V - Virus Virus,karakteristiknya
mereproduksi diri sendiri didlm
sel manusia
AIDS
A- Acquired Ditularkan dari orang ke orang.
Oral candidiasis
Limfadenopati akibat TB
Herpes zoster
Dermatitis seboroik
Candidiasis Pnemocitis
osophagus Carinii Pnemonia
Pruritik Popular Eruption
Perawatan Paliatif menjadi bag.
integral dari penanganan penderita
Kanker & HIV/AIDS, dikerjakan
bersama dgn upaya2 kuratif, sampai
dgn ajal kematian, shg px
meninggal dgn tenang dan dlm
iman/khusnul khotimah
TUJUAN PERAWATAN PALIATIF
Mencegah & mengurangi penderitaan serta
memberikan bantuan utk memperoleh kualitas
hidup yg terbaik bg px & klg. Meski pd akhirnya px
meninggal, yg terpenting sblm meninggal dia sdh
siap scr psikologis & spiritual, serta tdk stres
menghadapi penyakit yg dideritanya.
KONSEP DASAR
• Perawatan Paliatif : sist. perawatan terpadu
yg meningkatkan kualitas hidup, dg
meringankan nyeri & penderitaan lain,
memberikan dukungan spiritual &
psikososial mulai saat diagnosa ditegakkan
sampai akhir hidup & dukungan thd klg yg
merasa kehilangan. (WHO, 2005)
Kualitas hidup ini mempunyai 4 dimensi yaitu
1. Dimensi fisik kualitas hidup : keadaan sehat yg nyaman & penuh
mobilitas.
2. Dimensi psikologis kualitas hidup : Bagaimana manusia
menikmati hidupnya, keterlibatannya dlm kegiatan yg
menimbulkan kegembiraan & kemampuan utk mendptkan
kepuasan & mengendalikan hidup.
3. Dimensi sosial kualitas hidup : Seberapa baik manusia itu
berinteraksi & berperan dlm lingk. sosialnya. Miss : pekerjaan,
pendapatan & hasil karya dll.
4. Dimensi spiritual kualitas hidup : Bagaimana ia mempu meyakini
bhw hidupnya berarti, mampu menaruh harapan pd kekuasaan yg
lebih besar dr manusia, yakni Allah/Tuhan yg diagungkan.
FILOSOFI PERAWATAN
PALIATIF
• Kematian adalah proses yg normal, tdk mempercepat /
menunda kematian
• Menghilangkan rasa nyeri & keluhan lain yg
mengganggu
• Menjaga keseimbangan psikologik & spiritual
• Berusaha agar px tetap aktif sampai akhir hayatnya, &
berusaha membantu duka cita pd keluarga
KONSEP KEPERAWATAN
• Menurut Prof. R. Sunaryadi salah satu aspek
penting dlm perawatan paliatif a/ kasih,
kepedulian, ketulusan, & rasa syukur. Begitu
pentingnya aspek ini, sampai melebihi pentingnya
penanganan nyeri yg mutlak hrs dilakukan dlm
perawatan paliatif.
• Etika perawatan paliatif dilakukan dg penuh kasih
sayang. Konsep kasih sayang itu bermakna
bijaksana, mendahulukan orang lain, bermanfaat
& penyantun.
• Kepedulian sesungguhnya merup. ungkapan
ketulusan /pengorbanan tanpa pamrih.
Kepedulian sbg wujud kasih sayang memang hrs
dilandasi oleh ketulusan.
• Ketulusan a/ kata lain dari keikhlasan. Keikhlasan
a/ kekuatan yg mampu menyuntikkan sindroma
ketenangan jiwa. Keikhlasan menjadikan kita sbg
manusia yg pandai bersyukur.
• Untuk itulah dlm pemberian asuhan keperawatan
paliatif haruslah memiliki rasa kasih (Compassion)
yaitu peka thd kesulitan & kepedihan orang lain,
memberikan kesempatan utk berbagi perasaaan &
memberi dukungan scr penuh, mempunyai hati
nurani (conscience) yaitu perduli dg kesejahteraan
orang lain yg direfleksikan pd tingkah laku.
