Disusun Oleh :
Kelompok 1 Keperawatan 5A
DOSEN PEMBIMBING :
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat allah swt karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga,
tugas ini dapat diselesaikan. Tanpa pertolonganya mungkin penulis tidak akan sanggup
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Tugas ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu dengan judul “Asuhan
Keperawatan Paliatif pada Kanker Pada Anak : Leukimia” Penulis mengucapkan terima
kasih kepada dosen mata kuliah Keperawatan Paliatif dan Menjelang Ajal yang telah
membimbing dan memberikan kesempatan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Tak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungannya dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini kurang dari sempurna, untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran, baik dari dosen pembimbing maupun teman–teman atau
pembaca agar makalah ini dapat lebih sempurna.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca,dan
semoga adanya tugas ini allah swt senantiasa meridhoinya dan akhirnya membawa hikmah
untuk semuannya.
Wassalamualaikum ,Wr.Wb
Padang, 7 Oktober
2021
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
PENDAHULUAN
TINJAUAN TEORITIS
B. Definisi Leukemia
Leukemia merupakan penyakit akibat terjadinya proliferasi (pertumbuhan sel imatur) sel
leukosit yang abnormal dan ganas, serta sering disertai adanya leukosit dengan jumlah yang
berlebihan, yang dapat menyebabkan terjadinya anemia trombositopenia. (Hidayat, 2006).
Menurut Nursalam (2005), leukemia merupakan penyakit akibat proliferasi (bertambah
banyak atau multiplikasi) patologi dari sel pembuat darah yang bersifat sistemik dan biasanya
berakhir fatal.
Jadi dapat disimpulkan bahwa leukemia adalah penyakit akibat terjadinya prolifersi sel
leukosit yang abnormal dan ganas serta sering disertai adanya leukosit jumlah yang
berlebihan dari sel pembuat darah yang bersifat sistemik dan biasanya berakhir fatal.
C. Etiologi
Menurut Yuni (2015) ada beberapa penyebab leukemia sebagai berikut:
1. Radiasi
Menurut data, LMA (Leukemia meiloid akut) lebih disebabkan karena serangan
radiasi. Sedangkan LLK (Leukemia Limfositik Kronik) sendiri jarang mendapat
laporan karna faktor radiasi.
2. Faktor Leukemogenik
Maksudnya disini itu karena factor zat kimia tertentu. Biasanya racun lingkungan
seperti benzene, insektisida, obat-obatan terapi kemoterapi juga akan memungkinkan
terjadinya leukemia.
3. Virus
Virus ini biasanya virus HTLV (Human T-cell lymphotropic virus) penyebab
utamanya. HTLV itu T-cell Leukimia Viruses yang merupakan penyebab utama dari
ketidaknormalan perkembangan sel darah putih. Biasanya HTLV I atau II, virus
lainnya antara lain retrovirus atau virus leukemia feline.
4. Herediter
Herediter atau faktor keturunan. Biasanya orang yang memiliki Sindrom Down lebih
rentan terkena leukimia dibanding yang tidak. Kemungkinan terkenanya sekitar 20
kali lebih rentan dibanding yang normal.
D. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala awal leukemia dapat termasuk demam, anemia, perdarahan,
kelemahan, nyeri tulang atau sendi dengan atau tanpa pembengkakan. Purpura merupakan hal
yang umum serta hepar dan lien membesar. Jika terdapat infiltrasi kedalam susunan saraf
pusat dapat ditemukan tanda meningitis.
1. Pucat
2. Malaise
3. Keletihan (letargi)
4. Perdarahan gusi
5. Mudah memar
6. Petekia dan ekimosis
7. Nyeri sendi dan tulang
8. Berat badan turun
9. Iritabilitas
10. Muntah
11. Sakit kepala (pusing)
E. Penatalaksanaan Medis
1. Penanganan Non Subortif
a. Kemoterapi
Kemoterapi adalah terapi yang menggunakan obat anti kanker yang diberikan ke
cairan serebrospinal, atau melelui aliran darah untuk dapat mencapai ke seluruh
tubuh agar terapi yang diberikan efektif. Pengobatan dengan kemoterapi pada
leukemia mieloblastik akut diberikan dengan dosis yang tinggi dan di konsumsi
dalam waktu yang singkat. Sedangkan terapi untuk leukemia limfoblastik akut di
berikan dengan dosis yang rendah dan waktu konsumsi yang lama biasanya 2-3
tahun.
Pemberian kemoterapi akan menimbulkan beberapa efek samping berupa
muntah, rambut rontok, dan nafsu makan turun. Pada kondisi ini perawat harus
bisa meningkatkan kenyamanan anak dalam menghadapi efek samping tersebut.
