penyakit yang timbul akibat pertumbuhan tidak


normal sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker, sedangkan tumor
adalah kondisi dimana pertumbuhan sel tidak normal sehingga membentuk
suatu lesi atau dalam banyak kasus, benjolan di tubuh.
Penyakit Kanker merupakan penyakit tidak menular yang ditandai dengan
adanya sel/jaringan abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepat tidak
terkendali dan dapat menyebar ke tempat lain dalam tubuh penderita. Sel
kanker bersifat ganas dan dapat menginvasi serta merusak fungsi jaringan
tersebut. Penyebaran (metastasis) sel kanker dapat melalui pembuluh darah
maupun pembuluh getah bening. Sel penyakit kanker dapat berasal dari
semua unsur yang membentuk suatu organ, dalam perjalanan selanjutnya
tumbuh dan menggandakan diri sehingga membentuk massa tumor.
Kanker adalah kondisi yang ditandai dengan pertumbuhan sel abnormal
tak terkendali dan menyebar ke area sekitarnya. pertumbuhan sel abnormal ini
dapat terjadi di bagian tubuh mana pun. Biasanya, sel manusia tumbuh dan
berkembang biak melalui proses yang disebut pembelahan sel. Pembelahan
sel tersebut berfungsi untuk membentuk sel-sel baru sesuai kebutuhan tubuh.
Ketika sel-sel yang lama menjadi tua atau rusak, mereka akan mati dan
digantikan dengan sel-sel yang baru. Namun, terkadang proses pergantian
tersebut rusak dan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Akibatnya, sel-sel
tersebut tumbuh secara abnormal dan berkembang biak ketika seharusnya
proses tersebut tidak terjadi. Sel kemudian membentuk tumor atau gumpalan
jaringan, yang bisa bersifat kanker atau tidak bersifat kanker (jinak). Proses
metastasis dapat terjadi ketika sel menyerang jaringan di sekitarnya. Tumor
jinak tidak menyebar ke jaringan di dekatnya. Saat diangkat, tumor jinak
biasanya tidak tumbuh kembali. Sedangkan tumor yang bersifat kanker

3
4

terkadang tumbuh kembali. Namun, tumor jinak terkadang bisa muncul


dalam ukuran yang cukup besar. Beberapa kasus dapat mengancam jiwa,
seperti tumor jinak di otak.
B. Etiologi Kanker

Gambar 2. 1 Mutasi Sel Kanker


Penyebab utama kanker adalah terjadinya perubahan (mutasi) pada gen
dalam sel. Namun, prosesnya belum tentu selalu sempurna. Saat pembelahan
diri pada sel, terdapat risiko sel baru dari pembelahan tersebut mengandung
gen yang rusak atau terjadi penggandaan terlalu banyak. Hal tersebut disebut
sebagai mutasi gen, yang ditandai dengan perubahan struktur pada gen. Mutasi
gen berpotensi menimbulkan kanker jika terjadi lebih dari lima kali dan
melibatkan gen yang berbeda. Prosesnya memakan waktu hingga bertahun-
tahun sampai membelah diri dan membentuk sel kanker yang cukup besar. Saat
itulah gejala-gejala baru mulai muncul dan sel-sel kanker akan tampak ketika
tubuh diperiksa. Jika kanker dialami oleh anak-anak, kerusakan gen sudah
terjadi sejak dalam kandungan atau saat baru lahir. Kanker bahkan bisa saja
menyerang janin dalam kandungan. Faktor lain yang menyebabkan kanker
karena faktor lingkungan, sosial, radiasi, makanan, industri, farmasi, rokok,
dan bisa juga disebabkan karena virus.
5

