Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH INDIVIDU

IMPLEMENTASI BALANCED SCORECARD DIRUMAH SAKIT


Disusun Untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Evaluasi Yankes
Dosen Pengampuh : La Ode Hidayat,S.Si.,M.Kes

DISUSUN OLEH

YULIANTI 183145261004

KELAS A
PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI RUMAH
SAKIT
FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS MEGA REZKY MAKASSAR
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan karunianya yang berupa
kesehatan, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat dengan waktunya.
Makalah ini disusun sebagai tugas Individu mata kuliah Evaluasi Yankes. Saya menyusun makalah ini
dengan segala kemampuan, namun kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan
baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan. oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun akan kami terima dengan senag hati, demi perbaikan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini bisa memberi informasi mengenai Implementasi BSC bagi para pembacanya. atas
perhatian dan kesempatan yang diberikan untuk membuat makalah ini kami mengucapkan terima kasih

Makassar,27 Januari 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i

DAFTAR ISI ................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang ...................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................5
C. Tujuan.................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................7
A. Konsep Dasar, Sejarah dan Perkembangan BSC...............................7
B. Pengertiam BSC..................................................................................9
C. Prespektif BSC....................................................................................9
D. BSC Sebagai Sistem Manajemen Strategis......................................11
E. Keunggulan BSC..............................................................................12
F. Manfaat BSC....................................................................................13
G. Kelemahan........................................................................................13
H. Pengukuran Kinerja dengan Menggunakan BSC.............................14

BAB III PENUTUP.....................................................................................15


A. Kesimpulan ......................................................................................15
B. Saran.................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................17

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker adalah suatu pertumbuhan sel-sel abnormal atau proliferasi sel-sel yangtidak
dapat diatur. Tingkat poliferasi antara sel kanker berbeda beda antara satu denganyang lainnya.
Perbedaan sel kanker dengan sel normal terletak pada sifat sel kanker
yangtidak pernah berhenti membelah. Kanker merupakan suatu kegagalan morfogenesisnormal
dan dan kegagalan difrensiasi normal, artinya pertumbuhan kanker tidak dapatdikendalikan dan
tidak pernah memperoleh struktur normal serta fungsi khas jaringantempat sel kanker tumbuh.
Menurut Guyton, Arthur C. ,Kanker merupakan suatu penyakit yang menyerang proses
dasar kehidupan sel, yang hampir semuanya menambah genom
sel komplemen genetik total sel! serta mengakibatkan pertumbuhan liar dan penyebaran
selkanker.
Penyebab perubahan ini adalah mutase (perubahan) salah satu gen atau lebih;
atau mutasi sebagian besar segmen utas DNA yang mengandung banyak gen; atau
beberapa keadaan penambahan atau mengurangan sebagian besar segmen
kromoson. Setiap kanker mulai dengan sebuah sel. Kejadian apapun yang
mengalihkan sebuah sel normal menjadi sebuah sel kanker. Sel kanker tidak
menyerang massa sel, meskipun pada stadium akhir kanker, badan dapat
mengandung berbiliun sel kanker dan semuanya itu adalah keturunan sebuah sel
pendahulunya. Jadi semua sel kanker metastis maupun pada tumor merupakan
sebuah klon.

Pada makalah ini kami akan membahas tentang kanker serviks. Kanker
serviks adalah kanker yang terdapat pada serviks atau leher Rahim, yaitu area
bagian bawah Rahim yang menghubungkan Rahim dengan vagina. Pada tahun
2003, WHO menyatakan bahwa kanker merupakan problem kesehatan yang sangat
serius karena jumlah penderitanya meningkat sekitar 20% per tahun.kanker serviks
(mulut Rahim) adalah penyakit pembunuh wanita nomor satu di dunia.
Di seluruh dunia, kasus kanker serviks ini sudah dialami oleh 0,1 juta
wanita. data yang didapat dari badan Kesehatan dunia (WHO) diketahui
terdapat 493.243 jiwa per-tahun penderita kanker serviks baru dengan
angka kematian sebanyak 273.505 jiwa per-
tahun. sampai saat ini kanker serviks masih
m e r u p a k a n   m a s a l a h   k e s e h a t a n   p e r e m p u a n   d i   i n d o n e s i a   s e h u b u n g a n   d e n g a n 
angka kejadian dan angka kematian akibat kanker serviks yang tinggi.
Keterlambatan diagnosis
pada stadium lanjut, keadaan umum yang lemah, status sosial ekonomi ya
ng rendah,keterbatasan sumber daya, keterbatasan sarana dan prasarana, j
enis histopatologi danderajat pendidikan ikut serta dalam menentukan
prognosis dari penderita.
 