Salah satu cara yang bisa digunakan adalah menjelaskan kepada anak serta
keluarga bahwa semua efek samping tersebut adalah efek yang wajar terjadi pada
proses pengobatan ini. Kemudian perawat harus bisa menenangkan anak serta
memberikan dukungan emosional agar anak terus termotivasi untuk menjalankan
pengobatan dan meneruskan kehidupannya. Selain itu, cara yang bisa dilakukan
adalah dengan terapi bermain dan bercerita. Terapi tersebut diharapkan dapat
menurunkan rasa nyeri atau bahkan meningkatkan kenyamanannya kembali.
Pendekatan kepada keluarga juga perlu digunakan dalam proses pengobatan ini.
Keluarga juga harus mempunyai presepsi yang sama tentang efek samping yang
akan dialami. Sehingga keluarga bisa memberikan dukungan yang lebih baik
pada anaknya.. (American Cancer Society, 2012).
b. Pembedahan
Pembedahan merupakan terapi yang sangat terbatas penggunaannya pada pasien
leukemia. Hal ini dikarenakan selsel leukemia telah menyebar keseluruh tubuh
melalui sumsum tulang menuju organ-organ yang ada di tubuh. Terapi
pembedahan hanya dilakukan atas indikasi tertentu dan memiliki risiko tinggi
(American Cancer Society, 2012).
c. Radiasi
Terapi radiasi menggunakan bahan energi dengan radiasi tinggi untuk
menghancurkan sel-sel kanker. Terapi sendiri biasanya dilakukan untuk
mencegah penyebaran dari sel-sel leukemia ke otak maupun ke testis (American
Cancer Society, 2012).
2. Penanganan Suportif
a. Pemberian tranfusi komponen darah yang diperlukan
b. Pemberian komponen untuk meningkatkan kadar leukosit
c. Pemberian nutrisi yang baik dan memadai
d. Pemberian antibiotik, anti jamur, dan anti virus bila diperlukan
e. Perawatan di ruang yang bersih
f. Dukungan psikologis
g. Kebersihan Oro-anal (mulut dan anus)
TINJAUAN KASUS
Kasus
An. T usia 8 tahun dirawat di Rumah Sakit X sejak tanggal 20 Januari 2020, hari ini
adalah hari rawat ke 4. An. T sudah di diagnosis leukemia sejak 2 tahun yang lalu pada
stadium awal (stage 1). Sejak terdiagnosis, An. T sudah melakukan kemoterapi per 3 bulan
sekali, namun pada bulan agustus Mei 2019 An. T tidak melakukan kemoterapi karena faktor
ekonomi keluarga dan keluarga merasa anaknya tidak kunjung sembuh. Sejak saat itu
keluarga hanya melakukan pengobatan secara alternative di rumah.
Pada tanggal 20 Januari 2020 pukul 06.00, keluarga membawa An.T ke IGD Rumah
Sakit X karena sangat takut dengan keadaan An. T. Keluarga mengatakan sudah 1 bulan,
badan An.T sangat lemah, sering mimisan, memar dibeberapa bagian tubuhnya, serta
keringat selalu keluar di malam hari. Keluarga sangat khawatir melihat anaknya merasa
kesakitan dan lemah tidak berdaya. Keluarga menyesali perbuatannya karena hanya
mengobati anaknya dengan pengobatan alternative.
Setelah dilakukan pemeriksaan lengkap di IGD, dokter telah mendiagnosis bahwa
leukemia yang dialami An. T sudah pada stadium lanjut (stage 3) dan sudah metastase ke
beberapa organ lainnya. Dan dokter mengatakan bahwa hidup An. T sudah tidak lama lagi.
Saat mendengar kabar tersebut keluarga sangat syok dan tidak menyangka akan terjadi
secepat ini. Keluarga mengatakan ingin mendapat pengobatan semaksimal mungkin untuk
hidup anaknya, namun pada stadium ini kemoterapi dan obat-obatan sudah tidak akan
berpengaruh banyak.
Akhirnya diputuskan bahwa An. T akan dirawat di ruang rawat inap dengan pengobatan
yang terus diberikan. Pengobatan An.T sudah berjalan selama 3 hari, namun keadaan An. T
semakin hari semakin memburuk. Pada hari ke 4, An. T menangis mengeluh sakit kepala
hebat, lemas, demam dan nyeri pada tulang- tulangnya hingga merasa tidak nyaman. Ia
juga mimisan sejak kemarin malam sampai pagi ini. An. T megatakan pasrah karena tidak
kuat merasakan rasa sakitnya.
Saat dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan: keadaan An. T sangat pucat, CRT > 2
detik, GCS 11, konjungtiva anemis, akral dingin, BB klien turun dari 18 kg (20 Januari)
menjadi 15 kg (24 Januari), dan mual (+). Selain itu terdapat pembesaran limfa
(splenomegali) dan hati (hepatomegali). Dari hasil pemeriksaan tanda-tanda vital diperoleh:
TD: 96/50 mmHg, N: 99x/menit, RR: 30x/menit, S: 38,6°C. Dari hasil pemeriksaan
laboratorium didapatkan hasil lab: Hb: 5,2 gr/dl, leukosit: 13,9 x 103/µl, trombosit: 99.000
mcL.
Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
No. Register : 123.XXX
Tanggal MRS : 01 Oktober 2021
Tgl & Jam Pengkajian : 01 Oktober 2021 jam 07.00 WIB
Diagnosa Medis : Leukemia Limfoblaktik Kronik Stage
1. Biodata Pasien
Nama : An. C
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 8 Tahun
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Minang / Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Padang
Sumber Biaya : Umum
Penanggung Jawab
Nama : Tn. F
Umur : 35 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Guru
Hubungan : Ayah
Alamat : Padang
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Klien menangis mengeluh sakit kepala hebat, lemas, demam dan nyeri pada tulang-
tulangnya hingga merasa tidak nyaman
b. Riwayat penyakit sekarang
- Klien sudah didiagnosis leukemia sejak 2 tahun yang lalu pada stadium awal
(stage 1)
- Klien sudah menjalani berbagai pengobatan kemoterapi dan juga alternative
- Namun karena kondisi klien semakin memburuk, keluarga membawa ke RS pada
tanggal 01 Oktober 2021 dengan keluhan sudah 1 bulan badan An.T sangat
lemah, sering mimisan, memar dibeberapa bagian tubuhnya, serta keringat selalu
keluar di malam hari.
- Pada hari ke 4 (04 Oktober 2021), An. T menangis mengeluh sakit kepala hebat,
lemas, demam dan nyeri pada tulang-tulangnya hingga merasa tidak nyaman. Ia
juga mimisan sejak kemarin malam sampai pagi ini. An. T megatakan pasrah
karena tidak kuat merasakan rasa sakitnya.
c. Riwayat penyakit terdahulu
Tidak ada
d. Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada
e. Riwayat pembedahan
Tidak ada
4. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda Vital
TD : 96/50 mmHg,
N : 99x/menit,
RR : 30x/menit,
S : 38,6°C.
b. Body System
1. B1 (Breath)
2. B2 (Blood)
- TD 96/50 mmHg, CRT >2detik, akral dingin, HR 99x/menit, Hb: 6,7 gr/dl,
leukosit: 13,2 x 103/µl, trombosit: 99.000 mcL.
- Konjungtiva anemis
- Akral dingin
3. B3 (Brain)
4. B4 (Bladder)
5. B5 ( Bowel)
6. B6 ( Bone)
- Nyeri ini dirasakan saat klien mulai melakukan terapi medis (tanggal 01-04
Oktober )
B. Diagnosa Keperawatan
2. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan efek samping terapi ditandai dengan
klien mengeluh tidak nyaman dan tampak menangis
3. Keputusasaan berhubungan dengan penurunan kondisi fisiologis ditandai dengan
klien mengungkapkan keputusasaan dan afek datar
C. Intervensi Keperawatan
Promosi Harapan
(I.09307)
Observasi
7. Identifikasi harapan
pasien dan keluarga
dalam pencapaian
hidup
Terapeutik
8. Pandu mengingat
kembali kenangan
yang menyenangkan
9. Ciptakan lingkungan
yang memudahkan
mempraktikkan
kebutuhan spiritual
Edukasi
10. Anjurkan
mengungkapkan
perasaan terhadap
kondisi dengan
realistis
11. Anjurkan
mempertahankan
hubungan terapeutik
dengan orang tua
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Leukemia atau kanker darah adalah penyakit akibat terjadinya proliferasi (pertumbuhan
sel imatur) sel leukosit yang abnormal dan ganas, serta sering disertai dengan jumlah leukosit
yang berlebihan. Leukemia sering terjadi pada anak dibawah 15 tahun dan merupakan
penyakit kronis kedua dan ketiga sebagai penyebab kematian pada anak.
Anak penderita leukemia sangat membutuhkan perawatan yang intensif, selain terapi
farmakologi dan non farmakologi. Anak penderita leukemia juga memerlukan perawatan
untuk mencapai peningkatan kualitas hidupnya, sehingga tenaga kesehatan tidak hanya
berfokus pada kesembuhan pasien tetapi juga pada kesejahteraan pasien yang bisa dicapai
dengan pemberian perawatan paliatif.
DAFTAR PUSTAKA
Ners Handayani, Wiwik S.kep & dr. Andi Sulistyo H. 2008. Buku Ajar Asuhan
Keperawatan Dengan Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam, dkk. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta : Salemba Medika.
Suriadi, dkk. 2010. Asuhan Keperawatan Anak Edisi 2. Jakarta : Sagung Seto.
Marpaung, Junierissa dan Sinaga Boneka. 2019. Dukungan Sosial Keluarga Pada Anak
Penderita Leukimia Berdasarkan Film “My Sister Keeper”. Jurnal KOPASTA, 6
(1), (2019).
Buku Petunjuk Teknis Paliatif Kanker Pada Dewasa. 2016. Kementrian kesehatan
Republik Indonesia.
Buku Petunjuk Teknis Paliatif Kanker. 2013. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Fitria, C.N. 2010. Palliative Care pada penderita Penyakit Terminal. GASTER. 7 (1:
527-535). Surakarta.