C. Patofisiologi Kanker

Sel abnormal membentuk sebuah kelompok dan mulai berproliferasi


secara abnormal, membiarkan sinyal pengatur pertumbuhan di lingkungan
sekitarnya sel. Sel mendapatkan karakteristik invasive sehingga terjadi
perubahan jaringan sekitar. Sel menginfiltrasi jaringan dan memperoleh akses
ke limfe dan pembuluh darah, yang membawa sel ke area tubuh yang lain.
kejadian ini dinamakan metastasis (kanker menyebar kebagian tubuh yang
lain)
Sel-sel kanker disebut neoplasma ganas/maligna dan diklasifikasikan serta
diberi nama berdasarkan tempat jaringan yang tumbuhnya sel kanker tersebut.
Kegagalan sistem imun untuk menghancurkan sel abnormal secara cepat dan
tepat tersebut menyebabkan sel-sel tumbuh menjadi besar untuk dapat
ditangani dengan menggunakan imun yang normal. Kategori agens atau
faktor tertentu yang berperan dalam karsinomagenesis (transpormasi maligna)
mencakup virus dan bakteri, agens fisik, agens kimia, faktor genetik atau
familial, faktor diet, dan agens hormonal.
Neoplasma merupakan pertumbuhan baru. Menurut seorang ankolog dari
inggris menamakan neoplasma sebagai massa jaringan yang abnormal,
tumbuhan berlebih, dan tidak terkoordinasi dengan jaringan yang normal, dan
selalu tumbuh meskipun rangsangan yang menimbulkan sudah hilang.
Proliferasi neoplastik menimbulkan massa neoplasma sehingga menimbulkan
pembengkakan atau benjolan pada jaringan tubuh, sehingga terbentuknya
tumor. Istilah tumor digunakan untuk pembengkakan oleh sembaban jaringan
atau perdarahan. Tumor dibedakan menjadi dua yaitu jinak dan ganas. Jika
tumor ganas dinamakan kanker. Adapun patifiologi dari kanker yaitu sebagai
berikut:
6

Zat Perusak DNA didapat Sel Normal


(lingkungan): Perbaikan
- Kimiawi
DNA Berhasil
- Radiasi
- Virus Kerusakan DNA
- dll
Mutasi Herediter pada:
- Gen – gen yang
Kerusakan DNA mempengaruhi
perbaikan DNA
Perbaikan - Gen – gen yang
DNA gagal mempengaruhi
Mutasi Pada Genom pertumbuhan atau
Sel Somatik apoptois sel

Pengaktifan Onkogen Perubahan Gen yang Penonaktifkan gen


Pertumbuhan mengendalikan supresor kanker
Pertumbuhan

Ekspresi Produk Gen yang mengalami


perubahan dan hilangnya produk gen
regulatorik

Neoplasma Ganas

Bagan 2.1 Skema Sederhana Dasar Moluler Penyakit kanker (dikutip dari Depkes
RI, 2007
7

D. Manifestasi Klinis

Adapun manifestasi klinis kanker adalah sebagai berikut:

a. Sel-sel kanker menyebar dari satu organ atau bagian tubuh ke organ atau
bagian tubuh yang lain melalui invasi dan bermetastase. Sehingga
manifestasi nya sesuai organ atau tubuh yang terkena.
b. Kanker menyebabkan anemia, kelemahan, penurunan berat badan
(dysphagia (kesulitan menelan), anoreksia, sumbatan), dan nyeri (sering
kali di stadium akhir)
c. Gejala disebabkan oleh penghancuran jaringan dan penggantian oleh
jaringan kanker non fungsional atau jaringan yang sangat produktif
(misalnya gangguan sumsum tulang dan anemia atau kelebihan produksi
steroid adrenal), tekanan pada struktur sekitar, peningkatan kebutuhan
metabolik, dan gangguan produksi sel-sel darah.