4
B. Rumusan Masalah

1.Apa yang di maksud dengan kanker?


2.Apa perbedaan tumor dengan kanker?
3.Apa yang di maksud dengan kanker serviks?
4.Apa tanda-tanda terkena kanker s e r v i k s ?
5.Apa penatalaksanaan dari kanker serviks?
6.Apa saja stadium dari kanker serviks dan perkembangannya?
7.Bagaimana diagnosis dari kanker serviks?
8.Bagaimana cara mencegah dari kanker serviks?

C. Tujuan

1.Untuk mengetahui yang di maksud dengan kanker


2.Untuk mengetahui perbedaan tumor dengan kanker
3.Untuk mengetahui yang di maksud dengan kanker serviks
4.Untuk mengetahui tanda-tanda terkena kanker serviks
5.Untuk mengetahui penatalaksanaan dari kanker serviks
6.Untuk mengetahui stadium dari kanker serviks dan perkembangannya
7.Untuk mengetahui diagnosis dari kanker serviks
8.Untuk mengetahui cara mencegah kanker serviks

5
BAB II
PEMBASAN DAN ISI

A.Pengertiana.
a.Kanker
Kanker adalah suatu pertumbuhan sel-sel abnormal atau proliferasi sel-sel yang tidak dapat
diatur. Tingkat poliferasi antara sel kanker berbeda beda antara satu dengan yang 
lainnya. Perbedaan sel kanker dengan sel normal terletak pada sifat sel kanker yang tidak
pernah berhenti membelah. Kanker merupakan suatu kegagalan morfogenesis normal dan
kegagalan difrensiasi normal, artinya pertumbuhan kanker tidak dapat di kendalikan dan
tidak pernah memperoleh struktur normal serta fungsi khas jaringan tempat sel kanker tumbuh.
setiap kanker mulai dengan sebuah sel. Kejadian apa pun yang mengalihkan sebuah sel normal
menjadi sebuah sel
kanker.kanker tidak menyerang massa sel, maskipun pada stadium akhir kanker, badan dapatme
ngandung berbiliun sel kanker dan semuanya itu adalah keturunan sebuah sel
pendahulunya. sel kanker adalah :
1.bentuk dan struktur sel bermacam-macam polymorph)
Karena adanya perbedaan bentuk dan susunan dengan sel normal asalnya, makadapat dibuat
diagnosa patologi kanker.

2.Tumbuh autonom
sel kanker itu tumbuh terus tanpa batas
Immortal liar, semaunya sendiri, terlepasdari kendali pertumbuhan normal sehingga terbentuk
suatu tumor benjolan! yangterpisah dari bagian tubuh normal.

3..Mendesak dan merusak sel-sel normal di sekitarnya


sel tumor itu mendesak ekspansif sel-sel normal disekitarnya, yang berubahmenjadi kapsel yang
membatasi pertumbuhan tumor. Pada tumor jinak kapsel itu berupa kapsel sejati
yang memisahkan gerombolan sel tumor dengan sel-sel normal,sedang pada tumor ganas
berupa kapsel palsu pseudokapsul!, sehingga kapsel itudapat ditembus atau diinfiltrasi oleh
sel kanker.
4.dapat bergerak sendiri dapat bergerak sendiri (amoeboid).
sel-sel kanker itu dapat bergerak sendiri seperti amoeba dan lepas dari
gerombolanselsel tumor induknya, masuk diantara sel-sel normal disekitarnya. al in
imenimbulkan:
a.Infiltrasi atau in'asi ke jaringan atau organ disekitarnya 
b.Metastase atau anak sebar di kelenjar limfe atau di organ lainnya. Penyebaran ini dapat
melalui penyebaran limfe (limfogen) m a u p u n s e c a r a hematogen yaitu sel
kanker masuk kedalam pembuluh darah dan bersama aliran darah b
e r e d a r   keseluruh tubuh.
6
 