Asuhan Keperawatan
MASALAH NYERI
FAKTOR FISIK
Sosial
• Kehilangan income,pekerjaan dan peran dalam
keluarga /masyarakat
Kultural
• Kepercayaan, kebiasaan, tradisi, struktur keluarga, dll
Spiritual
• Kehilangan integritas personal
• Perubahaan fisik,
• Kehilangan harapan,
• Pengertian penyakit adalah sebuah hukuman
Pengkajian Nyeri
Lokasi nyeri
• Nyeri Nosiseptif : nyeri yg di sebabkan o/ adanya
stimuli noksius (trauma,penyakit / proses radang) di
klasifikasikan :
• Somatik bila berasal dr jaringan (kulit, soft tissue, fasia
tendon, otot, tulang)
• viseral : bila berasal dr rangsangan pd organ viseral, nyeri
terasa sakit yg dlm berdenyut, tajam, rasa tertarik, rasa terjepit
, rasa diremas, bila terjd obstruksi organ berongga dpt
dirasakan perih sekali,Dpt jg disertai tanda2 keterlibatan saraf
autonom seperti mual2, berkeringat, takhikardi
• Nyeri neuropatik : nyeri dg impuls yg
berasal dr adanya kerusakan/disfungsi dari
sist. balik perifer/pusat
• Nyeri spontan (tanpa rangsangan), stimulus
independent, nyeri bersifat kontinyu /
paroksismal. Karakter nyeri: rasa terbakar,
sengatan listrik, di tikam/ditusuk, matirasa /
kebas/ kaku, menggelenyar/ gatal /
kesemutan
• Nyeri timbul dg rangsangan (stimulus
dependent)
Lamanya Nyeri (Frekuensi Dan Durasinya)
• Tehnik Relaksasi
(Nafas Dalam)
Tehnik Relaksasi
1. Silakan px duduk & relaksasi sejenak (1-2 menit).
2. Pejamkan mata & tarik nafas yg dlm keluarkan
perlahan.
3. Sambil mengeluarkan nafas bayangkan beban pikiran yg
masih dirasakan keluar bersama nafas.
4. Ulangi tarik nafas yg dlm & keluarkan perlahan 5 - 10
X / berapapun sampai merasa lebih fresh & segar
Lanjutan Tehnik Relaksasi
Jam pemberian
Jml
TG Nama Aturan Jam Jml Obat yg Kontrol
Obat Jam 8 Jam 4 Jam 8 Jam 12 Jam 4 VAS KET
L obat Minum 12 diterima tgl
R/ pagi sore malam malam pagi
siang
Jadwal pemberian obat nyeri di antara 2 waktu jadwal minum obat
Jml
Jml Jml
Obat yg
TGL Nama obat Obat obat
di
R/ sisa
terima
1) Pengingkaran (denial)
2) Kemarahan (anger)
3) Sikap tawar menawar (bargaining)
4) Depresi
5) Penerimaan dan partisipasi
Pandangan Kubler - Ross
2. Berdoa.
• Berdoa, membaca kitab suci, merenungkan
berkat dlm hidup & berserah kpd Yang Maha
Kuasa akan menjadikan pasien lebih tenang
3. Meditasi.
• Beberapa orang manggunakan yoga /meditasi
utk kembali menenangkan diri &
memfokuskan pikiran kembali utk menemukan
makna dari suatu hal.
4. Pembenaran yang positif.
• Pembenaran yg positif dpt membantu
seseorang menghadapi situasi stress. Salah satu
cara utk mdapat pembenaran positif dg
berdiam diri sambil merenungkan kitab suci ,
sembahyang, sholat, nyanyian.
5. Menulis pengalaman spiritual.
• Perawat membantu px dg menulis perasaan yg
sedang dirasakan, pengalaman spiritual yg
dialami / semua inspirasi & pikiran2 yg timbul.
Cara ini sgt bermanfaat bg px utk dpt keluar
dari situasi stress.
6. Mencari dukungan spiritual.
• Dukungan spiritual dpt datang dari mana saja.
Perawat dpt memberi dukungan spiritual
menerapkan perannya sbg konselor
KESIMPULAN
• Asuhan keperawatan paliatif pd HIV AIDS yg diberikan
memerlukan dasar pengetahuan ttg peny. serta aspek2
bio-psycho-sosio-spiritual
• Cermat mengkaji perkemb. px, kesabaran melaksanakan
tindakan, keterampilan mengevaluasi hasil tindakan
perawatan/pengobatan.
• Peka thd kesulitan & kepedihan orang lain dg rasa empati
& memiliki sifat peduli thd px & klgnya terefleksikan dg
perilaku/tingkah laku, shg px & klgnya merasa nyaman
& tdk merasa terabaikan krn peny.nya.
THANK YOU
TERIMA KASIH