E. Keperawatan Paliatif

Perawatan paliatif berasal dari kata palliate (bahasa inggris) berarti


meringankan, dan “Palliare” (bahasa latin yang berarti “menyelubungi”-penj),
merupakan jenis pelayanan kesehatan yang berfokus untuk meringankan
gejala klien, bukan berarti kesembuhan. Perawatan paliatif care adalah
pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien dan keluarga
yang menghadapi masalah berhubungan dengan penyakit yang dapat
mengancam jiwa, melaui pencegahan dan membantu meringankan
penderitaan, identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri
dan masalah lain baik fisik, psikososial dan spiritual.
Perawatan paliatif adalah semua tindakan aktif guna meringankan beban
penderita kanker terutama yang tidak mungkin disembuhkan tetapi juga pada
penderita yang mempunyai harapan untuk sembuh bersama-sama dengan
tindakan kuratif (Menghilangkan nyeri dan keluhan lain serta perbaikan
dalam bidang psikologis, sosial dan spiritual).
8

Perawatan paliatif adalah semua tindakan aktif guna meringankan beban


penderita, terutama yang tak mungkin disembuhkan. Tindakan kuratif yang
dimaksud antara lain menghilangkan nyeri dan keluhan lain, serta
mengupayakan perbaikan dalam aspek psikologis, sosial dan spiritual.
Paliatif care (Perawatan paliatif) adalah pendekatan yang meningkatkan
kualitas hidup pasien dan keluarga mereka dalam menghadapi masalah yang
terkait dengan penyakit yang mengancam jiwa, melalui pencegahan-
pencegahan sempurna dan pengobatan rasa sakit masalah lain, fisik,
psikososial, spiritual.
Tujuan dari perawatan palliative adalah untuk mengurangi penderitaan
pasien, memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas hidupnya, juga
memberikan support kepada keluarganya. Meski pada akhirnya pasien
meninggal, yang terpenting sebelum meninggal dia sudah siap secara
psikologis dan spiritual, tidak stres menghadapi penyakit yang dideritanya.
Perawatan paliatif meliputi:
1. Menyediakan bantuan dari rasa sakit dan gejala menyedihkan lainnya
2. Menegaskan hidup dan mempercepat atau menunda kematian.
3. Mengintegrasikan aspek-aspek psikologis dan spiritual perawatan pasien
4. Tidak mempercepat atau memperlambat kematian
5. Meredakan nyeri dan gejala fisik lain yang mengganggu
6. Menawarkan sistem pendukung untuk membantu keluarga menghadapi
penyakit pasien dan kehilangan mereka.

F. Asuhan Keperawatan Paliatif Pada Pasien Kanker

1. Prinsip pelayanan paliatif pasien kanker yaitu:

1) Menghilangkan nyeri dan gejala fisik lain


2) Menghargai kehidupan dan menganggap kematian sebagai proses
normal
3) Tidak bertujuan mempercepat atau menghambat kematian.
4) Mengintegrasikan aspek psikologis, sosial dan spiritual
5) Memberikan dukungan agar pasien dapat hidup seaktif mungkin
9

6) Memberikan dukungan kepada keluarga sampai masa duka cita.


7) Menggunakan pendekatan tim untuk mengatasi kebutuhan pasien dan
keluarganya.
8) Menghindari tindakan sia- sia.

Pada pelayanan paliatif, pasien memiliki peran yang penting dalam


membuat keputusan yang akan diambil. Tujuan pelayanan paliatif bagi
setiap pasien berbeda dan dibuat dengan memperhatikan hal yang ingin
dicapai oleh pasien bila memungkinkan, hal ini biasanya disampaikan
dalam bentuk fungsi tubuh misalnya Aku ingin bisa melakukan….atau
kejadian penting misalnya Aku ingin melihat anakku menikah. Secara
umum pelayanan paliatif bertujuan untuk menghilangkan nyeri dan
gejala lain, meningkatkan kualitas hidup, memberikan dukungan
psikososial dan spiritual serta memberikan dukungan kepada keluarga
selama pasien sakit dan selama masa dukacita.