 
5. Tidak mengenal koordinasi dan batas-batas kewajaran.ketidak wajaran itu antara lain
disebabkan oleh:
a. Kurang daya adesi dan kohesi karena kurangnya daya adesi dan kohesi sel-sel kanker itu
mudah lepas darigerombolan sel-sel induknya dan dapat bergerak menyusup diantara sel-sel
normal.
 b.Tidak mengenal kontak inhibisi sel-sel normal akan berhenti tumbuh jika ada kontak dengan
sel normal di sekitarnya,sedangkan sel kanker tidak.
c.Tidak mengenal tanda posisi sel-sel normal akan berhenti tumbuh jika berada pada tempat
atau posisi yang tidak semestinya, sedang sel-sel kanker tidak, sehingga dapat timbul anak sebar
( metastase).
d.Tidak mengenal batas kepadatane
e.sel normal akan berhenti tumbuh jika kepadatan sel telah mencapai konsistensi tertentu,
sedangkan sel kanker tidak.
6.Tidak menjalankan fungsinya dengan normal.

a.Penyebab Terbentknya kanker


Penyebab terbentuknya sel kanker disebabkan mutasi dari sel sel normal sehinggamengalami
pertumbuhan sel yang abnormal dan difrensiasi fungsi sel. setiap manusia terus menerus
membentuk sel-sel yang memiliki kecenderungan untuk menjadi kanker namun sistem
kekebalan manusia bekerja seperti burung pemakan bangkai yang akan menggigit se-sel yang
abnormal, untuk menghentikan kegiatan permulaan sebelum sempat memulai kegiatannya
sebagai sel kanker.
Mutasi sel yang membentuk sel kanker, berasal dari rangkaian DNA kromosom di dalam setiap
sel yang mengalami replikasi dengan diawali oleh proses mitosis, dan karena adanya proses
pengoreksian terhadap hasil replikasi. Proses pengoreksian ini
akan memotong dan memperbaiki sistem rangkaian yang abnormal sebelum
terjadi proses mitosis. namun, setiap tindakan perlindungan sel abnormal, tidak menutup
kemungkinan satu dari setiap sel baru yang terbentuk mempunyai sifat mutase
yang selanjutnya berkembang menjadi kanker, apabila antibody tubuh tidak dapat mencegah
perkembangannya.

b.Tumor
sebenarnya adalah pembengkakkan yang disebabkan oleh adanya inflamasi
atau peradangan dan pertumbuhan jaringan yang abnormal di dalam tubuh. Tipe tumor  berdasa
rkan pertumbuhannya dapat dibedakan menjadi tumor ganas( malignant tumor) dan tumor jinak
(benign tumor).nah, tumor ganas ini sering juga disebut dengan bersifat Kanker.
Tetapi kemungkinan tumor jinak menjadi ganas bisa saja tapi sangat jarang terjadi, biasanya pa
da Tumor yang sudah terlalu lama dan besar. Misalnya fam (ibroadenoma mamma), tumor jinak
payudara bila dibiarkan bertahun-tahun ada yang berubah jadi ganas, ini dikenal
sebagai Progressi, persentase kemungkinannya kira-kira hanya 0,5% -1% saja.Tumor
disebabkan oleh mutasi DNA di dalam sel. Akumulasi dari mutasi-
mutasi tersebut menyebabkan munculnya tumor.sebenarnya sel kita
memiliki mekanisme perbaikan DNA(DNA repair) dan mekanisme lainnya yang menyebabkan
sel merusak dirinya dengan apoptosis jika kerusakan sudah
terlalu berat. Apoptosis adalah proses aktif kematian sel yang ditandai dengan pembelahan
kromosom, kondensasi kromatin, serta fragmentasi nukleus dan sel itu sendiri.Mutasi yang
menekan gen untuk mekanisme tersebut biasanya dapat memicu terjadinya kanker.
7
B.Pengertian Kanker Serfiks
Kanker serviiks adalah tumor ganas yang tumbuh didalam leher rahim atau serviks yang
terdapat pada bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak
vagina.Kanker serviks merupakan gangguan pertumbuhan seluler dan merupakan kelompok pe
nyakit yang dimanifestasikan dengan gagalnya untuk mengontrol proliferasi dan maturasi sel
pada jaringan serviks. Kanker serviks biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun, 90%
dari kanker serviks berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju
kedalam rahim. dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli penulis dapat
menyimpulkan bahwa kanker serviks adalah pertumbuhan sel yang abnormal
yang terdapat pada organ reproduksi wanita yaitu serviks atau bagian terendah dari rahim yang
menempel pada puncak vagina.

