DISUSUN OLEH
YULIANTI 183145261004
KELAS A
PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI RUMAH
SAKIT
FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS MEGA REZKY MAKASSAR
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan karunianya yang berupa
kesehatan, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat dengan waktunya.
Makalah ini disusun sebagai tugas Individu mata kuliah Evaluasi Yankes. Saya menyusun makalah ini
dengan segala kemampuan, namun kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan
baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan. oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun akan kami terima dengan senag hati, demi perbaikan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini bisa memberi informasi mengenai Implementasi BSC bagi para pembacanya. atas
perhatian dan kesempatan yang diberikan untuk membuat makalah ini kami mengucapkan terima kasih
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang ...................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................5
C. Tujuan.................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................7
A. Konsep Dasar, Sejarah dan Perkembangan BSC...............................7
B. Pengertiam BSC..................................................................................9
C. Prespektif BSC....................................................................................9
D. BSC Sebagai Sistem Manajemen Strategis......................................11
E. Keunggulan BSC..............................................................................12
F. Manfaat BSC....................................................................................13
G. Kelemahan........................................................................................13
H. Pengukuran Kinerja dengan Menggunakan BSC.............................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker adalah suatu pertumbuhan sel-sel abnormal atau proliferasi sel-sel yangtidak
dapat diatur. Tingkat poliferasi antara sel kanker berbeda beda antara satu denganyang lainnya.
Perbedaan sel kanker dengan sel normal terletak pada sifat sel kanker
yangtidak pernah berhenti membelah. Kanker merupakan suatu kegagalan morfogenesisnormal
dan dan kegagalan difrensiasi normal, artinya pertumbuhan kanker tidak dapatdikendalikan dan
tidak pernah memperoleh struktur normal serta fungsi khas jaringantempat sel kanker tumbuh.
Menurut Guyton, Arthur C. ,Kanker merupakan suatu penyakit yang menyerang proses
dasar kehidupan sel, yang hampir semuanya menambah genom
sel komplemen genetik total sel! serta mengakibatkan pertumbuhan liar dan penyebaran
selkanker.
Penyebab perubahan ini adalah mutase (perubahan) salah satu gen atau lebih;
atau mutasi sebagian besar segmen utas DNA yang mengandung banyak gen; atau
beberapa keadaan penambahan atau mengurangan sebagian besar segmen
kromoson. Setiap kanker mulai dengan sebuah sel. Kejadian apapun yang
mengalihkan sebuah sel normal menjadi sebuah sel kanker. Sel kanker tidak
menyerang massa sel, meskipun pada stadium akhir kanker, badan dapat
mengandung berbiliun sel kanker dan semuanya itu adalah keturunan sebuah sel
pendahulunya. Jadi semua sel kanker metastis maupun pada tumor merupakan
sebuah klon.
Pada makalah ini kami akan membahas tentang kanker serviks. Kanker
serviks adalah kanker yang terdapat pada serviks atau leher Rahim, yaitu area
bagian bawah Rahim yang menghubungkan Rahim dengan vagina. Pada tahun
2003, WHO menyatakan bahwa kanker merupakan problem kesehatan yang sangat
serius karena jumlah penderitanya meningkat sekitar 20% per tahun.kanker serviks
(mulut Rahim) adalah penyakit pembunuh wanita nomor satu di dunia.
Di seluruh dunia, kasus kanker serviks ini sudah dialami oleh 0,1 juta
wanita. data yang didapat dari badan Kesehatan dunia (WHO) diketahui
terdapat 493.243 jiwa per-tahun penderita kanker serviks baru dengan
angka kematian sebanyak 273.505 jiwa per-
tahun. sampai saat ini kanker serviks masih
m e r u p a k a n m a s a l a h k e s e h a t a n p e r e m p u a n d i i n d o n e s i a s e h u b u n g a n d e n g a n
angka kejadian dan angka kematian akibat kanker serviks yang tinggi.
Keterlambatan diagnosis
pada stadium lanjut, keadaan umum yang lemah, status sosial ekonomi ya
ng rendah,keterbatasan sumber daya, keterbatasan sarana dan prasarana, j
enis histopatologi danderajat pendidikan ikut serta dalam menentukan
prognosis dari penderita.