2. Indikasi pelayanan paliatif

Pelayanan paliatif dimulai sejak diagnosis kanker ditegakkan bila


didapatkan satu atau lebih kondisi dibawah ini:
1) Nyeri atau keluhan fisik lainnya yang tidak dapat diatasi
2) Stres berat sehubungan dengan diagnosis atau terapi kanker
3) Penyakit penyerta yang berat dan kondisi sosial yang diakibatkannya
4) Permasalahan dalam pengambilan keputusann tentang terapi yang
akan atau sedang dilakukan
5) Pasien/keluarga meminta untuk dirujuk ke perawatan paliatif
6) Angka harapan hidup < 12 bulan (ECOG > 3 atau kanofsky < 50%,
metastasis otak, dan leptomeningeal, metastasis di cairan interstisial,
vena cava superior sindrom, kaheksia, serta kondisi berikut bila tidak
dilakukan tindakan atau tidak respon terhadap tindakan yaitu:
kompresi tulang belakang, bilirubin ≥2,5 mg/dl, kreatinin ≥3 mg/dl ).
*tidak berlaku pada pasien kanker anak
10

7) Pada pasien kanker stadium lanjut yang tidak respon dengan terapi
yang diberikan

3. Langkah – langkah pelayanan paliatif care yakni:

1) Menentukan tujuan perawatan dan harapan pasien


2) Membantu pasien dalam membuat Advanced care planning (wasiat
atau keingingan terakhir)
3) Pengobatan penyakit penyerta dan aspek sosial yang muncul
4) Tata laksana gejala (sesuai panduan dibawah )
5) Informasi dan edukasi perawatan pasien
6) Dukungan psikologis, kultural dan sosial
7) Respon pada fase terminal: memberikan tindakan sesuai wasiat atau
keputusan keluarga bila wasiat belum dibuat, misalnya: penghentian
atau tidak memberikan pengobatan yang memperpanjang proses
menuju kematian (resusitasi, ventilator, cairan, dll)
8) Pelayanan terhadap pasien dengan fase terminal meliputi:
a) Lakukan evaluasi, apakah: Nyeri dan gejala lain teratasi dengan
baik, stres pasien dan keluarga berkurang, merasa memiliki
kemampuan untuk mengontrol kondisi yang ada, beban keluarga
berkurang, hubungan dengan orang lain lebih baik, kualitas hidup
meningkat, pasien merasakan arti hidup dan bertumbuh secara
spiritual.
b) Jika pasien meninggal:
a. Perawatan jenazah
b. Kelengkapan surat dan keperluan pemakaman
c. Dukungan masa duka cita (berkabung)

4. Tim dan Tempat Pelayanan Paliatif

Dalam mencapai tujuan pelayanan paliatif pasien kanker, yaitu


mengurangi penderitaan pasien, beban keluarga, serta mencapai kualitas
hidup yang lebih baik, diperlukan sebuah tim yang bekerja secara terpadu.
11

Pelayanan paliatif pasien kanker juga membutuhkan keterlibatan keluarga


dan tenaga relawan.
Dengan prinsip interdisipliner (koordinasi antar bidang ilmu dalam
menentukan tujuan yang akan dicapai dan tindakan yang akan dilakukan
guna mencapai tujuan), tim paliatif secara berkala melakukan diskusi
untuk melakukan penilaian dan diagnosis, untuk bersama pasien dan
keluarga membuat tujuan dan rencana pelayanan paliatif pasien kanker,
serta melakukan monitoring dan follow up.
Kepemimpinan yang kuat dan manajemen program secara
keseluruhan harus memastikan bahwa manajer lokal dan penyedia
layanan kesehatan bekerja sebagai tim multidisiplin dalam sistem
kesehatan, dan mengkoordinasikan erat dengan tokoh masyarakat dan
organisasi yang terlibat dalam program ini, untuk mencapai tujuan
bersama. Komposisi tim perawatan paliatif terdiri:
1) Dokter
Dokter memainkan peran penting dalam pelayanan paliatif
interdisipliner, harus kompeten di kedokteran umum, kompeten dalam
pengendalian rasa sakit dan gejala lain, dan juga harus akrab dengan
prinsip-prinsip pengelolaan penyakit pasien. Dokter yang bekerja di
pelayanan paliatif mungkin bertanggung jawab untuk penilaian,
pengawasan dan pengelolaan dari banyak dilema pengobatan sulit.
2) Perawat
Merupakan anggota tim yang biasanya akan memiliki kontak
terlama dengan pasien sehingga memberikan kesempatan unik untuk
mengetahui pasien dan pengasuh, menilai secara mendalam apa yang
terjadi dan apa yang penting bagi pasien, dan untuk membantu pasien
mengatasi dampak kemajuan penyakit. Perawat dapat bekerja sama
dengan pasien dan keluarganya dalam membuat rujukan sesuai
dengan disiplin ilmu lain dan pelayanan kesehatan
12