C.Anatomi Fisiologi
Anatomi alat kandungan di bedakan menjadi 2 yaitu genetalia eksterna dan interna.

1.Genetalia Eksterna
a.Monsveneris
bagian yang menonjol bagian simfisis yang terdiri dari jaringan lemak,daerah ini ditutup
bulu pada masa pubertas.
b.Vulva
Adalah tempat bermuara sistem urogenital. Di sebelah luar vulva dilingkari oleh
labia mayora (bibir besar) yang ke belakang, menjadi satu dan membentuk kommisura posterior 
dan pereniam.di bawa kulitnya terdapat jaringan lemak seperti yang ada di mons veneris.
c.Labia Mayora
Labia mayora (bibir besar) adalah dua lipatan besar yang membatasi vulsa, terdiri atas
kulit, jaringan ikat, lemak dan kelenjar sebasca. saat pubertas tumbuh rambut dimons dan pada
sisi lateral.

8
d.Vestibulum
Vestibulum merupakan rongga yang berada diantara bibir kecil (labia minora)
maka belakang di batasi oleh klitoris dan perenium, dalam vestibulum terdapat muara-muara
dari liang senggama (introetus vagina uretra, kelenjar bartholimi dan kelenjar skene kiri dan
kanan).
e.Himen (selaput dara)
Lapisan tipis yang menutupi sebagian besar liang senggama ditengahnya
berlubangsupaya kotoran menstruasi dapat mengalir keluar, letaknya mulut
vagina. Pada bagian ini bentuknya berbeda-beda ada yang seperti bulan sabit, konsistensi ada
yang kaku dan yang lunak, lubangnya ada seujung jari, ada yang dapat dim lalui satu jari.
f.Perenium
Terbentuk dari korpus perinium, titik tentu otot-otot dasar panggul yang ditutupi oleh
kulit perenium.

9
2. Genetalia interna

a.Vagina

Tabung yang di lapisi membran dari jenis-jenis epitelium bergaris, khusus dialiri banyak
pembuluh darah dan serabut saraf. Panjangnya dari vestibulum sampai uterus 7 ½. Merupakan
penghubung antara introitus vagina dan uterus. Dinding depan liang senggama (vagina) 9 cm,
lebih pendek dari dinding belakang. Pada puncak vagina sebelah dalam berlipat-lipat di sebut
rugae.

b. Uterus

Organ yang tebal, berotot berbentuk buah pir, terletak di dalam pelvis antara rectum di
belakang dan kandung kemih di depan, ototnya di sebut myometrium. Uterus terpung di dalam
pelvis dengan jaringan ikat dan ligament. Panjang uterus 7 ½ cm,lebar 5 cm, tebal 2 cm. berat
59 gr, dan berat 30-60 gr. Uterus terdiri dari :

1) Fundus Uteri (dasar Rahim)

Bagian uterus yang terletak antara pangkal saluran telur. Pada pemeriksaan kahamilan,
perabaan fundus uteri dapat memperkirakan usia kehamilan.

2) Korpus Uteri

Bagian uterus yang terbesar pada kehamilan,bagian ini berfungsi sebagai tempat janin
berkembang. rongga yang terdapat pada korpus uteri di sebut kavum uteri ataurongga rahim.