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBASAN DAN ISI
A.Pengertiana.
a.Kanker
Kanker adalah suatu pertumbuhan sel-sel abnormal atau proliferasi sel-sel yang tidak dapat
diatur. Tingkat poliferasi antara sel kanker berbeda beda antara satu dengan yang
lainnya. Perbedaan sel kanker dengan sel normal terletak pada sifat sel kanker yang tidak
pernah berhenti membelah. Kanker merupakan suatu kegagalan morfogenesis normal dan
kegagalan difrensiasi normal, artinya pertumbuhan kanker tidak dapat di kendalikan dan
tidak pernah memperoleh struktur normal serta fungsi khas jaringan tempat sel kanker tumbuh.
setiap kanker mulai dengan sebuah sel. Kejadian apa pun yang mengalihkan sebuah sel normal
menjadi sebuah sel
kanker.kanker tidak menyerang massa sel, maskipun pada stadium akhir kanker, badan dapatme
ngandung berbiliun sel kanker dan semuanya itu adalah keturunan sebuah sel
pendahulunya. sel kanker adalah :
1.bentuk dan struktur sel bermacam-macam polymorph)
Karena adanya perbedaan bentuk dan susunan dengan sel normal asalnya, makadapat dibuat
diagnosa patologi kanker.
2.Tumbuh autonom
sel kanker itu tumbuh terus tanpa batas
Immortal liar, semaunya sendiri, terlepasdari kendali pertumbuhan normal sehingga terbentuk
suatu tumor benjolan! yangterpisah dari bagian tubuh normal.
b.Tumor
sebenarnya adalah pembengkakkan yang disebabkan oleh adanya inflamasi
atau peradangan dan pertumbuhan jaringan yang abnormal di dalam tubuh. Tipe tumor berdasa
rkan pertumbuhannya dapat dibedakan menjadi tumor ganas( malignant tumor) dan tumor jinak
(benign tumor).nah, tumor ganas ini sering juga disebut dengan bersifat Kanker.
Tetapi kemungkinan tumor jinak menjadi ganas bisa saja tapi sangat jarang terjadi, biasanya pa
da Tumor yang sudah terlalu lama dan besar. Misalnya fam (ibroadenoma mamma), tumor jinak
payudara bila dibiarkan bertahun-tahun ada yang berubah jadi ganas, ini dikenal
sebagai Progressi, persentase kemungkinannya kira-kira hanya 0,5% -1% saja.Tumor
disebabkan oleh mutasi DNA di dalam sel. Akumulasi dari mutasi-
mutasi tersebut menyebabkan munculnya tumor.sebenarnya sel kita
memiliki mekanisme perbaikan DNA(DNA repair) dan mekanisme lainnya yang menyebabkan
sel merusak dirinya dengan apoptosis jika kerusakan sudah
terlalu berat. Apoptosis adalah proses aktif kematian sel yang ditandai dengan pembelahan
kromosom, kondensasi kromatin, serta fragmentasi nukleus dan sel itu sendiri.Mutasi yang
menekan gen untuk mekanisme tersebut biasanya dapat memicu terjadinya kanker.
7
B.Pengertian Kanker Serfiks
Kanker serviiks adalah tumor ganas yang tumbuh didalam leher rahim atau serviks yang
terdapat pada bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak
vagina.Kanker serviks merupakan gangguan pertumbuhan seluler dan merupakan kelompok pe
nyakit yang dimanifestasikan dengan gagalnya untuk mengontrol proliferasi dan maturasi sel
pada jaringan serviks. Kanker serviks biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun, 90%
dari kanker serviks berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju
kedalam rahim. dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli penulis dapat
menyimpulkan bahwa kanker serviks adalah pertumbuhan sel yang abnormal
yang terdapat pada organ reproduksi wanita yaitu serviks atau bagian terendah dari rahim yang
menempel pada puncak vagina.
C.Anatomi Fisiologi
Anatomi alat kandungan di bedakan menjadi 2 yaitu genetalia eksterna dan interna.