3) Pekerja sosial dan psikolog


Perannya membantu pasien dan keluarganya dalam mengatasi
masalah pribadi dan sosial, penyakit dan kecacatan, serta
memberikan dukungan emosional/konseling selama perkembangan
penyakit dan proses berkabung. Masalah pribadi biasanya akibat
disfungsi keuangan, terutama karena keluarga mulai merencanakan
masa depan.
4) Konselor spiritual
Konselor spiritual harus menjadi pendengar yang terampil dan
tidak menghakimi, mampu menangani pertanyaan yang berkaitan
dengan makna kehidupan. Sering juga berfungsi sebagai orang yang
dipercaya sekaligus sebagai sumber dukungan terkait tradisi
keagamaan, pengorganisasian ritual keagamaan dan sakramen yang
berarti bagi pasien kanker. Sehingga konselor spiritual perlu dilatih
dalam perawatan akhir kehidupan.
5) Relawan
Peran relawan dalam tim perawatan paliatif akan bervariasi sesuai
dengan pengaturan. Di negara sumber daya rendah atau menengah,
relawan dapat menyediakan sebagian besar pelayanan untuk pasien.
Relawan yang termasuk dalam rumah sakit dan tim pelayanan paliatif
membantu profesional kesehatan untuk memberikan kualitas hidup
yang optimal bagi pasien dan keluarga. Relawan datang dari semua
sektor masyarakat, dan sering menyediakan link antara institusi
layanan kesehatan dan pasien. Memasukkan relawan dalam tim
pelayanan paliatif membawa dimensi dukungan masyarakat dan
keahlian masyarakat. Dengan pelatihan dan dukungan tepat, relawan
dapat memberikan pelayanan langsung kepada pasien dan keluarga,
membantu tugas-tugas administratif, atau bahkan bekerja sebagai
konselor. Selain itu, dapat berperan membantu meningkatkan
kesadaran, memberikan pendidikan kesehatan, menghasilkan dana,
13

membantu rehabilitasi, atau bahkan memberikan beberapa jenis


perawatan medis.
6) Apoteker
Terapi obat merupakan komponen utama dari manajemen gejala
dalam pelayan paliatif, sehingga apoteker memainkan peranan
penting. Apoteker memastikan bahwa pasien dan keluarga memiliki
akses penting ke obat-obatan untuk pelayanan paliatif. Keahlian
apoteker juga dibutuhkan untuk mendukung tim kesehatan dengan
memberikan informasi mengenai dosis obat, interaksi obat, formulasi
yang tepat, rute administrasi, dan alternatif pendekatan. Morfin dan
obat-obatan lain yang sesuai diperlukan untuk pelayanan paliatif.
Banyak negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, akses
terhadap obat-obatan tidak hanya dibatasi oleh kurangnya apoteker
untuk mengeluarkan obat-obatan, tetapi juga oleh biaya obat-obatan
yang relatif tinggi sehingga sulit dijangkau bagi banyak pasien
kanker. Untuk itu, apoteker, bahkan mereka dengan keterampilan
dasar yang cukup dan pelatihan yang terbatas sangat penting untuk
pelayanan paliatif.
7) Dukun
Peran obat tradisional dan dukun juga diakui. Di seluruh dunia,
sekitar dua pertiga dari pasien kanker meminta pertolongan berobat
pada terapi komplementer atau alternatif. Dalam banyak hal, dukun
biasanya tidak menjadi anggota tim perawatan paliatif. Namun
demikian, harus ada ruang untuk sebuah wacana terbuka antara
penyedia layanan kesehatan dan dukun dengan maksud untuk
mengkoordinasikan upaya-upaya mereka dalam mengatasi kebutuhan
pasien dan keluarga mereka, yang sensitif dan menghormati, dengan
mempertimbangkan beragam budaya masyarakat dan individu.
BAB 3