3) Servik Uteri

Ujung servik yang menuju puncak vagina disebut porsio,hubungan antara kavum uteri
dan kanalis servikalis disebut ostium uteri internum. Lapisan-lapisan uterus, meliputi :

a) Endometrium
b) Myometrium
c) Parametrum

c. Ovarium

Merupakan kelenjar berbentuk kenari, terletak kiri dan kanan uterus di bawah
merupakan tuba uterine dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum uterus.

d. Tuba fallopi

Tuba fallopi di lapisi oleh epitel bersilia yang tersusun dalam banyak lipatan sehingga
memperlambat perjalanan ovum ke dalam uterus. sebagian sel tuba mensekresikan cairan serosa
10
yang memberikan nutrisi pada ovum.Tuba fallopi disebut juga saluran telur terdapat 2
saluran telur kiri dan kanan. Panjang kira-kira 12 cm   tetapi tidak  berjalan lurus. Terus
pada ujung-ujungnya terdapat fimbria, untuk memeluk ovum saat ovulasi agar masuk kedalam
tuba.

D.Etiologi

Kanker serviks terjadi jika sel - sel serviks menjadi abnormal dan membelah


se;ara tidak terkendali, jika sel - sel ser'iks terus membelah, maka akan terbentuk suatu masa
jaringanyang disebut tumor yang bisa bersifat jinak atau ganas, jika tumor tersebut ganas
makakeadaannya disebut kanker serviks. Penyebab terjadinya kelainan pada sel - sel serviks
tidak diketahui secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor resiko yang berpengaruh terhadap
terjadinya kanker serviks yaitu :

1.HPV
(Human Papiloma Virus) HPV adalah virus pe
nyebab kutil genetalis (Kandiloma
Akuminata) yang di tularkan melalui
hubungan seksuual. Ada 8 tipe HPV yang
berhubungan dengan kanker serviks adalah :
1) HPV resiko rendah : HPV 6 dan 11
2) HPV resiko sedang : HPV 33,35,39,40,
43,45,51,56, dan 58
3)HPV resiko tinggi : HPV 16,18,31
infeksi HPV terjadi melalui hubungan
seksual dengan masa inkubasi selama 3 bulan.
bentuk klasik dari infeksi HPV adalah kondiloma akuminata yaitu kutil
yang berbentuk kembang kol pada jaringan ikat di tengahnya dan ditutup terutama di bagian
atas epitel yang hiperkerotolik. Kondiloma akuminata jarang ditemukan pada serviks dimana
lesinya hanya terbatas pada vulva, anus dan vagina bagian posterior.
Kemungkinan peranan terjadinya kanker serviks adalah dengan melakukan gangguan pada gen 
yang
mengatur pembelahan virus dan mengakibatkan pembelahan sel menjadi tidak terkontrol kearah 
keganasan. Perubahan sel yang terjadi dapat dalam bentuk jinak kondiloma (NIS 1 : Neoplasma
Intraepitel Serviks) atau bentuk prakanker (NIS 2 dan 3), bahkan dapat menjadi karsinoma
invasif faktor resiko minor kanker serviks adalah paritas tinggi dengan jarak persalinan pendek,
hubungan seksual dini dibawah 17 tahun, multipartner seksual, merokok pasif dan aktif, status
ekonomi rendah. Ko - faktor terdiri dari infeksi klamidia trakomatis, HSV-2 HIV/AIDS, infeksi
kronis dan lainnya.

Penyebab terjadinya Kanker dari luar :

1.Merokok
Pada (anita perokok konsentrasi nikotin pada getah ser'ik 59 kali lebih tinggidibandingkan didal
am serum, efek langsung bahan tersebut pada ser'iks adalahmenurunkan status imun lokal
sehingga dapat menjadi kokarsinogen infeksi virus.