1.Genetalia Eksterna
a.Monsveneris
bagian yang menonjol bagian simfisis yang terdiri dari jaringan lemak,daerah ini ditutup
bulu pada masa pubertas.
b.Vulva
Adalah tempat bermuara sistem urogenital. Di sebelah luar vulva dilingkari oleh
labia mayora (bibir besar) yang ke belakang, menjadi satu dan membentuk kommisura posterior
dan pereniam.di bawa kulitnya terdapat jaringan lemak seperti yang ada di mons veneris.
c.Labia Mayora
Labia mayora (bibir besar) adalah dua lipatan besar yang membatasi vulsa, terdiri atas
kulit, jaringan ikat, lemak dan kelenjar sebasca. saat pubertas tumbuh rambut dimons dan pada
sisi lateral.
8
d.Vestibulum
Vestibulum merupakan rongga yang berada diantara bibir kecil (labia minora)
maka belakang di batasi oleh klitoris dan perenium, dalam vestibulum terdapat muara-muara
dari liang senggama (introetus vagina uretra, kelenjar bartholimi dan kelenjar skene kiri dan
kanan).
e.Himen (selaput dara)
Lapisan tipis yang menutupi sebagian besar liang senggama ditengahnya
berlubangsupaya kotoran menstruasi dapat mengalir keluar, letaknya mulut
vagina. Pada bagian ini bentuknya berbeda-beda ada yang seperti bulan sabit, konsistensi ada
yang kaku dan yang lunak, lubangnya ada seujung jari, ada yang dapat dim lalui satu jari.
f.Perenium
Terbentuk dari korpus perinium, titik tentu otot-otot dasar panggul yang ditutupi oleh
kulit perenium.
9
2. Genetalia interna
a.Vagina
Tabung yang di lapisi membran dari jenis-jenis epitelium bergaris, khusus dialiri banyak
pembuluh darah dan serabut saraf. Panjangnya dari vestibulum sampai uterus 7 ½. Merupakan
penghubung antara introitus vagina dan uterus. Dinding depan liang senggama (vagina) 9 cm,
lebih pendek dari dinding belakang. Pada puncak vagina sebelah dalam berlipat-lipat di sebut
rugae.
b. Uterus
Organ yang tebal, berotot berbentuk buah pir, terletak di dalam pelvis antara rectum di
belakang dan kandung kemih di depan, ototnya di sebut myometrium. Uterus terpung di dalam
pelvis dengan jaringan ikat dan ligament. Panjang uterus 7 ½ cm,lebar 5 cm, tebal 2 cm. berat
59 gr, dan berat 30-60 gr. Uterus terdiri dari :
Bagian uterus yang terletak antara pangkal saluran telur. Pada pemeriksaan kahamilan,
perabaan fundus uteri dapat memperkirakan usia kehamilan.
2) Korpus Uteri
Bagian uterus yang terbesar pada kehamilan,bagian ini berfungsi sebagai tempat janin
berkembang. rongga yang terdapat pada korpus uteri di sebut kavum uteri ataurongga rahim.
3) Servik Uteri
Ujung servik yang menuju puncak vagina disebut porsio,hubungan antara kavum uteri
dan kanalis servikalis disebut ostium uteri internum. Lapisan-lapisan uterus, meliputi :
a) Endometrium
b) Myometrium
c) Parametrum
c. Ovarium
Merupakan kelenjar berbentuk kenari, terletak kiri dan kanan uterus di bawah
merupakan tuba uterine dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum uterus.
d. Tuba fallopi
Tuba fallopi di lapisi oleh epitel bersilia yang tersusun dalam banyak lipatan sehingga
memperlambat perjalanan ovum ke dalam uterus. sebagian sel tuba mensekresikan cairan serosa
10
yang memberikan nutrisi pada ovum.Tuba fallopi disebut juga saluran telur terdapat 2
saluran telur kiri dan kanan. Panjang kira-kira 12 cm tetapi tidak berjalan lurus. Terus
pada ujung-ujungnya terdapat fimbria, untuk memeluk ovum saat ovulasi agar masuk kedalam
tuba.
