Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN

MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT TUBERCULOSIS (TBC) DI DESA


NANGGER KETAPANG LAOK KABUPATEN SAMPANG
BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang Masalah

Tuberculosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan

oleh kuman TBC (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman

TBC menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya.

Tuberkulosis adalah suatu infeksi menular dan bisa berakibat fatal, yang

disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, Mycobacterium bovis atau

Mycobacterium africanum. Tuberkulosis ( TB ) merupakan masalah yang

serius bagi dunia, karena menjadi penyebab kematian terbanyak

dibanding dengan penyakit infeksi lain. Diperkirakan sekitar sepertiga

penduduk dunia telah terinfeksi oleh Mycobacterium Tuberkulosis.

Diperkirakan 95% kasus TB dan 98% kematian akibat TB didunia, terjadi

pada negara-negara berkembang. ( Depkes RI 2007)

Laporan WHO (global reports 2010), menyatakan bahwa pada

tahun 2009 angka kejadian TB di seluruh dunia sebesar 9,4 juta (antara

8,9 juta hingga 9,9 juta jiwa) dan meningkat terus secara perlahan pada

setiap tahunnya dan menurun lambat seiring didapati peningkatan per

kapita. Prevalensi kasus TB di seluruh dunia sebesar 14 juta (berkisar 12

juta sampai 16 juta) (Word Health Organization, 2010)

Indonesia saat ini berada pada ranking kelima Negara dengan

beban TB Paru tertinggi di Dunia. Estimasi prevalensi TB Paru semua

kasus adalah sebesar 660,000 (WHO, 2010) dan estimasi insidensi


berjumlah 430,000 kasus baru per tahun. Indonesia Setiap tahunnya

diperkirakan ditemukan suspek TB sebanyak 528.000 orang (228 per

100.000 penduduk), dan pada setiap tahunnya diperkirakan ditemukan

102 per 100.000 penduduk kasus BTA positif (+), sedangkan kematian TB

sebanyak 90.000 orang per tahunnya. Tahun 2010, ditemukan 1.718.193

suspek TB, 181.125 kasus TB BTA positif (+), dan 3250 pasien meninggal

akibat TB (Kementerian Kesehatan RI, 2011).

Data di Departemen Kesehatan pusat maupun data yang ada di

lembaga kesehatan Internasional WHO, penderita penyakit TBC di Jatim

cukup besar dan menempati peringat ketiga setelah Jakarta. Kepala Dinas

Kesehatan Propinsi Jatim. Bahkan untuk jumlah penderita TBC baru di

Jatim tahun 2010 kemarin mencapai 23.146 penderita (Dinkes Jatim,

2010).

Sementara Kabupaten Sampang merupakan salah satu kabupaten

di Jawa Timur yang masuk dalam data organisasi kesehatan dunia

(WHO), sebagai kabupaten yang warganya banyak menderita TB ada

sekitar 900 warga yang diperkirakan terinfeksi TB dengan asumsi bahwa

setiap 100 ribu penduduk ada sekitar 107 orang yang terserang TB sesuai

rumus yang telah ditetapkan WHO. (Dinkes Sampang, 2012)

Penyakit tuberculosis menyebar melalui udara yang keluar ketika

penderita TBC sedang batuk, bersin, berbicara, atau bernyanyi, kontak

langsung dengan penderita memiliki resiko paling tinggi menjadi terinfeksi

TB, resiko meningkat bila seseorang dilahirkan tidak di daerah yang

banyak terdapat penderita TBC, bekerja di daerah yang banyak terdapat


penderita TBC, dll selain itu faktror penyebab TB adalah Lingkungan yang

tidak higienis. TBC menyebar dengan cepat pada tempat tinggal yang

kurang ventilasi, sempit dan sesal, karenanya angka penularan tinggi

terjadi di lingkungan yang penuh sesak dan kumuh. Kurangnya akses ke

perawatan medis, baik karena ketidakmampuan ekonomi atau

ketidaktahuan mayarakat tentang cara penularan, bahaya dan cara

pengobatan akan berpengaruh terhadap penularan TB. Kondisi ini

membuat ia tidak mendapatkan tindakan medis yang cukup sehingga

memperburuk penyebaran. Kontak dengan penderita penyakit TBC

lainnya. Jika hidup dengan penderita TBC aktif yang tidak mendapatkan

pengobatan akan membuat risiko tertular semakin tinggi, baik di

lingkungan keluarga ataupun bermasyarakat)

Berdasarkan hasil survey awal yang dilakukan pada 10 orang di Di

Desa Nangger Ketapang Laok Kabupaten Sampang di dapatkan hanya 1

orang yang mempunyai pengetahuan baik tentang penyakit TB sisanya

sebanyak 9 orang mempunyai pengetahuan kurang tentang penyakit TB

Berdasarkan latar belakang diatas, ada kekhawatiran terhadap

kecenderungan masyarakat berisiko terhadap penyakit TB. Sehingga hal

ini harus dapat dicegah secara dini dengan upaya memberikan informasi

pada pada masyarakat, baik berupa penyuluhan – penyuluhan maupun

pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat

tentang penyakit TB. Serta perlunya tenaga kesehatan ikut berperan

dalam mencegah penularan penyakit TB dengan meningkatkan upaya

promosi kesehatan yang tepat pada masyarakat. Karena dengan


meningkatkan pengetahuan masyarakat maka seseorang mencoba untuk

mempunyai hidup bersih dan sehat. (Joko Suryo, 2010)

1.2. Rumusan Masalah

Adakah pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan

masyarakat tentang penyakit tuberculosis (TBC) Di Desa Nangger

Ketapang Laok Kabupaten Sampang?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap

pengetahuan masyarakat tentang penyakit tuberculosis (TBC) Di Desa

Nangger Ketapang Laok Kabupaten Sampang.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi pengetahuan masyarakat tentang penyakit

tuberculosis (TBC) sebelum diberikan pendidikan kesehatan.

2. Mengidentifikasi pengetahuan masyarakat tentang penyakit

tuberculosis (TBC) setelah diberikan pendidikan kesehatan.

3. Menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan terhadap masyarakat

tentang penyakit tuberculosis (TBC) sebelum dan setelah diberikan

pendidikan kesehatan.
1.4. Manfaat Penelitian

1. Bagi tempat penelitian

Dapat memberikan masukan untuk meningkatkan upaya promosi

kesehatan yang tepat pada masyarakat mengenai penyakit TB supaya

angka kasus penderita TB berkurang atau menurun.

2. Bagi profesi

Dapat dijadikan sebagai landasan kerangka kerja untuk kegiatan

asuhan keperawatan yang lebih profesional, khususnya dalam peran

perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan.

3. Bagi Responden

Diharapkan dapat menambah wawasan untuk meningkatkan

pengetahuan masyarakat tentang penyakit TB

4. Bagi peneliti berikutnya

Dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti

lebih dalam lagi mengenai pengaruh pendidikan kesehatan terhadap

pengetahuan masyarakat tentang penyakit tuberculosis (TBC)

Anda mungkin juga menyukai