2.Hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini ( kurang dari 17 tahun) dan  berganti -


11
ganti pasangan seksual berbagai penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
bermakna antara
lesi prakanker dan kanker serviks dengan aktivitas seksual pada usia dini, khususnya sebelum
umur 17 tahun.  hal ini di duga ada hubungan dengan belum matangnya daerah
transformasi pada usia tersebut bila sering terekspos, frekuensi hubungan seksual berpengaruh
terhadap lebih tingginya resiko pada usia, tetapi tidak pada kelompok usia lebih tua. jumlah
pasangan seksual menimbulkan konsep pria beresiko tinggi sebagai vektor yang dapat
menimbulkan infeksi yang berkaitan dengan penyakit hubungan seksual.  Terjadinya perubahan
pada sel leher rahim pada wanita yang sering berganti - ganti pasangan, penyebabnya adalah
sering terendamnya sperma dengan kadar PH
yang berbeda - beda sehingga dapat mengakibatkan perubahan dari dysplasia menjadi kanker.

3.S uami atau pasangan seksualnya melakukan hubungan seksual pertama pada usia 18 tahun,
berganti - berganti pasangan dan pernah menikah dengan wanita yang menderita kanker serviks

4. Pemakaian DES (Diethilsilbestrol) pada wanita untuk mencegah keguguran 

5. Pemakaian Pil KB Kontrasepsi oral yang dipakai dalam jangka panjang yaitu lebih dari lima
tahun dapat meningkatkan resiko relatif 1,53 kali. WHO melaporkan resiko relative pada
pemakaian kontrasepsi oral sebesar 1,19 kali dan meningkat sesuai dengan lamanya pemakaian.

6. Infeksi herpes genitalis atau infeksi klamedia menahun

7. Defisiensi Gizi
Terjadinya peningkatan dysplasia ringan dan sedang yang berhubungan dengan
defisiensi zat gizi seperti beta karoten, vitamin A dan asam folat. banyak mengkonsumsi
sayuran dan buah yang mengandung bahan - bahan antioksidan seperti alpukat, brokoli, kol,
wortel, jeruk, anggur, bawang, bayam dan tomat berkhasiat untuk mencegah terjadinya kanker.
dari beberapa penelitian melaporkan defisiensi terhadapasam folat, vitamin C, vitamin D, beta
karoten atau retinol dapat meningkatkan resiko kanker serviks.

8. Golongan ekonomi lemah di kaitkan dengan ketidak mampuan dalam melakukan tes pap


smear secara rutin dan pendidikan yang rendah.

E.Patofiologi
Dari beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kanker sehingga
menimbulkan gejala atau semacam keluhan dan kemudian sel - sel yang mengalami mutasi
dapat berkembang menjadi sel dysplasia. Apabila sel karsinoma telah
mendesak  pada jaringan syaraf akan timbul masalah keperawatan nyeri.
Pada stadium tertentu sel
karsinoma dapat mengganggu kerja sistem urinaria menyebabkan hidroureter atau
hidronefrosis yang menimbulkan masalah keperawatan resiko penyebaran infeksi.
Keputihan yang berkelebihan dan berbau busuk biasanya menjadi keluhan juga, karena
mengganggu pola seksual pasien dan dapat diambil masalah keperawatan gangguan pola
seksual. Gejala dari kanker serviks stadium lanjut diantaranya anemia hipovolemik yang
menyebabkan kelemahan dan kelelahan sehingga timbul masalah keperawatan gangguan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh.
Pada pengobatan kanker leher rahim sendiri akan mengalami beberapa efek samping
antara lain mual, muntah, sulit menelan, bagi saluran pencernaan terjadi diaregastritis, sulit
12
membuka mulut, sariawan, penurunan nafsu makan (biasa terdapat pada terapi eksternal
radiasi). Efek samping tersebut menimbulkan masalah keperawatan yaitu
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. sedangkan efek dari radiasi bagi kulit yaitu menyebabkan
kulit merah dan kering sehingga akan timbul masalah keperawatan resiko tinggi kerusakan
integritas kulit. semua tadi akan berdampak buruk bagi tubuh yang menyebabkan kelemahan
atau kelemahan sehingga daya tahan tubuh berkurang dan resiko injury pun akan muncul.
Tidak sedikit pula pasien dengan diagnosa positif kanker leher rahim ini merasa
cemas akan penyakit yang dideritanya. Kecemasan tersebut bisa dikarenakan dengan
kurangnya pengetahuan tentang penyakit, ancaman status kesehatan dan mitos di masyarakat
bahwa kanker tidak dapat diobati dan selalu dihubungkan dengan kematian.