D.Etiologi
1.HPV
(Human Papiloma Virus) HPV adalah virus pe
nyebab kutil genetalis (Kandiloma
Akuminata) yang di tularkan melalui
hubungan seksuual. Ada 8 tipe HPV yang
berhubungan dengan kanker serviks adalah :
1) HPV resiko rendah : HPV 6 dan 11
2) HPV resiko sedang : HPV 33,35,39,40,
43,45,51,56, dan 58
3)HPV resiko tinggi : HPV 16,18,31
infeksi HPV terjadi melalui hubungan
seksual dengan masa inkubasi selama 3 bulan.
bentuk klasik dari infeksi HPV adalah kondiloma akuminata yaitu kutil
yang berbentuk kembang kol pada jaringan ikat di tengahnya dan ditutup terutama di bagian
atas epitel yang hiperkerotolik. Kondiloma akuminata jarang ditemukan pada serviks dimana
lesinya hanya terbatas pada vulva, anus dan vagina bagian posterior.
Kemungkinan peranan terjadinya kanker serviks adalah dengan melakukan gangguan pada gen
yang
mengatur pembelahan virus dan mengakibatkan pembelahan sel menjadi tidak terkontrol kearah
keganasan. Perubahan sel yang terjadi dapat dalam bentuk jinak kondiloma (NIS 1 : Neoplasma
Intraepitel Serviks) atau bentuk prakanker (NIS 2 dan 3), bahkan dapat menjadi karsinoma
invasif faktor resiko minor kanker serviks adalah paritas tinggi dengan jarak persalinan pendek,
hubungan seksual dini dibawah 17 tahun, multipartner seksual, merokok pasif dan aktif, status
ekonomi rendah. Ko - faktor terdiri dari infeksi klamidia trakomatis, HSV-2 HIV/AIDS, infeksi
kronis dan lainnya.
1.Merokok
Pada (anita perokok konsentrasi nikotin pada getah ser'ik 59 kali lebih tinggidibandingkan didal
am serum, efek langsung bahan tersebut pada ser'iks adalahmenurunkan status imun lokal
sehingga dapat menjadi kokarsinogen infeksi virus.
3.S uami atau pasangan seksualnya melakukan hubungan seksual pertama pada usia 18 tahun,
berganti - berganti pasangan dan pernah menikah dengan wanita yang menderita kanker serviks
5. Pemakaian Pil KB Kontrasepsi oral yang dipakai dalam jangka panjang yaitu lebih dari lima
tahun dapat meningkatkan resiko relatif 1,53 kali. WHO melaporkan resiko relative pada
pemakaian kontrasepsi oral sebesar 1,19 kali dan meningkat sesuai dengan lamanya pemakaian.
6. Infeksi herpes genitalis atau infeksi klamedia menahun
7. Defisiensi Gizi
Terjadinya peningkatan dysplasia ringan dan sedang yang berhubungan dengan
defisiensi zat gizi seperti beta karoten, vitamin A dan asam folat. banyak mengkonsumsi
sayuran dan buah yang mengandung bahan - bahan antioksidan seperti alpukat, brokoli, kol,
wortel, jeruk, anggur, bawang, bayam dan tomat berkhasiat untuk mencegah terjadinya kanker.
dari beberapa penelitian melaporkan defisiensi terhadapasam folat, vitamin C, vitamin D, beta
karoten atau retinol dapat meningkatkan resiko kanker serviks.
E.Patofiologi
Dari beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kanker sehingga
menimbulkan gejala atau semacam keluhan dan kemudian sel - sel yang mengalami mutasi
dapat berkembang menjadi sel dysplasia. Apabila sel karsinoma telah
mendesak pada jaringan syaraf akan timbul masalah keperawatan nyeri.
Pada stadium tertentu sel
karsinoma dapat mengganggu kerja sistem urinaria menyebabkan hidroureter atau
hidronefrosis yang menimbulkan masalah keperawatan resiko penyebaran infeksi.
Keputihan yang berkelebihan dan berbau busuk biasanya menjadi keluhan juga, karena
mengganggu pola seksual pasien dan dapat diambil masalah keperawatan gangguan pola
seksual. Gejala dari kanker serviks stadium lanjut diantaranya anemia hipovolemik yang
menyebabkan kelemahan dan kelelahan sehingga timbul masalah keperawatan gangguan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh.