KESIMPULAN DAN SARAN

1. KESIMPULAN

Asuhan keperawatan paliatif care atau perawatan menjelang ajal sangat


penting diberikan khususnya pada pasien yang menderita kanker untuk
meningkatkan kualitas hidupnya, serta membuat pasien tidak menderita
selama hidupnya, memberikan suport serta juga sangat di butuhkan.

2. SARAN

Pada asuhan keperawatan paliatif care kasus kanker sebaiknya begitu


pasien terdiagnosa kanker perawatan paliatif sudah dapat di berikan agar
meningkatkan kualitas hidup pasien, karena seperti kita ketahui kanker susah
untuk di sembuhkan.

14
DAFTAR PUSTAKA

1. Rachmawati, A. S. Prevalensi Kanker di Rumah Sakit Jasa Kartini Kota


Tasikmalaya Tahun 2018. J. Kesehat. Komunitas Indones. 16, 119–126
(2020).
2. Kementrian Kesehatan RI. Situasi Penyakit Kanker Indonesia. Pus. Data
dan Inf. Kemenkes RI 31–33 (2015).
3. Wahyuni, S. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku deteksi dini kanker
serviks di kecamatan ngampel kabupaten kendal jawa tengah. J.
Keperawatan Matern. 1, 55–60 (2013).
4. Astuti, P., dkk. (2016). Pengaruh Teknik Relaksasi Hand Massage Terhadap
Nyeri Pada Pasien Kanker Payudara di Yayasan Kanker Indonesia
Surabaya. Journal Ilmiah Kesehatan Volume 9 nomor 2, (221-226)
5. Auran, K., P., isfandiarti, M., A. (2015). Hubungan Dukungan Sosial
Terhadap Pengobatan Kanker Payudara Di Yayasan Kanker
Wisnuwardhana. Journal Promkes Volume 3 Nomor 2, (218-228)
6. Diyono. (2013). Pengaruh Teknik Relaksasi Terhadap Penurunan Skala
Nyeri Post Operasi. https://docplayer.info/31788404-Pengaruh-teknik-
relaksasiterhadap-penurunan-skala-nyeri-post-operasi-di-rumah-sakit-dr-
oensurakarta.html. (diakses 26 Agustus 2022)
7. Boki Majapoh.A.,dkk. (2013). Pengaruh Pemberian Posisi Semi Fowler
Terhadap Kestabilan Pola Nafas. Journal Keperawatan Volume 3 Nomor 1
8. Brest Care Indonesia. (2017). Kanker payudara.
https://www21.ha.org.hk/smartpatient/EM/MediaLibraries/EM/Diseases/Ca
ncer/Breast%20Cancer/Cancer-Breast-Cancer-Indonesian.pdf?ext=.pdf.
(diakses 26 Agustus 2022)
9. Dinas Kesehatan Kalimantan Timur. (2016). Profil Kesehatan Provinsi
Kalimantan Timur Tahun 2015.
http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROVI
NSI_2015/23_KALTIM_2015.pdf. (diakses 26 Agustus 2022)
10. Doenges, Marilynn, E. (2001). Rencana Asuhan Keperawatan & Pedoman

15
Untuk Perencanaan Keperawatan Pasien, Edisi 2. Jakarta:EGC.
11. Dyanna, Lenny. (2015). Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap
Mekanisme Koping Pasien Post Op Operasi Mastektomi. Journal
Keperawatan volume 2 nomor 1

16

Anda mungkin juga menyukai