F. Manifestasi Klinik / Tanda - tanda Terkena Kanker Serviks

1. Keputihan yang makin lama makin berbau akibat infeksi dan nekrosis jaringan.
2. Perdarahan yang dialami segera setelah senggama (75% - 80%).
3. Perdarahan yang terjadi diluar senggama.
4. Perdarahan spontan saat defekasi.
5. Perdarahan diantara haid.
6. Rasa berat dibawah dan rasa kering di vagina.
7. Anemia akibat pendarahan berulang.
8. Rasa nyeri akibat infiltrasi sel tumor ke serabut syaraf.

G. Penatalaksanaan

1.Penatalaksanaan Medis

Pengobatan pada stadium awa,l dapat dilakukan operasi sedangkan stadium lanjut hanya
dengan pengobatan dan penyinaran. Tolak ukur keberhasilan pengobatan
yang biasa digunakan adalah angka harapan hidup 5 tahun. harapan hidup 5 tahun sangat
tergantung dari stadium atau derajatnya beberapa peneliti menyebutkan bahwa angka harapan
hidup untuk kanker leher rahim akan menurun dengan stadium yang lebih
lanjut. Pada penderita kanker leher rahim ini juga mendapatkan sitistatika dalam ginekologi.

Penggolongan obat sitostatika antara lain :

a. Golongan yang terdiri atas obat - obatan yang mematikan semua sel pada siklustermasuk


obat - obatan non spesifik.
b. Golongan obat - obatan yang memastikan pada fase tertentu dari mana proliferasi termasuk
obat fase spesifik.
c. Golongan obat yang merusak sel akan tetapi pengaruh proliferasi sel lebih besar,termasuk
obat - obatan siklus spesifik.

2. Penatalaksanaan Keperawatan

Dalam lingkar perawatan meliputi sebelum pengobatan terapi radiasi eksternal anatara
lain kuatkan penjelasan tentang perawatan yang digunakan untuk prosedur.selama terapi yaitu

13
memilih kulit yang baik dengan menganjurkan menghindari
sabun,kosmetik, dan deodorant. Pertahankan kedekuatan kulit dalam perawatan post pengobata
n antara lain hindari infeksi, laporkan tanda - tanda infeksi, monitor intake cairan, beri tahu efek
radiasi persisten 10 -14 hari sesudah pengobatan, dan melakukan perawatan kulit dan mulut.
dalam terapi radiasi internal yang perlu dipertimbangkan dalam perawatan umum adalah teknik
isolasi dan membatasi aktivitas, sedangkan dalam perawatan pre insersi antara lain menurunkan
kebutuhan untuk enema atau buang air besar selama beberapa hari, memasang
 kateter sesuai indikasi, latihan nafas panjang dan latihan rom dan jelaskan pada keluarga
tentang pembatasan pengunjung. selama terapiradiasi perawatannya yaitu monior tanda - tanda
vital tiap 4 jam. Memberikan posisi semi
fowler, berikan makanan berserat dan cairan parenteral sampai 300 ml dan
memberikan support mental. Perawatan post pengobatan antara lain menghindari  
komplikasi post pengobatan (tromboplebitis, emboli pulmonal dan pneumonia), monitor intake
dan output cairan.

H.Stadium Karsinoma Kanker Serviks

Klasifikasi internasional tentang karsinoma serviks uteri : Tingkat Kriteria

No Tahapan
(Stadium) Proses
1. Tahap O Kanker insitu, kanker terbatas pada lapisan epitel, tidak terdapat bukti
invasi.
2. Tahap 1 Karsinoma yang benar - benar berada dalam serviks.Proses terbatas
pada serviks walaupun ada perluasan kekorpus uteri.
3. Tahap la Karsinoma mikroinvasif, bila membrane basalis sudah rusak dan sel
tumor sudah memasuki stoma lebih dari 1 mm, sel tumor tidak terdapat
pada pembuluh limfa atau pembuluh darah.
4. Tahap lb Secara klinis sudah diduga adanya tumor yang histologik menunjukkan
in'asi ser'iks uteri.
5.

14

Anda mungkin juga menyukai