Pada pengobatan kanker leher rahim sendiri akan mengalami beberapa efek samping
antara lain mual, muntah, sulit menelan, bagi saluran pencernaan terjadi diaregastritis, sulit
12
membuka mulut, sariawan, penurunan nafsu makan (biasa terdapat pada terapi eksternal
radiasi). Efek samping tersebut menimbulkan masalah keperawatan yaitu
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. sedangkan efek dari radiasi bagi kulit yaitu menyebabkan
kulit merah dan kering sehingga akan timbul masalah keperawatan resiko tinggi kerusakan
integritas kulit. semua tadi akan berdampak buruk bagi tubuh yang menyebabkan kelemahan
atau kelemahan sehingga daya tahan tubuh berkurang dan resiko injury pun akan muncul.
Tidak sedikit pula pasien dengan diagnosa positif kanker leher rahim ini merasa
cemas akan penyakit yang dideritanya. Kecemasan tersebut bisa dikarenakan dengan
kurangnya pengetahuan tentang penyakit, ancaman status kesehatan dan mitos di masyarakat
bahwa kanker tidak dapat diobati dan selalu dihubungkan dengan kematian.
1. Keputihan yang makin lama makin berbau akibat infeksi dan nekrosis jaringan.
2. Perdarahan yang dialami segera setelah senggama (75% - 80%).
3. Perdarahan yang terjadi diluar senggama.
4. Perdarahan spontan saat defekasi.
5. Perdarahan diantara haid.
6. Rasa berat dibawah dan rasa kering di vagina.
7. Anemia akibat pendarahan berulang.
8. Rasa nyeri akibat infiltrasi sel tumor ke serabut syaraf.
G. Penatalaksanaan
1.Penatalaksanaan Medis
Pengobatan pada stadium awa,l dapat dilakukan operasi sedangkan stadium lanjut hanya
dengan pengobatan dan penyinaran. Tolak ukur keberhasilan pengobatan
yang biasa digunakan adalah angka harapan hidup 5 tahun. harapan hidup 5 tahun sangat
tergantung dari stadium atau derajatnya beberapa peneliti menyebutkan bahwa angka harapan
hidup untuk kanker leher rahim akan menurun dengan stadium yang lebih
lanjut. Pada penderita kanker leher rahim ini juga mendapatkan sitistatika dalam ginekologi.
2. Penatalaksanaan Keperawatan
Dalam lingkar perawatan meliputi sebelum pengobatan terapi radiasi eksternal anatara
lain kuatkan penjelasan tentang perawatan yang digunakan untuk prosedur.selama terapi yaitu
13
memilih kulit yang baik dengan menganjurkan menghindari
sabun,kosmetik, dan deodorant. Pertahankan kedekuatan kulit dalam perawatan post pengobata
n antara lain hindari infeksi, laporkan tanda - tanda infeksi, monitor intake cairan, beri tahu efek
radiasi persisten 10 -14 hari sesudah pengobatan, dan melakukan perawatan kulit dan mulut.
dalam terapi radiasi internal yang perlu dipertimbangkan dalam perawatan umum adalah teknik
isolasi dan membatasi aktivitas, sedangkan dalam perawatan pre insersi antara lain menurunkan
kebutuhan untuk enema atau buang air besar selama beberapa hari, memasang
kateter sesuai indikasi, latihan nafas panjang dan latihan rom dan jelaskan pada keluarga
tentang pembatasan pengunjung. selama terapiradiasi perawatannya yaitu monior tanda - tanda
vital tiap 4 jam. Memberikan posisi semi
fowler, berikan makanan berserat dan cairan parenteral sampai 300 ml dan
memberikan support mental. Perawatan post pengobatan antara lain menghindari
komplikasi post pengobatan (tromboplebitis, emboli pulmonal dan pneumonia), monitor intake
dan output cairan.
Klasifikasi internasional tentang karsinoma serviks uteri : Tingkat Kriteria
No Tahapan
(Stadium) Proses
1. Tahap O Kanker insitu, kanker terbatas pada lapisan epitel, tidak terdapat bukti
invasi.
2. Tahap 1 Karsinoma yang benar - benar berada dalam serviks.Proses terbatas
pada serviks walaupun ada perluasan kekorpus uteri.
3. Tahap la Karsinoma mikroinvasif, bila membrane basalis sudah rusak dan sel
tumor sudah memasuki stoma lebih dari 1 mm, sel tumor tidak terdapat
pada pembuluh limfa atau pembuluh darah.
4. Tahap lb Secara klinis sudah diduga adanya tumor yang histologik menunjukkan
in'asi ser'iks uteri.
5.
14